dengan alkohol sekunder 2-butanol dengan bantuan katalis resin asam sulfonat pada suhu 120
o
C menghasilkan 64 ester total. Dari beberapa penelitian diatas, dilaporkan bahwa yield masih rendah dan dilakukan pada suhu rendah, hal ini dikarenakan
katalis yang dipakai tidak tahan pada suhu tinggi sehingga mengganggu kinerja katalis.
Faktor halangan ruang yang besar menyebabkan reaksi esterifikasi asam karboksilat rantai panjang dengan alkohol sekunder sulit untuk dilakukan Trimm,
2001. Reaksi pada suhu tinggi diharapkan dapat meningkatkan yield reaksi dan tentunya harus digunakan katalis yang tahan terhadap reaksi pada suhu tinggi. Oleh
karena itu peneliti tertarik untuk mencoba menggunakan katalis asam 1,2-dimetil- 1,1,2,2-tetrafenil disilan sulfonat untuk esterifikasi asam palmitat dengan 2-butanol,
dimana katalis ini telah diketahui stabil pada suhu tinggi dan bersifat reuse yang baik.
1.2 Permasalahan
1. Apakah katalis asam 1,2-dimetil-1,1,2,2-tetrafenil disilan sulfonat dapat dipakai untuk reaksi esterifikasi asam palmitat dengan 2-butanol.
2. Apakah katalis tersebut masih dapat dipisahkan dari zat hasil reaksi.
1.3 Tujuan Penelitian
Memperoleh ester asam lemak melalui reaksi esterifikasi asam palmitat dengan 2- butanol menggunakan katalis asam 1,2-dimetil-1,1,2,2-tetrafenil disilan sulfonat dan
memisahkan katalis dari campuran hasil reaksi.
1.4 Manfaat Penelitian
Informasi tentang esterifikasi asam lemak dengan alkohol sekunder masih sedikit dilaporkan, diharapkan dengan penelitian ini dilakukannya penelitian ini maka dapat
Universitas Sumatera Utara
diperoleh informasi tambahan mengenai reaksi esterifikasi dengan menggunakan alkohol sekunder serta diusahakan untuk melakukan pemisahan yang baik terhadap
katalis yang dipakai.
1.5 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Anorganik FMIPA USU, Medan. Karakterisasi FT-IR dilakukan di laboratorium Terpadu LIDA USU, dan Analisa
1
H- NMR dilakukan di laboratorium LIPI serpong.
1.6 Metodologi Penelitian
Esterifikasi dilakukan dengan mencampurkan asam palmitat dengan 2-butanol serta 0,2 g katalis kedalam autoclave. Reaksi esterifikasi berlangsung pada suhu 100
o
C selama 10 jam sambil diaduk. Setelah 10 jam, reaksi dihentikan kemudian campuran
reaksi didestilasi. Residu yang tersisa kemudian diekstraksi dengan n-heksan. Fraksi yang tidak terlarut merupakan katalis. Fraksi terlarut didinginkan pada suhu -15
o
C selama 3 jam, kemudian disaring dalam keadaan dingin. Filtrat ditambahkan Na
2
SO
4
anhidrat, disaring, Kemudian diuapkan pelarutnya dan divakum. Produk berupa cairan kuning bening kemudian ditimbang. Kemudian dikarakterisasi dengan spektroskopi
FTIR dan
1
H-NMR. Selanjutnya dilakukan prosedur esterifikasi yang sama dengan variasi suhu 150
o
C selama 15 jam dan dengan penambahan 0,1 g aerosil SiO
2
.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Oleokimia