DIFINISI MANAJEMEN
1. Menurut Encyclipedia Social Science: Manajemen adalah proses pelaksanaan
pencapaian tujuan tertentu yang diselenggarakan dengan pengawasan.
2. Menurut George Terry: Manajemen adalah pencapaian tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya, dengan mempergunakan bantuan orang lain.
3. Menurut L.A. Appley: Manajemen adalah kehlian untuk menggerakkan orang
melakukan sesuatu pekerjaan.
4. Menurut M.P. Follet: Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
5. Menurut James Stoner: Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan uasaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan
sumber daya lain yang ada dalam organisasi guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
6. Menurut L. Gulick: Manajemen adalah ilmu pengetahuan yang menjelaskan mengapa
dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan bagaimana
sistem kerjasama yang lebih bermanfaat bagi kemanusiaan.
7. Menurut Prof. Drs. P.I. Oey Liang Lee:
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, dan
pengontrolan terhadap manusia dan barang- barang untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan terlebih dahulu.
MANAJER PEMIMPIN
•Melakukan Sesuatu Dengan Benar
•Melakukan Sesuatu Yang Benar
•Berurusan Dengan Ketatalaksanaan Atau
Ketertiban
•Berurusan Dengan Inovasi Atau Perubahan
•Memelihara Apa Yang Ada Dengan Sebaik-
baiknya
•Berusaha Melakukan Pengembangan
•Berorientasi Pada SistemPeraturanForm
alitas •Berorientasi Pada
Manusia, Non FormalPersonal
•Berkaitan dg. Tugas Jangka Pendek
Operasional
•Berkaitan Dg. Tugas Jangka Panjang Dan
Strategis
•Dalam Melaks. Tugas Cukup Bertanya
Bagaimana
•Dalam Bekerja Mempertanyakan Apa
Dan Mengapa
Dilakukan
MANAJER MANAJER
PEMIMPIN PEMIMPIN
Menegakkan Aturan Menegakkan Aturan
Membangun Membangun
Komitmen Komitmen
Menjamin Menjamin
Terlaksananya Terlaksananya
Pekerjaan dg. Pekerjaan dg.
Pengendalian Pengendalian
Menjamin Menjamin
Terlaksananya Terlaksananya
Pekerjaan dg. Pekerjaan dg.
Pemberdayaan Pemberdayaan
Mengurusi Mengurusi
Kompleksitas Kompleksitas
Mengurusi Mengurusi
Perubahan Perubahan
Membuat Membuat
Perencanaan dan Perencanaan dan
Menyusun Anggaran Menyusun Anggaran
Menetapkan Terlebih Menetapkan Terlebih
Dahulu Arah Yang Dahulu Arah Yang
Akan Dituju Akan Dituju
Merealisasi Rencana Merealisasi Rencana
Dengan Dengan
Mengorganisir dan Mengorganisir dan
Menyusun Anggota Menyusun Anggota
Stafnya Stafnya
Menyamakan Menyamakan
TujuanArah Yang TujuanArah Yang
Akan Dituju Dengan Akan Dituju Dengan
Orang Yang Orang Yang
Dipimpinnya Dipimpinnya
PERKEMBANGAN GENERASI PERKEMBANGAN GENERASI
MANAJEMEN MANAJEMEN
Manajemen Pra Personalia Manajemen Pra Personalia
Manajemen Personalia Manajemen Personalia
Manajemen Sumber Daya Manajemen Sumber Daya
Manusia Manusia
Manajemen Strategik SDM Manajemen Strategik SDM
Manajemen Perangkat Otak Manajemen Perangkat Otak
Organisasi sangat sederhana. Organisasi sangat sederhana.
Belum dikenal kebutuhan mengelola SDM. Belum dikenal kebutuhan mengelola SDM.
Titik berat kegiatan pada produksi. Titik berat kegiatan pada produksi.
Manusia sebagai faktor produksi = mesin. Manusia sebagai faktor produksi = mesin.
Manajer organisasiperusahaan adalah Manajer organisasiperusahaan adalah
pemilik. pemilik.
Belum ada proses : mencari, menyeleksi, Belum ada proses : mencari, menyeleksi,
penempatan, mutasi, pemberhentian, penempatan, mutasi, pemberhentian,
semuanya dilakukan pemilik informal. semuanya dilakukan pemilik informal.
A A
Berlangsung Akhir 1800 s.d. awal 1900 an Berlangsung Akhir 1800 s.d. awal 1900 an
1940-an s.d. 1950-an 1940-an s.d. 1950-an
Dimulai munculnya Serikat Buruh : 1902. Dimulai munculnya Serikat Buruh : 1902.
Mulai ada pendidikan karyawan Mulai ada pendidikan karyawan
1917 di USA berdiri Asosiasi Manajemen Personalia 1917 di USA berdiri Asosiasi Manajemen Personalia
lebih dari 1000 perusahaan. lebih dari 1000 perusahaan.
Pandangan baru : Manusia adalah “ Pandangan baru : Manusia adalah “
Neurophysio- Neurophysio-
logical Machine logical Machine
” mesin berperasaan. Mesin jika tidak ” mesin berperasaan. Mesin jika tidak
terpakai dibuang, manusia tidak. terpakai dibuang, manusia tidak.
Mulai ada aturan hak kewajiban buruh majikan Mulai ada aturan hak kewajiban buruh majikan
Sudah ada analisis jabatan, seleksi, pelatihan, dsb. Sudah ada analisis jabatan, seleksi, pelatihan, dsb.
Peran utama manager personalia : penyelesaian Peran utama manager personalia : penyelesaian
perselisihan buruh, perselisihan buruh,
latar belakang pendidikan bidang latar belakang pendidikan bidang
hukum, terutama hukum perburuhan. hukum, terutama hukum perburuhan.
1960-an s.d. 1970-an
• Ilmu psikologi berkembang pesat, puncaknya
dekade 1960-an = Revolusi Kognitif. • Peran Kognitif meningkatkan semangat kerja
untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas. •
Manusia dari faktor psikologi berkembang menjadi sumber daya organisasi
perusahaan. • Manajer personalia orang yang berlatar
belakang pendidikan psikologi.
SUMBER DAYA MANUSIA
•
Muncul generasi ke-4 ditandai dg. diperkenalkannya Strategik Manajemen.
• Ada Perencanaan Strategik jangka pendek, menengah, panjang.
•
Muncul pemasaran strategik. • Karyawan dilihat sebagai salah satu stake
holder internal yang harus diperhatikan organisasiperusahaan.
•
Stakeholder eksternal sangat berpengaruh pemerintah, pers, kelompok khusus yang
berkepentingan.
SUMBER DAYA MANUSIA
• Muncul Undang-Undang Perlindungan
Konsumen Lembaga Konsumen. • Perencanaan SDM memprediksi kualifikasi
kompetensi demi masa depan sesuai visi. •
Pembagian tugas Job Description diganti Pembagian peran Job Role.
• Sistem penilaian kinerja individual diganti dengan evaluasi proses.
• Kerja individual Individual Job diganti kerja
sama tim Teamwork sbg. tiang utama prsh.
OTAK OTAK
Dasar konsep pengelolaan manusia scr. utuh Dasar konsep pengelolaan manusia scr. utuh
Cara meningkatkan daya saing di era global. Cara meningkatkan daya saing di era global.
Mind, body, emotion Mind, body, emotion
saling mempengaruhi. saling mempengaruhi.
Tiap unsur dpt. menduduki posisi sentral dlm. Tiap unsur dpt. menduduki posisi sentral dlm.
mengendalikan 2 unsur yang lain. mengendalikan 2 unsur yang lain.
Manusia memiliki budaya belajar, yang tidak Manusia memiliki budaya belajar, yang tidak
dimiliki oleh makhluk lain. dimiliki oleh makhluk lain.
Dlm. Olahraga : atlet pelatih yg memp. Dlm. Olahraga : atlet pelatih yg memp.
mind, mind,
body, emotion yg. body, emotion yg.
matang akan lebih unggul. matang akan lebih unggul.
Mind, body, emotion Mind, body, emotion
dapat dikembangkan bila dapat dikembangkan bila
budaya belajar selalu ditumbuhkan. budaya belajar selalu ditumbuhkan.
PERBEDAAN MANAJEMEN PERBEDAAN MANAJEMEN
ABAD 20 DENGAN ABAD 21 ABAD 20 DENGAN ABAD 21
FAKTOR FAKTOR
ABAD 20 ABAD 20
ABAD 21 ABAD 21
•
Perubahan Perubahan
•
Ukuran Ukuran
•
Kepemimpinan Kepemimpinan
•
Organisasi Organisasi
•
Kontrol Kontrol
•
Informasi Informasi
•
Analisis Analisis
•
Kebutuhan Kebutuhan
•
Respon Respon
•
Resiko Resiko
•
Koperasi Koperasi
•
Integrasi Integrasi
•
Fokus Fokus
•
Keunggulan Keunggulan
•
Pasar Pasar
•
Stabil, terprediksi Stabil, terprediksi
•
Skala Skala
•
Dari atas Dari atas
•
Tegar Tegar
•
Hirarki Hirarki
•
Dijaga Dijaga
•
Kuantitatif Kuantitatif
•
Kepastian Kepastian
•
Reaktif Reaktif
•
Menolak Menolak
•
Saling bebas Saling bebas
•
Vertical Vertical
•
Internal Internal
•
Bersaing Bersaing
•
Hari ini Hari ini
•
Diskontinyu Diskontinyu
•
Kecepatan Kecepatan
•
Dari setiap ruang Dari setiap ruang
•
Fleksibel permanen Fleksibel permanen
•
Nilai dan visi Nilai dan visi
•
Disebarkan Disebarkan
•
Kreasi dan intuisi Kreasi dan intuisi
•
Toleransi Toleransi
•
Proaktif Proaktif
•
Kewirausahaan Kewirausahaan
•
Saling tergantung Saling tergantung
•
Maya Maya
•
Lingkungan Pesaing Lingkungan Pesaing
•
Penemuan kembali Penemuan kembali
•
Masa depan VBNET Masa depan VBNET
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN H. FAYOL
•
Perencanaan Planning
•
Pengorganisasian Organizing
•
Pemberian komando commanding
•
Pengkoordinasian coordinating
•
Pengawasan Controlling
•
Perencanaan
•
Pengorganisasian
•
Penyusunan Pegawai
•
Pengarahan
•
Pengkoordinasian
•
Pembuatan Laporan
•
Pengawasan
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN G. TERRY
• PERENCANAAN
• PENGORGANISASIAN
• PELAKSANAAN
• PENGAWASAN
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN PROF. OEY LIANG LEE
• PERENCANAAN
• PENGORGANISASIAN
• PENGARAHAN
• PENGKOORDINASIAN
• PENGAWASAN
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN JAMES STONER
• PERENCANAAN
• PENGORGANISASIAQN
• MEMIMPIN
• PENGAWASAN
JENIS RENCANA
•
Menurut Jangka Waktu
1. Rencana Jangka Pendek 1 tahun atau kurang 2. Rencana Jangka Menengah 1th s.d. kurang dr. 3th.
3. Rencana Jangka Panjang 4 th atau lebih
•
Menurut Fungsi Bidang
1. Rencana Bidang Pembinaan 2. Rencana Bidang Organisasi
3. Rencana Bidang Litbang 4. Rencana Bidang Usaha Dan Dana
•
Menurut Ruang Lingkup
1. Rencana Intra Lembaga 2. Rencana Antar Lembaga
3. Rencana Menyeluruh
•
Menurut Tingkatannya hirarki
1. Rencana Tingkat Klub 2. Rencana Tingkat Peng KabKot
3. Rencana Tingkat PengProv. 4. Rencana Tingkat PB PP.
MANAJEMEN OLAHRAGA
PENGANTA R
MANAJ. OR PRSTASI
VISI DAN MISI
PENGANTA R
POLA KERJA SAMA
JAR.INF PENGANTA
R
ORG.LEMB AGA
KEOLAHRA GAAN
DIFIN ISI
PERBEDA AN
MANAJER PEMIMPIN
PERKENB. GENERASI
MANAJ. MANAJ. ABAD
21 FUNGSI2 MANAJ.
MANAJ. DIRI
PLANNING PLANNING
UNTUK MENYUSUN SUATU RENCANA HARUS UNTUK MENYUSUN SUATU RENCANA HARUS
DAPAT MENJAWAB PERTANYAAN SBB: DAPAT MENJAWAB PERTANYAAN SBB:
Tindakan apa yang harus dikerjakan ? Tindakan apa yang harus dikerjakan ?
Apa alasan tindakan itu ? Apa alasan tindakan itu ?
Kapan tindakan harus dikerjakan ? Kapan tindakan harus dikerjakan ?
Siapa yang harus mengerjakan ? Siapa yang harus mengerjakan ?
Bagaimana melaksanakannya Bagaimana melaksanakannya
? ?
TIGA “P” DALAM PLANNING
• P1: Pemikiran strategis mengarah pada:
PERSPEKTIF
• P2: Perencanaan jangka panjang mengarah
pada:
POSISI
• P3: Perencanaan taktis mengarah pada:
PERFOMA
ORGANIZING ORGANIZING
ORGANIZING ORGANIZING
•
Hubungan tingkah laku efektif di antara orang-orang yang bekerja sama untuk memperoleh kepuasan
pribadi dalam tugas-tugas untuk mencapai tujuan organisasi
•
Pengelompokan kegiatan, struktur organisasi, fungsi setiap bagian, menetapkan kedudukan dan
wewenang, menetapkan stafpersonil, job deskripsi, dan hubungan antar bagian dalam mencapai tujuan
.
BUDGETING
• Budgeting adalah rencana kebutuhan
dana dan sumber dana untuk membiayai program kegiatan organisasi yang sudah
ditetapkan.
• Ada dua macam kebutuhan dana untuk
kegiatan organisasi:
a. Dana overhead b. Dana variabel
ACTUATING ACTUATING
ACTUATING ACTUATING
Usaha mendorong anggota organisasi agar Usaha mendorong anggota organisasi agar
mau bekerja dengan ikhlas dan sebaik mau bekerja dengan ikhlas dan sebaik
mungkin, demi mencapai tujuan organisasi mungkin, demi mencapai tujuan organisasi
secara efisien, efektif, dan ekonomis. secara efisien, efektif, dan ekonomis.
Actuating termasuk fungsi: Actuating termasuk fungsi:
commanding commanding
, ,
directing, directing,
dan dan
motivating motivating
CONTROLLING CONTROLLING
CONTROLLING CONTROLLING
•
Mengevaluasi proses, evaluasi kerja, Mengevaluasi proses, evaluasi kerja,
dan tindakan korektif sehingga hasil dan tindakan korektif sehingga hasil
pekerjaan sesuai rencana pekerjaan sesuai rencana
•
Bila fungsi manajemen sebelumnya Bila fungsi manajemen sebelumnya
planning, organizing, budgeting dan planning, organizing, budgeting dan
actuating actuating
dilaksanakan dengan dilaksanakan dengan
sempurna maka tidak banyak yang sempurna maka tidak banyak yang
harus dikerjakan oleh fungsi harus dikerjakan oleh fungsi
controlling. controlling.
LEADERSHIP LEADERSHIP
• Sering digunakan dlm pengertian yg sama
• Beberapa literatur membedakan antara
admnistrasi dan manajemen
• Dalam Sport Administration Manual Leadership
mempunyai dua bidang kegiatan: a. Administrasi yang meliputi ide, teori
policy making b. Manajemen berkaitan dengan orang-orang
dalam pelaksanaan kebijakan
Social Values
Philosop hy
Plannin g
Mobilizi ng
Managin g
Monitori ng
POLICY MAKING
POLICY IMPLEMENTATI
ON
DAN KEPEMIMPINAN Sondang P. Siagian, 1989 DAN KEPEMIMPINAN Sondang P. Siagian, 1989
ADMINISTRATI ON
MANAGEMEN T
LEADERSHIP
HUMAN RELATION
HM
ABAD 21 ABAD 21
NO NO
KOMANDO KOMANDO
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
•
CIPTAKAN KEUNGGULAN BERSAING CIPTAKAN KEUNGGULAN BERSAING
•
INOVASI ATAU MATI INOVASI ATAU MATI
•
MANFAATKAN ASET TERSEMBUNYI MANFAATKAN ASET TERSEMBUNYI
•
UTAMAKAN AKSI DAN KECEPATAN UTAMAKAN AKSI DAN KECEPATAN
•
PROAKTIF PROAKTIF
•
PATAHKAN PENGHALANG PATAHKAN PENGHALANG
•
GUNAKAN SEMUA KETERAMPILAN GUNAKAN SEMUA KETERAMPILAN
•
GUNAKAN PERSPEKTIF GLOBAL GUNAKAN PERSPEKTIF GLOBAL
•
MULAI REVOLUSI EKONOMI INDUSTRI MULAI REVOLUSI EKONOMI INDUSTRI
•
BUAT ORGANISASAI RELIGI BUAT ORGANISASAI RELIGI
•
BANGUN KINERJA STRATEGIS BANGUN KINERJA STRATEGIS
ABAD 21 ABAD 21
PEMIKIR PEMIKIR
VISI VISI
•
Charles Hendy Charles Hendy
•
Gary Hamel Gary Hamel
•
Eli Goldart Eli Goldart
•
Michael Hammer Michael Hammer
•
Warren Bennis Warren Bennis
•
Michael Porter Michael Porter
•
Stephen Covey Stephen Covey
•
Jhon Naisbitt Jhon Naisbitt
•
Lester Thurow Lester Thurow
•
Jhon Kotter Jhon Kotter
•
Alries Jack Alries Jack
Trout Trout
•
Peter Senge Peter Senge
•
Temukanlah Rasa Dalam Ketidak Temukanlah Rasa Dalam Ketidak
Pastian Pastian
•
Buatlah Temuan-Temuan Ulang Buatlah Temuan-Temuan Ulang
•
Fokuskanlah Pada Hambatan Fokuskanlah Pada Hambatan
•
Organisasi Sederhana Organisasi Sederhana
•
Jadilah Pemimpin Dari Pemimpin Jadilah Pemimpin Dari Pemimpin
•
The Real Meaning Of Technology The Real Meaning Of Technology
•
Percaya Pada Potensi Manusia Percaya Pada Potensi Manusia
•
Mulailah Menengok Asia Mulailah Menengok Asia
•
Kompetisi Dalam Dirinya Sendiri Kompetisi Dalam Dirinya Sendiri
•
Budaya Adalah Pengungkit Budaya Adalah Pengungkit
•
Marketing Yang Baik Adalah Lebih Marketing Yang Baik Adalah Lebih
Essensial Essensial
•
Jabarkan Dari Suatu Sistem Jabarkan Dari Suatu Sistem
Jaga kesehatan kebugaran
1
Fokus pada pengembangan
kekuatan 1
Optimalkan kerja otak
3 Bangun Visi
Misi Jauh kedepan
3 Bangun keseim
bangan IQ, EQ, AQ,SQ UI
Tingkatkan EQ, AQ, SQ
IQ UI 3
KEBUGARAN KEBUGARAN
Pola makan teratur Pola makan teratur
berkualitas berkualitas
Olahraga kontinyu teratur Olahraga kontinyu teratur
Hindari rokok, Miras Narkoba Hindari rokok, Miras Narkoba
Kelola emosi dan stress Kelola emosi dan stress
Sadar lingkungan yg bersih Sadar lingkungan yg bersih
kondusif kondusif
FOKUS PADA PENGEMBANGAN KEKUATAN
Penelitian di USA thdp. 2 jt.or. Sukses.
Kunci prestasi = Pengembangan Pada Kekuatan Diri
•
Sadari setiap orang memiliki potensi
•
Kenali potensi diri bakat diri
•
Kembangkan bakat secara optimal
•
Hindari pemborosan waktu hanya untuk mengurangi kelemahan
OTAK OTAK
Otak Otak
= HW = HW
Pikiran Pikiran
= SW = SW
Pc. Ind. Pc. Ind.
= KB = KB
Perkata. Perkata.
= OP = OP
Tindak. Tindak.
= OP = OP
Sikap Sikap
= OP = OP
2 dominasi 60 2 dominasi 60
3 dominasi 30 3 dominasi 30
1 dominasi 7 1 dominasi 7
4 dominasi 3 4 dominasi 3
KESUKSESAN HIDUP Rapor IQ : 4
Q yang lain : 96 DUNIA KERJA
Akademik : 40 Non Akad. : 60
Pemanfaatan : 4 – 5 = Pend. Tradisional : 6 = Jenius
Kiri Kiri
Sistem Pelatihan Olahraga harus menciptakan model pengembangan untuk kedua belahan otak kiri dan
kanan
OPTIMALISASI OTAK OPTIMALISASI OTAK
Menggunakan seluruh bagian Menggunakan seluruh bagian
otak bersama-sama otak bersama-sama
Melibatkan sebanyak mungkin Melibatkan sebanyak mungkin
indra indra
Penggunaan berbagai media Penggunaan berbagai media
misal: multimedia misal: multimedia
Rose C; Nicholl M.J., 2003 Rose C; Nicholl M.J., 2003
KECERDASAN LINGUISTIK BAHASA KECERDASAN LINGUISTIK BAHASA
KECERDASAN LOGIS - MATEMATIS KECERDASAN LOGIS - MATEMATIS
KECERDASAN VISUAL – SPASIAL KECERDASAN VISUAL – SPASIAL
KECERDASAN MUSIKAL KECERDASAN MUSIKAL
KECERDASAN KINESTETIK – TUBUH KECERDASAN KINESTETIK – TUBUH
KECERDASAN INTERPERSONAL KECERDASAN INTERPERSONAL
SOSIAL SOSIAL
KECERDASAN INTRAPERSONAL KECERDASAN INTRAPERSONAL
KECERDASAN NATURALIS KECERDASAN NATURALIS
Kemampuan membaca, menulis dan berkomu Kemampuan membaca, menulis dan berkomu
nikasi dg kata-kata atau bahasa, seperti; penu nikasi dg kata-kata atau bahasa, seperti; penu
lis, jurnalis, orator dan pelawak. lis, jurnalis, orator dan pelawak.
contoh: Abraham Linccoln, Sir Winston Churchill contoh: Abraham Linccoln, Sir Winston Churchill
KECERDASAN LOGIS MATEMATIS KECERDASAN LOGIS MATEMATIS
Kemampuan berpikir menalar dan menghi Kemampuan berpikir menalar dan menghi
tung, berpikir logis dan sistematis seperti; tung, berpikir logis dan sistematis seperti;
Insinyur, ekonom, akuntan, detektif, dan Insinyur, ekonom, akuntan, detektif, dan
para anggota profesi hukum. para anggota profesi hukum.
contoh: Albert Enstein, John Dewey contoh: Albert Enstein, John Dewey
Kemampuan berpikir menggunakan gambar, Kemampuan berpikir menggunakan gambar,
memvisualisasikan hasil masa depan, seperti; memvisualisasikan hasil masa depan, seperti;
arsitek, seniman, pemahat, pelaut, fotografer arsitek, seniman, pemahat, pelaut, fotografer
dan perencana strategis dan perencana strategis
. .
contoh contoh
: :
Picasso, Colombus. Picasso, Colombus.
KECERDASAM MUSIKAL KECERDASAM MUSIKAL
KEMAMPUAN MENCIPTA ATAU MENGGUBAH MUSIK KEMAMPUAN MENCIPTA ATAU MENGGUBAH MUSIK
BERNYANYI DG BAIK, MEMAHAMI DAN BERNYANYI DG BAIK, MEMAHAMI DAN
MENGAPRESIASI MUSIK, MENJAGA RITME, SEPERTI MENGAPRESIASI MUSIK, MENJAGA RITME, SEPERTI
MUSISI, KOMPOSER, DAN PEREKAYASA REKAMAN. MUSISI, KOMPOSER, DAN PEREKAYASA REKAMAN.
CONTOH: Mozart, Leonard Bernstein CONTOH: Mozart, Leonard Bernstein
KEMAMPUAN MENGGUNAKAN TUBUH SECARA TERAMPIL KEMAMPUAN MENGGUNAKAN TUBUH SECARA TERAMPIL
UNTUK MEMECAHKAN MASALAH, MENCIPTAKAN PRODUK ATAU UNTUK MEMECAHKAN MASALAH, MENCIPTAKAN PRODUK ATAU
MENGEMUKAKAN GAGASAN DAN EMOSI, SEPERTI; ATLET, MENGEMUKAKAN GAGASAN DAN EMOSI, SEPERTI; ATLET,
PENARI, AKTOR, AHLI BANGUNAN KONSTRUKSI, AHLI BEDAH. PENARI, AKTOR, AHLI BANGUNAN KONSTRUKSI, AHLI BEDAH.
CONTOH: Charlie Chaplin, Michael Jordan. CONTOH: Charlie Chaplin, Michael Jordan.
KECERDEASAN INTERPERSONAL SOSIAL KECERDEASAN INTERPERSONAL SOSIAL
KEMAMPUAN BEKERJA SECARA EFEKTIF DG ORANG LAIN, KEMAMPUAN BEKERJA SECARA EFEKTIF DG ORANG LAIN,
BERHUBUNGAN DG ORANG LAIN, MEMILIKI EMPATI DAN BERHUBUNGAN DG ORANG LAIN, MEMILIKI EMPATI DAN
PENGERTIAN, MEMPERHATIKAN MOTIVASI DAN TUJUAN ORANG PENGERTIAN, MEMPERHATIKAN MOTIVASI DAN TUJUAN ORANG
LAIN SEPERTI; GURU YG BAIK, POLITISI, PENYEMBUH, PEMUKA LAIN SEPERTI; GURU YG BAIK, POLITISI, PENYEMBUH, PEMUKA
AGAMA. AGAMA.
Contoh: Mahatma Gandhi, Mother Teresa. Contoh: Mahatma Gandhi, Mother Teresa.
KEMAMPUAN MENGANALISIS DIRI DAN KEMAMPUAN MENGANALISIS DIRI DAN
MAMPU MERENUNG DALAM KESUNYIAN MAMPU MERENUNG DALAM KESUNYIAN
DAN DAN
MENILAI PRESTASI SEORANG DAN PERASAAN MENILAI PRESTASI SEORANG DAN PERASAAN
TERDALAMNYA, MENGENAL BENAR-BENAR TERDALAMNYA, MENGENAL BENAR-BENAR
DIRI SENDIRI SEPERTI; FILSOF, PENYULUH, DIRI SENDIRI SEPERTI; FILSOF, PENYULUH,
PEMBIMBING. PEMBIMBING.
CONTOH: S. Freud, Plato, Eleanor Roosevelt. CONTOH: S. Freud, Plato, Eleanor Roosevelt.
KECERDASAN NATURALIS KECERDASAN NATURALIS
KEMAMPUAN MENGENAL FLORA DAN FAUNA KEMAMPUAN MENGENAL FLORA DAN FAUNA
MELAKUKAN PEMILAHAN RUNTUT DALAM DU MELAKUKAN PEMILAHAN RUNTUT DALAM DU
NIA KEALAMAN SEPERTI; AHLI BOTANI, PEMBURU, NIA KEALAMAN SEPERTI; AHLI BOTANI, PEMBURU,
KONSERVASI BIOLOGI, AHLI LINGKUNGAN HIDUP. KONSERVASI BIOLOGI, AHLI LINGKUNGAN HIDUP.
contoh: Charles Darwin, E.O. Wilson. contoh: Charles Darwin, E.O. Wilson.
KITA BELAJAR KITA BELAJAR
10 dari apa yang kita baca 10 dari apa yang kita baca
20 dari apa yang kita dengar 20 dari apa yang kita dengar
30 dari apa yang kita lihat 30 dari apa yang kita lihat
50 dari apa yang kita lihat dan dengar 50 dari apa yang kita lihat dan dengar
70 dari apa yang kita katakan 70 dari apa yang kita katakan
90 dari apa yang kita katakan dan 90 dari apa yang kita katakan dan
lakukan lakukan
Revolusi Cara Belajar: Vernon A. Magnesen
ANAK BELAJAR DARI KEHIDUPANNYA 1 ANAK BELAJAR DARI KEHIDUPANNYA 1
Jika anak dibesarkan dg celaan, ia belajar memaki Jika anak dibesarkan dg celaan, ia belajar memaki
Jika anak dibesarkan dg permusuhan, ia belajar berkelahi Jika anak dibesarkan dg permusuhan, ia belajar berkelahi
Jika anak dibesarkan dg ketakutan, ia belajar gelisah Jika anak dibesarkan dg ketakutan, ia belajar gelisah
Jika anak dibesarkan dg rasa iba, ia belajar menyesali diri Jika anak dibesarkan dg rasa iba, ia belajar menyesali diri
Jika anak dibesarkan dg olok – olok, ia belajar rendah diri Jika anak dibesarkan dg olok – olok, ia belajar rendah diri
Jika anak dibesarkan dg iri hati, ia belajar kedengkian Jika anak dibesarkan dg iri hati, ia belajar kedengkian
Jika anak dibesarkan dg dipemalukan, ia belajar rasa Jika anak dibesarkan dg dipemalukan, ia belajar rasa
bersalah bersalah
Jika anak dibesarkan dg dorongan, ia belajar percaya diri Jika anak dibesarkan dg dorongan, ia belajar percaya diri
Jika anak dibesarkan dg toleransi, ia belajar menahan diri Jika anak dibesarkan dg toleransi, ia belajar menahan diri
Jika anak dibesarkan dg pujian, ia belajar Jika anak dibesarkan dg pujian, ia belajar
menghargai menghargai
Jika anak dibesarkan dg dukungan, ia belajar Jika anak dibesarkan dg dukungan, ia belajar
menyenangi diri menyenangi diri
Jika anak dibesarkan dg pengakuan, ia belajar Jika anak dibesarkan dg pengakuan, ia belajar
mengenali tujuan mengenali tujuan
Jika anak dibasarkan dg berbagi, ia belajar Jika anak dibasarkan dg berbagi, ia belajar
kedermawanan kedermawanan
Jika anak dibesarkan dg kejujuran Jika anak dibesarkan dg kejujuran
keterbukaan, ia belajar kebenaran keadilan keterbukaan, ia belajar kebenaran keadilan
Jika anak dibesarkan dg rasa aman, ia belajar Jika anak dibesarkan dg rasa aman, ia belajar
menaruh kepercayaan menaruh kepercayaan
Jika anak dibesarkan dg persahabatan, ia Jika anak dibesarkan dg persahabatan, ia
belajar menemukan cinta dalam kehidupan belajar menemukan cinta dalam kehidupan
Jika anak dibesarkan dg ketentraman, ia belajar Jika anak dibesarkan dg ketentraman, ia belajar
berdamai dg pikiran berdamai dg pikiran
Revolusi belajar: Dorothy Law Nolte
BANGUN VISI MISI JAUH KE BANGUN VISI MISI JAUH KE
DEPAN DEPAN
VISI VISI
: :
Adalah kemampuan imajinatif untuk melihat Adalah kemampuan imajinatif untuk melihat
peluang peluang
dan mampu menggambarkan apa dan mampu menggambarkan apa
yang akan terjadi yang akan terjadi
di masa depan wawasan cita-cita. di masa depan wawasan cita-cita.
Visi: Visi:
Adalah gambaran masa depan yang lebih baik Adalah gambaran masa depan yang lebih baik
NILAI SUATU VISI: NILAI SUATU VISI:
•
Memberikan arah, memberikan inspirasi Memberikan arah, memberikan inspirasi
•
Membuat suatu pekerjaan menyenangkan Membuat suatu pekerjaan menyenangkan
•
Memberi nilai tambah bagi pekerjaan Memberi nilai tambah bagi pekerjaan
•
Mampu meramalkan masa depan anda Mampu meramalkan masa depan anda
•
Memberi motivasi yang tinggi Memberi motivasi yang tinggi
•
Makin luas Makin luas
VISI VISI
seseorang, makin besar pula seseorang, makin besar pula
potensinya potensinya
PENGHAMBAT VISI PENGHAMBAT VISI
– Kegagalan trauma masa lalu
Kegagalan trauma masa lalu
– Tekanan orang banyak
Tekanan orang banyak
– Lingkungan yang tidak kondusif
Lingkungan yang tidak kondusif
– Kelemahan mentalkondisi fisik
Kelemahan mentalkondisi fisik
– Tidak memiliki pengharapan
Tidak memiliki pengharapan cita-cita
cita-cita
– Kedudukan zona kenyamanan
Kedudukan zona kenyamanan
MISI: MISI:
adalah pernyataan tujuan yang adalah pernyataan tujuan yang
diekspresikan dalam produk layanan, serta diekspresikan dalam produk layanan, serta
aspirasi masa depan yang ditawarkan aspirasi masa depan yang ditawarkan
kepada publik yang menjadi sasaran. kepada publik yang menjadi sasaran.
UNSUR PENTING DALAM RUMUSAN MISI UNSUR PENTING DALAM RUMUSAN MISI
•
Layanan produk yang ditawarkan Layanan produk yang ditawarkan
•
Memenuhi kebutuhan tertentu Memenuhi kebutuhan tertentu
•
Publik individu yang akan dituju Publik individu yang akan dituju
•
Tingkat kualitas yang ditawarkan Tingkat kualitas yang ditawarkan
•
Keuntungan yang diperoleh publik individu Keuntungan yang diperoleh publik individu
OLAHRAGA MENURUT JOHN HART, PELATIH OLAHRAGA MENURUT JOHN HART, PELATIH
RUGBY INTERNASIONAL NEW ZEALAND RUGBY INTERNASIONAL NEW ZEALAND
1. 1.
Milikilah Visi Milikilah Visi
2. 2.
Buatlah Rencana Buatlah Rencana
3. 3.
Tentukanlah Tujuan Tentukanlah Tujuan
4. 4.
Pilihlah dg Tepat Pilihlah dg Tepat
5. 5.
Jalinlah Hubungan Jalinlah Hubungan
Baik Baik
6. 6.
Milikilah Motivasi Milikilah Motivasi
7 7
Teruslah Belajar Teruslah Belajar
8 8
Libatkan para Libatkan para
pemain pemain
9 9
Evaluasilah Evaluasilah
kesalahan kesalahan
10 10
Kembangkan Bakat Kembangkan Bakat
yang ada yang ada
11 11
Gunakan akal sehat Gunakan akal sehat
THE LEARNING REVOLUTION, 2000
TANTANGAN TANTANGAN
OLIMPIADE OLIMPIADE
Marilyn King, Marilyn King,
atlet Panca Lomba Olimpiade USA atlet Panca Lomba Olimpiade USA
•
Jika Anda punya gairah dan visi tetapi Jika Anda punya gairah dan visi tetapi
tanpa aksi, tanpa aksi,
ANDA MELAMUN ANDA MELAMUN
•
Jika Anda punya visi dan aksi tetapi tanpa Jika Anda punya visi dan aksi tetapi tanpa
gairah, gairah,
ANDA AKAN SERBA TANGGUNG ANDA AKAN SERBA TANGGUNG
•
Jika Anda punya gairah dan aksi tetapi Jika Anda punya gairah dan aksi tetapi
tanpa visi, tanpa visi,
ANDA AKAN SAMPAI ANDA AKAN SAMPAI
DITEMPAT YANG KELIRU DITEMPAT YANG KELIRU
5 ASPEK PENTING UNTUK MENINGKATKAN 5 ASPEK PENTING UNTUK MENINGKATKAN
EQ EQ
•
Kesadaran diri self awareness: Kemampuan Kesadaran diri self awareness: Kemampuan
mengobservasi dan mengenali diri mengobservasi dan mengenali diri
•
Mengelola Emosi managing emotional: Mengelola Emosi managing emotional:
Kemampuan mengelola emosi secara akurat Kemampuan mengelola emosi secara akurat
•
Memotivasi diri self motivation: Kemamp. Memotivasi diri self motivation: Kemamp.
mengendalikan emosi guna mendukung mengendalikan emosi guna mendukung
pencapaian tujuan pribadi pencapaian tujuan pribadi
•
Empati empaty: Kemamp. mengelola sensitivitas Empati empaty: Kemamp. mengelola sensitivitas
menempatkan diri pada sudut pandang orang lain menempatkan diri pada sudut pandang orang lain
sekaligus menghargainya. sekaligus menghargainya.
•
Menjaga relasi handling relationship: Kemamp. Menjaga relasi handling relationship: Kemamp.
Berinteraksi menjaga hub. yg sehat dg or.lain. Berinteraksi menjaga hub. yg sehat dg or.lain.
KEPRIBADIAN PENENTU KEPRIBADIAN PENENTU
KESUKSESAN KESUKSESAN
•
Kemampuan beradaptasi dg berbagai hirarki Kemampuan beradaptasi dg berbagai hirarki
sosial sosial
•
Keinginan bekerjasama Keinginan bekerjasama
•
Kapasitas untuk dapat dipercaya dan bertahan Kapasitas untuk dapat dipercaya dan bertahan
pada satu komitmen pada satu komitmen
•
Kemampuan bertahan terhadap stres dan Kemampuan bertahan terhadap stres dan
berbagai tekanan berbagai tekanan
•
Keterbukaan diri menghadapi masalah, berpikir Keterbukaan diri menghadapi masalah, berpikir
inovatif kecerdikan menghadapi masalah inovatif kecerdikan menghadapi masalah
EMOSI EMOSI
EMPAT KOMPONEN EMPAT KOMPONEN
PENGENDALI EMOSI PENGENDALI EMOSI
1. Emotional Awareness 1. Emotional Awareness
2. Emotional Acceptance 2. Emotional Acceptance
3. Emotional Affection 3. Emotional Affection
4. Emotional Affirmation 4. Emotional Affirmation
Martin, 2003 Martin, 2003
2
1 4
3
Emotional Awareness
Emotional Acceptance
Emotional Affection
Emotional Affirmation
TANGGA KEMATANGAN EMOSI
KEMATANGAN EMOSI KEMATANGAN EMOSI
EMPAT KOMPONEN PENDORONG EMOSI EMPAT KOMPONEN PENDORONG EMOSI
Martin, 2003 Martin, 2003
1. Emotional Knowledge 1. Emotional Knowledge
2. Emotional Spirituality 2. Emotional Spirituality
3. Emotional Authenticity 3. Emotional Authenticity
4. Emotional Reconciliation 4. Emotional Reconciliation
MANFAAT EMOSI MANFAAT EMOSI
•
Emosi berfungsi sebagai energizer atau Emosi berfungsi sebagai energizer atau
pembangkit energi pembangkit energi
•
Emosi memberi kegairahan hidup manusia Emosi memberi kegairahan hidup manusia
•
Emosi bermanfaat sebagai memperkuat Emosi bermanfaat sebagai memperkuat
pesan atau informasi yang disampaikan pesan atau informasi yang disampaikan
reinforcer reinforcer
•
Emosi sebagai penyeimbang kehidupan Emosi sebagai penyeimbang kehidupan
balancer memungkinkan kita menjaga balancer memungkinkan kita menjaga
proses homeostatis dalam diri kita. proses homeostatis dalam diri kita.
EMOSIONAL EMOSIONAL
•
Mengenali emosi diri Mengenali emosi diri
•
Mengelola emosi Mengelola emosi
•
Memotivasi diri Memotivasi diri
•
Mengenali emosi orang lain Mengenali emosi orang lain
•
Membina hubungan Membina hubungan
Melalui diskusi Melalui diskusi
kelompok kelompok
EQ dapat diajarkan dan dikembangkan
Kemampuan menunda pemuasan sangat besar sumbangannya Kemampuan menunda pemuasan sangat besar sumbangannya
bagi kemampuan intelektual Goleman, 1997 bagi kemampuan intelektual Goleman, 1997
“UBAH HAMBATAN MENJADI “UBAH HAMBATAN MENJADI
PELUANG” PELUANG”
Control Kemampuan
Mengendalikan Diri
Origin Kemampuan
Menempatkan Kesalahan
Owner Kemampuan
Bertanggung Jawab
Endurance Kemampuan
Daya tahan thd Kesulitan
Reach Kemampuan
Membatasi Masalah
MENGHADAPI TANTANGAN MENGHADAPI TANTANGAN
•
QUITTER QUITTER
: :
Setelah mengalami tantangan dalam Setelah mengalami tantangan dalam
mendaki, berhenti, turun dan pulang tidak mendaki, berhenti, turun dan pulang tidak
melanjutkan pendakian. Ia menolak menyerah. melanjutkan pendakian. Ia menolak menyerah.
•
CAMPER CAMPER
: :
Type ini telah mendaki cukup jauh Type ini telah mendaki cukup jauh
cukup tinggi namun berhenti sebelum mencapai cukup tinggi namun berhenti sebelum mencapai
puncak karena sudah puas dgn prestasi yg puncak karena sudah puas dgn prestasi yg
dicapai. dicapai.
•
CLIMBER CLIMBER
: :
Type ini sepanjang hidup selalu Type ini sepanjang hidup selalu
merasa tertantang untuk mendaki puncak yg merasa tertantang untuk mendaki puncak yg
lebih tinggi, tdk peduli latar blkng kehidupannya, lebih tinggi, tdk peduli latar blkng kehidupannya,
ia selalu meneruskan pendakian sepanjang hayat. ia selalu meneruskan pendakian sepanjang hayat.
Inilah orang Inilah orang
ber AQ tinggi Stoltz, 2002. ber AQ tinggi Stoltz, 2002.
TINGKATKAN SQ TINGKATKAN SQ
KECERDASAN SPIRITUAL KECERDASAN SPIRITUAL
adalah kecerdasan adalah kecerdasan
untuk menghadapi persoalan untuk menghadapi persoalan
makna makna
atau atau
value, value,
yaitu kecerdasan untuk menempatkan yaitu kecerdasan untuk menempatkan
perilaku dan hidup kita dalam konteks makna perilaku dan hidup kita dalam konteks makna
yg lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk yg lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk
menilai bahwa tindakan atau jalan hidup menilai bahwa tindakan atau jalan hidup
seseorang lebih bermakna dibanding dengan seseorang lebih bermakna dibanding dengan
yg lain. SQ adalah landasan yang diperlukan yg lain. SQ adalah landasan yang diperlukan
untuk memfungsikan IQ, EQ AQ secara untuk memfungsikan IQ, EQ AQ secara
efektif.Bahkan SQ merupakan kecerdasan efektif.Bahkan SQ merupakan kecerdasan
tertinggi kita tertinggi kita
Danah Zohar dan Ian Danah Zohar dan Ian
Marshal, 2001 Marshal, 2001
; ;
Ary Ginanjar, 2003 Ary Ginanjar, 2003
; Taufik ; Taufik
Pasiak, 2003, Agus Pasiak, 2003, Agus
Nggermanto, 2001 Nggermanto, 2001
MENGEMBANGKAN SQ MENGEMBANGKAN SQ
Agus, 2001 Agus, 2001
1. MENYADARI SITUASI 1. MENYADARI SITUASI
2. INGIN BERUBAH 2. INGIN BERUBAH
3. MENGENALI DIRI 3. MENGENALI DIRI
4. MENYINGKIRKAN HAMBATAN 4. MENYINGKIRKAN HAMBATAN
5. DISIPLIN 5. DISIPLIN
6. MAKNA TERUS MENERUS 6. MAKNA TERUS MENERUS
7. HORMATI MEREKA 7. HORMATI MEREKA
SPIRITUAL SPIRITUAL
GOD SPOT
Step1: Mengenal suara hati yang merupakan tiupan ruh ilahi spiritual capital
STEP3: Tanamkan nilai-nilai spiritual dan prinsip mental Ketuhanan
Step2: Bebaskan cover hitam yang menutupi Got Spot
IQ, EQ AQ IQ, EQ AQ
AQ SQ
AQ
IQ
EQ
SQ Terletak pada dimensi spiritual
AQ Terletak pada dimensi emosional
EQ Terletak pada dimensi emosional
IQ Terletak pada dimensi fisik
IQ, AQ, EQ SQ IQ, AQ, EQ SQ
AQ EQ
IQ
SQ
PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN
OLAHRAGA NASIONAL OLAHRAGA NASIONAL
Analisis Kondisi Olahraga di Indonesia Analisis Kondisi Olahraga di Indonesia
Visi dan Misi Pembinaan olahraga Visi dan Misi Pembinaan olahraga
Arah Pembinaan Olahraga Arah Pembinaan Olahraga
Sasaran Pembinaan Olahraga Sasaran Pembinaan Olahraga
Strategi Pembinaan Olahraga Strategi Pembinaan Olahraga
Jalur Pembinaan Olahraga Jalur Pembinaan Olahraga
Klasifikasi Program Pembangunan Olahraga Klasifikasi Program Pembangunan Olahraga
Manfaat Olahraga Dalam Menunjang Pemb. Nas. Manfaat Olahraga Dalam Menunjang Pemb. Nas.
Kunci Keberhasilan Pembangunan OR. di Abad 21 Kunci Keberhasilan Pembangunan OR. di Abad 21
ANALISIS ANALISIS
SWOT SWOT
ADADAH ADADAH
SALAH SATU TEKNIK SALAH SATU TEKNIK
UNTUK MENGAMBIL UNTUK MENGAMBIL
SUATU KEPUTUSAN SUATU KEPUTUSAN
STRATEGIK STRATEGIK
ANALISIS SWOT ANALISIS SWOT
1. 1.
THE MISSING LINK PROBLEM THE MISSING LINK PROBLEM
2. 2.
THE BLUE SKY PROBLEM THE BLUE SKY PROBLEM
3. 3.
THE SILVER LINNING PROBLEM THE SILVER LINNING PROBLEM
4. 4.
THE ALL THINGS TO ALL PEOPLE THE ALL THINGS TO ALL PEOPLE
PROBLEM PROBLEM
5. 5.
THE PUTTING THE CART BEFORE THE PUTTING THE CART BEFORE
THE HORSE PROBLEM THE HORSE PROBLEM
The missing link The missing link
problem problem
Masalah hilangnya unsur keterkaitan. Masalah hilangnya unsur keterkaitan.
Adalah kegagalan dlm Adalah kegagalan dlm
menghubungkan evaluasi thdp faktor menghubungkan evaluasi thdp faktor
eksternal dg evaluasi faktor internal. eksternal dg evaluasi faktor internal.
Akibatnya melahirkan keputusan yg Akibatnya melahirkan keputusan yg
salah. salah.
problem problem
Masalah langit biru. Langit biru selalu Masalah langit biru. Langit biru selalu
membawa kegembiraan karena cuaca yg membawa kegembiraan karena cuaca yg
cerah. Ini berarti para pengambil cerah. Ini berarti para pengambil
keputusan bersikap terlalu cepat optimis keputusan bersikap terlalu cepat optimis
ketika melihat peluang dlm lingkungan. ketika melihat peluang dlm lingkungan.
Hal ini dpt berakibat munculnya Hal ini dpt berakibat munculnya
penilaian faktor eksternal internal yg penilaian faktor eksternal internal yg
tdk cocok. Kekuatan organisasi terlalu di tdk cocok. Kekuatan organisasi terlalu di
besar-besarkan, sedangkan kelemahan besar-besarkan, sedangkan kelemahan
organisaasi dilupakan atau diremehkan. organisaasi dilupakan atau diremehkan.
problem problem
Suatu harapan dlm kondisi yg kurang Suatu harapan dlm kondisi yg kurang
menggembirakan. Ini merupakan situasi menggembirakan. Ini merupakan situasi
yg melahirkan masalah krn pengambil yg melahirkan masalah krn pengambil
keputusan mengharapkan sesuatu dlm keputusan mengharapkan sesuatu dlm
suasana yg tdk menguntungkan. suasana yg tdk menguntungkan.
Masalah ini timbul kalau pengambil Masalah ini timbul kalau pengambil
keputusan memandang remeh thdp keputusan memandang remeh thdp
pengaruh dari ancaman lingkungan, pengaruh dari ancaman lingkungan,
dan ancaman itu sering ditafsirkan dan ancaman itu sering ditafsirkan
akan memberikan keuntungan krn akan memberikan keuntungan krn
dianggap peluang tersembunyi dianggap peluang tersembunyi
problem problem
Suatu falsafah yg mendorong Suatu falsafah yg mendorong
pengambil kepututsan cenderung pengambil kepututsan cenderung
memusatkan perhatiannya pd memusatkan perhatiannya pd
kelemahan-kelemahan kelemahan-kelemahan
organisasinya. Banyak waktu yg organisasinya. Banyak waktu yg
dihabiskan hanya untuk memeriksa dihabiskan hanya untuk memeriksa
kelemahannya berbagai tindakan kelemahannya berbagai tindakan
untuk memperbaiki kelemahan, untuk memperbaiki kelemahan,
lupa tdk melihat potensi kekuatan lupa tdk melihat potensi kekuatan
yg dimiliki. yg dimiliki.
before the horse before the horse
problem problem
Menempatkan kereta didepan Menempatkan kereta didepan
kuda. Para pengambil keputusan kuda. Para pengambil keputusan
langsung mulai mengembangkan langsung mulai mengembangkan
strategi dan rencana tindak strategi dan rencana tindak
lanjut sebelum mereka mampu lanjut sebelum mereka mampu
menguraikan secara jelas pilihan menguraikan secara jelas pilihan
kebijaksanaan yg akan dijalankan kebijaksanaan yg akan dijalankan
organisasi. Sasaran yg dicapai organisasi. Sasaran yg dicapai
menyimpang dari yg seharusnya. menyimpang dari yg seharusnya.
KERNS, 1992 KERNS, 1992
KERNS, 1992 KERNS, 1992
FAKTOR EKSTERNA
L FAKTOR
INTERNAL
THREATS OPPORTTUNI
TIES
COMPARATIVE ADVANTAGE
MOBILIZATION
INVESMENT DIVESMENT
DAMAGE CONTROL
STRENGT HS
WEAKNESS ES
COMPARATIVE ADVANTAGE COMPARATIVE ADVANTAGE
Apabila pengambil keputusan melihat Apabila pengambil keputusan melihat
posisi eksternal ada peluang dan posisi eksternal ada peluang dan
ternyata posisi internal juga memiliki ternyata posisi internal juga memiliki
kekuatan maka organisasi itu kekuatan maka organisasi itu
menghadapi isu strategik yang dapat menghadapi isu strategik yang dapat
disebut disebut
Comparative Advantage Comparative Advantage
keunggulan komparatif. Dua elemen keunggulan komparatif. Dua elemen
strategik yang baik bertemu, maka strategik yang baik bertemu, maka
organisasi memiliki kemungkinan dapat organisasi memiliki kemungkinan dapat
berkembang dengan cepat. berkembang dengan cepat.
MOBILIZATION MOBILIZATION
Mobilization adalah kotak interaksi Mobilization adalah kotak interaksi
antara ancaman tantangan dengan antara ancaman tantangan dengan
kekuatan organisasi. Disini para kekuatan organisasi. Disini para
pengambil keputusan berusaha pengambil keputusan berusaha
memobilisasi sumber daya yang memobilisasi sumber daya yang
merupakan kekuatan organisasi untuk merupakan kekuatan organisasi untuk
memperlunak ancaman dari luar, memperlunak ancaman dari luar,
bahkan kalau mungkin dapat bahkan kalau mungkin dapat
mengubahnya menjadi peluang. mengubahnya menjadi peluang.
INVESMENT DIVESMENT INVESMENT DIVESMENT
Peluang yang tersedia sangat Peluang yang tersedia sangat
meyakinkan, tetapi tidak ada meyakinkan, tetapi tidak ada
kemampuan organisasi untuk kemampuan organisasi untuk
menggarapnya. Kalau dipaksakan bisa menggarapnya. Kalau dipaksakan bisa
memakan biaya terlalu besar sehingga memakan biaya terlalu besar sehingga
merugikan organisasi. Lebih baik merugikan organisasi. Lebih baik
tinggalkan dan serahkan kepada tinggalkan dan serahkan kepada
organisasi lain yang mungkin memiliki organisasi lain yang mungkin memiliki
posisi yang lebih baik. posisi yang lebih baik.
DAMAGE CONTROL DAMAGE CONTROL
Pertemua antara ancaman dari ekternal dan Pertemua antara ancaman dari ekternal dan
kelemahan sumber daya organisasi. Kotak kelemahan sumber daya organisasi. Kotak
ini merupakan kotak yang paling lemah, dan ini merupakan kotak yang paling lemah, dan
bisa membawa bencana bagi organisasi. bisa membawa bencana bagi organisasi.
Strategi yang harus ditempuh adalah Strategi yang harus ditempuh adalah
mengendalikan kerugian yang diderita mengendalikan kerugian yang diderita
sehingga tidak separah yang diperkirakan. sehingga tidak separah yang diperkirakan.
Hal ini dapat dilakukan dg sedikit demi Hal ini dapat dilakukan dg sedikit demi
sedikit membenahi sumberdaya dg harapan sedikit membenahi sumberdaya dg harapan
mampu memperkecil ancaman dari luar. mampu memperkecil ancaman dari luar.
Upaya ini juga untuk mengubah kelemahan Upaya ini juga untuk mengubah kelemahan
menjadi kekuatan. menjadi kekuatan.
Di Yogya ada 3 universitas negeri yaitu: UG, UN, Di Yogya ada 3 universitas negeri yaitu: UG, UN,
UI. UG memiliki mhs 50.000 orang, dosen 2000 UI. UG memiliki mhs 50.000 orang, dosen 2000
orang, dan 1600 orang karyawan selama ini tdk orang, dan 1600 orang karyawan selama ini tdk
pernah menghiraukankan dua universitas lainnya. pernah menghiraukankan dua universitas lainnya.
Untuk pertama kalinya UG akan menganalisis Untuk pertama kalinya UG akan menganalisis
SWOT-nya untuk mengetahui kekuatan dan SWOT-nya untuk mengetahui kekuatan dan
kelemahan dlm lingkungan internalnya, dan untuk kelemahan dlm lingkungan internalnya, dan untuk
mengetahui peluang dan ancaman dari lingkungan mengetahui peluang dan ancaman dari lingkungan
eksternalya. 1 UG mencoba menganaliais eksternalya. 1 UG mencoba menganaliais
ancaman dari luar. Dalam lingkungan pemasaran ancaman dari luar. Dalam lingkungan pemasaran
ditemukan bahwa sebagian besar mahasiswa ditemukan bahwa sebagian besar mahasiswa
berasal dari Indonesia Timur yang penduduknya berasal dari Indonesia Timur yang penduduknya
diperkirakan akan merosot tajam 5 tahun mendatang diperkirakan akan merosot tajam 5 tahun mendatang
karena bebagai alasan; karena bebagai alasan;
2 Dalam lingkungan publik ternyata masyarakat 2 Dalam lingkungan publik ternyata masyarakat
di kota Yogyakarta kurang menaruh perhatian di kota Yogyakarta kurang menaruh perhatian
kepada UG, kurang memberi dukungan dan kepada UG, kurang memberi dukungan dan
umumnya bersikap apatis; 3 Dalam lingkungan umumnya bersikap apatis; 3 Dalam lingkungan
kompetitif ternyata UN UI jauh lebih hebat, dan kompetitif ternyata UN UI jauh lebih hebat, dan
agresif dlm mencari mahasiswa; 4 Dalam agresif dlm mencari mahasiswa; 4 Dalam
lingkungan makro, SPP UG ternyata terlalu tinggi lingkungan makro, SPP UG ternyata terlalu tinggi
sehingga mengancam posisinya dalam bersaing sehingga mengancam posisinya dalam bersaing
dg UN UI. Dalam mengklasifikasi ancaman dg UN UI. Dalam mengklasifikasi ancaman
diatas, ternyata ancaman no.1 4 sangat diatas, ternyata ancaman no.1 4 sangat
membahayakan kemungkinan terjadinya tinggi membahayakan kemungkinan terjadinya tinggi
sekali. Ancaman no.3 sangat berbahaya juga, sekali. Ancaman no.3 sangat berbahaya juga,
namun tidak akan selamanya muncul namun tidak akan selamanya muncul
kepermukaan. Ancaman no.2 tingkat bahayanya kepermukaan. Ancaman no.2 tingkat bahayanya
rendah, dg alasan sikap masyarakat tdk akan rendah, dg alasan sikap masyarakat tdk akan
selamanya apatis. Ancaman peluang tersebut selamanya apatis. Ancaman peluang tersebut
dapat dibuat matriks sebagai berikut: dapat dibuat matriks sebagai berikut:
A. MATRIKS ANCAMAN
B. MATRIKS PELUANG
KERUGIAN POTENSIAL
DAYA ATRAKTIF POTENSIAL
TINGGI
PROBABILITAS TERJADINYA
TINGGI
RENDAH RENDAH
TINGGI TINGGI
RENDAH RENDAH
PROBABILITAS SUKSES
1 . 4 3
2
1 . 3 2
4
INDONESIA INDONESIA
A. KEKUATAN A. KEKUATAN
Jumlah penduduk Indonesia 220 jt Jumlah penduduk Indonesia 220 jt
Kekayaan sumberdaya alam Indonesia Kekayaan sumberdaya alam Indonesia
Banyaknya Lembaga Pendidikan Tinggi Banyaknya Lembaga Pendidikan Tinggi
Olahraga di Indonesia. Olahraga di Indonesia.
Semakin memasyarakatnya olahraga di Semakin memasyarakatnya olahraga di
Indonesia Indonesia
Adanya Undang-Undang PP. tentang Adanya Undang-Undang PP. tentang
Olahraga Olahraga
Adanya organisasi olahraga yang berjenjang Adanya organisasi olahraga yang berjenjang
dari tkt. daerah sampai ke nasional. dari tkt. daerah sampai ke nasional.
B. KELEMAHAN Sistem pembinaan yang belum terpadu masih
terkotak-kotak
•
Terbatasnya dukungan dana pemerintah
•
Lemahnya kurikulum penjas di sekolah jam pelajaran, metoda, sarana prasarana
•
Sarana prasarana or. untuk masyarakat sangat kurang
•
Kualitas sdm or. masih rendah
•
Penerapan Ipteks or. masih rendah
•
Sistem informasi or. Belum dikelola secara profesional
•
Kemunduran prestasi olahraga di tkt. regional internasional
ANALISIS KONDISI OR. ANALISIS KONDISI OR.
INDO INDO
. .
D D
. .
PELUANG PELUANG
•
OTONOMI DAERAH OTONOMI DAERAH
•
ADANYA UU OLAHRAGA TH 2005 ADANYA UU OLAHRAGA TH 2005
•
OLAHRAGA SBG. ALAT MEMBANGUN KARAKTER BANGSA OLAHRAGA SBG. ALAT MEMBANGUN KARAKTER BANGSA
•
OLAHRAGA MENJADI SALAH SATU KOMODITI OLAHRAGA MENJADI SALAH SATU KOMODITI
DALAM MEMBANGUN EKOMOMI BANGSA DALAM MEMBANGUN EKOMOMI BANGSA
•
KESADARAN MASY. BAHWA KEGIATAN OR. SEBAGAI UPAYA KESADARAN MASY. BAHWA KEGIATAN OR. SEBAGAI UPAYA
PENINGKATAN KUALITAS HIDUP, MAKA OR. BERPELUANG PENINGKATAN KUALITAS HIDUP, MAKA OR. BERPELUANG
SEBAGAI KEKUATAN PEMBANGUNAN UNTUK SEBAGAI KEKUATAN PEMBANGUNAN UNTUK
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS BANGSA. MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS BANGSA.
ANALISIS KODISI OLAHRAGA INDONESIA ANALISIS KODISI OLAHRAGA INDONESIA
C. TANTANGAN C. TANTANGAN
Sistem Pembinaan OR. Yg. Bertahap, Sistem Pembinaan OR. Yg. Bertahap,
Berjenjang dan Berkesinambungan Belum Berjenjang dan Berkesinambungan Belum
Berjalan Baik Berjalan Baik
IPTEKS Olahraga di Indonesia yg. Masih IPTEKS Olahraga di Indonesia yg. Masih
Ketinggalan Ketinggalan
Manajemen Olahraga yang Belum Manajemen Olahraga yang Belum
Professional Professional
Profesi Olahraga yang Belum Tertata Profesi Olahraga yang Belum Tertata
OLAHRAGA OLAHRAGA
VISI : VISI :
Olahraga sebagai alat Pembangunan bangsa untuk Olahraga sebagai alat Pembangunan bangsa untuk
membentuk SDM yang bekualitas: sehat, bugar, membentuk SDM yang bekualitas: sehat, bugar,
sejahtera, fair flay, bermartabat, dan mampu sejahtera, fair flay, bermartabat, dan mampu
bersaing di dunia global.. bersaing di dunia global..
MISI : MISI :
1. 1.
Membentuk manusia Indonesia seutuhnya dan Membentuk manusia Indonesia seutuhnya dan
masy. Indonesia seluruhnya yang berkualitas. masy. Indonesia seluruhnya yang berkualitas.
2. 2.
Mendukung peningkatan produktivitas nasional Mendukung peningkatan produktivitas nasional
yang memiliki keunggulan daya saing. yang memiliki keunggulan daya saing.
3. 3.
Mewujudkan prestasi
olahraga yg
Mewujudkan prestasi
olahraga yg
membanggakan dan mengangkat harkat serta membanggakan dan mengangkat harkat serta
martabat bangsa Indonesia. martabat bangsa Indonesia.
4. 4.
Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa
PEMBANGUNAN BANGSA PEMBANGUNAN BANGSA
NO NO
DIMENSI OLAHRAGA DIMENSI OLAHRAGA
INDIKATOR INDIKATOR
1. 1.
OR. PENDIDIKAN OR. PENDIDIKAN
SDM BERKUALITAS SDM BERKUALITAS
2. 2.
OR. REKREASI OR. REKREASI
KESEHATAN KESEHATAN
KEBUGARAN KEBUGARAN
KESEJAHTERAAN KESEJAHTERAAN
3. 3.
OR. PRESTASI OR. PRESTASI
KEBANGGAAN KEBANGGAAN
MARTABAT BANGSA MARTABAT BANGSA
1. Agar mampu meningkatkan kualitas hidup manusia dan seluruh masyarakat Indonesia.
2. Agar mampu memberikan manfaat yg sebesar- besarnya bagi peningkatan kesejahteraan rakyat
dan pengembangan
pribadi warga
negara Indonesia.
3. Agar mampu mengerahkan semua potensi yang dimiliki, baik oleh pemerintah, swasta, maupun
masyarakat, yang berdaya guna dan berhasil guna.
4. Agar mampu meningkatkan prestasi olahraga yang dapat mengangkat harkat dan martabat bangsa
Indonesia.
SASARAN PEMBINAAN OLAHRAGA SASARAN PEMBINAAN OLAHRAGA
1.Meningkatnya apresiasi dan partisipasi 1.Meningkatnya apresiasi dan partisipasi
seluruh masyarakat terhadap olahraga seluruh masyarakat terhadap olahraga
sebagai salah satu kekuatan pembangunan sebagai salah satu kekuatan pembangunan
yang unggul dan diandalkan. yang unggul dan diandalkan.
2.Meningkatnya kualitas
kesehatan dan
2.Meningkatnya kualitas
kesehatan dan
kesegaran jasmani bangsa Indonesia yang kesegaran jasmani bangsa Indonesia yang
dibutuhkan untuk meningkatkan produk- dibutuhkan untuk meningkatkan produk-
tivitas nasional. tivitas nasional.
3.Meningkatnya kemampuan dan prestasi 3.Meningkatnya kemampuan dan prestasi
olahraga yang
menjadi kebanggaan
olahraga yang
menjadi kebanggaan
nasional dan mampu mengangkat harkat nasional dan mampu mengangkat harkat
martabat bangsa Indonesia di forum martabat bangsa Indonesia di forum
olahraga internasional. olahraga internasional.
OLAHRAGA
1. Dilakukan dengan pola kerja terpadu, melalui mekanisme koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi
antar lembaga instansi organisasi terkait. 2. Dilakukan secara bertahap, berjenjang, dan
berkesinambungan. 3. Disesuaikan dengan karakteristik daerah, budaya
masyarakat, cabang-cabang
olahraga, serta
sumber daya yang ada. 4. Dilakukan dengan menciptakan iklim yang
kondusif bagi berkembangnya pola kemitraan dan partisipasi dari seluruh masyarakat.
5. Dibagi dalam prioritas sesuai tahapan siklus lima tahunan.