Menurut Encyclipedia Social Science: Manajemen adalah proses pelaksanaan Menurut George Terry: Manajemen adalah pencapaian tujuan yang telah ditentukan Menurut L.A. Appley: Manajemen adalah kehlian untuk menggerakkan orang Menurut M.P. Follet: Manajemen a

DIFINISI MANAJEMEN

1. Menurut Encyclipedia Social Science: Manajemen adalah proses pelaksanaan

pencapaian tujuan tertentu yang diselenggarakan dengan pengawasan.

2. Menurut George Terry: Manajemen adalah pencapaian tujuan yang telah ditentukan

sebelumnya, dengan mempergunakan bantuan orang lain.

3. Menurut L.A. Appley: Manajemen adalah kehlian untuk menggerakkan orang

melakukan sesuatu pekerjaan.

4. Menurut M.P. Follet: Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.

5. Menurut James Stoner: Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan, dan pengawasan uasaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya lain yang ada dalam organisasi guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

6. Menurut L. Gulick: Manajemen adalah ilmu pengetahuan yang menjelaskan mengapa

dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan bagaimana sistem kerjasama yang lebih bermanfaat bagi kemanusiaan.

7. Menurut Prof. Drs. P.I. Oey Liang Lee:

Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, dan pengontrolan terhadap manusia dan barang- barang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. MANAJER PEMIMPIN •Melakukan Sesuatu Dengan Benar •Melakukan Sesuatu Yang Benar •Berurusan Dengan Ketatalaksanaan Atau Ketertiban •Berurusan Dengan Inovasi Atau Perubahan •Memelihara Apa Yang Ada Dengan Sebaik- baiknya •Berusaha Melakukan Pengembangan •Berorientasi Pada SistemPeraturanForm alitas •Berorientasi Pada Manusia, Non FormalPersonal •Berkaitan dg. Tugas Jangka Pendek Operasional •Berkaitan Dg. Tugas Jangka Panjang Dan Strategis •Dalam Melaks. Tugas Cukup Bertanya Bagaimana •Dalam Bekerja Mempertanyakan Apa Dan Mengapa Dilakukan MANAJER MANAJER PEMIMPIN PEMIMPIN  Menegakkan Aturan Menegakkan Aturan  Membangun Membangun Komitmen Komitmen  Menjamin Menjamin Terlaksananya Terlaksananya Pekerjaan dg. Pekerjaan dg. Pengendalian Pengendalian  Menjamin Menjamin Terlaksananya Terlaksananya Pekerjaan dg. Pekerjaan dg. Pemberdayaan Pemberdayaan  Mengurusi Mengurusi Kompleksitas Kompleksitas  Mengurusi Mengurusi Perubahan Perubahan  Membuat Membuat Perencanaan dan Perencanaan dan Menyusun Anggaran Menyusun Anggaran  Menetapkan Terlebih Menetapkan Terlebih Dahulu Arah Yang Dahulu Arah Yang Akan Dituju Akan Dituju  Merealisasi Rencana Merealisasi Rencana Dengan Dengan Mengorganisir dan Mengorganisir dan Menyusun Anggota Menyusun Anggota Stafnya Stafnya  Menyamakan Menyamakan TujuanArah Yang TujuanArah Yang Akan Dituju Dengan Akan Dituju Dengan Orang Yang Orang Yang Dipimpinnya Dipimpinnya PERKEMBANGAN GENERASI PERKEMBANGAN GENERASI MANAJEMEN MANAJEMEN  Manajemen Pra Personalia Manajemen Pra Personalia  Manajemen Personalia Manajemen Personalia  Manajemen Sumber Daya Manajemen Sumber Daya Manusia Manusia  Manajemen Strategik SDM Manajemen Strategik SDM  Manajemen Perangkat Otak Manajemen Perangkat Otak  Organisasi sangat sederhana. Organisasi sangat sederhana.  Belum dikenal kebutuhan mengelola SDM. Belum dikenal kebutuhan mengelola SDM.  Titik berat kegiatan pada produksi. Titik berat kegiatan pada produksi.  Manusia sebagai faktor produksi = mesin. Manusia sebagai faktor produksi = mesin.  Manajer organisasiperusahaan adalah Manajer organisasiperusahaan adalah pemilik. pemilik.  Belum ada proses : mencari, menyeleksi, Belum ada proses : mencari, menyeleksi, penempatan, mutasi, pemberhentian, penempatan, mutasi, pemberhentian, semuanya dilakukan pemilik informal. semuanya dilakukan pemilik informal. A A Berlangsung Akhir 1800 s.d. awal 1900 an Berlangsung Akhir 1800 s.d. awal 1900 an 1940-an s.d. 1950-an 1940-an s.d. 1950-an  Dimulai munculnya Serikat Buruh : 1902. Dimulai munculnya Serikat Buruh : 1902.  Mulai ada pendidikan karyawan Mulai ada pendidikan karyawan  1917 di USA berdiri Asosiasi Manajemen Personalia 1917 di USA berdiri Asosiasi Manajemen Personalia lebih dari 1000 perusahaan. lebih dari 1000 perusahaan.  Pandangan baru : Manusia adalah “ Pandangan baru : Manusia adalah “ Neurophysio- Neurophysio- logical Machine logical Machine ” mesin berperasaan. Mesin jika tidak ” mesin berperasaan. Mesin jika tidak terpakai dibuang, manusia tidak. terpakai dibuang, manusia tidak.  Mulai ada aturan hak kewajiban buruh majikan Mulai ada aturan hak kewajiban buruh majikan  Sudah ada analisis jabatan, seleksi, pelatihan, dsb. Sudah ada analisis jabatan, seleksi, pelatihan, dsb.  Peran utama manager personalia : penyelesaian Peran utama manager personalia : penyelesaian perselisihan buruh, perselisihan buruh, latar belakang pendidikan bidang latar belakang pendidikan bidang hukum, terutama hukum perburuhan. hukum, terutama hukum perburuhan. 1960-an s.d. 1970-an • Ilmu psikologi berkembang pesat, puncaknya dekade 1960-an = Revolusi Kognitif. • Peran Kognitif meningkatkan semangat kerja untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas. • Manusia dari faktor psikologi berkembang menjadi sumber daya organisasi perusahaan. • Manajer personalia orang yang berlatar belakang pendidikan psikologi. SUMBER DAYA MANUSIA • Muncul generasi ke-4 ditandai dg. diperkenalkannya Strategik Manajemen. • Ada Perencanaan Strategik jangka pendek, menengah, panjang. • Muncul pemasaran strategik. • Karyawan dilihat sebagai salah satu stake holder internal yang harus diperhatikan organisasiperusahaan. • Stakeholder eksternal sangat berpengaruh pemerintah, pers, kelompok khusus yang berkepentingan. SUMBER DAYA MANUSIA • Muncul Undang-Undang Perlindungan Konsumen Lembaga Konsumen. • Perencanaan SDM memprediksi kualifikasi kompetensi demi masa depan sesuai visi. • Pembagian tugas Job Description diganti Pembagian peran Job Role. • Sistem penilaian kinerja individual diganti dengan evaluasi proses. • Kerja individual Individual Job diganti kerja sama tim Teamwork sbg. tiang utama prsh. OTAK OTAK  Dasar konsep pengelolaan manusia scr. utuh Dasar konsep pengelolaan manusia scr. utuh  Cara meningkatkan daya saing di era global. Cara meningkatkan daya saing di era global.  Mind, body, emotion Mind, body, emotion saling mempengaruhi. saling mempengaruhi.  Tiap unsur dpt. menduduki posisi sentral dlm. Tiap unsur dpt. menduduki posisi sentral dlm. mengendalikan 2 unsur yang lain. mengendalikan 2 unsur yang lain.  Manusia memiliki budaya belajar, yang tidak Manusia memiliki budaya belajar, yang tidak dimiliki oleh makhluk lain. dimiliki oleh makhluk lain.  Dlm. Olahraga : atlet pelatih yg memp. Dlm. Olahraga : atlet pelatih yg memp. mind, mind, body, emotion yg. body, emotion yg. matang akan lebih unggul. matang akan lebih unggul.  Mind, body, emotion Mind, body, emotion dapat dikembangkan bila dapat dikembangkan bila budaya belajar selalu ditumbuhkan. budaya belajar selalu ditumbuhkan. PERBEDAAN MANAJEMEN PERBEDAAN MANAJEMEN ABAD 20 DENGAN ABAD 21 ABAD 20 DENGAN ABAD 21 FAKTOR FAKTOR ABAD 20 ABAD 20 ABAD 21 ABAD 21 • Perubahan Perubahan • Ukuran Ukuran • Kepemimpinan Kepemimpinan • Organisasi Organisasi • Kontrol Kontrol • Informasi Informasi • Analisis Analisis • Kebutuhan Kebutuhan • Respon Respon • Resiko Resiko • Koperasi Koperasi • Integrasi Integrasi • Fokus Fokus • Keunggulan Keunggulan • Pasar Pasar • Stabil, terprediksi Stabil, terprediksi • Skala Skala • Dari atas Dari atas • Tegar Tegar • Hirarki Hirarki • Dijaga Dijaga • Kuantitatif Kuantitatif • Kepastian Kepastian • Reaktif Reaktif • Menolak Menolak • Saling bebas Saling bebas • Vertical Vertical • Internal Internal • Bersaing Bersaing • Hari ini Hari ini • Diskontinyu Diskontinyu • Kecepatan Kecepatan • Dari setiap ruang Dari setiap ruang • Fleksibel permanen Fleksibel permanen • Nilai dan visi Nilai dan visi • Disebarkan Disebarkan • Kreasi dan intuisi Kreasi dan intuisi • Toleransi Toleransi • Proaktif Proaktif • Kewirausahaan Kewirausahaan • Saling tergantung Saling tergantung • Maya Maya • Lingkungan Pesaing Lingkungan Pesaing • Penemuan kembali Penemuan kembali • Masa depan VBNET Masa depan VBNET FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN H. FAYOL • Perencanaan Planning • Pengorganisasian Organizing • Pemberian komando commanding • Pengkoordinasian coordinating • Pengawasan Controlling • Perencanaan • Pengorganisasian • Penyusunan Pegawai • Pengarahan • Pengkoordinasian • Pembuatan Laporan • Pengawasan FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN G. TERRY • PERENCANAAN • PENGORGANISASIAN • PELAKSANAAN • PENGAWASAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN PROF. OEY LIANG LEE • PERENCANAAN • PENGORGANISASIAN • PENGARAHAN • PENGKOORDINASIAN • PENGAWASAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN JAMES STONER • PERENCANAAN • PENGORGANISASIAQN • MEMIMPIN • PENGAWASAN JENIS RENCANA • Menurut Jangka Waktu 1. Rencana Jangka Pendek 1 tahun atau kurang 2. Rencana Jangka Menengah 1th s.d. kurang dr. 3th. 3. Rencana Jangka Panjang 4 th atau lebih • Menurut Fungsi Bidang 1. Rencana Bidang Pembinaan 2. Rencana Bidang Organisasi 3. Rencana Bidang Litbang 4. Rencana Bidang Usaha Dan Dana • Menurut Ruang Lingkup 1. Rencana Intra Lembaga 2. Rencana Antar Lembaga 3. Rencana Menyeluruh • Menurut Tingkatannya hirarki 1. Rencana Tingkat Klub 2. Rencana Tingkat Peng KabKot 3. Rencana Tingkat PengProv. 4. Rencana Tingkat PB PP. MANAJEMEN OLAHRAGA PENGANTA R MANAJ. OR PRSTASI VISI DAN MISI PENGANTA R POLA KERJA SAMA JAR.INF PENGANTA R ORG.LEMB AGA KEOLAHRA GAAN DIFIN ISI PERBEDA AN MANAJER PEMIMPIN PERKENB. GENERASI MANAJ. MANAJ. ABAD 21 FUNGSI2 MANAJ. MANAJ. DIRI PLANNING PLANNING UNTUK MENYUSUN SUATU RENCANA HARUS UNTUK MENYUSUN SUATU RENCANA HARUS DAPAT MENJAWAB PERTANYAAN SBB: DAPAT MENJAWAB PERTANYAAN SBB:  Tindakan apa yang harus dikerjakan ? Tindakan apa yang harus dikerjakan ?  Apa alasan tindakan itu ? Apa alasan tindakan itu ?  Kapan tindakan harus dikerjakan ? Kapan tindakan harus dikerjakan ?  Siapa yang harus mengerjakan ? Siapa yang harus mengerjakan ?  Bagaimana melaksanakannya Bagaimana melaksanakannya ? ? TIGA “P” DALAM PLANNING • P1: Pemikiran strategis mengarah pada: PERSPEKTIF • P2: Perencanaan jangka panjang mengarah pada: POSISI • P3: Perencanaan taktis mengarah pada: PERFOMA ORGANIZING ORGANIZING ORGANIZING ORGANIZING • Hubungan tingkah laku efektif di antara orang-orang yang bekerja sama untuk memperoleh kepuasan pribadi dalam tugas-tugas untuk mencapai tujuan organisasi • Pengelompokan kegiatan, struktur organisasi, fungsi setiap bagian, menetapkan kedudukan dan wewenang, menetapkan stafpersonil, job deskripsi, dan hubungan antar bagian dalam mencapai tujuan . BUDGETING • Budgeting adalah rencana kebutuhan dana dan sumber dana untuk membiayai program kegiatan organisasi yang sudah ditetapkan. • Ada dua macam kebutuhan dana untuk kegiatan organisasi: a. Dana overhead b. Dana variabel ACTUATING ACTUATING ACTUATING ACTUATING  Usaha mendorong anggota organisasi agar Usaha mendorong anggota organisasi agar mau bekerja dengan ikhlas dan sebaik mau bekerja dengan ikhlas dan sebaik mungkin, demi mencapai tujuan organisasi mungkin, demi mencapai tujuan organisasi secara efisien, efektif, dan ekonomis. secara efisien, efektif, dan ekonomis.  Actuating termasuk fungsi: Actuating termasuk fungsi: commanding commanding , , directing, directing, dan dan motivating motivating CONTROLLING CONTROLLING CONTROLLING CONTROLLING • Mengevaluasi proses, evaluasi kerja, Mengevaluasi proses, evaluasi kerja, dan tindakan korektif sehingga hasil dan tindakan korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai rencana pekerjaan sesuai rencana • Bila fungsi manajemen sebelumnya Bila fungsi manajemen sebelumnya planning, organizing, budgeting dan planning, organizing, budgeting dan actuating actuating dilaksanakan dengan dilaksanakan dengan sempurna maka tidak banyak yang sempurna maka tidak banyak yang harus dikerjakan oleh fungsi harus dikerjakan oleh fungsi controlling. controlling. LEADERSHIP LEADERSHIP • Sering digunakan dlm pengertian yg sama • Beberapa literatur membedakan antara admnistrasi dan manajemen • Dalam Sport Administration Manual Leadership mempunyai dua bidang kegiatan: a. Administrasi yang meliputi ide, teori policy making b. Manajemen berkaitan dengan orang-orang dalam pelaksanaan kebijakan Social Values Philosop hy Plannin g Mobilizi ng Managin g Monitori ng POLICY MAKING POLICY IMPLEMENTATI ON DAN KEPEMIMPINAN Sondang P. Siagian, 1989 DAN KEPEMIMPINAN Sondang P. Siagian, 1989 ADMINISTRATI ON MANAGEMEN T LEADERSHIP HUMAN RELATION HM ABAD 21 ABAD 21 NO NO KOMANDO KOMANDO 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 8 8 9 9 10 10 11 11 • CIPTAKAN KEUNGGULAN BERSAING CIPTAKAN KEUNGGULAN BERSAING • INOVASI ATAU MATI INOVASI ATAU MATI • MANFAATKAN ASET TERSEMBUNYI MANFAATKAN ASET TERSEMBUNYI • UTAMAKAN AKSI DAN KECEPATAN UTAMAKAN AKSI DAN KECEPATAN • PROAKTIF PROAKTIF • PATAHKAN PENGHALANG PATAHKAN PENGHALANG • GUNAKAN SEMUA KETERAMPILAN GUNAKAN SEMUA KETERAMPILAN • GUNAKAN PERSPEKTIF GLOBAL GUNAKAN PERSPEKTIF GLOBAL • MULAI REVOLUSI EKONOMI INDUSTRI MULAI REVOLUSI EKONOMI INDUSTRI • BUAT ORGANISASAI RELIGI BUAT ORGANISASAI RELIGI • BANGUN KINERJA STRATEGIS BANGUN KINERJA STRATEGIS ABAD 21 ABAD 21 PEMIKIR PEMIKIR VISI VISI • Charles Hendy Charles Hendy • Gary Hamel Gary Hamel • Eli Goldart Eli Goldart • Michael Hammer Michael Hammer • Warren Bennis Warren Bennis • Michael Porter Michael Porter • Stephen Covey Stephen Covey • Jhon Naisbitt Jhon Naisbitt • Lester Thurow Lester Thurow • Jhon Kotter Jhon Kotter • Alries Jack Alries Jack Trout Trout • Peter Senge Peter Senge • Temukanlah Rasa Dalam Ketidak Temukanlah Rasa Dalam Ketidak Pastian Pastian • Buatlah Temuan-Temuan Ulang Buatlah Temuan-Temuan Ulang • Fokuskanlah Pada Hambatan Fokuskanlah Pada Hambatan • Organisasi Sederhana Organisasi Sederhana • Jadilah Pemimpin Dari Pemimpin Jadilah Pemimpin Dari Pemimpin • The Real Meaning Of Technology The Real Meaning Of Technology • Percaya Pada Potensi Manusia Percaya Pada Potensi Manusia • Mulailah Menengok Asia Mulailah Menengok Asia • Kompetisi Dalam Dirinya Sendiri Kompetisi Dalam Dirinya Sendiri • Budaya Adalah Pengungkit Budaya Adalah Pengungkit • Marketing Yang Baik Adalah Lebih Marketing Yang Baik Adalah Lebih Essensial Essensial • Jabarkan Dari Suatu Sistem Jabarkan Dari Suatu Sistem Jaga kesehatan kebugaran 1 Fokus pada pengembangan kekuatan 1 Optimalkan kerja otak 3 Bangun Visi Misi Jauh kedepan 3 Bangun keseim bangan IQ, EQ, AQ,SQ UI Tingkatkan EQ, AQ, SQ IQ UI 3 KEBUGARAN KEBUGARAN  Pola makan teratur Pola makan teratur berkualitas berkualitas  Olahraga kontinyu teratur Olahraga kontinyu teratur  Hindari rokok, Miras Narkoba Hindari rokok, Miras Narkoba  Kelola emosi dan stress Kelola emosi dan stress  Sadar lingkungan yg bersih Sadar lingkungan yg bersih kondusif kondusif FOKUS PADA PENGEMBANGAN KEKUATAN Penelitian di USA thdp. 2 jt.or. Sukses. Kunci prestasi = Pengembangan Pada Kekuatan Diri • Sadari setiap orang memiliki potensi • Kenali potensi diri bakat diri • Kembangkan bakat secara optimal • Hindari pemborosan waktu hanya untuk mengurangi kelemahan OTAK OTAK Otak Otak = HW = HW Pikiran Pikiran = SW = SW Pc. Ind. Pc. Ind. = KB = KB Perkata. Perkata. = OP = OP Tindak. Tindak. = OP = OP Sikap Sikap = OP = OP 2 dominasi 60 2 dominasi 60 3 dominasi 30 3 dominasi 30 1 dominasi 7 1 dominasi 7 4 dominasi 3 4 dominasi 3 KESUKSESAN HIDUP Rapor IQ : 4 Q yang lain : 96 DUNIA KERJA Akademik : 40 Non Akad. : 60 Pemanfaatan : 4 – 5 = Pend. Tradisional : 6 = Jenius Kiri Kiri Sistem Pelatihan Olahraga harus menciptakan model pengembangan untuk kedua belahan otak kiri dan kanan OPTIMALISASI OTAK OPTIMALISASI OTAK  Menggunakan seluruh bagian Menggunakan seluruh bagian otak bersama-sama otak bersama-sama  Melibatkan sebanyak mungkin Melibatkan sebanyak mungkin indra indra  Penggunaan berbagai media Penggunaan berbagai media misal: multimedia misal: multimedia Rose C; Nicholl M.J., 2003 Rose C; Nicholl M.J., 2003  KECERDASAN LINGUISTIK BAHASA KECERDASAN LINGUISTIK BAHASA  KECERDASAN LOGIS - MATEMATIS KECERDASAN LOGIS - MATEMATIS  KECERDASAN VISUAL – SPASIAL KECERDASAN VISUAL – SPASIAL  KECERDASAN MUSIKAL KECERDASAN MUSIKAL  KECERDASAN KINESTETIK – TUBUH KECERDASAN KINESTETIK – TUBUH  KECERDASAN INTERPERSONAL KECERDASAN INTERPERSONAL SOSIAL SOSIAL  KECERDASAN INTRAPERSONAL KECERDASAN INTRAPERSONAL  KECERDASAN NATURALIS KECERDASAN NATURALIS Kemampuan membaca, menulis dan berkomu Kemampuan membaca, menulis dan berkomu nikasi dg kata-kata atau bahasa, seperti; penu nikasi dg kata-kata atau bahasa, seperti; penu lis, jurnalis, orator dan pelawak. lis, jurnalis, orator dan pelawak. contoh: Abraham Linccoln, Sir Winston Churchill contoh: Abraham Linccoln, Sir Winston Churchill KECERDASAN LOGIS MATEMATIS KECERDASAN LOGIS MATEMATIS Kemampuan berpikir menalar dan menghi Kemampuan berpikir menalar dan menghi tung, berpikir logis dan sistematis seperti; tung, berpikir logis dan sistematis seperti; Insinyur, ekonom, akuntan, detektif, dan Insinyur, ekonom, akuntan, detektif, dan para anggota profesi hukum. para anggota profesi hukum. contoh: Albert Enstein, John Dewey contoh: Albert Enstein, John Dewey Kemampuan berpikir menggunakan gambar, Kemampuan berpikir menggunakan gambar, memvisualisasikan hasil masa depan, seperti; memvisualisasikan hasil masa depan, seperti; arsitek, seniman, pemahat, pelaut, fotografer arsitek, seniman, pemahat, pelaut, fotografer dan perencana strategis dan perencana strategis . . contoh contoh : : Picasso, Colombus. Picasso, Colombus. KECERDASAM MUSIKAL KECERDASAM MUSIKAL KEMAMPUAN MENCIPTA ATAU MENGGUBAH MUSIK KEMAMPUAN MENCIPTA ATAU MENGGUBAH MUSIK BERNYANYI DG BAIK, MEMAHAMI DAN BERNYANYI DG BAIK, MEMAHAMI DAN MENGAPRESIASI MUSIK, MENJAGA RITME, SEPERTI MENGAPRESIASI MUSIK, MENJAGA RITME, SEPERTI MUSISI, KOMPOSER, DAN PEREKAYASA REKAMAN. MUSISI, KOMPOSER, DAN PEREKAYASA REKAMAN. CONTOH: Mozart, Leonard Bernstein CONTOH: Mozart, Leonard Bernstein KEMAMPUAN MENGGUNAKAN TUBUH SECARA TERAMPIL KEMAMPUAN MENGGUNAKAN TUBUH SECARA TERAMPIL UNTUK MEMECAHKAN MASALAH, MENCIPTAKAN PRODUK ATAU UNTUK MEMECAHKAN MASALAH, MENCIPTAKAN PRODUK ATAU MENGEMUKAKAN GAGASAN DAN EMOSI, SEPERTI; ATLET, MENGEMUKAKAN GAGASAN DAN EMOSI, SEPERTI; ATLET, PENARI, AKTOR, AHLI BANGUNAN KONSTRUKSI, AHLI BEDAH. PENARI, AKTOR, AHLI BANGUNAN KONSTRUKSI, AHLI BEDAH. CONTOH: Charlie Chaplin, Michael Jordan. CONTOH: Charlie Chaplin, Michael Jordan. KECERDEASAN INTERPERSONAL SOSIAL KECERDEASAN INTERPERSONAL SOSIAL KEMAMPUAN BEKERJA SECARA EFEKTIF DG ORANG LAIN, KEMAMPUAN BEKERJA SECARA EFEKTIF DG ORANG LAIN, BERHUBUNGAN DG ORANG LAIN, MEMILIKI EMPATI DAN BERHUBUNGAN DG ORANG LAIN, MEMILIKI EMPATI DAN PENGERTIAN, MEMPERHATIKAN MOTIVASI DAN TUJUAN ORANG PENGERTIAN, MEMPERHATIKAN MOTIVASI DAN TUJUAN ORANG LAIN SEPERTI; GURU YG BAIK, POLITISI, PENYEMBUH, PEMUKA LAIN SEPERTI; GURU YG BAIK, POLITISI, PENYEMBUH, PEMUKA AGAMA. AGAMA. Contoh: Mahatma Gandhi, Mother Teresa. Contoh: Mahatma Gandhi, Mother Teresa. KEMAMPUAN MENGANALISIS DIRI DAN KEMAMPUAN MENGANALISIS DIRI DAN MAMPU MERENUNG DALAM KESUNYIAN MAMPU MERENUNG DALAM KESUNYIAN DAN DAN MENILAI PRESTASI SEORANG DAN PERASAAN MENILAI PRESTASI SEORANG DAN PERASAAN TERDALAMNYA, MENGENAL BENAR-BENAR TERDALAMNYA, MENGENAL BENAR-BENAR DIRI SENDIRI SEPERTI; FILSOF, PENYULUH, DIRI SENDIRI SEPERTI; FILSOF, PENYULUH, PEMBIMBING. PEMBIMBING. CONTOH: S. Freud, Plato, Eleanor Roosevelt. CONTOH: S. Freud, Plato, Eleanor Roosevelt. KECERDASAN NATURALIS KECERDASAN NATURALIS KEMAMPUAN MENGENAL FLORA DAN FAUNA KEMAMPUAN MENGENAL FLORA DAN FAUNA MELAKUKAN PEMILAHAN RUNTUT DALAM DU MELAKUKAN PEMILAHAN RUNTUT DALAM DU NIA KEALAMAN SEPERTI; AHLI BOTANI, PEMBURU, NIA KEALAMAN SEPERTI; AHLI BOTANI, PEMBURU, KONSERVASI BIOLOGI, AHLI LINGKUNGAN HIDUP. KONSERVASI BIOLOGI, AHLI LINGKUNGAN HIDUP. contoh: Charles Darwin, E.O. Wilson. contoh: Charles Darwin, E.O. Wilson. KITA BELAJAR KITA BELAJAR  10 dari apa yang kita baca 10 dari apa yang kita baca  20 dari apa yang kita dengar 20 dari apa yang kita dengar  30 dari apa yang kita lihat 30 dari apa yang kita lihat  50 dari apa yang kita lihat dan dengar 50 dari apa yang kita lihat dan dengar  70 dari apa yang kita katakan 70 dari apa yang kita katakan  90 dari apa yang kita katakan dan 90 dari apa yang kita katakan dan lakukan lakukan Revolusi Cara Belajar: Vernon A. Magnesen ANAK BELAJAR DARI KEHIDUPANNYA 1 ANAK BELAJAR DARI KEHIDUPANNYA 1  Jika anak dibesarkan dg celaan, ia belajar memaki Jika anak dibesarkan dg celaan, ia belajar memaki  Jika anak dibesarkan dg permusuhan, ia belajar berkelahi Jika anak dibesarkan dg permusuhan, ia belajar berkelahi  Jika anak dibesarkan dg ketakutan, ia belajar gelisah Jika anak dibesarkan dg ketakutan, ia belajar gelisah  Jika anak dibesarkan dg rasa iba, ia belajar menyesali diri Jika anak dibesarkan dg rasa iba, ia belajar menyesali diri  Jika anak dibesarkan dg olok – olok, ia belajar rendah diri Jika anak dibesarkan dg olok – olok, ia belajar rendah diri  Jika anak dibesarkan dg iri hati, ia belajar kedengkian Jika anak dibesarkan dg iri hati, ia belajar kedengkian  Jika anak dibesarkan dg dipemalukan, ia belajar rasa Jika anak dibesarkan dg dipemalukan, ia belajar rasa bersalah bersalah  Jika anak dibesarkan dg dorongan, ia belajar percaya diri Jika anak dibesarkan dg dorongan, ia belajar percaya diri  Jika anak dibesarkan dg toleransi, ia belajar menahan diri Jika anak dibesarkan dg toleransi, ia belajar menahan diri Jika anak dibesarkan dg pujian, ia belajar Jika anak dibesarkan dg pujian, ia belajar menghargai menghargai Jika anak dibesarkan dg dukungan, ia belajar Jika anak dibesarkan dg dukungan, ia belajar menyenangi diri menyenangi diri Jika anak dibesarkan dg pengakuan, ia belajar Jika anak dibesarkan dg pengakuan, ia belajar mengenali tujuan mengenali tujuan Jika anak dibasarkan dg berbagi, ia belajar Jika anak dibasarkan dg berbagi, ia belajar kedermawanan kedermawanan Jika anak dibesarkan dg kejujuran Jika anak dibesarkan dg kejujuran keterbukaan, ia belajar kebenaran keadilan keterbukaan, ia belajar kebenaran keadilan Jika anak dibesarkan dg rasa aman, ia belajar Jika anak dibesarkan dg rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan menaruh kepercayaan Jika anak dibesarkan dg persahabatan, ia Jika anak dibesarkan dg persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan belajar menemukan cinta dalam kehidupan Jika anak dibesarkan dg ketentraman, ia belajar Jika anak dibesarkan dg ketentraman, ia belajar berdamai dg pikiran berdamai dg pikiran Revolusi belajar: Dorothy Law Nolte BANGUN VISI MISI JAUH KE BANGUN VISI MISI JAUH KE DEPAN DEPAN VISI VISI : : Adalah kemampuan imajinatif untuk melihat Adalah kemampuan imajinatif untuk melihat peluang peluang dan mampu menggambarkan apa dan mampu menggambarkan apa yang akan terjadi yang akan terjadi di masa depan wawasan cita-cita. di masa depan wawasan cita-cita. Visi: Visi: Adalah gambaran masa depan yang lebih baik Adalah gambaran masa depan yang lebih baik NILAI SUATU VISI: NILAI SUATU VISI: • Memberikan arah, memberikan inspirasi Memberikan arah, memberikan inspirasi • Membuat suatu pekerjaan menyenangkan Membuat suatu pekerjaan menyenangkan • Memberi nilai tambah bagi pekerjaan Memberi nilai tambah bagi pekerjaan • Mampu meramalkan masa depan anda Mampu meramalkan masa depan anda • Memberi motivasi yang tinggi Memberi motivasi yang tinggi • Makin luas Makin luas VISI VISI seseorang, makin besar pula seseorang, makin besar pula potensinya potensinya PENGHAMBAT VISI PENGHAMBAT VISI – Kegagalan trauma masa lalu Kegagalan trauma masa lalu – Tekanan orang banyak Tekanan orang banyak – Lingkungan yang tidak kondusif Lingkungan yang tidak kondusif – Kelemahan mentalkondisi fisik Kelemahan mentalkondisi fisik – Tidak memiliki pengharapan Tidak memiliki pengharapan cita-cita cita-cita – Kedudukan zona kenyamanan Kedudukan zona kenyamanan MISI: MISI: adalah pernyataan tujuan yang adalah pernyataan tujuan yang diekspresikan dalam produk layanan, serta diekspresikan dalam produk layanan, serta aspirasi masa depan yang ditawarkan aspirasi masa depan yang ditawarkan kepada publik yang menjadi sasaran. kepada publik yang menjadi sasaran. UNSUR PENTING DALAM RUMUSAN MISI UNSUR PENTING DALAM RUMUSAN MISI • Layanan produk yang ditawarkan Layanan produk yang ditawarkan • Memenuhi kebutuhan tertentu Memenuhi kebutuhan tertentu • Publik individu yang akan dituju Publik individu yang akan dituju • Tingkat kualitas yang ditawarkan Tingkat kualitas yang ditawarkan • Keuntungan yang diperoleh publik individu Keuntungan yang diperoleh publik individu OLAHRAGA MENURUT JOHN HART, PELATIH OLAHRAGA MENURUT JOHN HART, PELATIH RUGBY INTERNASIONAL NEW ZEALAND RUGBY INTERNASIONAL NEW ZEALAND 1. 1. Milikilah Visi Milikilah Visi 2. 2. Buatlah Rencana Buatlah Rencana 3. 3. Tentukanlah Tujuan Tentukanlah Tujuan 4. 4. Pilihlah dg Tepat Pilihlah dg Tepat 5. 5. Jalinlah Hubungan Jalinlah Hubungan Baik Baik 6. 6. Milikilah Motivasi Milikilah Motivasi 7 7 Teruslah Belajar Teruslah Belajar 8 8 Libatkan para Libatkan para pemain pemain 9 9 Evaluasilah Evaluasilah kesalahan kesalahan 10 10 Kembangkan Bakat Kembangkan Bakat yang ada yang ada 11 11 Gunakan akal sehat Gunakan akal sehat THE LEARNING REVOLUTION, 2000 TANTANGAN TANTANGAN OLIMPIADE OLIMPIADE Marilyn King, Marilyn King, atlet Panca Lomba Olimpiade USA atlet Panca Lomba Olimpiade USA • Jika Anda punya gairah dan visi tetapi Jika Anda punya gairah dan visi tetapi tanpa aksi, tanpa aksi, ANDA MELAMUN ANDA MELAMUN • Jika Anda punya visi dan aksi tetapi tanpa Jika Anda punya visi dan aksi tetapi tanpa gairah, gairah, ANDA AKAN SERBA TANGGUNG ANDA AKAN SERBA TANGGUNG • Jika Anda punya gairah dan aksi tetapi Jika Anda punya gairah dan aksi tetapi tanpa visi, tanpa visi, ANDA AKAN SAMPAI ANDA AKAN SAMPAI DITEMPAT YANG KELIRU DITEMPAT YANG KELIRU 5 ASPEK PENTING UNTUK MENINGKATKAN 5 ASPEK PENTING UNTUK MENINGKATKAN EQ EQ • Kesadaran diri self awareness: Kemampuan Kesadaran diri self awareness: Kemampuan mengobservasi dan mengenali diri mengobservasi dan mengenali diri • Mengelola Emosi managing emotional: Mengelola Emosi managing emotional: Kemampuan mengelola emosi secara akurat Kemampuan mengelola emosi secara akurat • Memotivasi diri self motivation: Kemamp. Memotivasi diri self motivation: Kemamp. mengendalikan emosi guna mendukung mengendalikan emosi guna mendukung pencapaian tujuan pribadi pencapaian tujuan pribadi • Empati empaty: Kemamp. mengelola sensitivitas Empati empaty: Kemamp. mengelola sensitivitas menempatkan diri pada sudut pandang orang lain menempatkan diri pada sudut pandang orang lain sekaligus menghargainya. sekaligus menghargainya. • Menjaga relasi handling relationship: Kemamp. Menjaga relasi handling relationship: Kemamp. Berinteraksi menjaga hub. yg sehat dg or.lain. Berinteraksi menjaga hub. yg sehat dg or.lain. KEPRIBADIAN PENENTU KEPRIBADIAN PENENTU KESUKSESAN KESUKSESAN • Kemampuan beradaptasi dg berbagai hirarki Kemampuan beradaptasi dg berbagai hirarki sosial sosial • Keinginan bekerjasama Keinginan bekerjasama • Kapasitas untuk dapat dipercaya dan bertahan Kapasitas untuk dapat dipercaya dan bertahan pada satu komitmen pada satu komitmen • Kemampuan bertahan terhadap stres dan Kemampuan bertahan terhadap stres dan berbagai tekanan berbagai tekanan • Keterbukaan diri menghadapi masalah, berpikir Keterbukaan diri menghadapi masalah, berpikir inovatif kecerdikan menghadapi masalah inovatif kecerdikan menghadapi masalah EMOSI EMOSI EMPAT KOMPONEN EMPAT KOMPONEN PENGENDALI EMOSI PENGENDALI EMOSI 1. Emotional Awareness 1. Emotional Awareness 2. Emotional Acceptance 2. Emotional Acceptance 3. Emotional Affection 3. Emotional Affection 4. Emotional Affirmation 4. Emotional Affirmation Martin, 2003 Martin, 2003 2 1 4 3 Emotional Awareness Emotional Acceptance Emotional Affection Emotional Affirmation TANGGA KEMATANGAN EMOSI KEMATANGAN EMOSI KEMATANGAN EMOSI EMPAT KOMPONEN PENDORONG EMOSI EMPAT KOMPONEN PENDORONG EMOSI Martin, 2003 Martin, 2003 1. Emotional Knowledge 1. Emotional Knowledge 2. Emotional Spirituality 2. Emotional Spirituality 3. Emotional Authenticity 3. Emotional Authenticity 4. Emotional Reconciliation 4. Emotional Reconciliation MANFAAT EMOSI MANFAAT EMOSI • Emosi berfungsi sebagai energizer atau Emosi berfungsi sebagai energizer atau pembangkit energi pembangkit energi • Emosi memberi kegairahan hidup manusia Emosi memberi kegairahan hidup manusia • Emosi bermanfaat sebagai memperkuat Emosi bermanfaat sebagai memperkuat pesan atau informasi yang disampaikan pesan atau informasi yang disampaikan reinforcer reinforcer • Emosi sebagai penyeimbang kehidupan Emosi sebagai penyeimbang kehidupan balancer memungkinkan kita menjaga balancer memungkinkan kita menjaga proses homeostatis dalam diri kita. proses homeostatis dalam diri kita. EMOSIONAL EMOSIONAL • Mengenali emosi diri Mengenali emosi diri • Mengelola emosi Mengelola emosi • Memotivasi diri Memotivasi diri • Mengenali emosi orang lain Mengenali emosi orang lain • Membina hubungan Membina hubungan Melalui diskusi Melalui diskusi kelompok kelompok EQ dapat diajarkan dan dikembangkan Kemampuan menunda pemuasan sangat besar sumbangannya Kemampuan menunda pemuasan sangat besar sumbangannya bagi kemampuan intelektual Goleman, 1997 bagi kemampuan intelektual Goleman, 1997 “UBAH HAMBATAN MENJADI “UBAH HAMBATAN MENJADI PELUANG” PELUANG” Control Kemampuan Mengendalikan Diri Origin Kemampuan Menempatkan Kesalahan Owner Kemampuan Bertanggung Jawab Endurance Kemampuan Daya tahan thd Kesulitan Reach Kemampuan Membatasi Masalah MENGHADAPI TANTANGAN MENGHADAPI TANTANGAN • QUITTER QUITTER : : Setelah mengalami tantangan dalam Setelah mengalami tantangan dalam mendaki, berhenti, turun dan pulang tidak mendaki, berhenti, turun dan pulang tidak melanjutkan pendakian. Ia menolak menyerah. melanjutkan pendakian. Ia menolak menyerah. • CAMPER CAMPER : : Type ini telah mendaki cukup jauh Type ini telah mendaki cukup jauh cukup tinggi namun berhenti sebelum mencapai cukup tinggi namun berhenti sebelum mencapai puncak karena sudah puas dgn prestasi yg puncak karena sudah puas dgn prestasi yg dicapai. dicapai. • CLIMBER CLIMBER : : Type ini sepanjang hidup selalu Type ini sepanjang hidup selalu merasa tertantang untuk mendaki puncak yg merasa tertantang untuk mendaki puncak yg lebih tinggi, tdk peduli latar blkng kehidupannya, lebih tinggi, tdk peduli latar blkng kehidupannya, ia selalu meneruskan pendakian sepanjang hayat. ia selalu meneruskan pendakian sepanjang hayat. Inilah orang Inilah orang ber AQ tinggi Stoltz, 2002. ber AQ tinggi Stoltz, 2002. TINGKATKAN SQ TINGKATKAN SQ KECERDASAN SPIRITUAL KECERDASAN SPIRITUAL adalah kecerdasan adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan untuk menghadapi persoalan makna makna atau atau value, value, yaitu kecerdasan untuk menempatkan yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yg lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk yg lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibanding dengan seseorang lebih bermakna dibanding dengan yg lain. SQ adalah landasan yang diperlukan yg lain. SQ adalah landasan yang diperlukan untuk memfungsikan IQ, EQ AQ secara untuk memfungsikan IQ, EQ AQ secara efektif.Bahkan SQ merupakan kecerdasan efektif.Bahkan SQ merupakan kecerdasan tertinggi kita tertinggi kita Danah Zohar dan Ian Danah Zohar dan Ian Marshal, 2001 Marshal, 2001 ; ; Ary Ginanjar, 2003 Ary Ginanjar, 2003 ; Taufik ; Taufik Pasiak, 2003, Agus Pasiak, 2003, Agus Nggermanto, 2001 Nggermanto, 2001 MENGEMBANGKAN SQ MENGEMBANGKAN SQ Agus, 2001 Agus, 2001 1. MENYADARI SITUASI 1. MENYADARI SITUASI 2. INGIN BERUBAH 2. INGIN BERUBAH 3. MENGENALI DIRI 3. MENGENALI DIRI 4. MENYINGKIRKAN HAMBATAN 4. MENYINGKIRKAN HAMBATAN 5. DISIPLIN 5. DISIPLIN 6. MAKNA TERUS MENERUS 6. MAKNA TERUS MENERUS 7. HORMATI MEREKA 7. HORMATI MEREKA SPIRITUAL SPIRITUAL GOD SPOT Step1: Mengenal suara hati yang merupakan tiupan ruh ilahi spiritual capital STEP3: Tanamkan nilai-nilai spiritual dan prinsip mental Ketuhanan Step2: Bebaskan cover hitam yang menutupi Got Spot IQ, EQ AQ IQ, EQ AQ AQ SQ AQ IQ EQ SQ Terletak pada dimensi spiritual AQ Terletak pada dimensi emosional EQ Terletak pada dimensi emosional IQ Terletak pada dimensi fisik IQ, AQ, EQ SQ IQ, AQ, EQ SQ AQ EQ IQ SQ PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN OLAHRAGA NASIONAL OLAHRAGA NASIONAL  Analisis Kondisi Olahraga di Indonesia Analisis Kondisi Olahraga di Indonesia  Visi dan Misi Pembinaan olahraga Visi dan Misi Pembinaan olahraga  Arah Pembinaan Olahraga Arah Pembinaan Olahraga  Sasaran Pembinaan Olahraga Sasaran Pembinaan Olahraga  Strategi Pembinaan Olahraga Strategi Pembinaan Olahraga  Jalur Pembinaan Olahraga Jalur Pembinaan Olahraga  Klasifikasi Program Pembangunan Olahraga Klasifikasi Program Pembangunan Olahraga  Manfaat Olahraga Dalam Menunjang Pemb. Nas. Manfaat Olahraga Dalam Menunjang Pemb. Nas.  Kunci Keberhasilan Pembangunan OR. di Abad 21 Kunci Keberhasilan Pembangunan OR. di Abad 21 ANALISIS ANALISIS SWOT SWOT ADADAH ADADAH SALAH SATU TEKNIK SALAH SATU TEKNIK UNTUK MENGAMBIL UNTUK MENGAMBIL SUATU KEPUTUSAN SUATU KEPUTUSAN STRATEGIK STRATEGIK ANALISIS SWOT ANALISIS SWOT 1. 1. THE MISSING LINK PROBLEM THE MISSING LINK PROBLEM 2. 2. THE BLUE SKY PROBLEM THE BLUE SKY PROBLEM 3. 3. THE SILVER LINNING PROBLEM THE SILVER LINNING PROBLEM 4. 4. THE ALL THINGS TO ALL PEOPLE THE ALL THINGS TO ALL PEOPLE PROBLEM PROBLEM 5. 5. THE PUTTING THE CART BEFORE THE PUTTING THE CART BEFORE THE HORSE PROBLEM THE HORSE PROBLEM The missing link The missing link problem problem Masalah hilangnya unsur keterkaitan. Masalah hilangnya unsur keterkaitan. Adalah kegagalan dlm Adalah kegagalan dlm menghubungkan evaluasi thdp faktor menghubungkan evaluasi thdp faktor eksternal dg evaluasi faktor internal. eksternal dg evaluasi faktor internal. Akibatnya melahirkan keputusan yg Akibatnya melahirkan keputusan yg salah. salah. problem problem Masalah langit biru. Langit biru selalu Masalah langit biru. Langit biru selalu membawa kegembiraan karena cuaca yg membawa kegembiraan karena cuaca yg cerah. Ini berarti para pengambil cerah. Ini berarti para pengambil keputusan bersikap terlalu cepat optimis keputusan bersikap terlalu cepat optimis ketika melihat peluang dlm lingkungan. ketika melihat peluang dlm lingkungan. Hal ini dpt berakibat munculnya Hal ini dpt berakibat munculnya penilaian faktor eksternal internal yg penilaian faktor eksternal internal yg tdk cocok. Kekuatan organisasi terlalu di tdk cocok. Kekuatan organisasi terlalu di besar-besarkan, sedangkan kelemahan besar-besarkan, sedangkan kelemahan organisaasi dilupakan atau diremehkan. organisaasi dilupakan atau diremehkan. problem problem Suatu harapan dlm kondisi yg kurang Suatu harapan dlm kondisi yg kurang menggembirakan. Ini merupakan situasi menggembirakan. Ini merupakan situasi yg melahirkan masalah krn pengambil yg melahirkan masalah krn pengambil keputusan mengharapkan sesuatu dlm keputusan mengharapkan sesuatu dlm suasana yg tdk menguntungkan. suasana yg tdk menguntungkan. Masalah ini timbul kalau pengambil Masalah ini timbul kalau pengambil keputusan memandang remeh thdp keputusan memandang remeh thdp pengaruh dari ancaman lingkungan, pengaruh dari ancaman lingkungan, dan ancaman itu sering ditafsirkan dan ancaman itu sering ditafsirkan akan memberikan keuntungan krn akan memberikan keuntungan krn dianggap peluang tersembunyi dianggap peluang tersembunyi problem problem Suatu falsafah yg mendorong Suatu falsafah yg mendorong pengambil kepututsan cenderung pengambil kepututsan cenderung memusatkan perhatiannya pd memusatkan perhatiannya pd kelemahan-kelemahan kelemahan-kelemahan organisasinya. Banyak waktu yg organisasinya. Banyak waktu yg dihabiskan hanya untuk memeriksa dihabiskan hanya untuk memeriksa kelemahannya berbagai tindakan kelemahannya berbagai tindakan untuk memperbaiki kelemahan, untuk memperbaiki kelemahan, lupa tdk melihat potensi kekuatan lupa tdk melihat potensi kekuatan yg dimiliki. yg dimiliki. before the horse before the horse problem problem Menempatkan kereta didepan Menempatkan kereta didepan kuda. Para pengambil keputusan kuda. Para pengambil keputusan langsung mulai mengembangkan langsung mulai mengembangkan strategi dan rencana tindak strategi dan rencana tindak lanjut sebelum mereka mampu lanjut sebelum mereka mampu menguraikan secara jelas pilihan menguraikan secara jelas pilihan kebijaksanaan yg akan dijalankan kebijaksanaan yg akan dijalankan organisasi. Sasaran yg dicapai organisasi. Sasaran yg dicapai menyimpang dari yg seharusnya. menyimpang dari yg seharusnya. KERNS, 1992 KERNS, 1992 KERNS, 1992 KERNS, 1992 FAKTOR EKSTERNA L FAKTOR INTERNAL THREATS OPPORTTUNI TIES COMPARATIVE ADVANTAGE MOBILIZATION INVESMENT DIVESMENT DAMAGE CONTROL STRENGT HS WEAKNESS ES COMPARATIVE ADVANTAGE COMPARATIVE ADVANTAGE Apabila pengambil keputusan melihat Apabila pengambil keputusan melihat posisi eksternal ada peluang dan posisi eksternal ada peluang dan ternyata posisi internal juga memiliki ternyata posisi internal juga memiliki kekuatan maka organisasi itu kekuatan maka organisasi itu menghadapi isu strategik yang dapat menghadapi isu strategik yang dapat disebut disebut Comparative Advantage Comparative Advantage keunggulan komparatif. Dua elemen keunggulan komparatif. Dua elemen strategik yang baik bertemu, maka strategik yang baik bertemu, maka organisasi memiliki kemungkinan dapat organisasi memiliki kemungkinan dapat berkembang dengan cepat. berkembang dengan cepat. MOBILIZATION MOBILIZATION Mobilization adalah kotak interaksi Mobilization adalah kotak interaksi antara ancaman tantangan dengan antara ancaman tantangan dengan kekuatan organisasi. Disini para kekuatan organisasi. Disini para pengambil keputusan berusaha pengambil keputusan berusaha memobilisasi sumber daya yang memobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk merupakan kekuatan organisasi untuk memperlunak ancaman dari luar, memperlunak ancaman dari luar, bahkan kalau mungkin dapat bahkan kalau mungkin dapat mengubahnya menjadi peluang. mengubahnya menjadi peluang. INVESMENT DIVESMENT INVESMENT DIVESMENT Peluang yang tersedia sangat Peluang yang tersedia sangat meyakinkan, tetapi tidak ada meyakinkan, tetapi tidak ada kemampuan organisasi untuk kemampuan organisasi untuk menggarapnya. Kalau dipaksakan bisa menggarapnya. Kalau dipaksakan bisa memakan biaya terlalu besar sehingga memakan biaya terlalu besar sehingga merugikan organisasi. Lebih baik merugikan organisasi. Lebih baik tinggalkan dan serahkan kepada tinggalkan dan serahkan kepada organisasi lain yang mungkin memiliki organisasi lain yang mungkin memiliki posisi yang lebih baik. posisi yang lebih baik. DAMAGE CONTROL DAMAGE CONTROL Pertemua antara ancaman dari ekternal dan Pertemua antara ancaman dari ekternal dan kelemahan sumber daya organisasi. Kotak kelemahan sumber daya organisasi. Kotak ini merupakan kotak yang paling lemah, dan ini merupakan kotak yang paling lemah, dan bisa membawa bencana bagi organisasi. bisa membawa bencana bagi organisasi. Strategi yang harus ditempuh adalah Strategi yang harus ditempuh adalah mengendalikan kerugian yang diderita mengendalikan kerugian yang diderita sehingga tidak separah yang diperkirakan. sehingga tidak separah yang diperkirakan. Hal ini dapat dilakukan dg sedikit demi Hal ini dapat dilakukan dg sedikit demi sedikit membenahi sumberdaya dg harapan sedikit membenahi sumberdaya dg harapan mampu memperkecil ancaman dari luar. mampu memperkecil ancaman dari luar. Upaya ini juga untuk mengubah kelemahan Upaya ini juga untuk mengubah kelemahan menjadi kekuatan. menjadi kekuatan. Di Yogya ada 3 universitas negeri yaitu: UG, UN, Di Yogya ada 3 universitas negeri yaitu: UG, UN, UI. UG memiliki mhs 50.000 orang, dosen 2000 UI. UG memiliki mhs 50.000 orang, dosen 2000 orang, dan 1600 orang karyawan selama ini tdk orang, dan 1600 orang karyawan selama ini tdk pernah menghiraukankan dua universitas lainnya. pernah menghiraukankan dua universitas lainnya. Untuk pertama kalinya UG akan menganalisis Untuk pertama kalinya UG akan menganalisis SWOT-nya untuk mengetahui kekuatan dan SWOT-nya untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan dlm lingkungan internalnya, dan untuk kelemahan dlm lingkungan internalnya, dan untuk mengetahui peluang dan ancaman dari lingkungan mengetahui peluang dan ancaman dari lingkungan eksternalya. 1 UG mencoba menganaliais eksternalya. 1 UG mencoba menganaliais ancaman dari luar. Dalam lingkungan pemasaran ancaman dari luar. Dalam lingkungan pemasaran ditemukan bahwa sebagian besar mahasiswa ditemukan bahwa sebagian besar mahasiswa berasal dari Indonesia Timur yang penduduknya berasal dari Indonesia Timur yang penduduknya diperkirakan akan merosot tajam 5 tahun mendatang diperkirakan akan merosot tajam 5 tahun mendatang karena bebagai alasan; karena bebagai alasan; 2 Dalam lingkungan publik ternyata masyarakat 2 Dalam lingkungan publik ternyata masyarakat di kota Yogyakarta kurang menaruh perhatian di kota Yogyakarta kurang menaruh perhatian kepada UG, kurang memberi dukungan dan kepada UG, kurang memberi dukungan dan umumnya bersikap apatis; 3 Dalam lingkungan umumnya bersikap apatis; 3 Dalam lingkungan kompetitif ternyata UN UI jauh lebih hebat, dan kompetitif ternyata UN UI jauh lebih hebat, dan agresif dlm mencari mahasiswa; 4 Dalam agresif dlm mencari mahasiswa; 4 Dalam lingkungan makro, SPP UG ternyata terlalu tinggi lingkungan makro, SPP UG ternyata terlalu tinggi sehingga mengancam posisinya dalam bersaing sehingga mengancam posisinya dalam bersaing dg UN UI. Dalam mengklasifikasi ancaman dg UN UI. Dalam mengklasifikasi ancaman diatas, ternyata ancaman no.1 4 sangat diatas, ternyata ancaman no.1 4 sangat membahayakan kemungkinan terjadinya tinggi membahayakan kemungkinan terjadinya tinggi sekali. Ancaman no.3 sangat berbahaya juga, sekali. Ancaman no.3 sangat berbahaya juga, namun tidak akan selamanya muncul namun tidak akan selamanya muncul kepermukaan. Ancaman no.2 tingkat bahayanya kepermukaan. Ancaman no.2 tingkat bahayanya rendah, dg alasan sikap masyarakat tdk akan rendah, dg alasan sikap masyarakat tdk akan selamanya apatis. Ancaman peluang tersebut selamanya apatis. Ancaman peluang tersebut dapat dibuat matriks sebagai berikut: dapat dibuat matriks sebagai berikut: A. MATRIKS ANCAMAN B. MATRIKS PELUANG KERUGIAN POTENSIAL DAYA ATRAKTIF POTENSIAL TINGGI PROBABILITAS TERJADINYA TINGGI RENDAH RENDAH TINGGI TINGGI RENDAH RENDAH PROBABILITAS SUKSES 1 . 4 3 2 1 . 3 2 4 INDONESIA INDONESIA A. KEKUATAN A. KEKUATAN  Jumlah penduduk Indonesia 220 jt Jumlah penduduk Indonesia 220 jt  Kekayaan sumberdaya alam Indonesia Kekayaan sumberdaya alam Indonesia  Banyaknya Lembaga Pendidikan Tinggi Banyaknya Lembaga Pendidikan Tinggi Olahraga di Indonesia. Olahraga di Indonesia.  Semakin memasyarakatnya olahraga di Semakin memasyarakatnya olahraga di Indonesia Indonesia  Adanya Undang-Undang PP. tentang Adanya Undang-Undang PP. tentang Olahraga Olahraga  Adanya organisasi olahraga yang berjenjang Adanya organisasi olahraga yang berjenjang dari tkt. daerah sampai ke nasional. dari tkt. daerah sampai ke nasional.

B. KELEMAHAN Sistem pembinaan yang belum terpadu masih

terkotak-kotak • Terbatasnya dukungan dana pemerintah • Lemahnya kurikulum penjas di sekolah jam pelajaran, metoda, sarana prasarana • Sarana prasarana or. untuk masyarakat sangat kurang • Kualitas sdm or. masih rendah • Penerapan Ipteks or. masih rendah • Sistem informasi or. Belum dikelola secara profesional • Kemunduran prestasi olahraga di tkt. regional internasional ANALISIS KONDISI OR. ANALISIS KONDISI OR. INDO INDO . . D D . . PELUANG PELUANG • OTONOMI DAERAH OTONOMI DAERAH • ADANYA UU OLAHRAGA TH 2005 ADANYA UU OLAHRAGA TH 2005 • OLAHRAGA SBG. ALAT MEMBANGUN KARAKTER BANGSA OLAHRAGA SBG. ALAT MEMBANGUN KARAKTER BANGSA • OLAHRAGA MENJADI SALAH SATU KOMODITI OLAHRAGA MENJADI SALAH SATU KOMODITI DALAM MEMBANGUN EKOMOMI BANGSA DALAM MEMBANGUN EKOMOMI BANGSA • KESADARAN MASY. BAHWA KEGIATAN OR. SEBAGAI UPAYA KESADARAN MASY. BAHWA KEGIATAN OR. SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS HIDUP, MAKA OR. BERPELUANG PENINGKATAN KUALITAS HIDUP, MAKA OR. BERPELUANG SEBAGAI KEKUATAN PEMBANGUNAN UNTUK SEBAGAI KEKUATAN PEMBANGUNAN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS BANGSA. MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS BANGSA. ANALISIS KODISI OLAHRAGA INDONESIA ANALISIS KODISI OLAHRAGA INDONESIA C. TANTANGAN C. TANTANGAN  Sistem Pembinaan OR. Yg. Bertahap, Sistem Pembinaan OR. Yg. Bertahap, Berjenjang dan Berkesinambungan Belum Berjenjang dan Berkesinambungan Belum Berjalan Baik Berjalan Baik  IPTEKS Olahraga di Indonesia yg. Masih IPTEKS Olahraga di Indonesia yg. Masih Ketinggalan Ketinggalan  Manajemen Olahraga yang Belum Manajemen Olahraga yang Belum Professional Professional  Profesi Olahraga yang Belum Tertata Profesi Olahraga yang Belum Tertata OLAHRAGA OLAHRAGA VISI : VISI : Olahraga sebagai alat Pembangunan bangsa untuk Olahraga sebagai alat Pembangunan bangsa untuk membentuk SDM yang bekualitas: sehat, bugar, membentuk SDM yang bekualitas: sehat, bugar, sejahtera, fair flay, bermartabat, dan mampu sejahtera, fair flay, bermartabat, dan mampu bersaing di dunia global.. bersaing di dunia global.. MISI : MISI : 1. 1. Membentuk manusia Indonesia seutuhnya dan Membentuk manusia Indonesia seutuhnya dan masy. Indonesia seluruhnya yang berkualitas. masy. Indonesia seluruhnya yang berkualitas. 2. 2. Mendukung peningkatan produktivitas nasional Mendukung peningkatan produktivitas nasional yang memiliki keunggulan daya saing. yang memiliki keunggulan daya saing. 3. 3. Mewujudkan prestasi olahraga yg Mewujudkan prestasi olahraga yg membanggakan dan mengangkat harkat serta membanggakan dan mengangkat harkat serta martabat bangsa Indonesia. martabat bangsa Indonesia. 4. 4. Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa PEMBANGUNAN BANGSA PEMBANGUNAN BANGSA NO NO DIMENSI OLAHRAGA DIMENSI OLAHRAGA INDIKATOR INDIKATOR 1. 1. OR. PENDIDIKAN OR. PENDIDIKAN SDM BERKUALITAS SDM BERKUALITAS 2. 2. OR. REKREASI OR. REKREASI KESEHATAN KESEHATAN KEBUGARAN KEBUGARAN KESEJAHTERAAN KESEJAHTERAAN 3. 3. OR. PRESTASI OR. PRESTASI KEBANGGAAN KEBANGGAAN MARTABAT BANGSA MARTABAT BANGSA

1. Agar mampu meningkatkan kualitas hidup manusia dan seluruh masyarakat Indonesia.

2. Agar mampu memberikan manfaat yg sebesar- besarnya bagi peningkatan kesejahteraan rakyat

dan pengembangan pribadi warga negara Indonesia. 3. Agar mampu mengerahkan semua potensi yang dimiliki, baik oleh pemerintah, swasta, maupun masyarakat, yang berdaya guna dan berhasil guna.

4. Agar mampu meningkatkan prestasi olahraga yang dapat mengangkat harkat dan martabat bangsa

Indonesia. SASARAN PEMBINAAN OLAHRAGA SASARAN PEMBINAAN OLAHRAGA 1.Meningkatnya apresiasi dan partisipasi 1.Meningkatnya apresiasi dan partisipasi seluruh masyarakat terhadap olahraga seluruh masyarakat terhadap olahraga sebagai salah satu kekuatan pembangunan sebagai salah satu kekuatan pembangunan yang unggul dan diandalkan. yang unggul dan diandalkan. 2.Meningkatnya kualitas kesehatan dan 2.Meningkatnya kualitas kesehatan dan kesegaran jasmani bangsa Indonesia yang kesegaran jasmani bangsa Indonesia yang dibutuhkan untuk meningkatkan produk- dibutuhkan untuk meningkatkan produk- tivitas nasional. tivitas nasional. 3.Meningkatnya kemampuan dan prestasi 3.Meningkatnya kemampuan dan prestasi olahraga yang menjadi kebanggaan olahraga yang menjadi kebanggaan nasional dan mampu mengangkat harkat nasional dan mampu mengangkat harkat martabat bangsa Indonesia di forum martabat bangsa Indonesia di forum olahraga internasional. olahraga internasional. OLAHRAGA 1. Dilakukan dengan pola kerja terpadu, melalui mekanisme koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi antar lembaga instansi organisasi terkait. 2. Dilakukan secara bertahap, berjenjang, dan berkesinambungan. 3. Disesuaikan dengan karakteristik daerah, budaya masyarakat, cabang-cabang olahraga, serta sumber daya yang ada. 4. Dilakukan dengan menciptakan iklim yang kondusif bagi berkembangnya pola kemitraan dan partisipasi dari seluruh masyarakat.

5. Dibagi dalam prioritas sesuai tahapan siklus lima tahunan.