Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta
MANAJEMEN OLAHRAGA
MANAJEMEN OLAHRAGA
PKO 205 SEMESTER VI
PKO 205 SEMESTER VI
OLEH
OLEH
FAUZI, M.Si
(2)
Menurut James Stoner: Manajemen adalah
proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan
uasaha-usaha para anggota organisasi dan
penggunaan sumber daya lain yang ada
dalam organisasi guna mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
(3)
PERBEDAAN MANAJER & PEMIMPIN
MANAJER
PEMIMPIN
•Melakukan Sesuatu
Dengan Benar •Melakukan Sesuatu Yang Benar
•Berurusan Dengan
Ketatalaksanaan Atau Ketertiban
•Berurusan Dengan
Inovasi Atau Perubahan
•Memelihara Apa Yang Ada Dengan Sebaik-baiknya
•Berusaha Melakukan Pengembangan
•Berorientasi Pada
Sistem/Peraturan/Form alitas
•Berorientasi Pada Manusia, Non
Formal/Personal
•Berkaitan dg. Tugas Jangka Pendek &
Operasional
•Berkaitan Dg. Tugas Jangka Panjang Dan Strategis
•Dalam Melaks. Tugas Cukup Bertanya
Bagaimana
•Dalam Bekerja
Mempertanyakan Apa Dan Mengapa
(4)
MANAJER
MANAJER
PEMIMPIN
PEMIMPIN
Menegakkan AturanMenegakkan Aturan Membangun Membangun
Komitmen
Komitmen
Menjamin Menjamin
Terlaksananya Terlaksananya Pekerjaan dg. Pekerjaan dg. Pengendalian Pengendalian
Menjamin Menjamin
Terlaksananya Terlaksananya Pekerjaan dg. Pekerjaan dg. Pemberdayaan Pemberdayaan
Mengurusi Mengurusi
Kompleksitas
Kompleksitas
Mengurusi Mengurusi
Perubahan
Perubahan
Membuat Membuat
Perencanaan dan
Perencanaan dan
Menyusun Anggaran
Menyusun Anggaran
Menetapkan Terlebih Menetapkan Terlebih
Dahulu Arah Yang
Dahulu Arah Yang
Akan Dituju
Akan Dituju
Merealisasi Rencana Merealisasi Rencana
Dengan Dengan Mengorganisir dan Mengorganisir dan Menyusun Anggota Menyusun Anggota Stafnya Stafnya
Menyamakan Menyamakan
Tujuan/Arah Yang
Tujuan/Arah Yang
Akan Dituju Dengan
Akan Dituju Dengan
Orang Yang
Orang Yang
Dipimpinnya
Dipimpinnya
PERBEDAAN MANAJER & PEMIMPIN
PERBEDAAN MANAJER & PEMIMPIN
(5)
PERKEMBANGAN GENERASI M
PERKEMBANGAN GENERASI M
ANAJEMEN
ANAJEMEN
Manajemen Pra Personalia
Manajemen Pra Personalia
Manajemen Personalia
Manajemen Personalia
Manajemen Sumber Daya
Manajemen Sumber Daya
Manusia
Manusia
Manajemen Strategik SDM
Manajemen Strategik SDM
Manajemen Perangkat Otak
Manajemen Perangkat Otak
(6)
KETERKAITAN ANTARA ADMINISTRASI, MANAJEMEN
KETERKAITAN ANTARA ADMINISTRASI, MANAJEMEN
DAN KEPEMIMPINAN (Sondang P. Siagian, 1989)
DAN KEPEMIMPINAN (Sondang P. Siagian, 1989)
ADMINISTRATI ON
MANAGEMEN T
LEADERSHIP
HUMAN RELATION
(7)
FUNGSI-FUNGSI
MANAJEMEN (H. FAYOL)
•
Perencanaan (Planning)
•
Pengorganisasian (Organizing)
•
Pemberian komando (Commanding)
•
Pengkoordinasian (Coordinating)
(8)
PENGANTAR
• DIFINISI MANAJEMEN
• Perbedaan Manajer Manajemen
• Perkembangan Generasi Manajemen
• Abad 21 dan Pemimpin
• Fungsi-Fungsi Manajemen
(9)
DIFINISI MANAJEMEN
1. Menurut Encyclipedia Social Science:
Manajemen adalah proses pelaksanaan
pencapaian tujuan tertentu yang
diselenggarakan dengan pengawasan.
2. Menurut George Terry: Manajemen adalah
pencapaian tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya, dengan mempergunakan
bantuan orang lain.
(10)
3.
Menurut L.A. Appley: Manajemen adalah
kehlian untuk menggerakkan orang
melakukan sesuatu pekerjaan.
4. Menurut M.P. Follet: Manajemen adalah seni
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
5. Menurut James Stoner: Manajemen adalah
proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan uasaha-usaha
para anggota organisasi dan penggunaan
sumber daya lain yang ada dalam organisasi
guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
(11)
6. Menurut L. Gulick: Manajemen adalah ilmu
pengetahuan yang menjelaskan mengapa
dan bagaimana manusia bekerja bersama
untuk mencapai tujuan dan bagaimana
sistem kerjasama yang lebih bermanfaat bagi
kemanusiaan.
7.
Menurut Prof. Drs. P.I. Oey Liang Lee:
Manajemen adalah seni dan ilmu
perencanaan, pengorganisasian, dan
pengontrolan terhadap manusia dan
barang-barang untuk mencapai tujuan yang telah
(12)
PERBEDAAN MANAJER & PEMIMPIN
MANAJER
PEMIMPIN
•Melakukan Sesuatu
Dengan Benar •Melakukan Sesuatu Yang Benar
•Berurusan Dengan
Ketatalaksanaan Atau Ketertiban
•Berurusan Dengan
Inovasi Atau Perubahan
•Memelihara Apa Yang Ada Dengan Sebaik-baiknya
•Berusaha Melakukan Pengembangan
•Berorientasi Pada
Sistem/Peraturan/Form alitas
•Berorientasi Pada Manusia, Non
Formal/Personal
•Berkaitan dg. Tugas Jangka Pendek &
Operasional
•Berkaitan Dg. Tugas Jangka Panjang Dan Strategis
•Dalam Melaks. Tugas Cukup Bertanya
Bagaimana
•Dalam Bekerja
Mempertanyakan Apa Dan Mengapa
(13)
MANAJER
MANAJER
PEMIMPIN
PEMIMPIN
Menegakkan AturanMenegakkan Aturan Membangun Membangun
Komitmen
Komitmen
Menjamin Menjamin
Terlaksananya Terlaksananya Pekerjaan dg. Pekerjaan dg. Pengendalian Pengendalian
Menjamin Menjamin
Terlaksananya Terlaksananya Pekerjaan dg. Pekerjaan dg. Pemberdayaan Pemberdayaan
Mengurusi Mengurusi
Kompleksitas
Kompleksitas
Mengurusi Mengurusi
Perubahan
Perubahan
Membuat Membuat
Perencanaan dan
Perencanaan dan
Menyusun Anggaran
Menyusun Anggaran
Menetapkan Terlebih Menetapkan Terlebih
Dahulu Arah Yang
Dahulu Arah Yang
Akan Dituju
Akan Dituju
Merealisasi Rencana Merealisasi Rencana
Dengan Dengan Mengorganisir dan Mengorganisir dan Menyusun Anggota Menyusun Anggota Stafnya Stafnya
Menyamakan Menyamakan
Tujuan/Arah Yang
Tujuan/Arah Yang
Akan Dituju Dengan
Akan Dituju Dengan
Orang Yang
Orang Yang
Dipimpinnya
Dipimpinnya
PERBEDAAN MANAJER & PEMIMPIN
PERBEDAAN MANAJER & PEMIMPIN
(14)
PERKEMBANGAN GENERASI
PERKEMBANGAN GENERASI
MANAJEMEN
MANAJEMEN
Manajemen Pra Personalia
Manajemen Pra Personalia
Manajemen Personalia
Manajemen Personalia
Manajemen Sumber Daya
Manajemen Sumber Daya
Manusia
Manusia
Manajemen Strategik SDM
Manajemen Strategik SDM
Manajemen Perangkat Otak
Manajemen Perangkat Otak
(15)
Organisasi sangat sederhana.
Organisasi sangat sederhana.
Belum dikenal kebutuhan mengelola SDM.
Belum dikenal kebutuhan mengelola SDM.
Titik berat kegiatan pada produksi.
Titik berat kegiatan pada produksi.
Manusia sebagai faktor produksi = mesin.
Manusia sebagai faktor produksi = mesin.
Manajer organisasi/perusahaan adalah
Manajer organisasi/perusahaan adalah
pemilik.
pemilik.
Belum ada proses : mencari, menyeleksi,
Belum ada proses : mencari, menyeleksi,
penempatan, mutasi, pemberhentian,
penempatan, mutasi, pemberhentian,
semuanya dilakukan pemilik (informal).
semuanya dilakukan pemilik (informal).
MANAJEMEN PRA PERSONALI
MANAJEMEN PRA PERSONALI
A
A
(16)
MANAJEMEN PERSONALIA
MANAJEMEN PERSONALIA
(
(
1940-an s.d. 1950-an)
1940-an s.d. 1950-an)
Dimulai munculnya Serikat Buruh : 1902.Dimulai munculnya Serikat Buruh : 1902. Mulai ada pendidikan karyawanMulai ada pendidikan karyawan
1917 di USA berdiri Asosiasi Manajemen Personalia 1917 di USA berdiri Asosiasi Manajemen Personalia
lebih dari 1000 perusahaan.
lebih dari 1000 perusahaan.
Pandangan baru : Manusia adalah “Pandangan baru : Manusia adalah “Neurophysio- Neurophysio-
logical Machine
logical Machine” (mesin berperasaan). Mesin jika tidak ” (mesin berperasaan). Mesin jika tidak terpakai dibuang, manusia tidak.
terpakai dibuang, manusia tidak.
Mulai ada aturan hak & kewajiban buruh & majikanMulai ada aturan hak & kewajiban buruh & majikan Sudah ada analisis jabatan, seleksi, pelatihan, dsb.Sudah ada analisis jabatan, seleksi, pelatihan, dsb. Peran utama manager personalia : penyelesaian Peran utama manager personalia : penyelesaian
perselisihan buruh,
perselisihan buruh, latar belakang pendidikan bidang latar belakang pendidikan bidang hukum, terutama hukum perburuhan.
(17)
MANAJEMEN SDM
(
1960-an s.d. 1970-an)
•
Ilmu psikologi berkembang pesat, puncaknya
dekade 1960-an => Revolusi Kognitif.
• Peran Kognitif meningkatkan semangat kerja
untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
•
Manusia dari faktor psikologi berkembang
menjadi sumber daya organisasi/
perusahaan.
• Manajer personalia orang yang berlatar
belakang pendidikan psikologi.
(18)
MANAJEMEN STRATEGIK
SUMBER DAYA MANUSIA
•
Muncul generasi ke-4 ditandai dg.
diperkenalkannya Strategik Manajemen.
•
Ada Perencanaan Strategik (jangka pendek,
menengah, panjang).
•
Muncul pemasaran strategik.
•
Karyawan dilihat sebagai salah satu
stake
holder
internal yang harus diperhatikan
organisasi/perusahaan.
•
Stakeholder
eksternal sangat berpengaruh
(pemerintah, pers, kelompok khusus yang
berkepentingan).
(19)
MANAJEMEN STRATEGIK
SUMBER DAYA MANUSIA
•
Muncul Undang-Undang Perlindungan
Konsumen (Lembaga Konsumen).
• Perencanaan SDM memprediksi kualifikasi /
kompetensi demi masa depan sesuai visi.
•
Pembagian tugas (
Job Description
) diganti
Pembagian peran (
Job Role
).
• Sistem penilaian kinerja individual diganti
dengan evaluasi proses.
•
Kerja individual (
Individual Job
) diganti kerja
sama tim (
Teamwork
) sbg. tiang utama prsh.
(20)
MANAJEMEN PERANGKAT
MANAJEMEN PERANGKAT
OTAK
OTAK
Dasar konsep pengelolaan manusia scr. utuh
Dasar konsep pengelolaan manusia scr. utuh
Cara meningkatkan daya saing di era global.
Cara meningkatkan daya saing di era global.
Mind, body, & emotion
Mind, body, & emotion
saling mempengaruhi.
saling mempengaruhi.
Tiap unsur dpt. menduduki posisi sentral dlm.
Tiap unsur dpt. menduduki posisi sentral dlm.
mengendalikan 2 unsur yang lain.
mengendalikan 2 unsur yang lain.
Manusia memiliki budaya belajar, yang tidak
Manusia memiliki budaya belajar, yang tidak
dimiliki oleh makhluk lain.
dimiliki oleh makhluk lain.
Dlm. Olahraga : atlet & pelatih yg memp.
Dlm. Olahraga : atlet & pelatih yg memp.
mind,
mind,
body, & emotion yg.
body, & emotion yg.
matang akan lebih unggul.
matang akan lebih unggul.
Mind, body, & emotion
Mind, body, & emotion
dapat dikembangkan bila
dapat dikembangkan bila
budaya belajar selalu ditumbuhkan.
(21)
PERBEDAAN MANAJEMEN
PERBEDAAN MANAJEMEN
ABAD 20 DENGAN ABAD 21
ABAD 20 DENGAN ABAD 21
FAKTOR
FAKTOR
ABAD 20
ABAD 20
ABAD 21
ABAD 21
•PerubahanPerubahan
•UkuranUkuran
•KepemimpinanKepemimpinan
•OrganisasiOrganisasi
•KontrolKontrol
•InformasiInformasi
•AnalisisAnalisis
•KebutuhanKebutuhan
•ResponRespon
•ResikoResiko
•KoperasiKoperasi
•IntegrasiIntegrasi
•FokusFokus
•KeunggulanKeunggulan
•PasarPasar
•Stabil, terprediksiStabil, terprediksi
•SkalaSkala
•Dari atasDari atas
•TegarTegar
•HirarkiHirarki
•DijagaDijaga
•KuantitatifKuantitatif
•KepastianKepastian
•ReaktifReaktif
•MenolakMenolak
•Saling bebasSaling bebas
•VerticalVertical
•InternalInternal
•BersaingBersaing
•Hari iniHari ini
•DiskontinyuDiskontinyu
•KecepatanKecepatan
•Dari setiap ruang Dari setiap ruang
•Fleksibel permanenFleksibel permanen
•Nilai dan visiNilai dan visi
•DisebarkanDisebarkan
•Kreasi dan intuisiKreasi dan intuisi
•ToleransiToleransi
•ProaktifProaktif
•Kewirausahaan Kewirausahaan
•Saling tergantungSaling tergantung
•MayaMaya
•Lingkungan PesaingLingkungan Pesaing
•Penemuan kembaliPenemuan kembali
(22)
FUNGSI-FUNGSI
MANAJEMEN (H. FAYOL)
•
Perencanaan (Planning)
•
Pengorganisasian (Organizing)
•
Pemberian komando (commanding)
•
Pengkoordinasian (coordinating)
(23)
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
(L. GULICK)
•
Perencanaan
•
Pengorganisasian
•
Penyusunan Pegawai
•
Pengarahan
•
Pengkoordinasian
•
Pembuatan Laporan
•
Pengawasan
(24)
FUNGSI-FUNGSI
MANAJEMEN (G. TERRY)
•
PERENCANAAN
•
PENGORGANISASIAN
•
PELAKSANAAN
(25)
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
(PROF. OEY LIANG LEE)
•
PERENCANAAN
•
PENGORGANISASIAN
•
PENGARAHAN
•
PENGKOORDINASIAN
(26)
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
(JAMES STONER)
•
PERENCANAAN
•
PENGORGANISASIAQN
•
MEMIMPIN
(27)
PLANNING (PERENCANAAN)
JENIS RENCANA
• Menurut Jangka Waktu
1. Rencana Jangka Pendek (1 tahun atau kurang)
2. Rencana Jangka Menengah (1th s.d. kurang dr. 3th.) 3. Rencana Jangka Panjang (4 th atau lebih)
• Menurut Fungsi / Bidang 1. Rencana Bidang Pembinaan
2. Rencana Bidang Organisasi 3. Rencana Bidang Litbang
4. Rencana Bidang Usaha Dan Dana • Menurut Ruang Lingkup 1. Rencana Intra Lembaga
2. Rencana Antar Lembaga 3. Rencana Menyeluruh
• Menurut Tingkatannya (hirarki) 1. Rencana Tingkat Klub
2. Rencana Tingkat Peng Kab/Kot 3. Rencana Tingkat PengProv. 4. Rencana Tingkat PB / PP.
(28)
MANAJEMEN OLAHRAGA PENGANTA R MANAJ. OR PRSTASI VISI DAN MISI PENGANTA R POLA KERJA SAMA & JAR.INF PENGANTA R ORG.&LEMB AGA KEOLAHRA GAAN DIFIN ISI PERBEDA AN MANAJER & PEMIMPIN PERKENB. GENERASI MANAJ. MANAJ. ABAD 21 FUNGSI2 MANAJ. MANAJ. DIRI
(29)
PLANNING
PLANNING
UNTUK MENYUSUN SUATU RENCANA HARUS
UNTUK MENYUSUN SUATU RENCANA HARUS
DAPAT MENJAWAB PERTANYAAN SBB:
DAPAT MENJAWAB PERTANYAAN SBB:
Tindakan apa yang harus dikerjakan ?
Tindakan apa yang harus dikerjakan ?
Apa alasan tindakan itu ?
Apa alasan tindakan itu ?
Kapan tindakan harus dikerjakan ?
Kapan tindakan harus dikerjakan ?
Siapa yang harus mengerjakan ?
Siapa yang harus mengerjakan ?
Bagaimana melaksanakannya
Bagaimana melaksanakannya
?
?
(30)
TIGA “P” DALAM
PLANNING
• P1: Pemikiran strategis mengarah pada:
PERSPEKTIF
• P2: Perencanaan jangka panjang mengarah pada:
POSISI
• P3: Perencanaan taktis mengarah pada:
(31)
(32)
ORGANIZING
ORGANIZING
ORGANIZING
ORGANIZING
• Hubungan tingkah laku efektif di antara orang-orang yang bekerja sama untuk memperoleh kepuasan
pribadi dalam tugas-tugas untuk mencapai tujuan organisasi
• Pengelompokan kegiatan, struktur organisasi,
fungsi setiap bagian, menetapkan kedudukan dan wewenang, menetapkan staf/personil, job deskripsi, dan hubungan antar bagian dalam mencapai tujuan.
(33)
BUDGETING
BUDGETING
•
Budgeting adalah rencana kebutuhan
dana dan sumber dana untuk membiayai
program kegiatan organisasi yang sudah
ditetapkan.
•
Ada dua macam kebutuhan dana untuk
kegiatan organisasi:
a. Dana overhead
b. Dana variabel
(34)
ACTUATING
ACTUATING
ACTUATING
ACTUATING
Usaha mendorong anggota organisasi agar Usaha mendorong anggota organisasi agar
mau bekerja dengan ikhlas dan sebaik
mau bekerja dengan ikhlas dan sebaik
mungkin, demi mencapai tujuan organisasi
mungkin, demi mencapai tujuan organisasi
secara efisien, efektif, dan ekonomis.
secara efisien, efektif, dan ekonomis.
Actuating termasuk fungsi: Actuating termasuk fungsi: commandingcommanding, ,
directing,
(35)
CONTROLLING
CONTROLLING
CONTROLLING
CONTROLLING
•
Mengevaluasi proses, evaluasi kerja,
Mengevaluasi proses, evaluasi kerja,
dan tindakan korektif sehingga hasil
dan tindakan korektif sehingga hasil
pekerjaan sesuai rencana
pekerjaan sesuai rencana
•
Bila fungsi manajemen sebelumnya
Bila fungsi manajemen sebelumnya
(
(
planning, organizing, budgeting dan
planning, organizing, budgeting dan
actuating)
actuating)
dilaksanakan dengan
dilaksanakan dengan
sempurna maka tidak banyak yang
sempurna maka tidak banyak yang
harus dikerjakan oleh fungsi
harus dikerjakan oleh fungsi
controlling.
(36)
ADMINISTRASI, MANAJEMEN &
ADMINISTRASI, MANAJEMEN &
LEADERSHIP
LEADERSHIP
•
Sering digunakan dlm pengertian yg sama
•
Beberapa literatur membedakan antara
admnistrasi dan manajemen
•
Dalam Sport Administration Manual Leadership
mempunyai dua bidang kegiatan:
a. Administrasi yang meliputi ide, teori &
policy making
b. Manajemen berkaitan dengan orang-orang
dalam pelaksanaan kebijakan
(37)
ADMINISTRATION MANAGEMENT
Social
Values
Philosop
hy
Plannin
g
Mobilizi
ng
Managin
g
Monitori
ng
POLICY MAKING
POLICY IMPLEMENTATI
(38)
KETERKAITAN ANTARA ADMINISTRASI, MANAJEMEN
KETERKAITAN ANTARA ADMINISTRASI, MANAJEMEN
DAN KEPEMIMPINAN (Sondang P. Siagian, 1989)
DAN KEPEMIMPINAN (Sondang P. Siagian, 1989)
ADMINISTRATI ON
MANAGEMEN T
LEADERSHIP
HUMAN RELATION
(39)
11 KOMANDO UNTUK
11 KOMANDO UNTUK
ABAD 21
ABAD 21
NO
NO
KOMANDO
KOMANDO
1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 8 8 9 9 10 10 11 11
• CIPTAKAN KEUNGGULAN BERSAINGCIPTAKAN KEUNGGULAN BERSAING
• INOVASI ATAU MATIINOVASI ATAU MATI
• MANFAATKAN ASET TERSEMBUNYIMANFAATKAN ASET TERSEMBUNYI
• UTAMAKAN AKSI DAN KECEPATANUTAMAKAN AKSI DAN KECEPATAN
• PROAKTIFPROAKTIF
• PATAHKAN PENGHALANGPATAHKAN PENGHALANG
• GUNAKAN SEMUA KETERAMPILANGUNAKAN SEMUA KETERAMPILAN
• GUNAKAN PERSPEKTIF GLOBALGUNAKAN PERSPEKTIF GLOBAL
• MULAI REVOLUSI EKONOMI INDUSTRIMULAI REVOLUSI EKONOMI INDUSTRI
• BUAT ORGANISASAI RELIGIBUAT ORGANISASAI RELIGI
(40)
BEBERAPA PEMIKIRAN
BEBERAPA PEMIKIRAN
ABAD 21
ABAD 21
PEMIKIR
PEMIKIR
VISI
VISI
• Charles HendyCharles Hendy
• Gary HamelGary Hamel
• Eli GoldartEli Goldart
• Michael HammerMichael Hammer
• Warren BennisWarren Bennis
• Michael PorterMichael Porter
• Stephen CoveyStephen Covey
• Jhon NaisbittJhon Naisbitt
• Lester ThurowLester Thurow
• Jhon KotterJhon Kotter
• Alries &Jack Alries &Jack Trout
Trout
• Peter SengePeter Senge
• Temukanlah Rasa Dalam Ketidak Temukanlah Rasa Dalam Ketidak Pastian
Pastian
• Buatlah Temuan-Temuan UlangBuatlah Temuan-Temuan Ulang
• Fokuskanlah Pada HambatanFokuskanlah Pada Hambatan
• Organisasi SederhanaOrganisasi Sederhana
• Jadilah Pemimpin Dari PemimpinJadilah Pemimpin Dari Pemimpin
• The Real Meaning Of TechnologyThe Real Meaning Of Technology
• Percaya Pada Potensi ManusiaPercaya Pada Potensi Manusia
• Mulailah Menengok AsiaMulailah Menengok Asia
• Kompetisi Dalam Dirinya SendiriKompetisi Dalam Dirinya Sendiri
• Budaya Adalah PengungkitBudaya Adalah Pengungkit
• Marketing Yang Baik Adalah Lebih Marketing Yang Baik Adalah Lebih Essensial
Essensial
(41)
Jaga kesehatan &kebugaran
(1)
Fokus pada pengembangan
kekuatan
(1) Optimalkan kerja otak
(3)
Bangun Visi &Misi Jauh
kedepan (3)
Bangun keseim bangan IQ, EQ,
AQ,SQ & UI
Tingkatkan EQ, AQ, SQ
IQ & UI (3)
(42)
JAGA KESEHATAN DAN
JAGA KESEHATAN DAN
KEBUGARAN
KEBUGARAN
Pola makan teratur &
Pola makan teratur &
berkualitas
berkualitas
Olahraga kontinyu & teratur
Olahraga kontinyu & teratur
Hindari rokok, Miras & Narkoba
Hindari rokok, Miras & Narkoba
Kelola emosi dan stress
Kelola emosi dan stress
Sadar lingkungan yg bersih &
Sadar lingkungan yg bersih &
(43)
FOKUS PADA PENGEMBANGAN
KEKUATAN
Penelitian di USA thdp. 2 jt.or. Sukses.
Kunci prestasi => Pengembangan Pada
Kekuatan Diri
•
Sadari setiap orang memiliki potensi
•
Kenali potensi diri / bakat diri
•
Kembangkan bakat secara optimal
•
Hindari pemborosan waktu hanya untuk
mengurangi kelemahan
(44)
(45)
OPTIMALISASI FUNGSI
OPTIMALISASI FUNGSI
OTAK
OTAK
Otak
Otak = HW= HW Pikiran
Pikiran = SW= SW Pc. Ind.
Pc. Ind. = KB= KB Perkata.
Perkata. = OP= OP Tindak.
Tindak. = OP= OP Sikap
Sikap = OP= OP
2 dominasi 60%
2 dominasi 60%
3 dominasi 30%
3 dominasi 30%
1 dominasi 7%
1 dominasi 7%
4 dominasi 3%
4 dominasi 3%
KESUKSESAN HIDUP Rapor (IQ) : 4% Q yang lain : 96%
DUNIA KERJA
Akademik : 40% Non Akad. : 60%
Pemanfaatan : 4 – 5% = Pend. Tradisional
(46)
Pembelajaran Otak Kanan dan
Pembelajaran Otak Kanan dan
Kiri
Kiri
Sistem Pelatihan Olahraga harus menciptakan model pengembangan untuk kedua belahan otak kiri dan
(47)
OPTIMALISASI OTAK
OPTIMALISASI OTAK
Menggunakan seluruh bagian
Menggunakan seluruh bagian
otak bersama-sama
otak bersama-sama
Melibatkan sebanyak mungkin
Melibatkan sebanyak mungkin
indra
indra
Penggunaan berbagai media
Penggunaan berbagai media
(
(48)
MULTI KECERDASAN
MULTI KECERDASAN
(Rose C; Nicholl M.J., 2003)
(Rose C; Nicholl M.J., 2003)
KECERDASAN LINGUISTIK (BAHASA)
KECERDASAN LINGUISTIK (BAHASA)
KECERDASAN LOGIS - MATEMATIS
KECERDASAN LOGIS - MATEMATIS
KECERDASAN VISUAL – SPASIAL
KECERDASAN VISUAL – SPASIAL
KECERDASAN MUSIKAL
KECERDASAN MUSIKAL
KECERDASAN KINESTETIK – TUBUH
KECERDASAN KINESTETIK – TUBUH
KECERDASAN INTERPERSONAL
KECERDASAN INTERPERSONAL
(SOSIAL)
(SOSIAL)
KECERDASAN INTRAPERSONAL
KECERDASAN INTRAPERSONAL
KECERDASAN NATURALIS
KECERDASAN NATURALIS
(49)
KECERDASAN LINGUISTIK
KECERDASAN LINGUISTIK
Kemampuan membaca, menulis dan berkomu
Kemampuan membaca, menulis dan berkomu
nikasi dg kata-kata atau bahasa, seperti; penu
nikasi dg kata-kata atau bahasa, seperti; penu
lis, jurnalis, orator dan pelawak.
lis, jurnalis, orator dan pelawak.
contoh: Abraham Linccoln, Sir Winston Churchillcontoh: Abraham Linccoln, Sir Winston Churchill
KECERDASAN LOGIS MATEMATIS
KECERDASAN LOGIS MATEMATIS
Kemampuan berpikir menalar dan menghi
Kemampuan berpikir menalar dan menghi
tung, berpikir logis dan sistematis seperti;
tung, berpikir logis dan sistematis seperti;
Insinyur, ekonom, akuntan, detektif, dan
Insinyur, ekonom, akuntan, detektif, dan
para anggota profesi hukum.
para anggota profesi hukum.
(50)
KECERDASAN VISUAL-SPASIAL
KECERDASAN VISUAL-SPASIAL
Kemampuan berpikir menggunakan gambar,
Kemampuan berpikir menggunakan gambar,
memvisualisasikan hasil masa depan, seperti;
memvisualisasikan hasil masa depan, seperti;
arsitek, seniman, pemahat, pelaut, fotografer
arsitek, seniman, pemahat, pelaut, fotografer
dan perencana strategis
dan perencana strategis
.
.
contoh
contoh
:
:
Picasso, Colombus.Picasso, Colombus.KECERDASAM MUSIKAL
KECERDASAM MUSIKAL
KEMAMPUAN MENCIPTA ATAU MENGGUBAH MUSIK KEMAMPUAN MENCIPTA ATAU MENGGUBAH MUSIK BERNYANYI DG BAIK, MEMAHAMI DAN
BERNYANYI DG BAIK, MEMAHAMI DAN
MENGAPRESIASI MUSIK, MENJAGA RITME, SEPERTI MENGAPRESIASI MUSIK, MENJAGA RITME, SEPERTI
MUSISI, KOMPOSER, DAN PEREKAYASA REKAMAN.MUSISI, KOMPOSER, DAN PEREKAYASA REKAMAN.
CONTOH: Mozart, Leonard Bernstein
(51)
KECERDASAN KINESTETIK TUBUH
KECERDASAN KINESTETIK TUBUH
KEMAMPUAN MENGGUNAKAN TUBUH SECARA TERAMPIL KEMAMPUAN MENGGUNAKAN TUBUH SECARA TERAMPIL
UNTUK MEMECAHKAN MASALAH, MENCIPTAKAN PRODUK ATAU
UNTUK MEMECAHKAN MASALAH, MENCIPTAKAN PRODUK ATAU
MENGEMUKAKAN GAGASAN DAN EMOSI, SEPERTI; ATLET,
MENGEMUKAKAN GAGASAN DAN EMOSI, SEPERTI; ATLET,
PENARI, AKTOR, AHLI BANGUNAN KONSTRUKSI, AHLI BEDAH.
PENARI, AKTOR, AHLI BANGUNAN KONSTRUKSI, AHLI BEDAH.
CONTOH: Charlie Chaplin, Michael Jordan.CONTOH: Charlie Chaplin, Michael Jordan.
KECERDEASAN INTERPERSONAL (SOSIAL)KECERDEASAN INTERPERSONAL (SOSIAL)
KEMAMPUAN BEKERJA SECARA EFEKTIF DG ORANG LAIN, KEMAMPUAN BEKERJA SECARA EFEKTIF DG ORANG LAIN, BERHUBUNGAN DG ORANG LAIN, MEMILIKI EMPATI DAN
BERHUBUNGAN DG ORANG LAIN, MEMILIKI EMPATI DAN
PENGERTIAN, MEMPERHATIKAN MOTIVASI DAN TUJUAN ORANG
PENGERTIAN, MEMPERHATIKAN MOTIVASI DAN TUJUAN ORANG
LAIN SEPERTI; GURU YG BAIK, POLITISI, PENYEMBUH, PEMUKA
LAIN SEPERTI; GURU YG BAIK, POLITISI, PENYEMBUH, PEMUKA
AGAMA.
AGAMA.
Contoh: Mahatma Gandhi, Mother Teresa.Contoh: Mahatma Gandhi, Mother Teresa.
(52)
KECERDASAN INTRAPERSONAL
KECERDASAN INTRAPERSONAL
KEMAMPUAN MENGANALISIS DIRI DAN KEMAMPUAN MENGANALISIS DIRI DAN
MAMPU MERENUNG DALAM KESUNYIANMAMPU MERENUNG DALAM KESUNYIAN DANDAN
MENILAI PRESTASI SEORANG DAN PERASAANMENILAI PRESTASI SEORANG DAN PERASAAN
TERDALAMNYA, MENGENAL BENAR-BENARTERDALAMNYA, MENGENAL BENAR-BENAR
DIRI SENDIRI SEPERTI; FILSOF, PENYULUH, DIRI SENDIRI SEPERTI; FILSOF, PENYULUH,
PEMBIMBING.PEMBIMBING.
CONTOH: S. Freud, Plato, Eleanor Roosevelt.CONTOH: S. Freud, Plato, Eleanor Roosevelt.
KECERDASAN NATURALIS
KECERDASAN NATURALIS
KEMAMPUAN MENGENAL FLORA DAN FAUNAKEMAMPUAN MENGENAL FLORA DAN FAUNA
MELAKUKAN PEMILAHAN RUNTUT DALAM DUMELAKUKAN PEMILAHAN RUNTUT DALAM DU
NIA KEALAMAN SEPERTI; AHLI BOTANI, PEMBURU, NIA KEALAMAN SEPERTI; AHLI BOTANI, PEMBURU,
KONSERVASI BIOLOGI, AHLI LINGKUNGAN HIDUP.KONSERVASI BIOLOGI, AHLI LINGKUNGAN HIDUP.
contoh: Charles Darwin, E.O. Wilson.contoh: Charles Darwin, E.O. Wilson.
(53)
KITA BELAJAR
KITA BELAJAR
10% dari apa yang kita baca
10% dari apa yang kita baca
20% dari apa yang kita dengar
20% dari apa yang kita dengar
30% dari apa yang kita lihat
30% dari apa yang kita lihat
50% dari apa yang kita lihat dan dengar
50% dari apa yang kita lihat dan dengar
70% dari apa yang kita katakan
70% dari apa yang kita katakan
90% dari apa yang kita katakan dan
90% dari apa yang kita katakan dan
lakukan
lakukan
Revolusi Cara Belajar: Vernon A. Magnesen
(54)
ANAK BELAJAR DARI KEHIDUPANNYA (1)
ANAK BELAJAR DARI KEHIDUPANNYA (1)
Jika anak dibesarkan dg celaan, ia belajar memakiJika anak dibesarkan dg celaan, ia belajar memaki Jika anak dibesarkan dg permusuhan, ia belajar berkelahiJika anak dibesarkan dg permusuhan, ia belajar berkelahi Jika anak dibesarkan dg ketakutan, ia belajar gelisahJika anak dibesarkan dg ketakutan, ia belajar gelisah
Jika anak dibesarkan dg rasa iba, ia belajar menyesali diriJika anak dibesarkan dg rasa iba, ia belajar menyesali diri Jika anak dibesarkan dg olok – olok, ia belajar rendah diriJika anak dibesarkan dg olok – olok, ia belajar rendah diri Jika anak dibesarkan dg iri hati, ia belajar kedengkianJika anak dibesarkan dg iri hati, ia belajar kedengkian
Jika anak dibesarkan dg dipemalukan, ia belajar rasa Jika anak dibesarkan dg dipemalukan, ia belajar rasa
bersalah
bersalah
Jika anak dibesarkan dg dorongan, ia belajar percaya diriJika anak dibesarkan dg dorongan, ia belajar percaya diri Jika anak dibesarkan dg toleransi, ia belajar menahan diriJika anak dibesarkan dg toleransi, ia belajar menahan diri
(55)
ANAK BELAJAR DARI KEHIDUPANNYA (2)
ANAK BELAJAR DARI KEHIDUPANNYA (2)
Jika anak dibesarkan dg pujian, ia belajar
Jika anak dibesarkan dg pujian, ia belajar
menghargai
menghargai
Jika anak dibesarkan dg dukungan, ia belajar
Jika anak dibesarkan dg dukungan, ia belajar
menyenangi diri
menyenangi diri
Jika anak dibesarkan dg pengakuan, ia belajar
Jika anak dibesarkan dg pengakuan, ia belajar
mengenali tujuan
mengenali tujuan
Jika anak dibasarkan dg berbagi, ia belajar
Jika anak dibasarkan dg berbagi, ia belajar
kedermawanan
kedermawanan
Jika anak dibesarkan dg kejujuran &
Jika anak dibesarkan dg kejujuran &
keterbukaan, ia belajar kebenaran & keadilan
keterbukaan, ia belajar kebenaran & keadilan
Jika anak dibesarkan dg rasa aman, ia belajar
Jika anak dibesarkan dg rasa aman, ia belajar
menaruh kepercayaan
menaruh kepercayaan
Jika anak dibesarkan dg persahabatan, ia
Jika anak dibesarkan dg persahabatan, ia
belajar menemukan cinta dalam kehidupan
belajar menemukan cinta dalam kehidupan
Jika anak dibesarkan dg ketentraman, ia belajar
Jika anak dibesarkan dg ketentraman, ia belajar
berdamai dg pikiran
berdamai dg pikiran
(56)
BANGUN VISI & MISI JAUH KE
BANGUN VISI & MISI JAUH KE
DEPAN
DEPAN
VISI
VISI:: Adalah kemampuan imajinatif untuk melihat Adalah kemampuan imajinatif untuk melihat
peluang
peluang dan mampu menggambarkan apa dan mampu menggambarkan apa yang akan terjadi
yang akan terjadi
di masa depan (wawasan & cita-cita).di masa depan (wawasan & cita-cita).
Visi:
Visi: Adalah gambaran masa depan yang lebih baik Adalah gambaran masa depan yang lebih baik
NILAI SUATU VISI:
NILAI SUATU VISI:
•
Memberikan arah, memberikan inspirasiMemberikan arah, memberikan inspirasi•
Membuat suatu pekerjaan menyenangkanMembuat suatu pekerjaan menyenangkan•
Memberi nilai tambah bagi pekerjaanMemberi nilai tambah bagi pekerjaan•
Mampu meramalkan masa depan andaMampu meramalkan masa depan anda•
Memberi motivasi yang tinggiMemberi motivasi yang tinggi•
Makin luas Makin luas VISIVISI seseorang, makin besar pula seseorang, makin besar pula potensinya(57)
PENGHAMBAT VISI
PENGHAMBAT VISI
–
Kegagalan / trauma masa lalu
Kegagalan / trauma masa lalu
–
Tekanan orang banyak
Tekanan orang banyak
–
Lingkungan yang tidak kondusif
Lingkungan yang tidak kondusif
–
Kelemahan mental/kondisi fisik
Kelemahan mental/kondisi fisik
–
Tidak memiliki pengharapan /
Tidak memiliki pengharapan /
cita-cita
cita-cita
(58)
MISI:
MISI:
adalah pernyataan tujuan yang
adalah pernyataan tujuan yang
diekspresikan dalam produk / layanan, serta
diekspresikan dalam produk / layanan, serta
aspirasi masa depan yang ditawarkan
aspirasi masa depan yang ditawarkan
kepada publik yang menjadi sasaran.
kepada publik yang menjadi sasaran.
UNSUR PENTING DALAM RUMUSAN MISI
UNSUR PENTING DALAM RUMUSAN MISI
•
Layanan / produk yang ditawarkan
Layanan / produk yang ditawarkan
•
Memenuhi kebutuhan tertentu
Memenuhi kebutuhan tertentu
•
Publik / individu yang akan dituju
Publik / individu yang akan dituju
•
Tingkat kualitas yang ditawarkan
Tingkat kualitas yang ditawarkan
•
Keuntungan yang diperoleh publik / individu
Keuntungan yang diperoleh publik / individu
(59)
11 LANGKAH MENUJU KEBERHASILAN
11 LANGKAH MENUJU KEBERHASILAN
OLAHRAGA (MENURUT JOHN HART, PELATIH
OLAHRAGA (MENURUT JOHN HART, PELATIH
RUGBY INTERNASIONAL NEW ZEALAND)
RUGBY INTERNASIONAL NEW ZEALAND)
1.
1.
Milikilah Visi
Milikilah Visi
2.
2.
Buatlah Rencana
Buatlah Rencana
3.
3.
Tentukanlah Tujuan
Tentukanlah Tujuan
4.
4.
Pilihlah dg Tepat
Pilihlah dg Tepat
5.
5.
Jalinlah Hubungan
Jalinlah Hubungan
Baik
Baik
6.
6.
Milikilah Motivasi
Milikilah Motivasi
7
7
Teruslah Belajar
Teruslah Belajar
8
8
Libatkan para
Libatkan para
pemain
pemain
9
9
Evaluasilah
Evaluasilah
kesalahan
kesalahan
10
10
Kembangkan Bakat
Kembangkan Bakat
yang ada
yang ada
11
11
THE LEARNINGGunakan akal sehat
Gunakan akal sehat
(60)
TANTANGAN
TANTANGAN
OLIMPIADE
OLIMPIADE
(Marilyn King,
(Marilyn King,
atlet Panca Lomba Olimpiade USA)
atlet Panca Lomba Olimpiade USA)
•
Jika Anda punya gairah dan visi tetapi
Jika Anda punya gairah dan visi tetapi
tanpa aksi,
tanpa aksi,
ANDA MELAMUN
ANDA MELAMUN
•
Jika Anda punya visi dan aksi tetapi tanpa
Jika Anda punya visi dan aksi tetapi tanpa
gairah,
gairah,
ANDA AKAN SERBA TANGGUNG
ANDA AKAN SERBA TANGGUNG
•
Jika Anda punya gairah dan aksi tetapi
Jika Anda punya gairah dan aksi tetapi
tanpa visi,
tanpa visi,
ANDA AKAN SAMPAI
ANDA AKAN SAMPAI
DITEMPAT YANG KELIRU
(61)
TINGKATKAN EQ
TINGKATKAN EQ
(5 ASPEK PENTING UNTUK MENINGKATKAN
(5 ASPEK PENTING UNTUK MENINGKATKAN
EQ)
EQ)
•
Kesadaran diri (self awareness): Kemampuan
Kesadaran diri (self awareness): Kemampuan
mengobservasi dan mengenali diri
mengobservasi dan mengenali diri
•
Mengelola Emosi (managing emotional):
Mengelola Emosi (managing emotional):
Kemampuan mengelola emosi secara akurat
Kemampuan mengelola emosi secara akurat
•
Memotivasi diri (self motivation): Kemamp.
Memotivasi diri (self motivation): Kemamp.
mengendalikan emosi guna mendukung
mengendalikan emosi guna mendukung
pencapaian tujuan pribadi
pencapaian tujuan pribadi
•
Empati (empaty): Kemamp. mengelola sensitivitas
Empati (empaty): Kemamp. mengelola sensitivitas
menempatkan diri pada sudut pandang orang lain
menempatkan diri pada sudut pandang orang lain
sekaligus menghargainya.
sekaligus menghargainya.
•
Menjaga relasi (handling relationship): Kemamp.
Menjaga relasi (handling relationship): Kemamp.
Berinteraksi & menjaga hub. yg sehat dg or.lain.
(62)
5 KARAKTERISTIK
5 KARAKTERISTIK
KEPRIBADIAN PENENTU
KEPRIBADIAN PENENTU
KESUKSESAN
KESUKSESAN
•
Kemampuan beradaptasi dg berbagai hirarki
Kemampuan beradaptasi dg berbagai hirarki
sosial
sosial
•
Keinginan bekerjasama
Keinginan bekerjasama
•
Kapasitas untuk dapat dipercaya dan bertahan
Kapasitas untuk dapat dipercaya dan bertahan
pada satu komitmen
pada satu komitmen
•
Kemampuan bertahan terhadap stres dan
Kemampuan bertahan terhadap stres dan
berbagai tekanan
berbagai tekanan
•
Keterbukaan diri menghadapi masalah, berpikir
Keterbukaan diri menghadapi masalah, berpikir
inovatif & kecerdikan menghadapi masalah
(63)
TANGGA KEMATANGAN
TANGGA KEMATANGAN
EMOSI
EMOSI
EMPAT KOMPONEN EMPAT KOMPONEN PENGENDALI EMOSI
PENGENDALI EMOSI
1. Emotional Awareness
1. Emotional Awareness
2. Emotional Acceptance
2. Emotional Acceptance
3. Emotional Affection
3. Emotional Affection
4. Emotional Affirmation
4. Emotional Affirmation (Martin, 2003) (Martin, 2003) 2 1 4 3 Emotional Awareness Emotional Acceptance Emotional Affection Emotional Affirmation
(64)
KEMATANGAN EMOSI
KEMATANGAN EMOSI
EMPAT KOMPONEN PENDORONG EMOSI
EMPAT KOMPONEN PENDORONG EMOSI
(Martin, 2003)
(Martin, 2003)
1. Emotional Knowledge
1. Emotional Knowledge
2. Emotional Spirituality
2. Emotional Spirituality
3. Emotional Authenticity
3. Emotional Authenticity
4. Emotional Reconciliation
4. Emotional Reconciliation
(65)
MANFAAT EMOSI
MANFAAT EMOSI
•
Emosi berfungsi sebagai energizer atau
Emosi berfungsi sebagai energizer atau
pembangkit energi
pembangkit energi
•
Emosi memberi kegairahan hidup manusia
Emosi memberi kegairahan hidup manusia
•
Emosi bermanfaat sebagai memperkuat
Emosi bermanfaat sebagai memperkuat
pesan atau informasi yang disampaikan
pesan atau informasi yang disampaikan
(reinforcer)
(reinforcer)
•
Emosi sebagai penyeimbang kehidupan
Emosi sebagai penyeimbang kehidupan
(balancer) memungkinkan kita menjaga
(balancer) memungkinkan kita menjaga
proses homeostatis dalam diri kita.
(66)
WILAYAH KECERDASAN
WILAYAH KECERDASAN
EMOSIONAL
EMOSIONAL
•
Mengenali emosi diri
Mengenali emosi diri
•
Mengelola emosi
Mengelola emosi
•
Memotivasi diri
Memotivasi diri
•
Mengenali emosi orang lain
Mengenali emosi orang lain
•
Membina hubungan
Membina hubungan
Melalui diskusi
Melalui diskusi
kelompok
kelompok
EQ dapat diajarkan dan dikembangkan
Kemampuan menunda pemuasan sangat besar sumbangannya Kemampuan menunda pemuasan sangat besar sumbangannya bagi kemampuan intelektual (Goleman, 1997)
(67)
TINGKATKAN AQ
TINGKATKAN AQ
“UBAH HAMBATAN MENJADI
“UBAH HAMBATAN MENJADI
PELUANG”
PELUANG”
Control
(Kemampuan Mengendalikan
Diri)
Origin
(Kemampuan Menempatkan
Kesalahan)
Owner
(Kemampuan Bertanggung
Jawab)
Endurance
(Kemampuan Daya tahan thd
Kesulitan)
Reach
(Kemampuan Membatasi
(68)
TIPE MANUSIA DALAM
TIPE MANUSIA DALAM
MENGHADAPI TANTANGAN
MENGHADAPI TANTANGAN
•
QUITTER
QUITTER
:
:
Setelah mengalami tantangan dalam
Setelah mengalami tantangan dalam
mendaki, berhenti, turun dan pulang tidak
mendaki, berhenti, turun dan pulang tidak
melanjutkan pendakian. Ia menolak & menyerah.
melanjutkan pendakian. Ia menolak & menyerah.
•
CAMPER
CAMPER
:
:
Type ini telah mendaki cukup jauh &
Type ini telah mendaki cukup jauh &
cukup tinggi namun berhenti sebelum mencapai
cukup tinggi namun berhenti sebelum mencapai
puncak karena sudah puas dgn prestasi yg
puncak karena sudah puas dgn prestasi yg
dicapai.
dicapai.
•
CLIMBER
CLIMBER
:
:
Type ini sepanjang hidup selalu
Type ini sepanjang hidup selalu
merasa tertantang untuk mendaki puncak yg
merasa tertantang untuk mendaki puncak yg
lebih tinggi, tdk peduli latar blkng kehidupannya,
lebih tinggi, tdk peduli latar blkng kehidupannya,
ia selalu meneruskan pendakian sepanjang hayat.
ia selalu meneruskan pendakian sepanjang hayat.
Inilah orang
(69)
TINGKATKAN SQ
TINGKATKAN SQ
KECERDASAN SPIRITUAL
KECERDASAN SPIRITUAL
adalah kecerdasan
adalah kecerdasan
untuk menghadapi persoalan
untuk menghadapi persoalan
makna
makna
atau
atau
value,
value,
yaitu kecerdasan untuk menempatkan
yaitu kecerdasan untuk menempatkan
perilaku dan hidup kita dalam konteks makna
perilaku dan hidup kita dalam konteks makna
yg lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk
yg lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk
menilai bahwa tindakan atau jalan hidup
menilai bahwa tindakan atau jalan hidup
seseorang lebih bermakna dibanding dengan
seseorang lebih bermakna dibanding dengan
yg lain. SQ adalah landasan yang diperlukan
yg lain. SQ adalah landasan yang diperlukan
untuk memfungsikan IQ, EQ & AQ secara
untuk memfungsikan IQ, EQ & AQ secara
efektif.Bahkan SQ merupakan kecerdasan
efektif.Bahkan SQ merupakan kecerdasan
tertinggi kita
tertinggi kita
(
(
Danah Zohar dan Ian
Danah Zohar dan Ian
Marshal, 2001
Marshal, 2001
;
;
Ary Ginanjar, 2003
Ary Ginanjar, 2003
; Taufik
; Taufik
Pasiak, 2003, Agus
Pasiak, 2003, Agus
Nggermanto, 2001
Nggermanto, 2001
) )
(70)
LANGKAH PRAKTIS
LANGKAH PRAKTIS
MENGEMBANGKAN SQ
MENGEMBANGKAN SQ
(Agus, 2001)
(Agus, 2001)
1. MENYADARI SITUASI
1. MENYADARI SITUASI
2. INGIN BERUBAH
2. INGIN BERUBAH
3. MENGENALI DIRI
3. MENGENALI DIRI
4. MENYINGKIRKAN HAMBATAN
4. MENYINGKIRKAN HAMBATAN
5. DISIPLIN
5. DISIPLIN
6. MAKNA TERUS MENERUS
6. MAKNA TERUS MENERUS
7. HORMATI MEREKA
(71)
SISTEM PEMROSESAN ENERGI
SISTEM PEMROSESAN ENERGI
SPIRITUAL
SPIRITUAL
GOD SPOT
Step1: Mengenal suara hati yang merupakan tiupan ruh ilahi (spiritual capital)
STEP3: Tanamkan nilai-nilai spiritual dan prinsip mental Ketuhanan
Step2: Bebaskan cover hitam yang menutupi Got Spot
(72)
SQ SEBAGAI PUSAT ORBIT
SQ SEBAGAI PUSAT ORBIT
IQ, EQ & AQ
IQ, EQ & AQ
AQSQ
AQ
IQ
EQSQ Terletak pada dimensi spiritual
AQ Terletak pada dimensi emosional
EQ Terletak pada dimensi emosional
(73)
BANGUN KESEIMBANGAN
BANGUN KESEIMBANGAN
IQ, AQ, EQ & SQ
IQ, AQ, EQ & SQ
AQ EQ
IQ
(74)
VISI DAN MISI,
VISI DAN MISI,
PEMBANGUNAN
PEMBANGUNAN
OLAHRAGA NASIONAL
OLAHRAGA NASIONAL
Analisis Kondisi Olahraga di Indonesia
Analisis Kondisi Olahraga di Indonesia
Visi dan Misi Pembinaan olahraga
Visi dan Misi Pembinaan olahraga
Arah Pembinaan Olahraga
Arah Pembinaan Olahraga
Sasaran Pembinaan Olahraga
Sasaran Pembinaan Olahraga
Strategi Pembinaan Olahraga
Strategi Pembinaan Olahraga
Jalur Pembinaan Olahraga
Jalur Pembinaan Olahraga
Klasifikasi Program Pembangunan Olahraga
Klasifikasi Program Pembangunan Olahraga
Manfaat Olahraga Dalam Menunjang Pemb. Nas.
Manfaat Olahraga Dalam Menunjang Pemb. Nas.
Kunci Keberhasilan Pembangunan OR. di Abad 21
Kunci Keberhasilan Pembangunan OR. di Abad 21
(75)
ANALISIS
ANALISIS
SWOT
SWOT
ADADAH
ADADAH
SALAH SATU TEKNIK
SALAH SATU TEKNIK
UNTUK MENGAMBIL
UNTUK MENGAMBIL
SUATU KEPUTUSAN
SUATU KEPUTUSAN
STRATEGIK
STRATEGIK
(76)
MASALAH-MASALAH DALAM
MASALAH-MASALAH DALAM
ANALISIS SWOT
ANALISIS SWOT
1.
1.
THE MISSING LINK PROBLEM
THE MISSING LINK PROBLEM
2.
2.
THE BLUE SKY PROBLEM
THE BLUE SKY PROBLEM
3.
3.
THE SILVER LINNING PROBLEM
THE SILVER LINNING PROBLEM
4.
4.
THE ALL THINGS TO ALL PEOPLE
THE ALL THINGS TO ALL PEOPLE
PROBLEM
PROBLEM
5.
5.
THE PUTTING THE CART BEFORE
THE PUTTING THE CART BEFORE
THE HORSE PROBLEM
(77)
The missing link
The missing link
problem
problem
Masalah hilangnya unsur keterkaitan.
Masalah hilangnya unsur keterkaitan.
Adalah kegagalan dlm
Adalah kegagalan dlm
menghubungkan evaluasi thdp faktor
menghubungkan evaluasi thdp faktor
eksternal dg evaluasi faktor internal.
eksternal dg evaluasi faktor internal.
Akibatnya melahirkan keputusan yg
Akibatnya melahirkan keputusan yg
salah.
(78)
The blue sky
The blue sky
problem
problem
Masalah langit biru. Langit biru selalu
Masalah langit biru. Langit biru selalu
membawa kegembiraan karena cuaca yg
membawa kegembiraan karena cuaca yg
cerah. Ini berarti para pengambil
cerah. Ini berarti para pengambil
keputusan bersikap terlalu cepat optimis
keputusan bersikap terlalu cepat optimis
ketika melihat peluang dlm lingkungan.
ketika melihat peluang dlm lingkungan.
Hal ini dpt berakibat munculnya
Hal ini dpt berakibat munculnya
penilaian faktor eksternal & internal yg
penilaian faktor eksternal & internal yg
tdk cocok. Kekuatan organisasi terlalu di
tdk cocok. Kekuatan organisasi terlalu di
besar-besarkan, sedangkan kelemahan
besar-besarkan, sedangkan kelemahan
organisaasi dilupakan atau diremehkan.
(79)
The silver linning
The silver linning
problem
problem
Suatu harapan dlm kondisi yg kurang
Suatu harapan dlm kondisi yg kurang
menggembirakan. Ini merupakan situasi
menggembirakan. Ini merupakan situasi
yg melahirkan masalah krn pengambil
yg melahirkan masalah krn pengambil
keputusan mengharapkan sesuatu dlm
keputusan mengharapkan sesuatu dlm
suasana yg tdk menguntungkan.
suasana yg tdk menguntungkan.
Masalah ini timbul kalau pengambil
Masalah ini timbul kalau pengambil
keputusan memandang remeh thdp
keputusan memandang remeh thdp
pengaruh dari ancaman lingkungan,
pengaruh dari ancaman lingkungan,
dan ancaman itu sering ditafsirkan
dan ancaman itu sering ditafsirkan
akan memberikan keuntungan krn
akan memberikan keuntungan krn
dianggap peluang tersembunyi
(80)
The all things to all people
The all things to all people
problem
problem
Suatu falsafah yg mendorong
Suatu falsafah yg mendorong
pengambil kepututsan cenderung
pengambil kepututsan cenderung
memusatkan perhatiannya pd
memusatkan perhatiannya pd
kelemahan-kelemahan
kelemahan-kelemahan
organisasinya. Banyak waktu yg
organisasinya. Banyak waktu yg
dihabiskan hanya untuk memeriksa
dihabiskan hanya untuk memeriksa
kelemahannya & berbagai tindakan
kelemahannya & berbagai tindakan
untuk memperbaiki kelemahan,
untuk memperbaiki kelemahan,
lupa tdk melihat potensi kekuatan
lupa tdk melihat potensi kekuatan
yg dimiliki.
(81)
The putting the cart
The putting the cart
before the horse
before the horse
problem
problem
Menempatkan kereta didepan
Menempatkan kereta didepan
kuda. Para pengambil keputusan
kuda. Para pengambil keputusan
langsung mulai mengembangkan
langsung mulai mengembangkan
strategi dan rencana tindak
strategi dan rencana tindak
lanjut sebelum mereka mampu
lanjut sebelum mereka mampu
menguraikan secara jelas pilihan
menguraikan secara jelas pilihan
kebijaksanaan yg akan dijalankan
kebijaksanaan yg akan dijalankan
organisasi. Sasaran yg dicapai
organisasi. Sasaran yg dicapai
menyimpang dari yg seharusnya.
(82)
MATRIKS SWOT
MATRIKS SWOT
(KERNS, 1992)
(KERNS, 1992)
MATRIKS SWOT
MATRIKS SWOT
(KERNS, 1992)
(KERNS, 1992)
FAKTOR EKSTERNA
L
FAKTOR INTERNAL
THREATS
OPPORTTUNI
TIES
COMPARATIVE
ADVANTAGE
MOBILIZATION
INVESMENT
DIVESMENT
DAMAGE
CONTROL
STRENGT
HS
WEAKNESS
ES
(83)
COMPARATIVE ADVANTAGE
COMPARATIVE ADVANTAGE
Apabila pengambil keputusan melihat
Apabila pengambil keputusan melihat
posisi eksternal ada peluang dan
posisi eksternal ada peluang dan
ternyata posisi internal juga memiliki
ternyata posisi internal juga memiliki
kekuatan maka organisasi itu
kekuatan maka organisasi itu
menghadapi isu strategik yang dapat
menghadapi isu strategik yang dapat
disebut
disebut
Comparative Advantage
Comparative Advantage
(keunggulan komparatif). Dua elemen
(keunggulan komparatif). Dua elemen
strategik yang baik bertemu, maka
strategik yang baik bertemu, maka
organisasi memiliki kemungkinan dapat
organisasi memiliki kemungkinan dapat
berkembang dengan cepat.
(84)
MOBILIZATION
MOBILIZATION
Mobilization adalah kotak interaksi
Mobilization adalah kotak interaksi
antara ancaman / tantangan dengan
antara ancaman / tantangan dengan
kekuatan organisasi. Disini para
kekuatan organisasi. Disini para
pengambil keputusan berusaha
pengambil keputusan berusaha
memobilisasi sumber daya yang
memobilisasi sumber daya yang
merupakan kekuatan organisasi untuk
merupakan kekuatan organisasi untuk
memperlunak ancaman dari luar,
memperlunak ancaman dari luar,
bahkan kalau mungkin dapat
bahkan kalau mungkin dapat
mengubahnya menjadi peluang.
(85)
INVESMENT / DIVESMENT
INVESMENT / DIVESMENT
Peluang yang tersedia sangat
Peluang yang tersedia sangat
meyakinkan, tetapi tidak ada
meyakinkan, tetapi tidak ada
kemampuan organisasi untuk
kemampuan organisasi untuk
menggarapnya. Kalau dipaksakan bisa
menggarapnya. Kalau dipaksakan bisa
memakan biaya terlalu besar sehingga
memakan biaya terlalu besar sehingga
merugikan organisasi. Lebih baik
merugikan organisasi. Lebih baik
tinggalkan dan serahkan kepada
tinggalkan dan serahkan kepada
organisasi lain yang mungkin memiliki
organisasi lain yang mungkin memiliki
posisi yang lebih baik.
(86)
DAMAGE CONTROL
DAMAGE CONTROL
Pertemua antara ancaman dari ekternal dan
Pertemua antara ancaman dari ekternal dan
kelemahan sumber daya organisasi. Kotak
kelemahan sumber daya organisasi. Kotak
ini merupakan kotak yang paling lemah, dan
ini merupakan kotak yang paling lemah, dan
bisa membawa bencana bagi organisasi.
bisa membawa bencana bagi organisasi.
Strategi yang harus ditempuh adalah
Strategi yang harus ditempuh adalah
mengendalikan kerugian yang diderita
mengendalikan kerugian yang diderita
sehingga tidak separah yang diperkirakan.
sehingga tidak separah yang diperkirakan.
Hal ini dapat dilakukan dg sedikit demi
Hal ini dapat dilakukan dg sedikit demi
sedikit membenahi sumberdaya dg harapan
sedikit membenahi sumberdaya dg harapan
mampu memperkecil ancaman dari luar.
mampu memperkecil ancaman dari luar.
Upaya ini juga untuk mengubah kelemahan
Upaya ini juga untuk mengubah kelemahan
menjadi kekuatan.
(87)
MATRIKS ANCAMAN & PELUANG
MATRIKS ANCAMAN & PELUANG
Di Yogya ada 3 universitas negeri yaitu: UG, UN, &
Di Yogya ada 3 universitas negeri yaitu: UG, UN, &
UI. UG memiliki mhs 50.000 orang, dosen 2000
UI. UG memiliki mhs 50.000 orang, dosen 2000
orang, dan 1600 orang karyawan selama ini tdk
orang, dan 1600 orang karyawan selama ini tdk
pernah menghiraukankan dua universitas lainnya.
pernah menghiraukankan dua universitas lainnya.
Untuk pertama kalinya UG akan menganalisis
Untuk pertama kalinya UG akan menganalisis
SWOT-nya untuk mengetahui kekuatan dan
SWOT-nya untuk mengetahui kekuatan dan
kelemahan dlm lingkungan internalnya, dan untuk
kelemahan dlm lingkungan internalnya, dan untuk
mengetahui peluang dan ancaman dari lingkungan
mengetahui peluang dan ancaman dari lingkungan
eksternalya. (1) UG mencoba menganaliais
eksternalya. (1) UG mencoba menganaliais
ancaman dari luar. Dalam lingkungan pemasaran
ancaman dari luar. Dalam lingkungan pemasaran
ditemukan bahwa sebagian besar mahasiswa
ditemukan bahwa sebagian besar mahasiswa
berasal dari Indonesia Timur yang penduduknya
berasal dari Indonesia Timur yang penduduknya
diperkirakan akan merosot tajam 5 tahun mendatang
diperkirakan akan merosot tajam 5 tahun mendatang
karena bebagai alasan;
(88)
(2) Dalam lingkungan publik ternyata masyarakat
(2) Dalam lingkungan publik ternyata masyarakat
di kota Yogyakarta kurang menaruh perhatian
di kota Yogyakarta kurang menaruh perhatian
kepada UG, kurang memberi dukungan dan
kepada UG, kurang memberi dukungan dan
umumnya bersikap apatis; (3) Dalam lingkungan
umumnya bersikap apatis; (3) Dalam lingkungan
kompetitif ternyata UN & UI jauh lebih hebat, dan
kompetitif ternyata UN & UI jauh lebih hebat, dan
agresif dlm mencari mahasiswa; (4) Dalam
agresif dlm mencari mahasiswa; (4) Dalam
lingkungan makro, SPP UG ternyata terlalu tinggi
lingkungan makro, SPP UG ternyata terlalu tinggi
sehingga mengancam posisinya dalam bersaing
sehingga mengancam posisinya dalam bersaing
dg UN & UI. Dalam mengklasifikasi ancaman
dg UN & UI. Dalam mengklasifikasi ancaman
diatas, ternyata ancaman no.1 & 4 sangat
diatas, ternyata ancaman no.1 & 4 sangat
membahayakan & kemungkinan terjadinya tinggi
membahayakan & kemungkinan terjadinya tinggi
sekali. Ancaman no.3 sangat berbahaya juga,
sekali. Ancaman no.3 sangat berbahaya juga,
namun tidak akan selamanya muncul
namun tidak akan selamanya muncul
kepermukaan. Ancaman no.2 tingkat bahayanya
kepermukaan. Ancaman no.2 tingkat bahayanya
rendah, dg alasan sikap masyarakat tdk akan
rendah, dg alasan sikap masyarakat tdk akan
selamanya apatis. Ancaman & peluang tersebut
selamanya apatis. Ancaman & peluang tersebut
dapat dibuat matriks sebagai berikut:
(89)
MATRIK ANCAMAN & PELUANG
MATRIK ANCAMAN & PELUANG
A. MATRIKS ANCAMAN
B. MATRIKS PELUANG
KERUGIAN POTENSIAL
DAYA ATRAKTIF POTENSIAL
TINGGI
PROBABILITAS TERJADINYA
TINGGI
RENDAH
RENDAH
TINGGI
TINGGI
RENDAH
RENDAH
PROBABILITAS SUKSES
1 . 4
3
2
1 . 3
(90)
ANALISIS KONDISI OLAHRAGA
ANALISIS KONDISI OLAHRAGA
INDONESIA
INDONESIA
A. KEKUATAN
A. KEKUATAN
Jumlah penduduk Indonesia (>220 jt)
Jumlah penduduk Indonesia (>220 jt)
Kekayaan sumberdaya alam Indonesia
Kekayaan sumberdaya alam Indonesia
Banyaknya Lembaga Pendidikan Tinggi
Banyaknya Lembaga Pendidikan Tinggi
Olahraga di Indonesia.
Olahraga di Indonesia.
Semakin memasyarakatnya olahraga di
Semakin memasyarakatnya olahraga di
Indonesia
Indonesia
Adanya Undang-Undang & PP. tentang
Adanya Undang-Undang & PP. tentang
Olahraga
Olahraga
Adanya organisasi olahraga yang berjenjang
Adanya organisasi olahraga yang berjenjang
dari tkt. daerah sampai ke nasional.
(91)
ANALISIS KONDISI OLAHRAGA INDONESI
ANALISIS KONDISI OLAHRAGA INDONESI
B. KELEMAHAN
Sistem pembinaan yang belum terpadu (masih terkotak-kotak)
• Terbatasnya dukungan dana pemerintah
• Lemahnya kurikulum penjas di sekolah (jam pelajaran, metoda, sarana & prasarana)
• Sarana prasarana or. untuk masyarakat sangat kurang
• Kualitas sdm or. masih rendah
• Penerapan Ipteks or. masih rendah
• Sistem informasi or. Belum dikelola secara profesional
• Kemunduran prestasi olahraga di tkt. regional & internasional
(1)
4. THE “EASY GOING”
4. THE “EASY GOING”
COACH
COACH
(Gaya pelatih yang menganggap enteng
(Gaya pelatih yang menganggap enteng
permasalahan dan merupakan kebalikan
permasalahan dan merupakan kebalikan
dari gaya “Driven” coach yang penuh
dari gaya “Driven” coach yang penuh
semangat)
semangat)
CIRI-CIRINYA:
CIRI-CIRINYA:
-
Tdk pernah nampak serius menghadapi segala
Tdk pernah nampak serius menghadapi segala
sesuatu
sesuatu
-
Enggan membuat jadwal kerja
Enggan membuat jadwal kerja
-
Tidak pernah mengeluh, segalanya dilihatnya
Tidak pernah mengeluh, segalanya dilihatnya
mudah
mudah
-
Memberi kesan semuanya dapat dikendalikan,
Memberi kesan semuanya dapat dikendalikan,
sehingga pada saat-saat tertentukelihatan
sehingga pada saat-saat tertentukelihatan
malas.
(2)
KEBAIKAN & KEKURANGAN
KEBAIKAN & KEKURANGAN
“EASY GOING” COACH
“EASY GOING” COACH
KEBAIKAN KEBAIKAN
•
Menumbuhkah perasaan tidak tergantung pada pelatihMenumbuhkah perasaan tidak tergantung pada pelatih•
Pelatih hanya sebagai guide & konsultanPelatih hanya sebagai guide & konsultan•
Tim hanya mengalami sedikit tekananTim hanya mengalami sedikit tekanan•
Segala sesuatu didapat dg mudah oleh timSegala sesuatu didapat dg mudah oleh timKEKURANGAN KEKURANGAN
•
Sering pelatih nampak tidak dpt menguasai Sering pelatih nampak tidak dpt menguasai pemainnyapemainnya
•
Tim sering dlm kondisi fisik yg kurang baik Tim sering dlm kondisi fisik yg kurang baik•
Jika ada tekanan tim mudah panikJika ada tekanan tim mudah panik•
Pelatih sering nampak masa bodoh terhadap berbagai Pelatih sering nampak masa bodoh terhadap berbagai kondisi(3)
5. THE “BUSINESS-LIKE”
5. THE “BUSINESS-LIKE”
COACH
COACH
(Bergaya seperti seorang “business men”)
(Bergaya seperti seorang “business men”)
CIRI-CIRINYA:
CIRI-CIRINYA:
-
Menggunakan pendekatan dlm olahraga
Menggunakan pendekatan dlm olahraga
atas dasar untung rugi
atas dasar untung rugi
-
Pendekatannya sangat logis
Pendekatannya sangat logis
-
Tampak berpribadi dingin, tidak hangat
Tampak berpribadi dingin, tidak hangat
dlm pergaulan
dlm pergaulan
-
Memiliki pemikiran yang tajam
Memiliki pemikiran yang tajam
-
Piukiran utamanya dituukan pada lawan
Piukiran utamanya dituukan pada lawan
bertanding
bertanding
(4)
KEBAIKAN & KEKURANGAN THE
KEBAIKAN & KEKURANGAN THE
“BUSINESS-LIKE” COACH
“BUSINESS-LIKE” COACH
KEBAIKAN:
KEBAIKAN:
-
Selalu “up-to-date” dlm penguasaan teknik-teknik
Selalu “up-to-date” dlm penguasaan teknik-teknik
terbaru
terbaru
-
Tim tampak selalu terorganisasi secara strategis untuk
Tim tampak selalu terorganisasi secara strategis untuk
dapat mencapai sukses
dapat mencapai sukses
-
Percaya diri atlet dapat berkembang dg baik melalui
Percaya diri atlet dapat berkembang dg baik melalui
pengelolaan organisasi secara cerdik
pengelolaan organisasi secara cerdik
KEKURANGAN
KEKURANGAN
-
Sering timbul perasaan pada atlet, dianggap kurang
Sering timbul perasaan pada atlet, dianggap kurang
penting
penting
-
Tim spirit kurang
Tim spirit kurang
-
Sulit menghadapi atlet yg kurang terorganisasi dg baik
Sulit menghadapi atlet yg kurang terorganisasi dg baik
-
Mudah kehilangan atlet karena kurang termotivasi
Mudah kehilangan atlet karena kurang termotivasi
secara emosional
(5)
CATATAN TENTANG SIFAT &
CATATAN TENTANG SIFAT &
KEPRIBADIAN PELATIH
KEPRIBADIAN PELATIH
•
Selain kelima gaya kepemimpina
Selain kelima gaya kepemimpina
yang dikemukakan TUTKO &
yang dikemukakan TUTKO &
RICHARD tersebut, kemungkinan
RICHARD tersebut, kemungkinan
kombinasi dari berbagai sifat-sifat
kombinasi dari berbagai sifat-sifat
tersebut masih mungkin terjadi,
tersebut masih mungkin terjadi,
dan dapat berkembang dari hasil
dan dapat berkembang dari hasil
pendidikan dan pengalaman
pendidikan dan pengalaman
sebagai seorang pelatih.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
•
Self Management, Aribowopriyosaksono & Marlan M.,2001Self Management, Aribowopriyosaksono & Marlan M.,2001•
Revolusi IQ / EQ / SQ, Taufik Pasiak, 2002.Revolusi IQ / EQ / SQ, Taufik Pasiak, 2002.•
Emotional Quality Management, Anthony Dio Martin, 2003Emotional Quality Management, Anthony Dio Martin, 2003•
Brainware Management, Taufik Bahaudin, 1999Brainware Management, Taufik Bahaudin, 1999•
Adversity Quotient, Paul G. Stoltz, 2005.Adversity Quotient, Paul G. Stoltz, 2005.•
Rahasia Sukses membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual,Rahasia Sukses membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual, Ary Ginanjar Agustin, 2001.Ary Ginanjar Agustin, 2001.
•
Rahasia Sukses Membangkitkan ESQ Power, Ary GinanjarRahasia Sukses Membangkitkan ESQ Power, Ary Ginanjar Agustin, 2003.Agustin, 2003.
•
Quantum Quotent, Cara Praktis Melejitkan IQ, EQ dan SQ Quantum Quotent, Cara Praktis Melejitkan IQ, EQ dan SQ yang Harmonis, Ir. Agus Nggermanto, 2001.yang Harmonis, Ir. Agus Nggermanto, 2001.