TANTANGAN TANTANGAN Menurut Prof. Drs. P.I. Oey Liang Lee:

PEMBANGUNAN BANGSA PEMBANGUNAN BANGSA NO NO DIMENSI OLAHRAGA DIMENSI OLAHRAGA INDIKATOR INDIKATOR 1. 1. OR. PENDIDIKAN OR. PENDIDIKAN SDM BERKUALITAS SDM BERKUALITAS 2. 2. OR. REKREASI OR. REKREASI KESEHATAN KESEHATAN KEBUGARAN KEBUGARAN KESEJAHTERAAN KESEJAHTERAAN 3. 3. OR. PRESTASI OR. PRESTASI KEBANGGAAN KEBANGGAAN MARTABAT BANGSA MARTABAT BANGSA

1. Agar mampu meningkatkan kualitas hidup manusia dan seluruh masyarakat Indonesia.

2. Agar mampu memberikan manfaat yg sebesar- besarnya bagi peningkatan kesejahteraan rakyat

dan pengembangan pribadi warga negara Indonesia. 3. Agar mampu mengerahkan semua potensi yang dimiliki, baik oleh pemerintah, swasta, maupun masyarakat, yang berdaya guna dan berhasil guna.

4. Agar mampu meningkatkan prestasi olahraga yang dapat mengangkat harkat dan martabat bangsa

Indonesia. SASARAN PEMBINAAN OLAHRAGA SASARAN PEMBINAAN OLAHRAGA 1.Meningkatnya apresiasi dan partisipasi 1.Meningkatnya apresiasi dan partisipasi seluruh masyarakat terhadap olahraga seluruh masyarakat terhadap olahraga sebagai salah satu kekuatan pembangunan sebagai salah satu kekuatan pembangunan yang unggul dan diandalkan. yang unggul dan diandalkan. 2.Meningkatnya kualitas kesehatan dan 2.Meningkatnya kualitas kesehatan dan kesegaran jasmani bangsa Indonesia yang kesegaran jasmani bangsa Indonesia yang dibutuhkan untuk meningkatkan produk- dibutuhkan untuk meningkatkan produk- tivitas nasional. tivitas nasional. 3.Meningkatnya kemampuan dan prestasi 3.Meningkatnya kemampuan dan prestasi olahraga yang menjadi kebanggaan olahraga yang menjadi kebanggaan nasional dan mampu mengangkat harkat nasional dan mampu mengangkat harkat martabat bangsa Indonesia di forum martabat bangsa Indonesia di forum olahraga internasional. olahraga internasional. OLAHRAGA 1. Dilakukan dengan pola kerja terpadu, melalui mekanisme koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi antar lembaga instansi organisasi terkait. 2. Dilakukan secara bertahap, berjenjang, dan berkesinambungan. 3. Disesuaikan dengan karakteristik daerah, budaya masyarakat, cabang-cabang olahraga, serta sumber daya yang ada. 4. Dilakukan dengan menciptakan iklim yang kondusif bagi berkembangnya pola kemitraan dan partisipasi dari seluruh masyarakat.

5. Dibagi dalam prioritas sesuai tahapan siklus lima tahunan.