Telaah Pustaka Kenakalan remaja di Kedondong pasar kecil Kelurahan Tegalsari Kota Surabaya dalam prespektif Ibnu Hazm.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Skripsinya Atika Oktaviani Palupi, Berjudul “Pengaruh Religiusitas Terhadap Kenakalan Remaja Pada siswa kelas VIII SMP Negeri 02 Slawi, Kabupaten Tegal. 24 Salah satu penyebab kenakalan remaja yaitu kegagalan remaja untuk mengembangkan kontrol diri hal cukup dalam tingkah laku. Menurutnya, beberapa anak gagal mengembangkan kontrol yang esensial yang sudah dimiliki orang lain selain proses pertumbuhan kebanyakan mereka telah mempelajari perbedaan antara tingkah laku yang dapat diterima dan tingkah laku yang tidak diterima atau mungkin sebenarnya mereka yang dilakukan oleh penyebab kenakalan remaja adalah terutama, Narkoba dan juga suka minuman keras. Sedangkan penelitian yang penulis lakukan adalah Kenakalan Remaja menurut Prespektif Ibnu Hazm

E. Metode Penelitian

1. Jenis penelitian Penelitian yang dimaksudkan adalah penelitian yang menggunakan metode studi lapangan. Maksudnya metode studi lapangan di sini bahwa penulis mengumpulkan data melalui observasi, wawancara secara mendalam, serta dokumentasi berdasarkan pada tempat dan waktu yang telah ditentukan. 2. Penelitian Kualitatif “kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya.” Penelitian kualitatif menekankan pada kedalaman data yang didapatkan oleh peneliti. Semakin 24 Atika Oktaviani Palupi, Pengaruh Religius Terhadap Kenakalan Remaja Pada Siswa kelas VIII SMP Negeri 02 Slawi, Kabupaten Tegal Fakultas: Sosial, Jurusan: Sosiologi Agama. 2010, 12 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id dalam dan detail data yang didapatkan, maka semakin baik kualitas dari penelitian kualitatif ini. Selain itu, hasil penelitian ini bersifat subjektif 25 sehingga tidak dapat digeneralisasikan. Secara umum, penelitian kualitatif dilakukan dengan metode wawancara dan observasi. Melalui metode ini, peneliti akan menganalisis data yang didapatkan dari lapangan dengan detail. Peneliti tidak dapat meriset kondisi sosial yang diobservasi, karena seluruh realitas yang terjadi merupakan kesatuan yang terjadi secara alamiah. Hasil dari penelitian kualitatif juga dapat memunculkan teori atau konsep baru apabila hasil penelitiannya bertentangan dengan teori dan konsep yang sebelumnya dijadikan sebagai kajian dalam penelitian suatu kesimpulan dan menuju ke teori. 3. Sumber Data Penulis mengklasifikasikan sumber data menjadi dua, sebagai berikut: a. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian, sehingga dapat memperoleh data yang konkret pada objek yang akan diteliti. b. Data sekunder adalah data-data dari kepustakaan yang diperoleh dari buku, jurnal, majalah maupun sumber lain yang dapat menunjang refrensi dalam pembahasan. 25 Ismail Nawawi, Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta : Dwi pura Pustika Jaya, 2012, 95 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 4. Teknik pengumpulan data a. Metode observasi yaitu sebuah teknik pengumpulan data yang mengharuskan peneliti untuk turun ke lapangan dengan cara mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, waktu, dan peristiwa. 26 b. Metode wawancara yaitu teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kualitatif yang lebih menekankan pada wawancara secara mendalam, yang bertujuan untuk memahami persepsi, perasaan, dan pengetahuan orang terhadap masalah yang akan diteliti. 5. Metode Analisis Data Hasil penelitian akan diolah dan dianalisa dengan menggunakan metode sebagai berikut: a. Analisis Deskriptif yaitu mendeskrepsikan mengenai Kenakalan Remaja Di Kedondong Pasar Kecil Kelurahan Tegalsari, Kota Surabaya Dalam Prespektif Ibnu Hazm. b. Analisis kefilsafatan yaitu menganalisis teori tentang Pemikiran Ibnu Hazm tentang kemalangan dan kebahagiaan yang mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan yang dilakukan dalam mengalami kenakalan remaja secara menyeluruh dan mendalam. Dengan menggunakan metode-metode kefilsafatan yakni gaya edukatif, maksudnya memberikan penjelasan 26 M. Djunaidi Ghony Dan Fauzan Almanshur, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jogjakarta: Ar- Ruzz Media, 2012, 165 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id secara teratur dan sistematis tentang seluruh bidang filsafat, atau salah satu bagian yang telah dihasilkan oleh ilmu pengetahuan yang telah ada. 27

G. Sistematika Pembahasan

Pembahasan dalam penelitian ini terdiri dari lima bab dengan sistematika sebagai berikut: Bab I, merupakan pendahuluan yang meliputi: latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, Alasan Memilih Judul, telaah pustaka, metode penelitian, dan sistematika pembahasan. Bab II, menjelaskan tentang biografi Ibnu Hazm, yaitu tentang konsep Etika Ibnu Hazm, Pokok Pemikiran tentang Kemalangan Dan Kebahagiaan dan teori- teori Etika umum. Bab III, Keadaan Remaja Kedondong Pasar Kecil, Kelurahan Tegalsari Kota Surabaya. Bab IV, Analisis fakta terhadap Kenakalan Remaja Di Kedondong Pasar Kecil Menurut Ibnu Hazm. Bab V, Tentang penutup, yang meliputi kesimpulan dari seluruh pembahasan sebelumnya, saran-saran, dan rekomendasi 27 Anton Bakker, Dkk. Metodologi Penelitian Filsafat. Yogyakarta: Kanisius, 1990, 16 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 20 BAB II IBNU HAZM DAN POKOK PEMIKIRANNYA A. Riwayat Hidup Ibnu Hazm al-Andalusy Tokoh yang bernama lengkap Abu Muhammad Ali bin Abi Ahmad bin Sa’id bin Hazm bin Galib bin Shalih bin Khalaf bin Ma’dan bin Sufyan bin Yazid bin abu Sufyan binj Harb bin Umayyah bin Abd Syams al-Umawi, yang lebih dikenal dengan sebutan Ibnu Hazm al-Zahiri ini lahir di Corvoda pada Rabu, 30 Ramadhan 384 H7 November 994 M. 1 Sebelum terbitnya matahari pada masa Hisyam al-Muayyad yang memerintah pada usia 10 tahun setelah al-Hakam al- Muntashir. Kakeknya, Yazid, adalah orang yang pertama kali masuk Islam dari garis kakeknya dan berasal dari Persia. Sedangkan Khalaf bin Ma’dan adalah kakeknya yang pertama kali masuk Negeri Andalusia bersama Musa bin Nusair dalam bala tentara penaklukan pada 93 H, sehingga dari garis nasabnya dapat diketahui bahwa ia mempunyai garis keturunan yang berasal dari keluarga Persia. Ibnu Hazm tumbuh berkembang dan dewasa sebagai putra dari seorang menteri di bawah pemerintahan al-Manshur bin Abu ‘Amir, dalam lingkungan keluarga yang penuh dengan kenikmatan, kesenangan dan kemewahan. Sebuah kondisi yang wajar dialami oleh putra-putra para menteri dan pejabat. Ibnu Hazm bersama keluarganya bermukim di Montlisin kini disebutMontijar, dikawasan 1 Muhammad Abu Zahra mengatakan : sangat jarang sekali terjadi dalam biografi seorang alim besar yang yang dapat diketahui tempat dan tanggal lahirnya secara jelas, baik dalam bentuk tahun, bulan, tanggal maupun harinya dengan jelas. Karena biasanya seorang alim itu lahir dalam kondisi yang biasa dan wafatnya dalam keadaan terkenal, sehingga lebih banyak diketahui masa wafatnya dari pada masa lahirnya. Dan hal itu berbeda dengan Ibnu Hazm mencatat waktu dan tanggal lahirnya sendiri dengan detail. Ibid. 54