Komponen keintiman Komponen gairah

Komitmen 13 ≤ x ≤ 23,4 23,4 ≤ x ≤ 33,8 33,8 ≤ x ≤ 44,2 44,2 ≤ x ≤ 54,6 54,6 ≤ x ≤ 65 Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi 1 1 27 51 1,25 1,25 33,75 63,75 1 13 26 2,5 32,5 65 1 14 25 2,5 35 62,5 Papua Keintiman 15 ≤ x ≤ 27 27 ≤ x ≤ 39 29 ≤ x ≤ 51 51 ≤ x ≤ 63 63 ≤ x ≤ 75 Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi 5 29 46 3,75 36,25 60 2 14 24 5 35 60 3 15 22 7,5 37,5 55 Gairah 15 ≤ x ≤ 27 27 ≤ x ≤ 39 29 ≤ x ≤ 51 51 ≤ x ≤ 63 63 ≤ x ≤ 75 Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi 2 11 38 29 2,5 13,75 47,5 36,25 1 4 21 14 2,5 10 52,5 35 1 7 17 15 2,5 17,5 42,5 37,5 Komitmen 13 ≤ x ≤ 23,4 23,4 ≤ x ≤ 33,8 33,8 ≤ x ≤ 44,2 44,2 ≤ x ≤ 54,6 54,6 ≤ x ≤ 65 Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi 3 20 57 3,75 25 71,25 1 10 29 2,5 25 72,5 2 10 28 5 25 70 Dari tabel atas dapat dilihat bahwa baik etnis Jawa maupun Papua frekuensinya berkisar dari kategori sedang sampai sangat tinggi pada komponen keintiman dan komitmen, sementara itu pada komponen gairah berkisar dari kategori rendah sampai sangat tinggi. Pada etnis Jawa, 44 orang 22 suami dan 22 istri atau 55 berada di kategori sangat tinggi pada komponen keintiman dengan prosentase 55 pada suami dan istri, 41 orang 19 suami dan 22 istri atau 51,25 menempati kategori tinggi pada komponen gairah dengan masing-masing prosentase 47,5 untuk suami, dan 55 untuk istri. Pada komponen komitmen, 51 26 suami dan 25 istri orang atau menduduki kategori sangat tinggi, dengan prosentase suami sebesar 65 dan prosentase istri sebesar 62,5. Pada etnis Papua 46 orang 24 suami dan 22 istri atau 60 menduduki kategori sangat tinggi dalam komponen keintiman dengan prosentase untuk suami sebesar 60, dan untuk istri sebesar 55, pada komponen gairah, sebangyak 38 orang 21 suami dan 17 istri atau 47,5 dengan prosentase untuk suami sebesar 52,5 dan 42,5 untuk istri. Untuk komponen komitmen, 57 orang 29 suami dan 28 istri atau 71,25 berada di kategori sangat tinggi, dengan prosentase untuk suami sebesar 70 dan istri sebesar 72,5. HASIL

A. Uji Independent Sample t-test dan Mann-Whitney U

Selanjutnya melalui pengukuran uji-t dengan pendekatan Independent Sample t- test pada sampel yang berdistribusi normal dan menggunakan uji-u dengan pendekatan Mann-Whitney U pada sampel yang tidak berdistribusi normal. Pengukuran ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan antara dua sampel.

1. Komponen keintiman

Analisis data pada komponen keintiman pada etnis Jawa dan etnis Papua, menggunakan pengujian u, karena data yang dihasilkan tidak berdistribusi