PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLE NON EXAMPLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN KELISTRIKAN MESIN DAN KONVERSI ENERGI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 5 MEDAN.

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

EXAMPLE NON EXAMPLE UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN KELISTRIKAN

MESIN DAN KONVERSI ENERGI PADA SISWA

KELAS X SMK NEGERI 5 MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

DIAN ABRAM HUTABARAT

5113121015

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2017


(2)

(3)

(4)

(5)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Example Non Example Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Kelistrikan Mesin Dan Konversi Energi Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 5 Medan.”

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk menambah salah satu syarat mutlak memperoleh gelar Sarjana Pendidikan bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberi bantuan berupa arahan dan dukungan dalam pengerjaan proposal ini. Selain itu penulis juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

2. Bapak/Ibu Wakil Dekan I, II, III Fakultas Teknik UNIMED.

3. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Janter P. Simanjuntak, ST.MT.Ph.D Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Mesin UNIMED.

5. Bapak Drs. Robert Silaban, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi atas arahan dan bimbingan yang diberikan selama proses pengerjaan skripsi.


(6)

6. Bapak Drs. Pudin Saragih, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi kepada penulis.

7. Bapak Letzon Tambunan, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin SMK Negeri 5 Medan, Bapak Dedi Darmadi S.Pd selaku Wakil kepala sekolah bidang kurikulum, dan Bapak Kasi Sitanggang, S.Pd, Selaku guru mata pelajaran yang telah memberi bimbingan dan arahan kepada penulis.

8. Seluruh Dosen Pendidikan Teknik Mesin yang telah banyak memberikan ilmu, dorongan dan motivasi kepada penulis selama perkuliahan.

9. Seluruh staf pengajar dan tata usaha dilingkungan Jurusan Pendidikan Teknik Mesin UNIMED.

10. Teman-teman penulis semasa menempuh perkuliahan di UNIMED diantaranya Herdiawan Saragih, A.Md, Ricardo Fabian Sianipar, A.Md, Norensen Simanjuntak, A.Md, Septian Tambunan, S.Pd, Haslinton Roy Siburian, S.Pd, Rades Borned Sianipar, S.Pd, Andi H. Manurung, Melki Sibarani, S.Pd, Ganda F. Sianipar, S.Pd, Marius Mardi Sinaga, S.Pd, M. Chandra P Damanik, serta teman-teman seperjuangan di Program Studi Pendidikan Teknik Mesin angkatan 2011 yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepada penulis.

11. Rekan-rekan penulis selama mengikuti Program Pelatihan Lapangan Terpadu (PPLT) di SMK Yayasan Soposurung Balige tahun 2014.

12. Adik-adik satu kos di Jl. Taduan No.106B, Gang langgar, Medan Pancing yaitu Riama Hutabarat dan Lisbet Yohana Purba.


(7)

v

13. Teristimewa penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Orangtua tercinta Ayahanda Rustam Efendi Hutabarat serta Ibunda tercinta Sartauli Manik atas rasa cinta dan kasih yang tak berkesudahan yang penulis rasakan dan juga atas motivasi dan dukungan yang senantiasa diberikan kepada penulis.

14. Serta kepada saudara dan saudariku tercinta Pelita Sari Putri Hutabarat, Michael Anugrah Hutabarat, dan Kevin Matthew Hutabarat.

Penulis meyakini bahwa skripsi ini belum sempurna adanya baik dari segi penulisan, tata bahasa, maupun isi yang terkandung didalamnya. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun untuk menyempurnakan skripsi ini maupun penulisan karya ilmiah dikemudian hari.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, November 2016 Penulis

Dian Abram Hutabarat NIM. 5113121015


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II. KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS ... 9

A. Landasan Teori ... 9

1. Hakikat Belajar... 9

2. Hakikat Hasil Belajar ... 10

3. Hakikat Hasil Belajar Kelistrikan Mesin Dan Konversi Energi ... 12

B. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Example non Example... 13


(9)

vii

2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Example Non Example ... 16

C. Hasil Penelitian Yang Relevan ... 20

D. Kerangka Berfikir ... 21

1. Model Pembelajaran Terhadap Keaktifan Siswa ... 21

2. Model Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar ... 22

E. Hipotesis Tindakan ... 23

BAB III. METODE PENELITIAN ... 24

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 24

B. Jenis Penelitian ... 24

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 24

D. Metode Penelitian ... 25

E. Prosedur Penelitian ... 26

1. Perencanaan (Planning) ... 26

2. Pelaksanaan (Action) ... 27

3. Pengamatan (Observation) ... 28

4. Refleksi ... 29

F. Teknik Pengumpulan Data ... 33

1. Observasi ... 33

2. Tes ... 36

G. Ujicoba Instrumen Penelitian ... 37

1. Uji Validitas Soal Tes Hasil Belajar . ... 37

2. Uji Reliabilitas Soal Tes Hasil Belajar ... 38


(10)

4. Indeks Kesukaran Soal Tes Hasil Belajar ... 39

H. Teknik Analisis Data ... 40

1. Lembar Observasi Aktivitas Guru . ... 40

2. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 41

3. Data Hasil Tes Akhir ... 42

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 45

A. Hasil Penelitian ... 45

1. Kemampuan Awal Siswa . ... 45

2. Siklus I ... 46

a. Perencanaan (Plan) ... 46

b. Pelaksanaan (Action) ... 47

c. Pengamatan (Observation) ... 49

d. Refleksi (Reflection) ... 52

3. Siklus II ... 53

a. Perencanaan (Plan) ... 53

b. Pelaksanaan (Action) ... 53

c. Pengamatan (Observation) ... 56

d. Refleksi (Reflection) ... 58

B. Pembahasan ... 63

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 66

A. Kesimpulan ... 65


(11)

ix

DAFTAR PUSTAKA ... 68


(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Perolehan Nilai Hasil Belajar Kelistrikan Mesin&Konversi Energi... 4

Tabel 2 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif... 17

Tabel 3 Implementasi Siklus ... 30

Tabel 4 Kisi–Kisi Penilaian Observasi Aktivitas Guru ... 34

Tabel 5 Kisi–Kisi Penilaian Observasi Aktivitas Siswa ... 35

Tabel 6 Kisi–Kisi Tes Hasil Belajar dan Tipe Bidang Studi ... 36

Tabel 7 Klasifikasi Daya Beda Tes Hasil Belajar ... 39

Tabel 8 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal Tes Hasil Belajar ... 40

Tabel 9 Hasil Tes Kemampuan Awal Siswa ... 45

Tabel 10 Hasil Belajar Siklus I ... 48

Tabel 11 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus I ... 50

Tabel 12 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I ... 51

Tabel 13 Hasil Belajar Siklus II ... 55

Tabel 14 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus II ... 57

Tabel 15 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II ... 58

Tabel 16 Peningkatan Hasil Observasi Aktivitas Guru ... 59

Tabel 17 Peningkatan Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 60


(13)

xi DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 26 Gambar 2 Grafik Peningkatan Hasil Observasi Guru dan Observasi Siswa .... 60 Gambar 3 Grafik Peningkatan Nilai Rata-rata, Nilai Tertinggi, Nilai


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus ... 69

Lampiran 2 RPP ... 83

Lampiran 3 Soal Tes Siklus I (Sebelum Divalidasi) ... 102

Lampiran 4 Soal Tes Siklus II (Sebelum Divalidasi) ... 107

Lampiran 5 Soal Tes Siklus I (Valid) ... 112

Lampiran 6 Soal Tes Siklus II (Valid) ... 116

Lampiran 7 Kunci Jawaban Soal Tes Siklus I ... 121

Lampiran 8 Kunci Jawaban Soal Tes Siklus II ... 124

Lampiran 9 Perhitungan Validitas, Reliabilitas, Daya Beda, Dan Indeks Kesukaran Soal Tes Hasil Belajar Siklus I ... 127

Lampiran 10 Perhitungan Validitas, Reliabilitas, Daya Beda, Dan Indeks Kesukaran Soal Tes Hasil Belajar Siklus II ... 138

Lampiran 11 Lembar Observasi Aktivitas Guru ... 149

Lampiran 12 Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 151

Lampiran 13 Daftar Nilai Pretest ... 153

Lampiran 14 Dafta Nilai Post Test Siklus I ... 154

Lampiran 15 Dafta Nilai Post Test Siklus II ... 155

Lampiran 16 Perhitungan Data Hasil Belajar ... 156

Lampiran 17 Dokumentasi Ujicoba Instrumen ... 158


(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu aspek yang sangat penting bagi setiap bangsa demi kelangsungan hidup dan kemajuan bangsa tersebut khususnya bagi negara yang sedang berkembang. Maju tidaknya pendidikan dapat mempengaruhi kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) secara signifikan. Untuk meningkatkan mutu pendidikan, banyak hal yang harus diperhatikan seperti penyajian kurikulum yang tepat, persediaan sarana dan prasarana, pemilihan model pembelajaran, media pembelajaran, pemilihan strategi pembelajaran dan sebagainya.

Pemerintah melalui kementrian pendidikan dan kebudayaan (kemendikbud) telah menetapkan kurikulum yang baru yaitu kurikulum 2013 untuk mengganti Kurikulum yang lama yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang sudah diberlakukan di Indonesia mulai dari tahun 2006-2012. Kurikulum sebagai alat penting dalam proses pendidikan dianggap perlu untuk disesuaikan terhadap perubahan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu wajar bila kurikulum selalu berubah dan berkembang sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang terjadi.

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang berbasis kompetensi dan karakter dimana Peserta didik perlu dilibatkan secara aktif karena mereka adalah pusat dari kegiatan pembelajaran serta pembentukan kompetensi dan karakter. (Mulyasa, 2013). Oleh karena itu Peserta didik harus aktif dan kreatif tidak


(16)

2

seperti kurikulum sebelumya dan materi dalam kurikulum terbaru ini lebih mengarah ke pemecahan masalah. Jadi peserta didik diarahkan untuk aktif mencari informasi agar tidak ketinggalan mengikuti materi pembelajaran. Pembelajaran yang dulunya “diberi tahu” sekarang beralih menjadi pembelajaran peserta didik “aktif mencari tahu”. Implementasi Kurikulum 2013 diharapkan mampu menghasilkan insan produktif, kreatif, dan inovatif untuk bersaing dalam dunia Internasional.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu jenjang pendidikan yang wajib menerapkan kurikulum 2013. SMK memiliki peran penting dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh bangsa khususnya masalah terkait mutu sumber daya manusia. Pendidikan kejuruan mempunyai tujuan yaitu mempersiapkan peserta didik atau tamatannya untuk memasuki lapangan kerja serta dapat mengembangkan sikap profesional; mampu memilih karier, mempunyai kompetensi, dan mampu mengembangkan diri; menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan usaha dan industri pada saat ini maupun di masa yang akan datang; menjadi warga negara yang produktif, adaptif, dan kreatif (Hamalik, 2011).

SMK Negeri 5 Medan merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang memberi bekal terhadap siswanya terkait pengetahuan, teknologi, keterampilan dan sikap mandiri, disiplin, serta etos kerja yang terampil dan kreatif sehingga kelak menjadi tenaga kerja yang memiliki pengetahuan dan keterampilan tingkat menengah yang sesuai dengan bidangnya. Untuk mewujudkan hal tersebut


(17)

3

dapat memenuhi kebutuhan lapangan kerja dengan menyediakan beberapa program keahlian diantaranya yaitu teknik mesin.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan terhadap guru mata pelajaran Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi di SMK Negeri 5 Medan pada tanggal 10 April 2016 diketahui bahwa proses pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran langsung (Direct Instruction) yang dalam hal ini menggunakan metode ceramah dan tanya jawab sederhana. Dengan model pembelajaran tersebut peran guru masih lebih dominan pada proses pembelajaran di kelas. Dominasi guru dalam proses pembelajaran ini menyebabkan siswa lebih banyak menunggu sajian materi pelajaran yang disampaikan oleh guru daripada menemukan sendiri pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dibutuhkan. Akibatnya siswa belajar secara pasif dan hanya mencatat hal-hal yang dipaparkan oleh guru tanpa mencari kebenaran dari konsep itu sendiri. Hal ini tentunya tidak sejalan dengan basis kurikulum saat ini yang menuntut siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran.

Kepasifan siswa dalam proses belajar mengajar ini terlihat dari aktivitas siswa di kelas dimana pada saat guru menjelaskan, hanya sebagian siswa yang aktif mendengarkan penjelasan, dan mencatat informasi yang diterimanya. Selain itu siswa juga tampak belum mampu untuk bertanya terkait materi pelajaran yang kurang dipahami. Kebanyakan siswa terlihat mengantuk, melamun, atau berbicara dengan temannya dan banyak siswa yang tidak mencatat informasi yang dituliskan guru di papan tulis. Ketika belajar siswa terbiasa mendapat informasi atau pengetahuan terkait materi pelajaran dari apa yang telah dipaparkan langsung


(18)

4

oleh guru tanpa melalui proses mencari informasi sendiri dan berfikir mandiri, sehingga pemahaman yang diperoleh siswa kurang maksimal. Kurang maksimalnya pemahaman siswa ini dapat dilihat dari data perolehan nilai hasil belajar Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi pada kompetensi dasar Memahami Prinsip-Prinsip Dasar Kelistrikan yang diperoleh siswa pada dua tahun terakhir yaitu sebagai berikut:

Tabel 1. Perolehan Nilai Hasil Belajar Kelistrikan Mesin Dan Konversi Energi Pada Kompetensi Dasar Memahami Prinsip-Prinsip Dasar Kelistrikan

Tahun Pelajaran Tuntas Batas KKM

2014-2015 43,5% 70

2015-2016 45% 70

Sumber: DKN SMK Negeri 5 Medan

Berdasarkan tabel 1 diatas dapat diketahui bahwa nilai yang diperoleh siswa masih tergolong kurang memuaskan dimana dalam kurun waktu dua tahun terakhir masih terdapat lebih dari 50% siswa yang nilainya masih kurang kompeten atau masih dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan yakni 70.

Berdasarkan kondisi diatas maka perlu diterapkan suatu perubahan dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa saat proses pembelajaran. Yang kita harapkan dalam proses belajar bukan hanya sekedar mendengar, memperoleh atau menyerap informasi yang disampaikan guru.“Belajar harus menyentuh kepentingan siswa secara mendasar. Belajar harus dimaknai sebagai kegiatan pribadi siswa dalam menggunakan potensi pikiran dan


(19)

5

pengetahuan, membangun sikap dan memiliki keterampilan tertentu” (Aunurrahman, 2010:141). Oleh karena itu guru sebagai tenaga pendidik harus mampu untuk menciptakan suasana belajar yang dapat menarik minat siswa untuk aktif dan inovatif agar dapat meningkatan keefektifan pembelajaran.

Penerapan salah satu varian model pembelajaran seperti model pembelajaran kooperatif dianggap perlu untuk dilakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu strategi yang menerapkan teori kontruktivis dimana siswa membangun sendiri kemampuan mereka dengan terlibat aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Salah satu dari model pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan yaitu model pembelajaran kooperatif tipe example non example. Model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif tipe example non example dipilih karena pada model pembelajaran ini siswa di tuntut untuk bekerja sama. Dengan bekerja sama, siswa akan lebih mudah menganalisis gambar dan memahami materi pelajaran karena melalui belajar dari teman sebaya dan dibawah bimbingan guru, maka proses penerimaan dan pemahaman siswa terhadap materi yang di pelajari akan semakin mudah. Hal ini di dukung oleh pendapat Asma (2008:3) bahwa “Siswa lebih mudah menemukan dan memahami suatu konsep jika mereka saling mendiskusikan masalah tersebut dengantemannya”. Dengan diterapkannya model pembelajaran ini diharapkan nantinya akan dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa.


(20)

6

Berdasarkan uraian diatas penulis berniat untuk melaksanakan penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Example Non Example Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Kelistrikan Mesin Dan Konversi Energi Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 5 Medan.

B. Identifikasi masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat diindentifikasi beberapa permasalahan dalam penelitian ini antara lain :

1. Proses pembelajaran masih didominasi oleh guru.

2. Siswa masih kurang aktif saat proses pembelajaran berlangsung, baik dalam bertanya maupun mengutarakan pendapat.

3. Siswa tidak memiliki hasil belajar yang baik pada mata pelajaran Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi.

4. Model pembelajaran yang diterapkan guru masih kurang bervariasi sebab guru selalu menggunakan model pembelajaran yang sama.

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini terlaksana dengan baik dan efektif maka dalam penelitian ini perlu dibuat pembatasan masalah. Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Hasil belajar mata pelajaran Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi pada siswa kelas X SMK Negeri 5 Medan dalam kurun waktu dua tahun terakhir masih tergolong rendah.


(21)

7

2. Keaktifan siswa saat proses pembelajaran masih tergolong rendah.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe example non example dapat meningkatkan keaktifan siswa pada mata pelajaran Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi pada siswa kelas X SMK Negeri 5 Medan ? 2. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe example non

example dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi siswa kelas X SMK Negeri 5 Medan?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian tindakan kelas ini yaitu:

1. Untuk mengetahui peningkatan keaktifan siswa pada mata pelajaran Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe example non example.

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe example non example.


(22)

8

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat secara teoritis dan secara praktis yaitu:

1. Manfaat Teoritis

Dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan dalam pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe example non example khususnya bagi guru untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran kelistrikan mesin dan konversi energi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Kepala Sekolah penelitian ini dapat menjadi referensi dalam penyusunan kebijakan peningkatan kompetensi guru dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe example non example.

b. Bagi guru penelitian ini dapat menambah wawasan tentang upaya peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran kelistrikan mesin dan konversi energi dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe example non example.

c. Bagi Siswa penelitian ini dapat meningkatkan keaktifan, kreatifitas dan keterampilan intelektual siswa dalam proses pembelajaran.


(23)

66 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe example non example pada mata pelajaran kelistrikan mesin dan konversi energi pada siswa kelas X SMK Negeri 5 Medan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada data awal sebelum dilaksanakannya tindakan, diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 65,12 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 42,86%. Pada tindakan Siklus I diperoleh nilai rata-rata kelas yang meningkat menjadi 76,67 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 75%. Pada Siklus II diperoleh nilai rata-rata kelas yang kembali mengalami peningkatan yaitu sebesar 80,83 dengan persentase ketuntasan klasikal yang 89,29%.

2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe example non example pada mata pelajaran kelistrikan mesin dan konversi energi pada siswa kelas X SMK Negeri 5 Medan dapat meningkatkan aktivitas siswa. Pada Siklus I diperoleh persentase keaktifan siswa sebesar 78,85%. Pada Siklus II persentase keaktifan siswa mengalami peningkatan menjadi sebesar 84,62%.

B. Saran

1. Kepada pendidik dan calon guru dalam proses pembelajaran hendaknya menggunakan model pembelajaran yang bervariasi dan tidak berpatokan pada


(24)

67

satu model pembelajaran saja agar siswa tidak jenuh dan bosan dalam proses pembelajaran.

2. Bagi sekolah hendaknya dilakukan sosialisasi pembelajaran kooperatif khususnya model pembelajaran kooperatif tipe example non example pada mata pelajaran lainnya agar sama-sama dapat meningkatkan mutu pembelajaran.

3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan model pembelajaran yang sama hendaknya lebih menyempurnakan dan memaksimalkan tahapan-tahapan dalam podel pembelajaran yang digunakan.


(25)

68

DAFTAR PUSTAKA

Apriani, dkk. (2010). Implementasi Model Pembelajaran Example Non Example. Sumedang: IKIP PGRI

Aqib, Zainal. (2008). Penelitian Tindakan Kelas: Untuk Guru. Bandung: Yrama Widya.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

_________________ (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Asma, N. (2008). Model Pembelajaran Kooperatif. Padang: UNP

Asyirint, Gustaf. (2010). Langkah Cerdas menjadi Guru Sejati Berprestasi. Yogyakarta: Bahtera Buku.

Aunurrahman. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: CV Alvabeta

Djamarah, Syaiful Bahri. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Hamalik, Oemar. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

(2011). Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya

Komalasari, Kokom. (2010). Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Rafika Aditama

Mulyasa, E. (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Remaja Rosdakarya

Purwanto. (2008). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Roestiyah NK. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Sardiman, A.M., dkk. (2003). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Slavin, Robert E. (2005). Cooperative Learning: Teori, riset, dan praktik. Bandung: Nusa Media.


(26)

69

Sudjana. (2008). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Suprijono, Agus. (2009). Cooperative Learning Theory dan Aplikasi PAIKEM. Surabaya: Pustaka Pelajar

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Group

Uno, Hamzah B. (2012). Belajar dengan Pendekatan PAIKEM. Jakarta: Bumi Aksara


(1)

2. Keaktifan siswa saat proses pembelajaran masih tergolong rendah.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe example non example dapat meningkatkan keaktifan siswa pada mata pelajaran Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi pada siswa kelas X SMK Negeri 5 Medan ? 2. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe example non

example dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi siswa kelas X SMK Negeri 5 Medan?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian tindakan kelas ini yaitu:

1. Untuk mengetahui peningkatan keaktifan siswa pada mata pelajaran Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe example non example.

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe example non example.


(2)

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat secara teoritis dan secara praktis yaitu:

1. Manfaat Teoritis

Dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan dalam pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe example non example khususnya bagi guru untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran kelistrikan mesin dan konversi energi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Kepala Sekolah penelitian ini dapat menjadi referensi dalam penyusunan kebijakan peningkatan kompetensi guru dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe example non example.

b. Bagi guru penelitian ini dapat menambah wawasan tentang upaya peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran kelistrikan mesin dan konversi energi dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe example non example.

c. Bagi Siswa penelitian ini dapat meningkatkan keaktifan, kreatifitas dan keterampilan intelektual siswa dalam proses pembelajaran.


(3)

66 A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe example non example pada mata pelajaran kelistrikan mesin dan konversi energi pada siswa kelas X SMK Negeri 5 Medan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada data awal sebelum dilaksanakannya tindakan, diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 65,12 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 42,86%. Pada tindakan Siklus I diperoleh nilai rata-rata kelas yang meningkat menjadi 76,67 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 75%. Pada Siklus II diperoleh nilai rata-rata kelas yang kembali mengalami peningkatan yaitu sebesar 80,83 dengan persentase ketuntasan klasikal yang 89,29%.

2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe example non example pada mata pelajaran kelistrikan mesin dan konversi energi pada siswa kelas X SMK Negeri 5 Medan dapat meningkatkan aktivitas siswa. Pada Siklus I diperoleh persentase keaktifan siswa sebesar 78,85%. Pada Siklus II persentase keaktifan siswa mengalami peningkatan menjadi sebesar 84,62%.

B. Saran

1. Kepada pendidik dan calon guru dalam proses pembelajaran hendaknya menggunakan model pembelajaran yang bervariasi dan tidak berpatokan pada


(4)

satu model pembelajaran saja agar siswa tidak jenuh dan bosan dalam proses pembelajaran.

2. Bagi sekolah hendaknya dilakukan sosialisasi pembelajaran kooperatif khususnya model pembelajaran kooperatif tipe example non example pada mata pelajaran lainnya agar sama-sama dapat meningkatkan mutu pembelajaran.

3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan model pembelajaran yang sama hendaknya lebih menyempurnakan dan memaksimalkan tahapan-tahapan dalam podel pembelajaran yang digunakan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Apriani, dkk. (2010). Implementasi Model Pembelajaran Example Non Example. Sumedang: IKIP PGRI

Aqib, Zainal. (2008). Penelitian Tindakan Kelas: Untuk Guru. Bandung: Yrama Widya.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

_________________ (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Asma, N. (2008). Model Pembelajaran Kooperatif. Padang: UNP

Asyirint, Gustaf. (2010). Langkah Cerdas menjadi Guru Sejati Berprestasi. Yogyakarta: Bahtera Buku.

Aunurrahman. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: CV Alvabeta

Djamarah, Syaiful Bahri. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Hamalik, Oemar. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

(2011). Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya

Komalasari, Kokom. (2010). Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Rafika Aditama

Mulyasa, E. (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Remaja Rosdakarya

Purwanto. (2008). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Roestiyah NK. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Sardiman, A.M., dkk. (2003). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Slavin, Robert E. (2005). Cooperative Learning: Teori, riset, dan praktik. Bandung: Nusa Media.


(6)

Sudjana. (2008). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Suprijono, Agus. (2009). Cooperative Learning Theory dan Aplikasi PAIKEM. Surabaya: Pustaka Pelajar

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Group

Uno, Hamzah B. (2012). Belajar dengan Pendekatan PAIKEM. Jakarta: Bumi Aksara


Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE MATA PELAJARAN IPA SIFAT-SIFAT BENDA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KELAS III SD MUHAMMADIYAH 1 MALANG

2 23 20

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLE NON-EXAMPLE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IVB SD NEGERI 01 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 8 142

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLE NON EXAMPLE PADA SISWA KELAS IV SDN BUMISARI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

0 2 80

Implementasi Strategi Example Non Example Berbasis Kartun pada Mata Pelajaran Matematika untuk Meningkatkan Hasil Belajar

0 3 10

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLE NON EXAMPLE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR ILMU BAHAN BANGUNAN PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI BATU BETON SMK NEGERI 1 BALIGE TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 2 32

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN DASAR KELISTRIKAN MESIN DAN KONVERSI ENERGI PADA SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 4 MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 6 28

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE PADA MATA PELAJARAN PPKN DI KELAS X MAN 1 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 3 20

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLE NON EXAMPLE PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR TEKNIK SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

0 2 26

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE PADA MATA PELAJARAN PEKERJAAN MEKANIK DASAR KELISTRIKAN KELAS X DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

1 5 114

MODEL PEMBELAJARAN TIDAK TERARAH NON DIR

0 0 1