INKULTURASI PADA GAYA ARSITEKTUR ISTANA DATUK LIMA LARAS KECAMATAN TANJUNG TIRAM KABUPATEN BATU BARA.

INKULTURASI PADA GAYA ARSITEKTUR ISTANA DATUK
LIMA LARAS KECAMATAN TANJUNG TIRAM
KABUPATEN BATU BARA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

LISA ODILLIA
2122151004

JURUSAN SENI RUPA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

 


 

ABSTRAK

Lisa Odillia, Nim. 2122151004, “Inkulturasi Pada Gaya Arsitektur
Istana Datuk Lima Laras Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu
Bara”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Seni Rupa S1, Fakultas Bahasa Dan
Seni, Universitas Negeri Medan, 2016.
Sumatera Utara adalah salah satu provinsi yang memiliki beberapa budaya
diantaranya adalah Batak Toba, Batak Karo, Pak-Pak Dairi, Batak Simalungun,
Mandailing, Melayu dan Nias. Satu dengan lainnya terdapat perbedaan, hal ini
disebabkan oleh pengaruh lingkungan dan kebudayaan. Bangunan Istana Datuk
Lima Laras adalah salah satu arsitektur yang mendapat pengaruh dari budaya
luar, hal ini terjadi akibat adanya proses inkulturasi budaya. Terjadinya proses ini
disebabkan oleh gaya kolonial yang berkembang bebas pada masa itu. Perubahanperubahan yang terjadi pada bentuk istana menjadi suatu hal terkait dengan
perubahan arsitektur budaya istana yang tidak sesuai dengan arsitektur budaya
setempat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berbagai macam bentuk hasil
inkulturasi arsitektur yang terdapat pada bagian-bagian bangunan Istana Datuk
Lima Laras dan perubahan-perubahan bentuk pada bangun Istana Datuk Lima

Laras sebagai akibat adanya proses inkulturasi.
Penelitian ini menggunakan metode Deskripsi Kualitatif yang populasinya
seluruh bagian-bagian arsitektur istana yang bergaya Melayu, Cina dan Eropa.
Sampel yang diambil dengan tehnik Purposive Sampling, yaitu keseluruhan
bagian-bagian arsitektur yang bergaya Melayu, Cina dan Eropa yang terdapat
pada Istana Datuk Lima Laras. Penelitian dimulai dari observasi, wawancara,
dokumentasi, pengelolaan data, analisis data sampai pembuatan draf skripsi.
Setelah diadakan observasi, dokumentasi, dan wawancara lalu data
dianalisis dan dikelompkkan sesuai bentuk, ciri/gaya dan klasifikasinya dengan
dijabarkan dan dibahas satu persatu. Maka hasil yang ditemukan menyatakan
bahwa bentuk arsitektur yang terdapat pada Istana Datuk Lima Laras terdiri dari
3 jenis gaya arsitektur yaitu Melayu, Cina dan Eropa. Bagian –bagian sisi
bangunan Istana Datuk Lima Laras sebagian memiliki bentuk yang sama pada
tempat yang berbeda, seperti anjungan, balkon, dan lainnya. Warna yang
digunakan adalah warna merah, merah tua, putih, hijau tua, hijau daun, krem, abuabu, biru, coklat, kuning, dan kuning keemasan. Semua bentuk-bentuk gaya
arsitektur ini menggambarkan sebuah kekokohan dan kemewahan serta variasi
yang menambah keindahan bentuk bangunan istana di tanah masyarakat Melayu.
Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai referensi bagi pemerintah khususnya
daerah Kabupaten Batu Bara serta menghimbau masyarakat untuk lebih
memperhatikan dan menjaga kelestarian peninggalan bersejarah.

Kata kunci : Inkulturasi, Arsitektur dan Istana Datuk Lima Laras

 

 

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat,rahmat dan hidayah-Nya yang telah memberikan kesehatan dan
keselamatan bagi Penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.
Shalawat berangkaikan salam penulis hadiahkan kepada junjungan Nabi besar
Muhammad SAW, semoga kita mendapatkan syafaatnya di kemudian hari kelak.
Penulisan Skripsi oleh penulis yang berjudul : Inkulturasi Pada gaya
Arsitektur Istana Datuk Lima Laras Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten
Batu Bara merupakan karya ilmiah yang harus diselesaikan sebagai syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan di Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas
Negeri Medan.
Penulis menyadari sepenuhnya Skripsi ini belum mencapai hasil yang
maksimal, untuk itu sangat diharapkan saran dan masukan yang membangun dari
pembaca. Semoga Skripsi ini bisa memberi kontribusi terhadap pengetahuan.

Penulis juga menyadari bahwa banyak hambatan dan kesulitan yang dialami
dalam menyelesaikan skripsi ini, tetapi keberhasilan penulis dalam menyelesaikan
sebuah karya ilmiah tidaklah terwujud tanpa bantuan dari semua pihak, baik
dukungan moral, materi, fasilitas dari lembaga berperan dalam kelancaran
penyusunan Skripsi ini.
Pada kesempatan yang berbahagia ini dengan segala kerendahan dan
ketulusan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
















 
 

Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. Rektor Universitas Negeri Medan.
Dr. Isda Pramuniati, M.Hum. Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan.
Drs. Mesra, M.Sn. Ketua Jurusan Seni Rupa, Narasumber dan Penguji
Drs.Gamal Kartono, M.Si . Sekretaris Jurusan Seni Rupa.
Dr. Daulat Saragi, M.Hum. Pembimbing Skripsi yang telah banyak
memberikan waktu, arahan, bimbingan serta dorongan sehingga
penulisan Skripsi ini dapat diselesaikan
Drs. Heru Maryono, M.Sn. Pembimbing Akademik, Narasumber dan
Penguji.
Drs. Anam Ibrahim, M.Pd. Narasumber dan penguji
Seluruh Bapak/Ibu Dosen dan Staf Jurusan Seni Rupa serta
Administrasi dan perlengkapan di lingkungan FBS Universitas Negeri
Medan.
Kedua Orang Tua penulis (M. Yusuf dan Fatmawati Sinambela) dan

abang saya Bayu Sandra, atas bantuan doa, materi, moral dan
motivasinya.
Instansi Pemerintah Kabupaten Batu Bara yang telah membantu dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Datuk Muhammad Adminsyah sebagai informan dari penelitian ini.

 
 

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ....................................................................................................

i

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................

iii

DAFTAR TABEL DAN BAGAN ....................................................................


v

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah ..........................................................................

1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................

4

C. Pembatasan Masalah ..............................................................................

5

D. Perumusan Masalah.................................................................................


6

E. Tujuan Penelitian .....................................................................................

6

F. Manfaat Penelitian ...................................................................................

7

BAB II LANDASAN TEORITIS ...................................................................

8

A. Pengertian Inkulturasi ............................................................................

8

B. Konsep Kebudayaan ...............................................................................


9

C. Arsitektur ................................................................................................

11

1. Arsitektur Timur ................................................................................

13

a. Arsitektur Nusantara .......................................................................

13

1) Arsitektur Gaya Tradisional Melayu .........................................

14

a) Arsitektur Tradisional .............................................................


14

b) Arsitektur Melayu ...................................................................

15

b. Arsitektur Cina ...............................................................................

28

2. Arsitektur Barat ..................................................................................

33

a. Arsitektur Neo Klasik.....................................................................

34

D. Istana Datuk Lima Laras ........................................................................


43

E. Melayu Batu Bara ....................................................................................

44

F. Penelitian Yang Relevan......................................................................... .

47

G. Kerangka Konseptual .............................................................................

49

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................

50

A. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................

50


 

1. Lokasi Penenlitian ..............................................................................

50

2. Waktu Penelitian ................................................................................

50

B. Populasi dan Sampel ..............................................................................

50

1. Populasi .............................................................................................

50

2. Sampel ................................................................................................

50

C. Rancangan Penelitian..............................................................................

51

D. Desain Penelitian ....................................................................................

52

E. Instrumen Penelitian ...............................................................................

53

F. Teknik Pengumpulan Data......................................................................

53

G. Teknik Analisis Data ..............................................................................

54

H. Sistematika Langkah-Langkah Penelitian ..............................................

56

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................

57

A. Hasil Penelitian .....................................................................................

57

1. Proses Inkulturasi Pada gaya Arsitektur Istana Datuk Lima Laras.

57

2. Deskripsi Data Penelitian .................................................................

62

a. Denah Jalan menuju Istana Datuk Lima Laras ..........................

62

b. Bangunan Istana Datuk Lima Laras ...........................................

63

c. Denah Layout Istana Datuk Lima Laras ....................................

64

3. Bagian-Bagian Arsitektur Istana Datuk Lima Laras ........................

65

4. Orientasi Bangunan ........................................................................... 68
5. Bentuk Bangunan .............................................................................. 68
6. Bagian-Bagian Depan Istana Datuk Lima Laras ............................... 69
7. Bagian- Bagian Sisi Sebelah Timur dan Barat Istana ....................... 74
8. Lantai Dasar Bangunan Istana .......................................................... 80
9. Bagian Istana Lantai Dua .................................................................. 86
10. Bagian Dalam Istana .......................................................................... 93
11. Lantai Tiga Istana............................................................................... 95
12. Atap .................................................................................................... 98
13. Dapur Istana ..................................................................................... 100
B. Pembahasan ............................................................................................ 102
1. Inkulturasi Pada Gaya Arsitektur Istana Datuk Lima Laras ............ 102

ii 
 

C. Temuan Penelitian....................................................................................105
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................107
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................

109

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................112

iii 
 

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Rumah Adat Melayu .................................................................... 15
Gambar 2.2. Pola Rumah Adat Melayu ............................................................. 16
Gambar 2.3. Ilustrasi Bagian-Bagian Rumah Melayu ....................................... 16
Gambar 2.4. Bubungan Atap Menjungkit .......................................................... 17
Gambar 2.5. Rumah Dengan Atap Kajang......................................................... 18
Gambar 2.6. Rumah Dengan Atap Layar .......................................................... 18
Gambar 2.7. Rumah Dengan Atap Lontik ......................................................... 19
Gambar 2.8. Rumah Dengan Atap Limas .......................................................... 19
Gambar 2.9. Pondasi Tiang ................................................................................ 20
Gambar 2.10. Pintu .............................................................................................. 22
Gambar 2.11. Daun Jendela ................................................................................. 23
Gambar 2.12. Jendela ........................................................................................... 23
Gambar 2.13. Tangga ........................................................................................... 24
Gambar 2.14. Pola Loteng ................................................................................... 26
Gambar 2.15. Susunan Lantai .............................................................................. 27
Gambar 2.16. Coridor Bangunan Istana Terlarang Beijing ............................... 29
Gambar 2.17. Warna Merah Mendominasi Warna Klenteng .............................. 29
Gambar 2.18. Ornamen Cina ............................................................................... 30
Gambar 2.19. Model Pintu Dan Dinding Arsitektur Cina .................................. 30
Gambar 2.20. Model Tangga Dalam Arsitektur Cina .......................................... 31
Gambar 2.21. Atap Model Ngang Shan ............................................................... 31

Gambar 2.22. Pola Arsitektur Rumah Cina ........................................................ 32
Gambar 2.23. Istana Terlarang Kota Beijing Cina............................................... 32
Gambar 2.24. Keseluruhan Tanpak Depan Arsitektur Khas Cina ....................... 33
Gambar 2.25. Arsitektur Neo Klasik.................................................................... 33
Gambar 2.26. The Arc De Triomphe Of Palace De I’etoile ............................... 35
Gambar 2.27. Gold Altar Statues Basilica Guanajuato Mexico............................ 35
Gambar 2.28. Altar Maitre Autel Britanny ........................................................... 36

iv 
 

Gambar 2.29. Tangga Melingkar ......................................................................... 36
Gambar 2.30. Old Spanish Ceiling ...................................................................... 38
Gambar 2.31. Jendela Kaca Pada Bangunan Prancis ........................................... 38
Gambar 2.32. Jendela Bergaya Neo Klasik ......................................................... 38
Gambar 2.33. Dinding dengan deretan jendela .................................................... 39
Gambar 2.34. A Brington Door (1810) ................................................................ 39
Gambar 2.35. Royal Saltworks At Arc-Et Senans Prancis .................................. 41
Gambar 2.36. Tangga Gaya Hibrida Spanyol ...................................................... 42
Gambar 2.37. Istana Datuk Lima Laras ............................................................... 43
Gambar 3.1. Sistematika Langkah-langkah Penelitian ........................................56
Gambar 4.1. Denah Jalan Menuju Istana Datuk Lima Laras ............................. 62
Gambar 4.2. Bangunan Istana Datuk Lima Laras .............................................. 63
Gambar 4.3. Denah Layout Istana Datuk Lima Laras ....................................... 64
Gambar 4.4. Tampak Depan Istana Datuk Lima Laras...................................... 65
Gambar 4.5. Tampak Bangunan Sebelah Timur Istana .................................... 65
Gambar 4.6. Tampak Bangunan Depan Istana.................................................. 66
Gambar 4.7. Tampak Bangunan Belakang Sebelah Barat Istana....................... 66
Gambar 4.8. Tampak Bangunan Sebelah Timur Istana ...................................... 67
Gambar 4.9. Tampak Bangunan Depan Sebelah Timur Istana .......................... 67
Gambar 4.10. Bagian-Depan Tiang Utama Istana Datuk Lima Laras ................. 70
Gambar 4.11. Tiang Istana ................................................................................... 70
Gambar 4.12. The Arc De Triomphe (Prancis) .................................................... 70
Gambar 4.13. Sisi Bangunan Sebelah Barat Istana .............................................. 71
Gambar 4.14. Gevel ............................................................................................. 72
Gambar 4.15. Kisi-Kisi Ornamen Melayu Bangunan .......................................... 72
Gambar 4.16. Ornamen Pada Balkon Lantai Dua ................................................ 73
Gambar 4.17. Gambar Ornamen Pada Pintu Masuk Sisi Timur Dan Barat
Menuju Lantai Dua ....................................................................... 74
Gambar 4.18. Tangga Sebelah Timur .................................................................. 74
Gambar 4.19. Tangga Sebelah Barat.................................................................... 74
Gambar 4.20. Tiang Bulat Terletak Di Tangga Pintu Masuk ...............................76


 

Gambar 4.21. Tiang Melayu Terletak Di Pintu Masuk Lantai Dua ..................... 77
Gambar 4.22. Tangga Lantai Dua Istana Sebelah Timur .................................... 78
Gambar 4.23. Tangga Istana Bagian Timur ......................................................... 79
Gambar 4.24. Tangga Gaya Hibrida Spanyol ...................................................... 80
Gambar 4.25. Kolong Di Bawah Tangga ............................................................ 76
Gambar 4.26. Pagar Tangga Sebelah Timur ...................................................... 78
Gambar 4.27. Kisi-Kisi Tangga .......................................................................... 79
Gambar 4.28. Tangan Tangga Bawah .................................................................. 79
Gambar 4.29. Tangga Di Beranda Menuju Dapur ............................................... 79
Gambar 4.30. Sisi Timur Bagian Istana ............................................................... 80
Gambar 4.31. Ornamen Motif Bunga Pada Dinding Lantai .............................. 80
Gambar 4.32. Kisi-Kisi Lantai Satu ..................................................................... 81
Gambar 4.33. Ragam Hias Melayu ...................................................................... 81
Gambar 4.34. Tiang Lantai Satu Istana................................................................ 82
Gambar 4.35. Tiang ada Bangunan Kolonial Di kota Tua Jakarta ...................... 82
Gambar 4.36. Bagian Sebelah Barat Istana......................................................... 82
Gambar 4.37. Tangga Depan Pintu Masuk Istana................................................ 83
Gambar 4.38. Tangga Di Kuil Cina ...................................................................... 83
Gambar 4.39. Dindind Lantai Satu Istana ............................................................ 84
Gambar 4.40. Ruang Penjara Lantai Satu Istana.................................................. 85
Gambar 4.41. Pintu Kolonial .............................................................................. 85
Gambar 4.42. Jendela Kolonial Berpanel ............................................................ 85
Gambar 4.43. Ornamen Vilagge Yongin Di Korea Selatan ................................. 86
Gambar 4.44. Teras Atau Beranda Depan Istana ................................................. 87
Gambar 4.45. Pintu Masuk Utama Lantai Dua .................................................... 88
Gambar 4.46. Bagian Timur Istana ...................................................................... 89
Gambar 4.47. Jendela Sebelah Timur Istana ........................................................ 90
Gambar 4.48. Ventilasi Bagian Sebelah Timur Istana ......................................... 90
Gambar 4.49. Balkon Istana Bagian Depan ......................................................... 91
Gambar 4.50. Jendela Kolonial ............................................................................ 91
Gambar 4.51. Balkon Istana Depan ..................................................................... 92

vi 
 

Gambar 4.52. Bagian Dalam Ruang Utama Istana .............................................. 92
Gambar 4.53. Kuil Tua Jiho Cina ........................................................................ 93
Gambar 4.54. Tangga Istana ................................................................................ 94
Gambar 4.55. Tangga Melingkar Yunani Romawi Kuno .................................... 94
Gambar 4.56. Lantai 3 Istana ............................................................................... 95
Gambar 4.57. Jendela Kaca Lantai 3 Istana ......................................................... 95
Gambar 4.58. Jendela Kaca Prancis ..................................................................... 95
Gambar 4.59. Langit-Langit Lantai Tiga Istana.................................................... 96
Gambar 4.60. Old Spanish Ceiling ...................................................................... 96
Gambar 4.61. Ventilasi Lantai Tiga ..................................................................... 97
Gambar 4.62. The Forbidden City Beijing........................................................... 98
Gambar 4.63. Atap Anjungan Istana ..................................................................... 99
Gambar 4.64. Atap Anjungan Istana .................................................................. 100
Gambar 4.65. Claude Nicolas Ledoux Prancis .................................................. 100
Gambar 4.66. Dapur Istana ................................................................................ 101
Gambar 4.67. Bangunan Di Samping Dapur ..................................................... 101

vii 
 

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Rumah Adat Melayu .................................................................... 15
Gambar 2.2. Pola Rumah Adat Melayu ............................................................. 16
Gambar 2.3. Ilustrasi Bagian-Bagian Rumah Melayu ....................................... 16
Gambar 2.4. Bubungan Atap Menjungkit .......................................................... 17
Gambar 2.5. Rumah Dengan Atap Kajang......................................................... 18
Gambar 2.6. Rumah Dengan Atap Layar .......................................................... 18
Gambar 2.7. Rumah Dengan Atap Lontik ......................................................... 19
Gambar 2.8. Rumah Dengan Atap Limas .......................................................... 19
Gambar 2.9. Pondasi Tiang ................................................................................ 20
Gambar 2.10. Pintu .............................................................................................. 22
Gambar 2.11. Daun Jendela ................................................................................. 23
Gambar 2.12. Jendela ........................................................................................... 23
Gambar 2.13. Tangga ........................................................................................... 24
Gambar 2.14. Pola Loteng ................................................................................... 26
Gambar 2.15. Susunan Lantai .............................................................................. 27
Gambar 2.16. Coridor Bangunan Istana Terlarang Beijing ............................... 29
Gambar 2.17. Warna Merah Mendominasi Warna Klenteng .............................. 29
Gambar 2.18. Ornamen Cina ............................................................................... 30
Gambar 2.19. Model Pintu Dan Dinding Arsitektur Cina .................................. 30
Gambar 2.20. Model Tangga Dalam Arsitektur Cina .......................................... 31
Gambar 2.21. Atap Model Ngang Shan ............................................................... 31

Gambar 2.22. Pola Arsitektur Rumah Cina ........................................................ 32
Gambar 2.23. Istana Terlarang Kota Beijing Cina............................................... 32
Gambar 2.24. Keseluruhan Tanpak Depan Arsitektur Khas Cina ....................... 33
Gambar 2.25. Arsitektur Neo Klasik.................................................................... 33
Gambar 2.26. The Arc De Triomphe Of Palace De I’etoile ............................... 35
Gambar 2.27. Gold Altar Statues Basilica Guanajuato Mexico............................ 35
Gambar 2.28. Altar Maitre Autel Britanny ........................................................... 36

Gambar 2.29. Tangga Melingkar ......................................................................... 36
Gambar 2.30. Old Spanish Ceiling ...................................................................... 38
Gambar 2.31. Jendela Kaca Pada Bangunan Prancis ........................................... 38
Gambar 2.32. Jendela Bergaya Neo Klasik ......................................................... 38
Gambar 2.33. Dinding dengan deretan jendela .................................................... 39
Gambar 2.34. A Brington Door (1810) ................................................................ 39
Gambar 2.35. Royal Saltworks At Arc-Et Senans Prancis .................................. 41
Gambar 2.36. Tangga Gaya Hibrida Spanyol ...................................................... 42
Gambar 2.37. Istana Datuk Lima Laras ............................................................... 43
Gambar 3.1. Sistematika Langkah-langkah Penelitian ........................................56
Gambar 4.1. Denah Jalan Menuju Istana Datuk Lima Laras ............................. 62
Gambar 4.2. Bangunan Istana Datuk Lima Laras .............................................. 63
Gambar 4.3. Denah Layout Istana Datuk Lima Laras ....................................... 64
Gambar 4.4. Tampak Depan Istana Datuk Lima Laras...................................... 65
Gambar 4.5. Tampak Bangunan Sebelah Timur Istana .................................... 65
Gambar 4.6. Tampak Bangunan Depan Istana.................................................. 66
Gambar 4.7. Tampak Bangunan Belakang Sebelah Barat Istana....................... 66
Gambar 4.8. Tampak Bangunan Sebelah Timur Istana ...................................... 67
Gambar 4.9. Tampak Bangunan Depan Sebelah Timur Istana .......................... 67
Gambar 4.10. Bagian-Depan Tiang Utama Istana Datuk Lima Laras ................. 70
Gambar 4.11. Tiang Istana ................................................................................... 70
Gambar 4.12. The Arc De Triomphe (Prancis) .................................................... 70
Gambar 4.13. Sisi Bangunan Sebelah Barat Istana .............................................. 71
Gambar 4.14. Gevel ............................................................................................. 72
Gambar 4.15. Kisi-Kisi Ornamen Melayu Bangunan .......................................... 72
Gambar 4.16. Ornamen Pada Balkon Lantai Dua ................................................ 73
Gambar 4.17. Gambar Ornamen Pada Pintu Masuk Sisi Timur Dan Barat
Menuju Lantai Dua ....................................................................... 74
Gambar 4.18. Tangga Sebelah Timur .................................................................. 74
Gambar 4.19. Tangga Sebelah Barat.................................................................... 74
Gambar 4.20. Tiang Bulat Terletak Di Tangga Pintu Masuk ...............................76

Gambar 4.21. Tiang Melayu Terletak Di Pintu Masuk Lantai Dua ..................... 77
Gambar 4.22. Tangga Lantai Dua Istana Sebelah Timur .................................... 78
Gambar 4.23. Tangga Istana Bagian Timur ......................................................... 79
Gambar 4.24. Tangga Gaya Hibrida Spanyol ...................................................... 80
Gambar 4.25. Kolong Di Bawah Tangga ............................................................ 76
Gambar 4.26. Pagar Tangga Sebelah Timur ...................................................... 78
Gambar 4.27. Kisi-Kisi Tangga .......................................................................... 79
Gambar 4.28. Tangan Tangga Bawah .................................................................. 79
Gambar 4.29. Tangga Di Beranda Menuju Dapur ............................................... 79
Gambar 4.30. Sisi Timur Bagian Istana ............................................................... 80
Gambar 4.31. Ornamen Motif Bunga Pada Dinding Lantai .............................. 80
Gambar 4.32. Kisi-Kisi Lantai Satu ..................................................................... 81
Gambar 4.33. Ragam Hias Melayu ...................................................................... 81
Gambar 4.34. Tiang Lantai Satu Istana................................................................ 82
Gambar 4.35. Tiang ada Bangunan Kolonial Di kota Tua Jakarta ...................... 82
Gambar 4.36. Bagian Sebelah Barat Istana......................................................... 82
Gambar 4.37. Tangga Depan Pintu Masuk Istana................................................ 83
Gambar 4.38. Tangga Di Kuil Cina ...................................................................... 83
Gambar 4.39. Dindind Lantai Satu Istana ............................................................ 84
Gambar 4.40. Ruang Penjara Lantai Satu Istana.................................................. 85
Gambar 4.41. Pintu Kolonial .............................................................................. 85
Gambar 4.42. Jendela Kolonial Berpanel ............................................................ 85
Gambar 4.43. Ornamen Vilagge Yongin Di Korea Selatan ................................. 86
Gambar 4.44. Teras Atau Beranda Depan Istana ................................................. 87
Gambar 4.45. Pintu Masuk Utama Lantai Dua .................................................... 88
Gambar 4.46. Bagian Timur Istana ...................................................................... 89
Gambar 4.47. Jendela Sebelah Timur Istana ........................................................ 90
Gambar 4.48. Ventilasi Bagian Sebelah Timur Istana ......................................... 90
Gambar 4.49. Balkon Istana Bagian Depan ......................................................... 91
Gambar 4.50. Jendela Kolonial ............................................................................ 91
Gambar 4.51. Balkon Istana Depan ..................................................................... 92

Gambar 4.52. Bagian Dalam Ruang Utama Istana .............................................. 92
Gambar 4.53. Kuil Tua Jiho Cina ........................................................................ 93
Gambar 4.54. Tangga Istana ................................................................................ 94
Gambar 4.55. Tangga Melingkar Yunani Romawi Kuno .................................... 94
Gambar 4.56. Lantai 3 Istana ............................................................................... 95
Gambar 4.57. Jendela Kaca Lantai 3 Istana ......................................................... 95
Gambar 4.58. Jendela Kaca Prancis ..................................................................... 95
Gambar 4.59. Langit-Langit Lantai Tiga Istana.................................................... 96
Gambar 4.60. Old Spanish Ceiling ...................................................................... 96
Gambar 4.61. Ventilasi Lantai Tiga ..................................................................... 97
Gambar 4.62. The Forbidden City Beijing........................................................... 98
Gambar 4.63. Atap Anjungan Istana ..................................................................... 99
Gambar 4.64. Atap Anjungan Istana .................................................................. 100
Gambar 4.65. Claude Nicolas Ledoux Prancis .................................................. 100
Gambar 4.66. Dapur Istana ................................................................................ 101
Gambar 4.67. Bangunan Di Samping Dapur ..................................................... 101

 

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah
Arsitektur sebagai produk dari kebudayaan, tidak terlepas dari pengaruh

perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi mengakibatkan terjadinya
proses perubahan pada semua tatanan lapisan masyarakat, baik politik, ekonomi,
sosial bahkan sampai pada kebudayaan. Di tengah derasnya arus globalisasi dan
perkembangan teknologi menimbulkan pergeseran-pergeseran pada bentuk dan
wujud arsitektur yang berkembang di Indonesia
Arsitektur sebagai sebuah artefak merupakan suatu produk kebudayaan
yang berkembang dalam waktu yang panjang, sesuai dengan budaya setempat
berdasarkan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat. Perbedaan bentuk dan ciri
arsitektur nusantara merupakan kekayaan warisan sejarah bangsa yang
membanggakan, hal ini dapat terlihat pada bangunan-bangunan istana di
Indonesia
Pada awal didirikannya istana di Indonesia, bentuk bangunan dibuat
dengan ciri khusus sebagai lambang dari sebuah kerajaan sekaligus sebagai pusat
pemerintahan. Bentuk istana pada waktu itu merujuk pada arsitektur dengan gaya
tradisional yang berkembang di masyarakat dengan tampilan yang mencolok di
tengah lingkungannya. Namun dalam perkembangannya pada masa kolonial,
banyak arsitektur istana di Indonesia yang meninggalkan ciri-ciri tradisinya dan
semakin berbaur dengan arsitektur Timur dan Barat.


 


 

Sumatera Utara adalah salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki
beraneka ragam bentuk istana yang dibangun dengan arsitektur yang dirancang
sesuai dengan budayanya seperti Batak Toba, Batak Karo, Pak-Pak Dairi, Batak
Simalungun, Mandailing, Melayu dan Nias. Satu dengan lainnya terdapat
perbedaan, hal ini disebabkan oleh pengaruh lingkungan kebudayaan dan pola
kehidupan masing-masing daerah. Istana Datuk Lima Laras merupakan salah satu
contoh

arsitektur yang dibangun berdasarkan ciri dan adat istiadat budaya

Melayu.
Istana Datuk Lima Laras telah menjadi bagian dalam estetika arsitektur
istana Melayu sejak beratus tahun yang lalu. Keberadaannya dianggap sebagai
simbol kebudayaan dan gambaran masyarakat Melayu serta menjadi bagian
terpenting karena sebagai bukti peninggalan kerajaan Melayu yang pada masa itu
telah mencapai puncak kejayaannya.
Dalam perkembangannya, istana kerajaan Melayu dituntut untuk
berkontribusi pada kebudayaan setempat dan diperkaya dengan nilai-nilai, adat
istiadat budaya Melayu. Terjadinya Inkulturasi dalam bangunan kebudayaan
Melayu menjadi perhatian utama dalam arsitektur Istana Datuk Lima Laras.
Istana Datuk Lima Laras dibangun pada masa kolonial di Indonesia,
pembangunan arsitektur pada masa itu berkembang lebih bebas dan tidak lagi
terikat pada kebudayaan setempat melainkan lebih cenderung pada arsitektur
Barat dan Timur yang dibawa oleh arsitek-arsitek kolonial Belanda. Proses
inkulturasi menjadi fenomena perubahan pada perkembangan arsitektur istana
Melayu pada masa itu, karena terjadi perubahan bentuk, struktur, dan fungsi dari


 

arsitektur istana Melayu. Masalah ini pada kenyataannya akan menjadi perantara
sebagai bentuk pelestarian arsitektur istana Melayu dalam masyarakat. Bangunan
Istana Melayu yang dibangun dengan inkulturasi akan melahirkan bentuk dan ciri
bangunan istana yang tidak sesuai dengan ciri dan prinsip kebudayaan Melayu.
Usaha inkulturasi pada arsitektur Istana Datuk Lima Laras merupakan
bentuk perubahan pada arsitektur budaya Melayu yang menarik untuk diteliti,
terkait dengan pengaruh perubahan arsitektur istana dengan arsitektur kebudayaan
setempat. Inkulturasi pada bangunan Istana Datuk Lima Laras adalah proses
pertemuan antar kebudayaan, mempertemukan arsitektur yang dibawa bangsa
Barat dan Timur dengan kebudayaan setempat, sehingga melahirkan pola yang
berbeda-beda.
Arsitektur tidak terlepas dari tiga aspek utama yaitu fungsi, bentuk, dan
makna, sehingga perubahan yang terjadi pada aspek-aspek tersebut menjadi
perhatian utama dalam arsitektur Istana datuk Lima Laras, keadaan ini
menyebabkan hilangnya bukti keberadaan arsitektur Istana Melayu pada masa lalu
yang sesuai dengan prinsip dan ciri arsitektur Melayu yang khas bagi generasi
yang akan datang.
Berdasarkan alasan-alasan di atas, maka penulis membuat penelitian
dengan judul “Inkulturasi Pada Gaya Arsitektur Istana Datuk Lima Laras
Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batubara”, untuk lebih mendalami
pemahanan bentuk, fungsi dan makna pada arsitektur Melayu Istana Datuk Lima
Laras serta mengkaji kembali arsitektur Melayu di Indonesia.


 

B. Identifikasi Masalah
1. Bentuk Arsitektur pada bangunan Istana Datuk Lima Laras tidak
semua murni bergaya Melayu.
2. Masuknya gaya arsitektur Eropa dan Cina pada bangunan Istana Datuk
Lima Laras Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara.
3. Fungsi bagian-bagian bangunan Istana Datuk Lima Laras yang sudah
tidak sesuai lagi dengan makna arsitektur rumah adat Melayu.
4. Pengaruh bentuk gaya arsitektur Cina dan Eropa terhadap arsitektur
bangunan Istana Datuk Lima Laras
5. Wujud budaya Cina dan Eropa yang terinkulturasi pada Arsitektur
Istana Datuk Lima Laras
6. Pengaruh budaya Cina dan Eropa yang terinkulturasi pada arsitektur
Istana Datuk Lima Laras di tengah Sosial Masyarakat Desa Lima Laras
yang bersuku Melayu

C. Pembatasan Masalah
Dari beberapa masalah di atas penulis membatasi masalah pada:
1.

Elemen-elemen arsitektur Eropa dan Cina yang terinkulturasi pada
bagian arsitektur Istana Datuk Lima Laras di Kecamatan Tanjung
Tiram Kabupaten Batu Bara

2.

Pengaruh gaya arsitektur Eropa dan Cina yang terinkulturasi pada
bangunan Istana Datuk Lima Laras terhadap arsitektur Melayu di
Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara


 

D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.

Elemen-elemen bagian arsitektur Eropa dan Cina mana yang
terinkulturasi pada arsitektur Istana Datuk Lima Laras di Kecamatan
Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara?

2. Bagaimana Pengaruh gaya arsitektur Eropa dan Cina

yang

terinkulturasi pada bangunan Istana Datuk Lima Laras terhadap
arsitektur Melayu di Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten

Batu

Bara?

E. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti adalah
sebagai berikut
1. Untuk mengetahui lebih jauh lagi tentang bentuk-bentuk yang
merupakan hasil inkulturasi pada bangunan Istana Datuk Lima Laras
Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara.
2. Mengidentifikasi pengaruh dari gaya arsitektur Eropa dan Cina yang
terinkulturasi pada Arsitektur Melayu Istana Datuk Lima Laras di
Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara.
3. Mengetahui perubahan-perubahan fungsi bangunan Melayu pada
bangunan Istana Datuk Lima Laras akibat adanya proses inkulturasi


 

F. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian yang akan dilakukan diharapkan dapat memberikan
manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
a.

Sebagai tambahan dokumentasi bagi perpustakaan UNIMED dan
daerah Sumatera Utara.

b.

Sebagai bahan rujukan dan referensi yang relevan bagi mahasiswa dan
pemerintah daerah setempat dalam sektor kesenian parawisata

c.

Menambah literatur baru tentang arsitektur tradisional peninggalan
budaya Melayu

d.

Sebagai bahan acuan bagi peneliti selanjutnya khusus yang berkaitan
dengan inkulturasi pada gaya arsitektur bangunan, khususnya
bangunan Melayu.

e.

Sebagai bahan referensi dalam pembuatan buku tentang sejarah Istana
Datuk Lima Laras

2. Manfaat Praktis
a.

Sebagai bahan pengenalan bagi masyarakat secara khusus generasi
muda tentang pentingnya peninggalan bangunan sejarah Istana Datuk
Lima Laras.

b.

Menambah wawasan mengenai jejak peninggalan bersejarah bagi
generasi penerus dan masyarakat yang ingin mengetahui bagianbagian dari arsitektur Istana Datuk Lima Laras.


 

c.

Sebagai pedoman bagi pemerintah dan masyarakat untuk upaya
perbaikan dan kelestarian arsitektur Istana Datuk Lima Laras.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah data diperoleh, lalu diolah dan dianalisis, kemudian diperolehlah
beberapa kesimpulan penelitian sebagai berikut :
1. Gaya arsitektur yang terdapat pada bangunan Istana Datuk Lima Laras
merupakan bangunan Melayu yang merupakan hasil inkulturasi arsitektur
Cina dan Eropa. Penempatan arsitektur-arsitektur tersebut dapat dilihat pada
bagian-bagian bangunan istana seperti pada pola bangunan dan atap pada
bagian Barat dan Timur terdapat bentuk Pyramid dengan pola bertumpuk
mirip Istana Terlarang di Cina. Gaya Melayu terlihat pada bentuk bangunan
yang menghadap ke Timur, tangga serta terdapat banyak jenis ornamen
Melayu. Selain itu pada bagian lantai satu bangunan hampir sepenuhnya
menggunakan arsitektur yang bergaya kolonial.
2. Sebagian bentuk arsitektur Istana Datuk Lima Laras merupakan hasil
Inkulturasi dari beberapa gaya arsitektur yang mempengaruhi hampir
seluruh bangunan pada masa itu, bentuk dan wujud bangunan merupakan
sebuah hasil dari berkembangnya suatu kebudayaan di masyarakat.

107 
 

108 
 

B. Saran-Saran
Berdasrkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka diperoleh
beberapa saran antara lain :
1. Harapan penulis melalui penelitian ini adalah diharapkan bagi pemerintah
daerah Kabupaten Batu Bara tepatnya di Kecamatan Tanjung Tiram Desa Lima
Laras agar lebih memperhatihan dan menjaga warisan peninggalan bersejarah
ini dan lebih memahami tentang bentuk-bentuk arsitektur yang terdapat dalam
bangunan Istana datuk Lima Laras, mempelajari serta memahami nilai-nilai
yang terkandung dalam arsitektur bangunan Istana Datuk Lima Laras ini.
2. Menghimbau kepada masyarakat sekitar agar selalu menjaga dan melestarikan
peninggalan bersejarah, menumbuhkan sikap cinta budaya, sehingga situs-situs
peninggalan budaya tidak musnah begitu saja karena usia yang semakin tua
dan bangunan yang sudah tidak diperdulikan lagi.
3. Mengajak masyarakat dan pemerintah agar melakukan perbaikan-perbaikan,
dan inventarisasi kembali kepada situs bersejarah, mengajarkan kepada
generasi-generasi muda bahwa peninggalan bersejarah harus dilindungi dan
dijaga agar pada masa yang akan datang keberadaan suatu budaya pada suatu
wilayah dapat dikenali dengan bukti peninggalan tersebut.
4. Semoga pemerintah daerah dan masyarakat saling bahu membahu dalam upaya
pelestarian budaya Melayu, baik arsitektur, bahasa, maupun adat istiadat
Melayu, agar keberadaan budaya-budaya lokal tidak hilang begitu saja di
tengah arus globasisasi ini, dan perubahan-perubahan pada generasi muda
sekarang yang lebih mencintai budaya asing daripada budaya daerah.

DAFTAR PUSTAKA

Adiyanto, Johannes. 2011. Konsekensi Filsafati Manunggaling Kawula Gusti
pada Arsitektur Jawa. Disertasi diterbitkan. Surabaya: Pascasarjana
Universitas Teknologi Sepuluh Nopember.
Alamsyah, Bhakti. 2014. Desain Arsitektur Kota Yang Beridentitas Budaya
Sebagia Suatu Konsep Yang Berkelanjutan. Jurnal Ruas. Vol.12 No.2 (hlm
14-19). Medan: Universitas Panca Budi.
Antonius, Bungaran. 2010. Melayu Pesisir Dan Batak Pegunungan (Orientasi
Nilai Budaya). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta :
Rineka Cipta
Asli dkk. 2010. Peradaban Melayu. Medan: CV Nusa Persada.
Azmi. 2012. Rumah Panggung Melayu Deli. Medan: Unimed Press.
Budihardjo, Eko. 1997. Jati Diri Arsitektur Indonesia. Bandung : PT. Alumni
Frick, Heinz. 1988. Arsitektur dan Lingkungan.Yogyakarta: Kanisius
Hadinoto. 2007. Perkembangan Bangunan Etnis Tionghoa di Indonesia (Akhir
Abad ke 19 sampai tahun1960 an). Jurnal Dimensi Arsitektur, 32:1-17
Hanum, Meivirina & Chairul Murod. 2014. Proses Inkulturasi Rumah Siput
Sebagai Propaganda Budaya Kolonial Pada Tampilan Bentuk Kesultanan
Palembang Darussalam. Makalah dalam Seminar Rumah Tradisional:
Transformasi Nilai-Nilai Tradisional dalam Arsitektur Masa Kini
diselenggarakan Universitas Sriwijaya, Palembang, tanggal 19-20
November
Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Reineka Cipta.
Mamerta, Yuliana. 2014. Rumah Adat Melayu. Makalah mata kuliah Tradisi
Melayu Universitas Negeri Maritim Raja Ali Haji, Tanjung Pinang.
Martasudjita, E. 2005. Inkulturasi Gereja Katolik Di Indonesia: Problematik,
Pengertian, Teologi Inkulturasi. Jurnal Studia Philosophica et Theologica,
Vol. 5 No.2 (hlm 127-144). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Ramli, Mohd Anuar 2008. Kebudayaan: Suatu Penaftiran: paper. University of
Malaya. (15-22)
Rima & Jelita Kawanua. 2009. Tinjauan Elemen Interior Ruang Sidang Indonesia
Menggugat. Jurnal Ilmiah Vol.1 No.1(hlm 1-44). Bandung: Universitas
Komputer Indonesia.

109 
 

Rumiawati, Asnan &Yurin Hermawan Prasety. 2013. Identifikasi Tipologi Rumah
Tradisional Melayu Di Kabupaten Langkat Dan Perubahannya. Dalam
Loka Teknologi Pemukiman Medan (Eds), Jurnal Pemukiman Vol.8 No.2
(hlm 78-88). Binjai: Pusat Litbang Pemukiman, Badan Litbang kementrian
Pekerjaan Umum.
Sachari, Agus &Yan Yan Sunarya. 2001. Wacana Tranformasi Budaya. Bandung:
ITB Bandung.
Samsudi. 2000. Aspek-Aspek Arsitektur Kolonial Belanda Pada Bangunan Puri
Mangkunegara. Thesis diterbitkan. Semarang : Pasca Sarjana Universitas
Diponegoro.
Snyder. James.C & Antony J. Catanese. 1979. Pengantar Arsitektur. Jakarta: PT.
Glora Aksara Pratama, Jakarta
Sugyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Sumalyo, Yulianto. 1995. Arsitektur Kolonial Belanda Di Indonesia. Yogyakarya:
Gajah Mada University Press.
Surasejta, R. Irawan. 2000. Teori –Teori Arsitektur Dunia Timur dan Barat:
penulisan bahan ajar. Universitas Pembangunan Indonesia.(1-14).
Tanpa Nama. 2014. Kondisi Istana Niat Limo Laras Di Kabupaten Batubara
Provinsi Sumatera Utara. Depdikbud.
Umri, Syahwan Hadi. 2010. Ragam Hias Arsitektur Rumah Melayu. Jakarta:
Mapan.
Wahid, Julaihi & Bhakti Alamsyah. 2013. Arsitektur & Sosial Budaya Sumatera
Utara. Yogyakarta: Graha Ilmu
Wardhani, Laksmi Kusuma & Evelea Isada. 2009. Gaya Desain Kolonial belanda
Pada Interior Gereja Katolik Kudus Yesus Surabaya. Jurnal Dimensi
Interior, Vol.7 No.1(hlm 52-64). Surabaya: Universitas Kristen Petra.
Yusuf, A. Muri. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & Penelitian
Gabungan. Jakarta: Kencana
Annas

maulana. 2016. Sejarah Arsitektur: Arsitektur Neo Klasik.
http://annasmaulana.blogspot.co.id/2013/06/sejarah-arsitektur-arsitekturneo-klasik.html. Diakses pada tanggal 10 Juni 2013

http://commons.m.wikimedia.org/wiki/File:TMII_Riau_Pavillion_Malay_House
Juhairis. 2010. Asal Usul Dan Arti Istilah Inkulturasi. http://juharis.blogspot.co.id/
asal-usul-dan-arti-istilah-inkulturasi.html. Diakses pada tanggal 01
Februari 2010.

110 
 

Muhar

Omtatok. 2009. Rumah Panggung Melayu. http://puakmelayu.
blogspot.co.id/2009/02/rumah-tradisional-melayu.html. Diakses pada
tanggal 19 Februari 2009.

Propinsi Riau. Rumah Adat Daerah Riau. www.indonesia.go.id. Diakses pada
tanggal 21 Maret 2013
Sandy. 2012. Rumah Adat Riau. http://architectureconsepdesign.blogspot.co.id/
2012/07/umunya-terdiri-dari-suku-melayu.html. Diakses pada tanggal 8
Juli 2012

111