TAFSIR GERAK TARI ZAPIN SALABATUL LAYLAN KECAMATAN TANJUNG TIRAM KABUPATEN BATU BARA.

TAFSIR GERAK TARI ZAPIN SALABATUL LAYLAN
KECAMATAN TANJUNG TIRAM KABUPATEN BATU BARA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

ANNISHA JUNITA
2113142006

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TARI
JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, yang
senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya serta kesehatan sehingga penulis
dapat menyelesaikan Skripsi ini yang berjudul “Tafsir Gerak Tari Zapin

Salabatul Laylan di Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara”
Skripsi ini merupakan salah satu syarat yang sudah ditetapkan untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Sendratasik Program Studi
Pendidikan Tari Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan. Sebagai
manusia yang memiliki keterbatasan pengetahuan, penulis menyadari bahwa
Skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi penulisan, tata bahasa dan
penyampaian ide penulis. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca yang bersifat membangun perbaiki dimasa yang akan datang.
Dalam penyelesaian tugas akhir ini, penulis juga mengalami berbagai
kendala. Namun berkat doa dan bantuan dan semangat dari berbagai pihak,
akhirnya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini. Penulis dengan segala
kerendahan hati mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M. Hum selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
3. Uyuni Widiastuti, M.Pd Selaku Ketua Jurusan Sedratasik
4. Sitti Rahmah S.Pd, M.Pd selaku Ketua Prodi Pendidikan Tari
5. Dra. Tuti Rahayu M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
senantiasa membimbing dan mengingatkan serta memberikan motivasi
dalam proses perkuliahan hingga dalam penyelesaian skripsi ini.
6. Dra.Rr. RHD. Nugrahaningsih selaku Pembibing I yang tak henti-hentinya

memberikan masukan, arahan, motivasi kepada penulis selama proses
bimbingan dan dalam penyelesaian Skripsi ini.
7. Drs. Inggit Prasetiawan M.Sn selaku Pembimbing II yang senantiasa
membimbing dan membantu serta begitu banyak memberikan masukan,
arahan, motivasi kepada penulis selama proses bimbingan dan dalam
penyelesaian skripsi ini.

ii

8. Mustofal Ahyar dan Yusni Harahap selaku Narasumber
9. Bapak/ Ibu Dosen Pendidikan Seni Tari Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan
10. Khususnya dan teristimewa yang penulis sayangi kedua orang tua tercinta.
Terima kasih untuk Ayahanda Junaidi dan Ibunda Dra. Enita Indra Mayani
berkat do’a, dukungan materi maupun moril, perhatian, kesabaran,
sehingga penulis dapat menyelesaikan studi Pendidikan di Perguruan
Tinggi Universitas Negeri Medan. Terima kasih juga untuk kakak dan adik
tersayang Elisdiah Julfikha dan Chairunnisya yang selalu memberikan
perhatian, do’a dan motivasi sehingga dapat menyelesaikan studi ini.
11. Teristimewa buat orang terdekat, sahabat penulis juga teman-teman

seperjuangan Kartini Sitanggang, Fitri Irawati, Lailatul Husna, Inna
Agustina, Destari FD, Eka Lestari, Armayanti yang telah banyak
menghabiskan waktu, kenangan, kisah dan peristiwa yang menjadi
keluarga. Terima kasih buat do’a, dukungan serta pengertiannya.
12. Teman-teman Pendidikan Tari Stambuk 201,1 terima kasih atas perhatian,
do’a, dukungan saran, ide, dalam proses penyelesaian skripsi.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam
penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi perbaikan dari skripsi ini. Penulis berharap semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya Jurusan Sendratasik.

Medan,

September 2015

Penulis

Annisha Junita
NIM. 2113142006


iii

ABSTRAK
Annisha Junita, NIM 2113142006, Tafsir Gerak Tari Zapin Salabatul Laylan
Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara. Falkutas Bahasa Dan Seni,
Universitas Negeri Medan.2015
Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan Tafsir Gerak Tari Zapin
Salabatul Laylan Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara.
Teori yang berhubungan dengan topik penelitian,seperti pengertian tafsir menurut
Az-Zakarsy yang menyatakan tafsir ialah memahami, menjelaskan dan
menyimpulkan makna. teori makna menurut Anya Peterson Royce yang
menyatakan bahwa makna tari dapat ditinjau dari wilayah isi yang berkenaan
dengan makna meliputi mimetik, abstrak, dan metaforik. Serta pada wilayah
ekspresi yang mencakup saluran-saluran dalam komunikasi yang meliputi tubuh
insani, nampak visual, iringan musik dan sentuhan, serta meliputi juga pada
bahasa dan komunikasi lainnya yaitu pentas, tata rias dan busana, serta pola lantai.
dan pengertian tari. Teknik pengumpulan data di lakukan dengan observasi, studi
pustaka, wawancara, dan dokumentasi. Analis data pada penelitian ini
menggunakan deskriptif kualitatif,
Waktu penelitian yang dilakukan selama dua bulan yaitu dari bulan Juni sampai

akhir bulan Juli 2015. Tempat penelitian adalah di Desa Kampung Lalang
Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara.
Hasil penelitian berdasarkan data-data yang telah terkumpul dapat diketahui
bahwa tafsir gerak gerak tari zapin Salabatul Laylan dijelaskan pada wilayah isi,
tipe tari berkenaan dengan makna yang meliputi Mimetik yaitu peniruan gerakangerakan nelayan dalam mencari nafkah di laut dengan bantuan sampan. Abstrak,
isi dari tari zapin Salabatul Laylan menceritakan atau menggambarkan aktivitas
masyarakat Melayu yang sebagian besar bermata pencarian sebagai seorang
nelayan yang mencari nafkah di laut dengan bantuan sampan. Metaforik,
berkaitan dengan makna pada gerak tari zapin Salabatul Laylan yaitu gerak seharihari masyarakat Melayu dalam mencari nafkah di laut. Pada wilayah ekspresi
mencakup saluran-saluran dalam komunikasi yang meliputi tubuh insani, nampak
visual, iringan musik serta sentuhan. Selain itu juga pada bahasa dan sistem
komunikasi lainnya yaitu: pentas, tata rias dan busana, serta pola lantai.

Kata kunci : tafsir, Zapin Salabatul Laylan

DAFTAR ISI
ABSTRAK...............................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................
DAFTAR ISI............................................................................
DAFTAR TABEL...................................................................

DAFTAR FOTO....................................................................

i
ii
v
vii
viii

BAB I : PENDAHULUAN....................................................... 1
A.
B.
C.
D.
E.
F.

Latar Belakang..............................................................................
Identifikasi Masalah......................................................................
Pembatasan Masalah.......................................................................
Rumusan Masalah............................................................................

Tujuan Penelitian.............................................................................
Manfaat Penelitian............................................................................

BAB II : LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA
KONSEPTUAL .................................................................
A. Landasan Teoritis............................................................................
1. Pengertian Tafsir.......................................................................
2. Teori Makna..............................................................................
3. Pengertian Tari...........................................................................
B. Kerangka Konseptual........................................................................

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN.........................
A.
B.
C.
D.

Metode Penelitian
...................................................................
Lokasi dan Waktu penelitian ...........................................................

Populasi dan Sampel ...................................................................
Tekhnik Pengumpulan Data............................................................
1. Observasi
....................................................................
2. Wawancara
...................................................................
3. Dokumentasi
..................................................................
4. Studi Pustaka
..................................................................

E. Tekhnik Analisis Data ..................................................................

1
4
5
5
6
7


8
8
8
9
10
11

14
14
15
16
17
18
19
19
20
23

BAB IV. HASIL PENELITIAN............................................. 24
A. Gambaran Umum Kabupaten Batu Bara......................................... 24

1. Letak Geografis........................................................................ 24
2. Suku Melayu di Batu Bara........................................................ 27
3. Sistem Religi ............................................................................. 28
4. Mata Pencaharian...................................................................... 29
B. Tari Zapin Salabatul Laylan di Batu Bara......................................... 30
1. Ragam Gerak Tari Zapin Salabatul Laylan............................... 31
2. Tafsir Gerak Tari Zapin Salabatul Laylan................................ 45
iv

2.1. Tari Berkenaan dengan Makna........................................ 45
2.2. Saluran-saluran Berlangsungnya Komunikasi Dalam Tari 51
2.3. Struktur Ekspresi Tari Pada Bahasa dan Sistem
Komunikasi Lainnya.......................................................... 59

BAB V. PENUTUP............................................................

65

A. Kesimpulan.............................................................................
B. Saran ....................................................................................


65
66

DAFTAR PUSTAKA................................................................ 64
Daftar Acuan Internet.............................................................. 69
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3

v

DAFTAR TABEL
hal
Tabel 4.1. Agama di Batu Bara ···················································· 28
Tabel 4.2. Tabel Ragam Gerak Tari Zapin Salabatul Laylan ·················· 32
Tabel 4.3. Tabel Makna Gerak Zapin Salabatul Laylan ······················· 45

vi

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Negara Indonesia adalah negara dengan penduduk yang terdiri dari
berbagai etnis, dan tersebar di berbagai wilayah kepulauan. Sumatera Utara
sebagai bagian dari pulau Sumtera memiliki delapan etnis, salah satunya adalah
etnis Melayu dengan ciri kebudayaannya sendiri. Tengku Luckman Sinar
(2011:3), mengemukakan bahwa yang disebut dengan etnis Melayu itu adalah
seseorang yang beragama Islam, yang dalam lingkungannya berbahasa Melayu,
yang menerapkan tingkah laku adat Melayu. Suku Melayu tersebut, tersebar di
berbagai kabupaten, seperti: Kabupaten/Kota Langkat, Binjai, Medan, Deli
Serdang, Serdang Bedagai, Tebing Tinggi, Tanjung Balai, Batubara, dan Labuhan
Batu (Labuhan Batu Utara dan Labuhan Batu Selatan), dan Siak Sri Indrapura.
Suku Melayu memiliki beragam jenis kesenian, begitu juga di daerah Batu
Bara, dengan salah satu kesenian

diantaranya adalah tari Zapin. Tari Zapin

merupakan salah satu dari beberapa jenis tarian Melayu yang masih eksis sampai
sekarang. Tarian ini dibawa oleh keturunan Arab yang berasal dari Yaman. Zapin,
dalam bahasa Arab adalah “Zaffn” yang berarti langkah kaki. Zapin merupakan
seni tari hiburan yang mengutamakan gerak kaki dalam menarikannya diiringi
dengan alat musik utama yang terdiri dari gambus, marwas, dan gendang
indukMenurut hasil wawancara dengan narasumber (Musthofal Ahyar), sejarah
tari Zapin pada mulanya merupakan tari hiburan di kalangan raja-raja di istana
Lima Laras Batu Bara setelah dibawa dari Yaman oleh para pedagang-pedagang
1
1

di awal abad ke-16. Selain untuk menghibur di kalangan raja-raja di istana Lima
Laras Batu Bara juga , digunakan sebagai media dakwah Islamiyah. Dikatakan
sebagai dakwah karena iringan syair yang didendangkan dalam tari zapin berisi
tentang nasihat-nasihat yang sarat dengan pesan agama.
Menurut narasumber (Musthofal Ahyar), Zapin masuk sejalan dengan
peradaban islam di Batu Bara. Salah satu kesenian tari zapin yang terdapat di
daerah Batu Bara adalah tari zapin Salabatul Laylan. Keberadaan tari ini pada
awal mulanya dijumpai di dalam Istana Limau Laras yang terletak di daerah Batu
Bara dan merupakan salah satu kesenian yang ditampilkan sebagai hiburan pada
perayaan hari besar kerajaan, ulang tahun sultan dan datuk di kalangan istana
Lima Laras Batu Bara. Nama zapin Salabatul Laylan ini diambil dari nama musik
pengiring tari ini. Tari zapin ini tidak diketahui siapa pemiliknya, namun telah
menjadi milik Batu Bara, karena masyarakat Batu Bara telah mengenal tari ini.
Setiap ada acara apa saja di Batu Bara tari zapin ini selalu dipertunjukan.
Jika di dalam tari zapin yang lain seperti yang telah disebutkan
sebelumnya bahwa dalam menarikan tari zapin sangat bervariasi penarinya, antara
penari perempuan saja, laki-laki saja dan

dapat bercampur (laki-laki dan

perempuan). Namun, dalam tari Zapin Salabatul Lylan ini yang menarikan tari ini
tidak boleh bercampur laki-laki dengan perempuan, karena menjaga adat dan
etika Melayu. Pola tarinya sangat sederhana dan dilakukan secara berulang-ulang.
Busana yang digunakan dalam tari zapin ini biasanya menggunakan celana
panjang, baju kurung, kain songket dan juga peci.

2

Seiring dengan perjalanan waktu dan perkembangan zaman, tari zapin
Salabatul Laylan sudah tidak lagi digunakan sebagai hiburan di kalangan istana
tetapi menjadi hiburan bagi masyarakat di daerah Batu Bara pada setiap acara
hajatan seperti pesta kawin, sunat rasul, pesta rakyat, dan pada setiap acara Pesta
Tapai yakni satu bulan sebelum menjelang puasa. Hal ini disebabkan istana Limau
Laras sudah tidak berfungsi seperti dulu lagi. Istana Limau Laras kini dijadikan
sebagai tempat wisata daerah serta beragam keseniannya dijadikan sebagai aset
budaya daerah Batu Bara.
Tari zapin Salabatul Laylan ini menggambarkan aktifitas masyarakat
Melayu pesisir yang mencari nafkah di laut, dengan mendayung/mengkayuh
sampannya untuk menangkap ikan, meski harus menghadapi pasang surutnya air
laut dan juga terkadang ombak yang besar.
Berdasarkan penjelasan diatas, penulis merasa tertarik untuk bisa
menjelaskan lebih dalam tentang tari zapin dengan cara menafsirkan dan
mengetahui makna apa yang dipertunjukan dalam tari zapin Salabatul Laylan.
Secara umum, penafsiran adalah upaya untuk menjelaskan arti sesuatu yang
kurang jelas, (kbbi: 1373). Dengan demikian, peneliti memlih topik dengan judul
“Tafsir Gerak Tari Zapin Salabatulailan di Kecamatan Tanjung Tiram
Kabupaten Batu Bara”. Peneliti akan mengungkap dengan sangat terperinci
bagaimana fenomena di atas dapat dijawab dengan sedetil dan seteliti mungkin.

3

B. Identifikasi Masalah
Tujuan dari identifikasi masalah adalah agar penelitian yang dilakukan
menjadi terarah serta cakupan masalah yang dibahas tidak terlalu luas. Hal ini
sejalan dengan pendapat Ali dalam Cholid (2005 : 49) mengatakan bahwa;
“Untuk kepentingan karya ilmiah sesuatu yang perlu
diperhatikan adalah masalah penelitian sedapat mungkin
diusahakan tidak terlalu luas. Masalah yangluas akan
menghasilkan analisis yang sempit dan sebaiknya bila
ruang lingkup masalah dipersempit maka dapat diharapkan
analisis secara luas dan mendalam”
Sejalan dengan teori di atas seta berdasarkan pada latar belakang, maka
masalah yang akan diteliti diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Bagaimana asal usul tari zapin Salabatul Laylan di Kecamatan Tanjung
Tiram Kabupaten Batu Bara?
2. Bagaimana perkembangan tari zapin Salabatul Laylan di Kecamatan
Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara ?
3. Bagaimana fungsi tari zapin Salabatul Laylan di Kecamatan Tanjung
Tiram Kabupaten Batu Bara?
4. Bagaimana tafsir gerak tari zapin Salabatul Laylan di Kecamatan Tanjung
Tiram Kabuipaten Batu Bara?
5. Bagaimana bentuk penyajian pada tari zapin Salabatul Laylan

di

Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara?

4

C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya cakupan masalah yang terdapat dalam identifikasi
masalah, maka penulis melakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini. Hal
ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2006 : 31) yang mengatakan:
“sebuah masalah yang dirumuskan terlalu luas tidak perlu
dipakai sebagai masalah penyelidikan. Oleh karena tidak
akan pernah jelas batas-batas masalahnya. Pembatasan ini
perlu
bukan
saja
untuk
mempermudah
ataumenyederhanakan masalah bagi penyelidik tetapi juga
untuk menetapkan lebih dahulu segala sesuatu yang
diperlakukan untuk memecahkan masalah, tenaga, waktu,
ongkos, dan lain-lain yang timbul dari rencana tersebut”.
Berdasarkan pendapat di atas, maka penelitian ini dibatasi sebagai
berikut:
1. Bagaimana tafsir gerak tari zapin Salabatul Laylan yang ada di daerah
Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara?

D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah diperlukan dalam sebuah penelitian yang akan dikaji
agar kita mampu untuk lebih memperkecil batasan-batasan yang telah dibuat
sekaligus berfungsi untuk lebih mempertajam arah “penelitian”. Rumusan
masalah merupakan intisari dari permasalahan hal ini sesuai dengan pendapat
Maryaeni (2005 :14):
“Rumusan masalah merupakan jabaran detail fokus
penelitian yang akan digarap. Rumusan masalah menjadi
semacam kontrak bagi peneliti karena merupakan upaya
menemukan jawaban pertanyaan sebagaimana terpapar
pada rumusan masalahnya. Rumusan masalah juga dapat
disikapi sebagai jabaran fokus penelitian karena dalam

5

praktiknya, proses penelitian akan senantiasa berfokus
pada butir-butir masalah sebagaimana telah dirumuskan”.
Berdasarkan pendapat diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini
dapat dirumuskan sebagai berikut : “ Bagaimana Tafsir Gerak Tari Zapin
Salabatul Laylan di Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara?”

E. Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan senantiasa berorientasi kepada tujuan, salah satu
keberhasilan penelitian adalah tercapainya tujuan penelitian. Tanpa adanya tujuan
yang jelas maka arah yang akan dilakukan tidak terarah karena tidak tahu apa
yang ingin dicapai kegiatan tersebut. Menurut pendapat Ali (2009 : 9) yang
menyatakan bahwa:
“Kegiatan seseorang dalam merumuskan tujuan penelitian
sangat mempengaruhi keberhasilan penelitian yang
dilaksanakan, karena penelitian pada dasarnya merupakan
tiik anjak dari titik tuju yang akan dicapai seseorang atas
kegiatan penelitian yang dilakukan, itu sebabnya tujuan
penelitian harus mempunyai rumusan yang tegas dan
operasional”
Tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. mendeskripsikan

tafsir gerak tari zapin Salabatul Laylan yang

terdapat di daerah Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara

F. Manfaat Penelitian
Setiap penelitian yang dilakukan tentunya diharapkan akan memberikan
sumbangan yang bermanfaat bagi siapa saja. Untuk itu penelitian ini diharapkan
bermanfaat bagi siapa saja, baik peneliti maupun pembaca. Menurut Hariwijaya

6

(2008 : 50) yang mengatakan bahwa : “Manfaat penelitian adalah apa yang
diharapkan dari hasil penelitian tersebut, dalam hal ini mencakup dua hal yakni
kegunaan dalam pengembangan ilmu dan manfaat di bidang praktik”.
Berdasarkan pendapat tersebut diharapkan hasilnya dapat memberikan manfaat
sebagai berikut:
1. Sebagai bahan pengetahuan bagi peneliti dan mahasiswa jurusan seni
tari tentang perkembangan tari zapin Salabatulailan
2. Sebagai salah satu sumber data dan informasi bagi mahasiswa
khususnya Prodi Seni Tari UNIMED
3. Sebagai bahan referensi dan acuan bagi peneliti berikutnya yang
memiliki keterkaitan dengan topik penelitian ini
4. Sebagai dokumentasi warisan budaya daerah.

7

65

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Banyak hal yang dapat dicacat dari kegiatan penelitian dalam menulis
tentang Tafsir Gerak Tari Zapin Salabatul Laylan Kecamatan Tanjung Tiram
Kabupaten Batu Bara. Catatan ini disamping untuk memenuhi tugas akademis,
mendapatkan gelar sarjana juga sebagai bahan pengetahuan terhadap tari zapin.
Ada beberapa kesimpulan yang didapat dari Tafsir Gerak Tari Zapin Salabatul
Laylan sebagai berikut:
1. Salah satu kesenian tari zapin di daerah Batu Bara adalah zapin
Salabatul Laylan. Tari zapin ini pada mulanya berkembang di
kawasan istana Batu Bara yaitu Istana Lima Laras. Digunakan sebagai
hiburan dan pertunjukan pada acara perayaan hari kelahiran atau ulang
tahun Datuk atau Sultan Kerajaan, namun seiring berjalannya waktu
tari zapin Salabatul Laylan kini telah menjadi milik masyarakat,
digunakan sebagai hiburan masyarakat sekitar pada acara hajatan
sunat rasul, pernikahan, dan juga pada acara pesta rakyat atau pesta
tapai yang dilakukan sebulan menjelang bulan puasa.
2. Dalam menafsirkan gerak tari zapin Salabatul Laylan digunakan teori
makna. Makna pada wilayah isi dan ekspresi. Pada wilayah isi, tipe
tari berkenaan dengan mimetik, abstrak, dan metaforik. Dalam
wilayah

ekspresi

ditinjau

melalui

saluran-saluran

untuk

berlangsungnya komunikasi dalam tari yang meliputi tubuh insani,
65

66

nampak visual, iringan musik dan juga sentuhan. Selain itu juga pada
bahasa dan sistem komunikasi lainnya seperti pentas, tata rias dan
busana serta pola lantai.
3. Tari zapin Salabatul Laylan menggambarkan aktivitas masyarakat
Melayu Pesisir yang bermata pencaharian sebagai seorang nelayan
yang mencari nafkah di laut dengan menangkap ikan.

B. SARAN
Untuk mendata dan menuliskan Tafsir Gerak Tari Zapin Salabatul Laylan
ini cukup sulit yang sebenarnya membutuhkan waktu panjang untuk
menyelesaikan lebih baik lagi. Sebab banyak kendala-kenadala yang dihadapi
yang tidak dapat di selesaikan dalam waktu singkat. Permasalahan-permasalahan
yang muncul dari kasus penelitian dapat di selesaikan dengan sebaik-baiknya.
1. Disarankan pada seniman sebaiknya banyak mengetahui ilmu-ilmu yang
berkaitan di dalamnya untuk menambah wawasan pengetahuan.
2. Perkembangan masa yang setiap waktu akan terus maju dan berkembang. Seni
tradisi harus tetap dipertahankan nilai tradisinya walaupun akan ada
perubahan dalam bentuk penyajiannya.

67

DAFTAR PUSTAKA

Acmad Mieka Husaeni, 2013. “Bentuk Musikdan FunGSI Senandung dalam
Tradisi Mengayunkan Anak Pada Masyarakat Melayu di Kabupaten
Batubara” skripsi untuk memperoleh gelar S1pada program studi Seni
Musik : Universitas Negeri Medan
Adlin Nasution, Dilinar dan Nugrahaningsih, 20014. Tor-tor Mandailing dan
Pengembangannya. Medan: Unimed Press
Az-Zakarsyi,1986. Terjemah Tafsir Al-Margi. Semarang: CV. Toha Putra
Bungin , Burhan. 2004. Metode Penelitian Sosial. Jakarta : Bumi Aksara.
Damayana Purba, Masika, 2013. “Tor-tor Buyut Mangan Sihala Pada
Masyarakat Simalungun Kajian Terhadap Makna Tari dan Nilai
Estetis”skripsi untuk memperoleh gelar S1 pada program studi Seni Tari :
Universitas Negeri Medan.
Dian Lestari Saragih, 2013. “Makna Simbolis Gerak Tor-tor Dalahi dan Daboru
Dalam Konteks Upacara Pernikahan Pada Masyarakat Simalungun di Desa
Sipispis. Skripsi untuk memperoleh gelar S1pada program studi Seni Tari :
Universitas Negeri Medan
Geertz, Clifford. 2014. Tafsir Kebudayaan. ___________. PT. Kanisius
Yogyakarta
Hasnah, Arafah, 2009. “Fungsi, Makna Simbolik Tari Gobuk Pada Masyarakat
Melayu Pesisir Asahan Kota Tanjung Balai”. Skripsi untuk memperoleh
gelar S1 pada program studi Seni Tari : Universitas Negeri Medan
Herusatoto, Budiono. 2008. Simbolisme Jawa.

Hidayat, Robby M.Sn. 2005. Wawasan Seni Tari. Fakultas Sastra Universitas
Negeri Malang.
Kartono, dkk. 2004. Berkreasi Seni. Jakarta : Ganeca Exact.

68

Kamisa. 1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Penerbit Kartika Surabaya

Liliweri, 2003. Dasar-dasar Komunikasi Antar Budaya.Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Maryaeni. 2005. Metode penelitian kebudayaan. Jakarta : Bumi Aksara

Meragu, Ahmad Mustafa Al.1986. Terjemah Tafsir Al-Margi. Semarang: CV.
Toha Putra
Nurwani, S.S.T, M.Hum. 2014. Pengetahuan Tari. Medan : Unimed Press

Pateda, Mansr. 2001. Semantik Leksikal. Jakarta : PT. Rinaka Cipta.

Ricoerur, Paul. 2012. Teori Interpretasi ; memahami teks, penafsiran, dan
metodologinya. __________ . IRCisoD
Royce, Peterson Anya, 2007. Antropologi Tari. Bandung : STSI Pers Bandung
Surya, Bhinneka. 2008. Mengenal Dasar Tarian Zapin. ___________._______

Surakhmad, W. 1990. Metode Penelitian. Jakarta : Gramedia
Yusuf Morna, Muhammad, S.Sos. 2010. Sejarah Batu Bara Dari Masa Ke Masa.
____ Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Batu Bara

69

Sumber Referensi Acuan Internet

http://id-wikipedia.org/wiki/gambus
http://id-wikipedia.org/wiki/marwas
http://pakningbetuah.blogspot.com/2011/04-musik-marwas
http://MelayuOnline.com/Ind/culture/dig/537/marwas
http://alampedia.blogspot.com/2014/09/gudang-melayu-alat-musik-tradisional