Sistem Rem Untuk Mekanisme Trolley

4.7 Sistem Rem Untuk Mekanisme Trolley

Pada mekanisme trolley ini, rem dipergunakan untuk menghentikan laju mekanisme trolley saat membawa beban. Pada perencanaan mekanisme trolley ini, jenis rem yang dipergunakan adalah jenis rem blok ganda yang dikatrol dengan sistem elektromotor. Daya pengereman statik yang dipakai adalah : N br = π . 75 .v W dimana : W = Tahanan total terhadap gerak trolley = 1.122,8 V = Kecepatan gelinding trolley = 1 mdet η = Effisiensi total mekanisme = 0,85 maka : N br = kW 13,13 HP 17,61 0,85 75. .1 1.122,8 = == Momen statis pada saat pengereman adalah : M st = 71.620 br br n N M st = 71.620 kg.m 9,89 980 13,13 = Momen gaya dinamik saat pengereman adalah : M dyn = n.tbr .v 0,975.W . 375 . . 2 2 + br t n GD δ dimana : t br = Waktu untuk pengereman, untuk mekanisme pengangkatan, V12 mmenit = 1,5 detik mekanisme pengangkat dan penjalan δ = Koefisien efek massa bagian mekanisme transmisi δ = 1,1 – 1,25 M dyn = kg.m 30,79 .1,5 980 0,85 . 1 ,8 0,975.1122 375.1,5 .980 1,221 1,15 2 = + Momen gaya yang diperlukan untuk pengereman adalah : M br = M dyn + M st M br = 30,79 - 9,89 = 20,9 kg.m Tekanan yang diperlukan untuk menggerakkan rem dengan sepatu ganda dapat dihitung dengan rumus : S= µ . D M br dimana : μ = Koefisien gesekan 0,35 sd 0,65 D = Diameter roda rem direncakan = 35 cm Maka : S= kg 184,8 0,350,35 22,64 = Luas permukaan kontak antara sepatu dan roda rem adalah : F= 360 . . . β π B D Dimana : B = Lebar sepatu direncanakan= 6cm β = Sudut kontak antara roda dan sepatu rem 60 sd 120 Maka : F= 2 cm 109,9 360 6.60 35. . = π Tekanan satuan antara sepatu dan roda rem adalah : P= F S = 2 kgcm 1,68 109,9 184,8 = Harga tekanan satuan ini masih dalam batas tekanan satuan yang diizinkan yaitu untuk bahan asbes pada logam, P = 0,5 sd 7 kgcm 2 , dengan demikian bahan yang dipilih adalah tepat. Ukuran-ukuran diameter dan lebar cakram dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan dibawah ni : b.r m 2 = P . . 2 . M br µ π β dimana : b = Lebar cakra rem cm r m = Radius rata-rata cakram cm β = Koefisien pengereman, 1,75 – 2 μ = Koefisen gesekan, 0,35 – 0,45 P = Tekanan permukaan yang diizinkan, 0,5 – 7 0,5 sd 0,2 = m r b maka : 0,2 . r m 3 = 6 .0,45 2 2 3393,02 π r m = cm 12,59 0,2 400,01 3 = maka : b = 0,2 . r m b = 0,2 . 12,59 = 2,51 cm Diameter dalam cakram rem adalah : D i = 2r m – b D i = 212,59 – 2,51 = 22,67 cm Diameter luar cakram rem adalah : D o = 2r m + b D o = 212,59 + 2,51 = 27,69 cm Gaya dorong aksial S untuk permukaan gesek adalah : S= .µ.rm Z br M Dengan jumlah permukaan gesek Z = 2, maka : S= kg 299,44 59 20,4512, 3393,02 = Tekanan permukaan yang terjadi adalah : P= F S dimana : F = luas permukaan kontak F = πr o2 – r i2 F = 3,1413,84 2 – 11,33 2 = 198,47 cm 2 maka : P= 2 kgcm 1,5 198,47 44 299, = Harga tekanan permukaan kontak ini masih dalam batas tekanan satuan yang diizinkan yaitu untuk bahan asbes pada logam P = 0,5 sd 7 kgcm 2 , dengan demikian bahan yang dipilih adalah tepat.

BAB V PERENCANAAN MEKANISME GERAK SLEWING

Mekanisme pemutar berfungsi untuk membawa komponen kran seperti boom dan lengan bobot lawan berputar, yang bertujuan untuk memperluas daerah kerja dan memudahkan pengaturan beban agar tepat sesuai dengan tempatnya. Tergantung pada desain kompnen pendukung mekanisme pemutar, kran dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1 Kran berputar bersama dengan pilar tiang pada bantalnya dan terpasang pada pondasi ataupun dipasang pada kolom bangunan. 2 Kran berputar pada pilar tiang pada bantalannya biasanya terpasang pada pondasi ataupun terpasang mati pada pondasi atau pada truk kran. 3 Kran berputar pada poros pemutar pusat yang dipasang mati pada komponen tak berputar, meja putar pada rel yang berbentuk lingkaran dan dipasang pada pondasi ataupun kruk kran. Mekanisme pemutar yang dipakai kran ini adalah yang termasuk pada kelompok tiga, yaitu kran berputar pada poros pemutar pusat yang dipasang mati pada komponen tak berputar. Momen tekan terhadap perputaran akibat gaya gesek : M = Q + G B .G P .k. R R s 1 β dimana : Q = Beban muatan keseluruhannya = 14.000 kg G B = Berat struktur yang diputar meliputi : boom muatan + kabin operator + rangka atas = 6.000 + 1.500 + 6.500 kg =14.000 kg G cw = Berat boom dan bobot pengimbang = 6.880 + 13.300 = 20.180 kg

Dokumen yang terkait

Perencanaan Elevator Penumpang Dengan Kapasitas Angkat 1000 Kg, Tinggi Angkat 32 Meter, Kecepatan Angkat 90 Meter/Menit Untuk Keperluan Gedung Bertingkat

28 153 189

Perencanaan Overhead Travelling Crane Yang Di Pakai Pada Pabrik Peleburan Baja Kapasitas Angkat 10 Ton Dan Tinggi Angkat 12 Meter

0 38 81

Perencanaan Sebuah Truck Mounted Crane Untuk Pembangunan Pks Yang Berfungsi Untuk Ereksi Dengan Kapasitas Angkat ± 10 Ton Dan Tinggi Angkat ± 15 M

17 104 103

Perancangan Tower Crane Dengan Kapasitas Angkat 6 Ton, Tinggi Angkat 45 Meter, Radius 55 Meter, Untuk Pembangunan Gedung Bertingkat

23 143 118

Perancangan Dan Analisa Perhitungan Beban Angkat Maksimum Pada Variasi Jarak Lengan Tower Crane Kapasitas Angkat 3,2 Ton Tinggi Angkat 40 Meter Dan Radius Lengan 70 Meter

1 1 17

Perancangan Dan Analisa Perhitungan Beban Angkat Maksimum Pada Variasi Jarak Lengan Tower Crane Kapasitas Angkat 3,2 Ton Tinggi Angkat 40 Meter Dan Radius Lengan 70 Meter

0 0 1

Perancangan Dan Analisa Perhitungan Beban Angkat Maksimum Pada Variasi Jarak Lengan Tower Crane Kapasitas Angkat 3,2 Ton Tinggi Angkat 40 Meter Dan Radius Lengan 70 Meter

0 1 3

Perancangan Dan Analisa Perhitungan Beban Angkat Maksimum Pada Variasi Jarak Lengan Tower Crane Kapasitas Angkat 3,2 Ton Tinggi Angkat 40 Meter Dan Radius Lengan 70 Meter

0 0 14

Perancangan Dan Analisa Perhitungan Beban Angkat Maksimum Pada Variasi Jarak Lengan Tower Crane Kapasitas Angkat 3,2 Ton Tinggi Angkat 40 Meter Dan Radius Lengan 70 Meter

0 6 1

Perancangan Dan Analisa Perhitungan Beban Angkat Maksimum Pada Variasi Jarak Lengan Tower Crane Kapasitas Angkat 3,2 Ton Tinggi Angkat 40 Meter Dan Radius Lengan 70 Meter

0 0 6