Pengaruh Budaya Perusahaan Terhadap Employee Engagement pada Toyota AUTO 2000 Cabang Bogor Yasmin

i

PENGARUH BUDAYA PERUSAHAAN
TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PADA
TOYOTA AUTO 2000 CABANG BOGOR YASMIN

IKA MAULIA WARDANI

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

iii

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh Budaya
Perusahaan terhadap Employee Engagement pada Toyota AUTO2000 Cabang

Yasmin Bogor adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing
dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun.
Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun
tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan
dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Januari 2015
Ika Maulia Wardani
NIM H24124113

ABSTRAK
IKA MAULIA WARDANI. Pengaruh Budaya Perusahaan Terhadap Employee
Engagement pada Toyota AUTO2000 Cabang Bogor Yasmin. Dibimbing oleh
SITI RAHMAWATI.
PT Astra International Tbk. Toyota (AUTO2000) merupakan salah satu
perusahaan yang bergerak di bidang otomotif sebagai agen dalam menjual
kendaraan bermotor bermerk Toyota untuk seluruh wilayah Indonesia.AUTO2000
merupakan salah satu perusahaan besar yang melayani publik dibidang otomotif
yang bervisi jauh kedepan, sehingga AUTO2000 harus mempunyai budaya

perusahaan yang efektif mempengaruhi engagement karyawan agar faktor
internalnya menjadi kuat. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi
budaya perusahaan pada AUTO2000; (2) mengidentifikasi engagement yang
dimiliki oleh karyawan AUTO2000; (3) menganalisis pengaruh Budaya
perusahaan terhadap employee engagement pada AUTO2000. Data yang
digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Penelitian ini
menggunakan metode analisis SEM (Structural Equation Modelling) dengan
metode PLS (Partial Least Square). Hasil analisis berdasarkan respon karyawan
menunjukkan bahwa budaya perusahaan yang diterapkan sudah baik dan
employee engagement AUTO2000 sudah baik. Hasil analisis SEM dengan
metode PLS menunjukkan bahwa budaya perusahaan tersebut berpengaruh
signifikan terhadap employee engagement pada semua karyawan AUTO2000.
Kata kunci: budaya perusahaan, employee engagement, sem-pls

ABSTRACT
IKA MAULIA WARDANI. The Influence of Corporate Culture on Employee
Engagement at Toyota AUTO2000 Branch Bogor Yasmin. Supervised by SITI
RAHMAWATI.
PT Astra International Tbk. Toyota (AUTO2000) is one of many big
companies which works on automotive industries as the company constitutes

agent in selling vehicles branded Toyota for all regions in Indonesia. The
AUTO2000 is the one of major companies that serves the public in automotive
based on the best future vision, so the AUTO2000 must have an effective
corporate culture to increase employee engagement in order to strenghten the
internal factor. The purposes of this study are (1) identify corporate culture in the
company; (2) identify employee engagement in the company; (3) analyze the
effect of corporate culture on employee engagement in the company. This study
used primary and secondary data. This study uses analysis of Structural Equation
Modeling (SEM) with Partial Least Square (PLS) method. The result of the
research based on worker’s response showed that applied corporate culture in the
company described good result and employee engagement in the company
described good result. The result of analysis of SEM with PLS method showed
significantly influence of corporate culture on employee engagement at all
employees in the company.
Key words: corporate culture, employee engagement, sem-pls

i

PENGARUH BUDAYA PERUSAHAAN
TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT PADA

TOYOTA AUTO 2000 CABANG BOGOR YASMIN

IKA MAULIA WARDANI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
pada
Departemen Manajemen

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

iii
Judul Skripsi : Pengaruh Budaya Perusahaan Terhadap Employee Engagement
pada Toyota AUTO 2000 Cabang Bogor Yasmin

Nama
: Ika Maulia Wardani
NIM
: H24124113

Disetujui oleh

Dra Hj Siti Rahmawati, MPd
Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Mukhamad Najib, STP, MM
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

v

PRAKATA


Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Tema yang dipilih
dalam penelitian ini ialah sumber daya manusia dengan judul Pengaruh Budaya
Organisasi terhadap Employee Engagement.
Terima kasih diucapkan kepada Dra. Hj. Siti Rahmawati, MPd selaku
pembimbing. Disamping itu, penghargaan disampaikan kepada Bapak Eko
Cahyadi selaku Kepala Bengkel dan Bapak Taufik selaku pembimbing lapang
pada AUTO2000 cabang Bogor Yasmin, yang telah membantu selama
pengumpulan data dan penelitian ini berlangsung. Ungkapan terima kasih juga
disampaikan kepada kedua orang tua, yaitu Mayor Joko Warsito dan Heristanti,
kedua adik tercinta Tito Dwi Saputra dan Tito Tri Saputra serta teman-teman atas
segala doa dan kasih sayangnya.
Skripsi ini masih memiliki kekurangan, sehingga kritik dan saran yang
bersifat membangun diharapkan untuk bahan perbaikan dimasa yang akan datang.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Januari 2015
Ika Maulia Wardani


DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN

iii
iii
iii

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Ruang Lingkup Penelitian

1
1
3

3
3
4

TINJAUAN PUSTAKA
Budaya Organisasi
Employee Engagement
Penelitian Terdahulu

4
4
4
5

METODE
Kerangka Pemikiran
Lokasi dan Waktu Penelitian
Jenis dan Sumber Data
Menentukan Populasi dan Sampel
Metode Pengumpulan Data

Perumusan Hipotesis
Pengolahan dan Analisis Data

6
6
8
8
8
9
9
11

HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Responden
Analisis Deskriptif AUTO2000 Yasmin Terhadap Budaya Perusahaan
Analisis Deskriptif AUTO2000 Yasmin Terhadap Employee Engagement
Analisis Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Employee Engagement
Implikasi Manajerial

12

12
14
18
19
21

SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran

23
23
23

DAFTAR PUSTAKA
RIWAYAT HIDUP

23
35


iii

DAFTAR TABEL
1 Penelitian terdahulu
2 Data jumlah karyawan pada Toyota AUTO 2000 cabang Yasmin Bogor
3 Tingkat Reliabilitas Moetode Alpha Cronbach's
4 Karakteristik responden
5 Persepsi karyawan terhadap budaya perusahaan first on customer
6 Persepsi karyawan terhadap budaya perusahaan integrity
7 Persepsi karyawan terhadap budaya organisasi respect for others
8 Persepsi karyawan terhadap budaya organisasi strive for excellence
9 Persepsi karyawan terhadap budaya organisasi teamwork
10 Persepsi karyawan terhadap employee engagement vigor
11 Persepsi karyawan terhadap employee engagement dedication
12 Persepsi karyawan terhadap employee engagement absorption
13 Rekomendasi upaya peningkatan employee engagement

5
8
10
13
15
15
16
17
17
18
18
19
22

DAFTAR GAMBAR
1 Perbandingan Customer Satisfaction Level tahun 2012 dan 2013
2 Perbandingan Costumer Dissatisfaction Level tahun 2012 dan 2013
3 Kerangka Pemikiran Penelitian
4 Model awal Budaya perusahaan terhadap Engagement
5 Model 1 Budaya Organisasi Terhadap Employee Engagement
6 Model 2 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Employee Engagement

1
2
7
12
20
20

DAFTAR LAMPIRAN
1 Hasil Uji Validitas
2 Hasil Uji Reliabilitas
3 Hasil Uji Partial Least Square Algorithm
4 Hasil Uji Bootstrapping

27
30
33
34

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Persaingan dalam dunia bisnis semakin kompetitif sehingga mengakibatkan
perubahan lingkungan bisnis dan organisasi berjalan sangat cepat dan tidak pasti.
Hal tersebut dapat juga dirasakan di Indonesia. Kondisi demikian menuntut setiap
organisasi untuk berbenah diri untuk bisa menangkap peluang dan menyesuaikan
diri dari tuntutan global. Salah satunya yang dilakukan adalah dengan mengelola
dan memanfaatkan sumber daya manusia secara tepat dan optimal.
Sumber daya manusia adalah salah satu faktor utama pada perusahaan.
Selanjutnya adanya kemauan kerja, semangat kerja, disiplin, kerajinan, kejujuran,
komitmen serta engagement karyawan sangat diperlukan untuk dimanfaatkan
guna mencapain tujuan suatu perusahaan. Salah satu cara untuk memperbaiki
kinerja, komitmen serta engagement tenaga kerja dalam organisasi adalah dengan
membangun budaya organisasi yang kuat dan teratur.
Setiap organisasi memiliki ciri khas yang membedakannya dengan
organisasi lain, ciri khas ini menjadi identitas bagi organisasi. Ciri khas inilah
yang dinamakan budaya organisasi. Budaya organisasi mengacu pada hubungan
yang unik dari norma-norma, nilai-nilai, kepercayaan dan cara berperilaku yang
menjadi ciri bagaimana kelompok dan individu dalam menyelesaikan sesuatu.
PT Astra International Tbk. Toyota (AUTO2000) atau yang biasa disebut
dengan AUTO2000 merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang
otomotif sebagai agen dalam menjual kendaraan bermotor bermerk Toyota untuk
seluruh wilayah Indonesia. Selain itu AUTO2000 bergerak dalam usaha importir
suku cadang untuk mobil merk Toyota dan juga memberikan jasa perawatan dan
perbaikan kendaraan merk Toyota.
AUTO2000 sudah dikenal dan dipercaya masyarakat Indonesia sejak lama,
Toyota AUTO 2000 dikenal sebagai kendaraan keluarga. Hal ini dapat dilihat dari
penjualan mobil Toyota setiap tahun. Pesaing-pesaing seperti Mazda, Honda,
Mitsubishi dan Hyundai sangat sulit untuk mengungguli Toyota AUTO 2000.
Kepuasan Konsumen 2012 - 2013
Customer Satisfaction Level

120,0
100,0
80,0
60,0

2012 satisfaction

40,0

2013 satisfaction

20,0
0,0
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11
Question

Gambar 1. Perbandingan Customer Satisfaction Level tahun 2012 dan 2013
(AUTO2000 2014)

2

Customer Dissatisfaction Level

Ketidakpuasan Konsumen 2012 dan 2013
7,0
6,0
5,0
4,0
3,0

2012 dissatisfaction

2,0

2013 dissatisfaction

1,0
0,0
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11
Question

Gambar 2. Perbandingan Costumer Dissatisfaction Level tahun 2012 dan 2013
(AUTO2000 2014)
Gambar 1 menunjukkan perbandingan level kepuasan konsumen pada tahun
2012 dan 2013, dimana Customer Satisfaction Level (CSL) pada tahun 2012
mencapai 85,5 dengan target pada tahun 2012 adalah diatas 80,0 pecapaian ini
sejalan dengan ketidakpuasan konsumen pada tahun 2012 dimana Customer
Dissatisfaction Level (CDL) hanya 1,7 dimana target CDL harus dibawah 2,0
(Gambar 2). Pada tahun 2013 yang ditunujukkan pada Gambar 1, CSL mencapai
88,0 diatas target yang ditetapkan yaitu 85,0 tetapi pada nilai CDL mengalami
peningkatan yaitu 2,5 dari target yang ditetapkan yaitu nilai CDL harus dibawah
2,0 hal ini dapat dilihat pada Gambar 2. Terjadinya peningkatan pada
ketidakpuasan konsumen salah satunya terjadi karena faktor sumber daya
manusianya, yaitu pada pelayanan jasa dan juga hasil dari pelayanan jasa tersebut.
Hal ini mendorong AUTO2000 untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusianya. AUTO2000 merupakan salah satu perusahaan besar yang melayani
publik dibidang otomotif yang bervisi jauh kedepan, sehingga AUTO2000 harus
mempunyai budaya organisasi agar faktor internalnya menjadi kuat. Budaya
perusahaan yang dimiliki AUTO2000 juga harus dapat menumbuhkan rasa
memiliki pada karyawannya.
Budaya AUTO2000 dikenal dengan FIRST, Focus on Customer, Integrity,
Respect for Other, Strive for Excellence dan Teamwork (AUTO2000, 2004).
Budaya perusahaan AUTO2000 merupakan identitas bagi semua karyawan pada
perusahaan. Focus on Customer memiliki pengertian bahwa setiap karyawan
harus senantiasa memberikan layanan terbaik pada pelanggan. Integrity memiliki
pengertian bahwa setiap karyawan harus memiliki keselarasan niat, pikiran,
perkataan dan perbuatan yang baik dan benar sesuai dengan nilai-nilai perusahaan,
masyarakat serta prinsip-prinsip good corporate governance. Respect for Other
memiliki pengertian bahwa setiap karyawan harus senantiasa mendahulukan
kepentingan organisasi diatas kepentingan individu. Strive for Excellence
memiliki pengertian bahwa setiap karyawan menghasilkan kualitas kerja terbaik
secara optimal dalam segala hal. Dan yang terakhir adalah Teamwork memiliki
pengertian bahwa setiap karyawan diharapkan dapat berinteraksi koordinatif baik
internal maupun lintas fungsi dalam mencapai tujuan bersama tanpa memandang
perbedaan untuk mencapai hasil berlipat ganda.

3
Employee engagement terbentuk dari adanya keterikatan karyawan terhadap
kondisi yang ada pada perusahaan. Keterikatan ini muncul sebagai hasil dari
interaksi antara faktor yang ada pada diri karyawan dan faktor yang ada pada
organisasi setelah sekian lama bekerja. Karyawan yang memiliki engagement
yang kuat pada organisasi tentunya akan mengambil keputusan untuk bekerja di
organisasi dan berusaha untuk memajukan organisasi.
Seseorang yang memiliki engagement yang kuat pada organisasi akan
memperlihatkan kesediaan sekuat mungkin demi kemajuan organisasi, rasa
bangga terhadap organisasi, menerima semua tujuan, budaya, dan nilai-nilai
perusahaan. Employee engagement merupakan faktor yang sangat penting untuk
menjaga kinerja organisasi secara efektif dan efisien.
Berdasarkan uraian-uraian diatas, dapat diketahui bahwa engagement
karyawan dan budaya organisasi ternyata menjadi faktor penting untuk
kesuksesan suatu perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji lebih lanjut
mengenai engagement karyawan AUTO2000 dan akan lebih difokuskan pada
analisis pengaruh budaya organisasi dan engagement karyawan di AUTO2000.
Perumusan Masalah
Budaya organisasi pada Toyota (AUTO2000) merupakan hal yang penting
untuk diterapkan pada perusahaan, serta engagement yang dimiliki karyawan yang
ada diperusahaan sangat penting untuk mendukung kemajuan perusahaan agar
dapat mencapai tujuan perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut maka rumusan
masalah dari penelitian ini adalah:
1. Bagaimana budaya perusahaan pada Toyota AUTO2000?
2. Bagaimana engagement karyawan pada Toyota AUTO2000?
3. Bagaimana pengaruh budaya perusahaan terhadap employee engagement yang
diterapkan pada Toyota AUTO 2000?
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengidentifikasi budaya perusahaan pada Toyota AUTO2000
2. Mengidentifikasi engagement yang dimiliki oleh karyawan Toyota AUTO2000
3. Menganalisis pengaruh budaya perusahaan terhadap employee engagement
pada Toyota AUTO2000
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi Toyota AUTO
2000 untuk mengetahui tingkat pemahaman karyawan dalam penerapan Budaya
organisasi dalam aktivitas sehari-hari dan juga menjadi bahan masukan ataupun
pertimbangan yang positif bagi pihak perusahaan yang dapat meningkatkan
engagement karyawan terhadap perusahaan.

4
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini dilakukan di bagian bengkel AUTO2000
Yasmin, Bogor. Budaya perusahaan AUTO2000 dengan Indikator penelitian
Focus on Customer, Integrity, Respect for Other, Strive for Excellence dan
Teamwork (FIRST). Employee engagement yang dirumuskan oleh Schaufeli
(2004) yaitu Vigor, Dedication, dan Absorption.

TINJAUAN PUSTAKA
Budaya Organisasi
Budaya organisasi didefinisikan sebagai seperangkat asumsi atau sistem
keyakinan, nilai-nilai dan norma yang dikembangkan dalam organisasi yang
dijadikan pedoman tingkah laku bagi anggota-anggotanya untuk mengatasi
masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal (Mangkunegara, 2008). Sutrisno
(2011) menyatakan bahwa budaya organisasi juga disebut dengan budaya
perusahaan, yaitu seperangkat nilai-nilai atau norma-norma yang telah relatif lama
berlakunya, dianut bersama oleh para anggota organisasi (karyawan) sebagai
norma perilaku dalam menyelesaikan masalah-masalah perusahaan. Robbins
(2005) memberikan tujuh karakteristik budaya organisasi sebagai berikut:
1. Inovasi dan keberanian mengambil resiko. Sejauh mana para karyawan
didorong untuk inovatif dan mengambil resiko.
2. Perhatian terhadap rincian. Sejauh mana karyawan diharapkan memperlihatkan
presisi, analisis, dan perhatian terhadap rincian.
3. Berorientasi kepada hasil. Sejauh mana manajemen fokus pada hasil, bukannya
pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut.
4. Berorientasi kepada manusia. Sejauh mana keputusan manajemen
memperhitungkan efek hasil-hasil yang dicapai pada orang-orang dalam
organisasi.
5. Berorientasi tim. Sejauh mana kegiatan kerja diorganisasikan pada tim, bukan
pada individu.
6. Agresif. Sejauh mana orang-orang tersebut agresif dan kompetitif.
7. Kemantapan. Sejauh mana kegiatan organisasi menekankan dipertahankannya
status quo sebagai kontras pertumbuhan.
Berdasarkan asumsi di atas, hal penting yang perlu ada dalam definisi
budaya organisasi adalah suatu sistem nilai-nilai yang dirasakan maknanya oleh
seluruh orang dalam organisasi. Selain dipahami, seluruh jajaran meyakini sistem
nilai-nilai tersebut sebagai landasan gerak organisasi (Robbins, 2005).
Employee Engagement
Menurut Wiley (2012) employee engagement adalah sejauh mana karyawan
termotivasi untuk memberikan kontribusi bagi keberhasilan organisasi dan
bersedia menerapkan upaya pengambilan keputusan untuk menyelesaikan tugastugas penting dalam pencapaian tujuan organisasi. Schaufeli (2004)
mendefinisikan employee engagement sebagai keadaan motivasional yang positif
yang dikarakteristikan oleh vigor, dedication, dan absorption dimana:

5
1. Vigor adalah level energi dan resiliensi yang tinggi, adanya kemauan untuk
investasi tenaga, presistensi, tidak mudah lelah. Memiliki unsur meliputi
tingkat kekuatan dan ketahanan mental dalam bekerja, kesediaan untuk
berusaha dengan sungguh-sungguh di dalam pekerjaan dan gigih dalam
menghadapi kesulitan
2. Dedication adalah keterlibatan yang kuat ditandai oleh antusiasme, rasa bangga,
dan inspirasi. Memiliki unsur meliputi suatu perasaan yang penuh makna,
antusias, inspirasi, kebanggaan dan tantangan dalam bekerja
3. Absorption adalah keadaan terjun total (total immersion) pada karyawan
memiliki unsur konsentrasi dan minat yang mendalam terhadap pekerjaan,
waktu terasa berlalu begitu cepat dan individu sulit melepaskan diri dari
pekerjaan
Teori yang digunakan adalah teori Schaufeli (2004) dan objek yang diteliti
adalah engagement para karwawan PT Astra International Tbk. Toyota Sales
Operation Cabang Yasmin Bogor, karyawan dituntut bekerja dengan loyal dan
berkomitmen dalam pekerjaannya. Tetapi dalam bekerja, karyawan yang memiliki
engagement yang tinggi akan merasa memiliki organisasi, sehingga dapat
membantu perusahaan dalam memajukan perusahaannya.
Penelitian Terdahulu
Tabel 1. Penelitian terdahulu
No
1

2

3

Judul
Pengaruh Budaya
Organisasi
Terhadap Kinerja
Pegawai pada
Kantor Kecamatan
Nanggung
Kabupaten Bogor
Analisis Pengaruh
Gaya
Kepemimpinan
Ketua Dewan
Pimpinan Daerah
Partai XYZ Kota
Bogor Terhadap
Engagement
Pengurus Harian

Pengaruh Employee
Engagement
Terhadap Turnover
Karyawan
Organisasi XYZ

Metode
Pengambilan
Pengarang
Data dan Alat
Analisis
Yoga
Sensus, Rank
Pratama
Spearman dan
(2012)
Regresi

Budiarto
(2013)

Stratified
sampling, SEMPLS

Annisa
Putri
(2013)

Quota Sampling,
Structural
Equation
Modelling (SEM)

Ringkasan Hasil
Hasil analisis menunjukkan
bahwa budaya organisasi
mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja
pegawai dimana semakin kuat
budaya organisasi semakin tinggi
kinerja pegawai tersebut
Gaya kepemimpinan memiliki
pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap engagement
pengurus harian DPD Partai XYZ
Kota Bogor. Kepemimpinan
delegatif yaitu pimpinan yang
memberikan dukungan moril
kepada semua anggotanya yang
berpengaruh terhadap
terbentuknya engagement
pengurus harian yaitu advocacy
(dukungan).
Employee engagement Organisasi
XYZ yang digambarkan dengan
kepuasaan memiliki pengaruh
signifikan terhadap turnover
karyawan, semakin tinggi
employee engagement akan
menurunkan turnover karyawan.

6

METODE
Kerangka Pemikiran
PT Toyota AUTO 2000 adalah perusahaan yang bergerak dibidang bisnis
otomotif, sehingga AUTO2000 sangat mengedepankan inovasi dan kreasi yang
dapat memajukan perusahaannya. AUTO2000 tidak hanya menginginkan
penjualan yang terus meningkat tetapi juga harus dapat mengimbanginya dengan
kepuasan konsumen dan kesejahteraan karyawannya. Untuk mewujudkan hal itu,
AUTO2000 terus-menerus membenahi faktor internal perusahaan dengan
mengamalkan budaya perusahaannya.
Dalam hal ini PT Toyota AUTO 2000 juga memiliki visi dan misi demi
mencapai cita-cita perusahan. Adapun visi PT Toyota AUTO 2000 adalah menjadi
dealer Toyota terbaik dan paling handal di Indonesia melalui proses kerja berkelas
dunia. Untuk mewujudkan visi tersebut, PT Toyota AUTO 2000 menyusun misi
dan strategi yaitu memberikan pengalaman terbaik dalam membeli dan memiliki
kendaraan Toyota kepada pelanggan, mencapai dan mempertahankan posisi
Market Share no. 1 di seluruh segmen dan wilayah, menciptakan lingkungan kerja
terbaik dan menciptakan pertumbuhan bisnis yang berkesinambungan.
Sebuah perusahaan yang kuat adalah perusahaan yang mempunyai budaya
organisasi yang kuat dan dapat mengamalkannya pada setiap kegiatan perusahaan.
Budaya perusahaan AUTO2000 adalah Focus on Customer, Integrity, Respect for
Other, Strive for Excellence dan Teamwork (FIRST). Adapun pengertian dari
masing-masing budaya perusahaan FIRST adalah:
1. First on customer memiliki pengertian bahwa setiap karyawan AUTO2000
harus senantiasa memberikan layanan yang melebihi harapan pelanggan
dengan memberikan pengalaman interaksi terbaik, serta menampilkan kualitas
prima yang berfokus pada aspek kecepatan, keramahan dan keakraban.
2. Integrity memiliki pengertian bahwa setiap karyawan AUTO2000 harus
memiliki keselarasan niat pikiran, perkataan dan perbuatan yang baik dan
benar sesuai dengan nilai-nilai perusahaan, masyarakat serta prinsip-prinsip
good corporate governance.
3. Respect for others memiliki pengertian bahwa setiap karyawan AUTO2000
harus senantiasa memberikan penghargaan tertinggi terhadap keberadaan
individu maupun kelompok lain secara obyektif serta mendahulukan
kepentingan organisasi diatas kepentingan individu.
4. Strive for excellence memiliki pengertian bahwa setiap karyawan AUTO2000
menghasilkan kualitas kerja terbaik secara optimal dalam segala hal, serta
selalu mencoba keluar dari zona kenyamanannya melalui tindakan yang
inovatif dan kreatif.
5. Teamwork memiliki pengertian bahwa setiap karyawan AUTO2000 diharapkan
dapat berinteraksi koordinatif baik internal maupun lintas fungsi dalam
mencapai tujuan bersama tanpa memandang perbedaan untuk mencapai hasil
berlipat ganda.
Budaya perusahaan pada AUTO2000 adalah sebuah identitas perusahaannya,
dimana setiap karyawan AUTO2000 harus mengamalkan budaya-budaya
perusahaan serta didukung dengan engagement karyawan dalam melaksanakan
pekerjaannya. Dalam hal ini diperlukan penelitian lebih lanjut tentang budaya

7
perusahaan yang diterapkan, yakni dilakukan analisis dengan indikator budaya
perusahaan AUTO2000 yaitu FIRST (Focus on Customer, Integrity, Respect for
Other, Strive for Excellence dan Teamwork). Serta dilakukannya analisis
mengenai engagement karyawan pada AUTO2000 dengan indikator penelitian
Schaufeli (2004) yaitu vigor, dedication, dan absorption dari karyawan
AUTO2000.
Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan SEM (Structural
Equation Modelling) dengan metode PLS (Partial Least Square) untuk
mendapatkan hasil secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis deskriptif akan
menghasilkan keluaran yang nantinya dilihat jawaban yang paling sering muncul
(modus) dan tidak menggunakan model pengukuran sedangkan analisis SEM-PLS
akan menghasilkan keluaran yang lebih akurat karena menggunakan pengukuran.
Menurut Saragih (2012) terdapat perbedaan antara analisis statistik
deskriptif dengan analisis menggunakan SEM. Perbedaan yang terjadi antara hasil
statistik deskripstif dengan hasil alat analisis SEM disebabkan oleh perbedaan
konsep alat analisis. Pada statistik deskriptif, tidak menggunakan model-model
pengukuran dan tidak memperhatikan konsistensi jawaban kuesioner. Sedangkan,
alat analisis SEM menggunakan model struktural, pengukuran, dan kecocokan
model sehingga hasil yang diperoleh dapat berbeda.
Kerangka konseptual merupakan deskripsi masalah dalam bentuk hubungan
antara variabel masukan dan keluaran, Gambar 3 berikut ini menggambarkan
suatu konsep masalah dan ide pemecahan masalah dalam penelitian ini.
PT Astra International Tbk.
Toyota Sales Operation AUTO2000 Cab. Bogor Yasmin
Visi dan Misi
Pengukuran Perilaku Organisasi terhadap Kinerja Karyawan

Budaya perusahaan AUTO2000
1. Focus on Customer,
2. Integrity,
3. Respect for Other,
4. Strive for Excellence
5. Teamwork

Engagement
1. Vigor
2. Dedication
3. Absorption

Analisis Deskriptif, SEM (Structural
Equation Modelling) dengan metode
PLS (Partial Least Square)
Pengaruh Budaya perusahaan
terhadap employee engagement
Rekomendasi upaya peningkatan
Employee Engagement

Gambar 3. Kerangka Pemikiran Penelitian

8
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Toyota AUTO 2000 Sales Operation
Cabang Bogor Yasmin yang terletak di Jl. Soleh Iskandar No. 9, Yasmin, Bogor,
Jawa Barat, Indonesia. Penelitian ini dilakukan secara sengaja karena sebelumnya
telah melakukan observasi yang kemudian menemukan hal menarik untuk diteliti
yaitu mengenai budaya organisasi dan engagement. Penelitian ini juga didasarkan
atas kesediaan perusahaan.Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2014
sampai dengan Agustus 2014.
Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Data primer. Data ini diperoleh dari pengamatan langsung di perusahaan dan
hasil wawancara pada karyawan serta atasan yaitu Head Service pada PT
Toyota AUTO 2000
2. Data sekunder. Data ini diperoleh dari perusahaan, seperti struktur organisasi,
data karyawan, data budaya organisasi, serta literatur lainnya yang mempunyai
keterkaitan dan mendukung penelitian.
Menentukan Populasi dan Sampel
Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan populasi dan
jumlah sampel. Menurut Sugiyono (2010), populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari. Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh karyawan yang ada pada di Toyota AUTO 2000 Sales
Operation Cabang Bogor Yasmin.
Tabel 2. Data jumlah karyawan pada Toyota AUTO 2000 cabang Yasmin Bogor
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

Bagian
Kepala Bengkel
Customer Relation Officer
Kepala Administrasi
Instruktur
Personal General Affair
Administrasi
Kasir
Service Advisor
Foreman
PTM (Pembagi Tugas Mekanik)
TL (Technical Leader)
Teknisi
Teknisi THS
Partsman
Valet and Washing
MRS and Booking
Jumlah

Total
1
1
1
1
1
3
2
7
5
1
1
19
1
2
5
2
53 Orang

Sumber: Data AUTO2000 Yasmin 2014
Tabel 2 menunjukkan data jumlah karyawan yang dijadikan sampel
penelitian. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode sensus atau complete enumeration, yaitu menggunakan seluruh

9
populasi sebagai sampel karena ingin membuat generalisasi dengan kesalahan
yang kecil. Seluruh karyawan di Toyota AUTO 2000 Sales Operation Cabang
Bogor Yasmin diambil untuk sampel dalam penelitian ini.
Metode Pengumpulan Data
Data merupakan salah satu komponen riset. Data yang digunakan dalam
riset harus berdasarkan fakta dan benar. Kumpulan beberapa data yang sudah
diolah dinamakan informasi, oleh sebab itu data dalam riset harus benar karena
jika data salah maka akan meghasilkan informasi yang salah juga. Teknik
pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut (Umar, 2011):
1. Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek
penelitian.
2. Wawancara yaitu teknik pengumpulan data yang pelaksanaannya dilakukan
secara langsung berhadapan dengan yang di wawancarai yaitu karyawan di
Toyota AUTO 2000 Sales Operation Cabang Bogor Yasmin
3. Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data dengan membagikan daftar
pertanyaan kepada responden dengan harapan memberikan respon atas daftar
pertanyaan tersebut. Kuesioner dalam penelitian ini berisikan daftar pertanyaan
yang tersusun berdasarkan teori-teori dan literatur-literatur yang berkaitan
dengan budaya organisasi dan employee engagement. Kuesioner berisi
pernyataan mengenai persepsi karyawan AUTO2000 atas budaya perusahaan
dan engagement karyawan tersebut. Setiap poin jawaban ditentukan skornya
menggunakan Skala Likert. Berikut adalah model skor dengan Skala Likert:
Bobot skor = 4 → Sangat setuju
Bobot skor = 3 → Setuju
Bobot skor = 2 → Tidak setuju
Bobot skor = 1 → Sangat Tidak setuju
Skala Likert berhubungan dengan pertanyaan tentang sikap seseorang
terhadap sesuatu objek. Skala ini biasanya memiliki 4 skor dari “Sangat setuju”
sampai skor 1 terendah yaitu “Sangat tidak setuju”. Jawaban-jawaban yang
telah diberikan bobot, kemudian dijumlahkan untuk setiap responden, guna
dijadikan skor penilaian terhadap variabel-variabel yang diteliti.
Perumusan Hipotesis
Hipotesis adalah sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau
pengutaraan pendapat, meskipun kebenarannya belum dibuktikan. Perumusan
hipotesis penelitian ini adalah:
H0: Tidak terdapat pengaruh budaya organisasi terhadap employee engagement
karyawan AUTO2000
H1: Terdapat pengaruh budaya organisasi terhadap employee engagement
karyawan AUTO2000
Uji Validitas
Menurut Umar (2011), validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat mengukur apa yang diukur. Uji validitas bertujuan untuk
mengetahui tingkat kevalidan kuesioner. Pengujian validitas dilakukan dengan uji

10
coba alat ukur dengan sampel minimal 30 orang (Umar, 2011). Lampiran 1
menunjukkan bahwa uji validitas pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner penelitian
ini valid. Validitas kuesioner diuji dengan menggunakan teknik korelasi product
moment, dengan rumus :
rxy =



dimana:
rxy
n
X
Y













= korelasi antara X dan Y
= jumlah responden
= skor pertanyaan
= skor total



............................. (2)

Uji Reliabilitas
Setelah alat ukur (kuesioner) dinyatakan valid selanjutnya reliabilitas dari
alat ukur tersebut diuji. Menurut Umar (2011), reliabilitas adalah suatu nilai yang
menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang
sama. Teknik pengukuran reliabilitas yang digunakan adalah teknik Cronbach,
dengan rumus sebagai berikut :


......................................................... (3)

dimana:
= reliabilitas instrumen
= banyak butir pertanyaan
= varians total
= jumlah varians butir

k


Rumus yang digunakan untuk mencari varian adalah sebagai berikut:




.................................................................................. (4)

dimana :
Varians
Jumlah responden
Nilai skor yang dipilih
Tabel 3. Tingkat Reliabilitas Metode Alpha Cronbach's
Klasifikasi Nilai Alpha
0.00 – 0.20
0.21 – 0.40
0.41 – 0.60
0.61 – 0.80
0.81 – 1.00

Tingkat Reliabilitas
Kurang Reliabel
Agak Reliabel
Cukup Reliabel
Reliabel
Sangat Reliabel

11
Berdasarkan Tabel 3, hasil setiap pengujuan reliabilitas memiliki
interprestasi yang berbeda, ditentukan berdasarkan klasifikasi nilai alpha yang ada.
Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 2.
Pengolahan dan Analisis Data
Analisis data adalah kegiatan mengubah data hasil penelitian menjadi
informasi yang dapat digunakan untuk proses pengambilan keputusan data suatu
penelitian. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan juga analisis
Structural Equation Modeling (SEM) dengan metode Partial Least Square (PLS).
Metode Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui karakteristik responden
pada penelitian melalui perhitungan persentase jawaban yang telah ditabulasi.
Selain itu, analisis deskriptif juga digunakan untuk mengidentifikasikan
karakteristik responden yang berpengaruh terhadap variabel pada penelitian, yaitu
Budaya perusahaan dan Employee engagement.
Metode Analisis Structural Equation Modeling (SEM) dengan Menggunakan
Pengukuran Partial Least Square (PLS)
Model persamaan struktural (Structural Equation Modeling) yaitu teknik
analisis multivariate yang memungkinkan peneliti untuk menguji hubungan antara
variabel yang kompleks, baik recursive maupun nonrecursive untuk memperoleh
gambaran menyeluruh mengenai keseluruhan model. Structural Equation
Modeling merupakan teknik statistik yang digunakan untuk membangun dan
menguji model statistik yang biasanya dalam bentuk model-model sebab akibat
(Noor, 2014).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan
Partial Least Square (PLS). Menurut Ghozali (2008) PLS merupakan pendekatan
alternatif yang bergeser dari pendekatan SEM yang berbasis kovarian umumnya
menguji kualitas atau teori, sedangkan PLS lebih bersifat predictive model. Pada
metode Path Modelling Partial Least Square terdapat beberapa kriteria yaitu :
1. Variabel laten dinyatakan berpengaruh positif apabila nilai outer loading
manifesnya > 0.50.
2. Variabel laten dinyatakan berpengaruh secara signifikan atau nyata terhadap
variabel laten lainnya apabila beta atau t-statistik > 1.96.
Selain kriteria diatas ada dua evaluasi model, yaitu model pengukuran/outer
model dan model structural/inner model.
1. Model Structural (Inner Model)
Inner model atau Model Structural menggambarkan hubungan antar variabel
laten berdasarkan pada substabtive theory. Perancangan Model structural
hubungan antar variabel laten didasarkan pada rumusan atau hipotesis
penelitian yaitu terdiri dari teori, hasil penelitian empiris, analogi, normatif,
dan rasional (Noor, 2014). Model ini dapat dievaluasi dengan melihat R-square,
dinyatakan signifikan apabila nilai t-value lebih besar dari t-tabel untuk tingkat
kesalahannya 5% adalah sebesar 1.96 (Ghozali, 2008).
2. Model Pengukuran (Outer Model)
Outer model atau Model Pengukuran mendefinisikan bagaimana setiap blok
indikator berhubungan dengan variabel latennya. Pada model reflektif

12
dilakukan tiga pengujian validitas dan reliabilitas yaitu convergent and
discriminant validity dan composite reliability. Pada Convergent validity nilai
loading 0.5 sampai 0.6 dianggap cukup, untuk jumlah indikator dari variabel
laten berkisar 3 sampai 7. Sedangkan untuk discriminant validity
direkomendasikan nilai AVE (Average Variance Extracted) lebih besar dari
0.50. Pada composite reliability nilai batas yang diterima untuk tingkat
reliabilitas komposit adalah >= 0.70 dengan tingkat kesalahan 5% (Noor, 2014).
Dibawah ini adalah gambaran model secara umum sebelum dilakukan
pengujian model struktural dengan bantuan software SmartPLS 3.0.
Penyusunan hubungan jalur tiap atribut dalam model dapat dilihat pada
Gambar 4.
FOC
EV
INT
RFO

Budaya
Perusahaan
X

Employee
Engagemen
t
Y

ED

EA

SFE
TW

Gambar 4. Model awal Budaya perusahaan terhadap Engagement
Berdasarkan Gambar 4, budaya organisasi diharapkan dapat berpengaruh
terhadap engagement karyawan. Untuk mengetahui pengaruh atau tidaknya
variabel tersebut budaya perusahaan sendiri terdiri beberapa indikator yang dapat
mempengaruhi engagement karyawan yaitu budaya perusahaan Focus on
Customer (FOC), Integrity (INT), Respect for Other (RFO), Strive for Excellence
(SFE) dan Teamwork (TW). Sedangkan engagement sendiri memiliki indikatorindikator pembentuk employee engagement yaitu EV (Engagement Vigor), ED
(Engagement Dedication), dan EA (Engagement Absorption).

HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Responden
Responden penelitian ini berasal dari PT Toyota AUTO 2000 Sales
Operation Cabang Bogor Yasmin. Karakteristik responden diperoleh berdasarkan
identitas karyawan. Setiap Perubahan yang terjadi pada karakteristik responden
akan berpengaruh terhadap hasil analisis deskriptif karena hal tersebut mewakili
persepsi karyawan terhadap pernyataan-pernyataan yang diajukan. Adapun
karakteristik responden secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 4.

13
Tabel 4. Karakteristik responden
Karakteristik Responden
Jenis Kelamin

Usia

Pendidikan Terakhir

Jabatan

Lama Kerja

Pria

Jumlah (orang)
47

Persen (%)
89

Wanita
50
SMA/SMK
D3/AKADEMI
S1/D4
S2
S3
Kepala ADM
Kepala Bengkel
PGA
CRO
Administrasi
MRS/Booking
Service Advisor
Kasir
Foreman
PTM
TL
Instruktur
Valet/Washing
Partsman
Teknisi THS
Teknisi
20 Tahun

6
5
28
12
7
1
40
7
5
1
0
1
1
1
1
3
2
7
2
5
1
1
1
5
2
1
19
2
36
9
6

11
9
53
23
13
2
76
13
9
2
0
2
2
2
2
6
4
13
4
9
2
2
2
9
4
2
36
4
68
17
11

Jenis Kelamin
Karyawan PT Toyota AUTO 2000 Sales Operation Cabang Bogor Yasmin
didominasi oleh karyawan laki-laki dibandingkan karyawan perempuan.
Perbedaan ini terjadi karena AUTO2000 lebih membutuhkan tenaga kerja yang
terampil dibidang automotif dan mengerti bagaimana sistem kerja dibidang
automotif tersebut, karena sebagian besar jenis pekerjaannya adalah pekerjaan
lapangan yaitu teknisi.
Usia
Karyawan PT Toyota AUTO 2000 Sales Operation Cabang Bogor Yasmin
dikelompokan menjadi 5 bagian yaitu 50 tahun. Usia karyawan AUTO2000 didominasi oleh karyawan yang
berusia 20-30 tahun, hal ini disebabkan oleh banyaknya mutasi, perekrutan pada
PT Toyota AUTO 2000 pusat dan juga dibutuhkan banyaknya tenaga kerja lapang
yang berusia muda dan terampil karena jenis pekerjaan teknisi membutuhkan
banyak tenaga kerja.

14

Pendidikan Terakhir
Tingkat pendidikan karyawan AUTO2000 dikelompokkan menjadi 5 bagian
yaitu SMA/SMK, D3/Akademi, S1/D4, S2 dan S3. Secara keseluruhan tingkat
pendidikan karyawan PT Toyota AUTO 2000 Sales Operation Cabang Bogor
Yasmin didominasi oleh karyawan dengan tingkat pendidikan SMA/SMK. Hal ini
disebabkan karena banyaknya karyawan pada jenis pekerjaan lapangan yaitu
teknisi. Jenis pekerjaan teknisi pada AUTO2000 biasanya merekrut karyawan
dengan melihat keterampilan dibidang automotif, sehingga kebanyakan dari
teknisi biasanya lulusan sekolah menengah kejuruan dibidang automotif.
Jabatan
Jabatan karyawan yang ada di AUTO2000 ada 16 bagian, yaitu Kepala
Administrasi, Kepala Bengkel, PGA (Personal General Affair), CRO (Customer
Relation Officer), Administrasi, MRS/Booking, Service Advisor, Kasir, Foreman,
PTM (Pembagi Tugas Mekanik), TL (Team Leader), Instruktur, Valet/Washing,
Partsman, Teknisi THS, dan Teknisi. Jabatan karyawan didominasi oleh Teknisi,
hal ini disebabkan karena pekerjaan ini membutuhkan pekerja yang terampil
dibidang automotif, dan banyaknya pelanggan yang datang untuk memperbaiki
kendaraannya juga mendorong AUTO2000 meningkatkan kinerja dengan
meningkatkan jumlah tenaga kerja lapang pada bidang teknisi.
Lama Kerja
Sebagian besar karyawan PT Toyota AUTO 2000 Sales Operation Cabang
Bogor Yasmin didominasi oleh lama bekerja dengan jangka waktu 1-10 tahun.
Hal ini dapat dikaitkan dengan mutasi-mutasi yang sering dilakukan oleh
AUTO2000 sehingga karyawan paling lama bekerja hanya sampai 10 tahun.
Analisis Deskriptif PT Toyota AUTO 2000 Sales Operation Cabang Bogor
Yasmin Terhadap Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan AUTO2000 terdiri dari 5 budaya yaitu first on customer,
integrity, Respect for others, strive for excellence, dan teamwork. Kelima budaya
inilah yang menjadi indikator pengukuran respon karyawan terhadap budaya
perusahaan AUTO2000. Hasil analisis deskriptif menunjukkan persepsi karyawan
terhadap budaya perusahaan yang diterapkan AUTO2000.
First On Customer
Budaya perusahaan first on customer memiliki pengertian bahwa setiap
karyawan AUTO2000 harus senantiasa memberikan layanan yang melebihi
harapan pelanggan dengan memberikan pengalaman interaksi terbaik, serta
menampilkan kualitas prima yang berfokus pada aspek kecepatan, keramahan dan
keakraban. Persepsi karyawan terhadap budaya perusahaan First On Customer
pada karyawan AUTO2000 cabang Bogor Yasmin dapat dilihat pada Tabel 5.

15
Tabel 5. Persepsi karyawan terhadap budaya perusahaan first on customer
No.
1
2
3
4

5

Pernyataan
Senang bersikap ramah kepada pelanggan
Selalu merespon semua permintaan dan juga
keluhan pelanggan saat bekerja
Selalu mementingkan kepuasan pelanggan
dengan bekerja semaksimal mungkin
Senantiasa memberikan layanan yang melebihi
harapan pelanggan dengan memberikan
interaksi terbaik
Menampilkan kualitas prima yang berfokus
pada aspek kecepatan, keramahan dan
keakraban

Jawaban
Sangat setuju

Persentase (%)
80,76

Setuju

50,94

Sangat setuju

56,60

Sangat setuju

56,60

Sangat setuju

66,03

Berdasarkan Tabel 5, mayoritas karyawan menjawab sangat setuju terhadap
pernyataan yang diajukan. Mayoritas karyawan menjawab sangat setuju dan
merasa mereka senang bersikap ramah kepada pelanggan. Karyawan juga setuju
dan merasa mereka selalu merespon semua permintaan dan keluhan pelanggan
saat bekerja. Mayoritas karyawan menjawab sangat setuju terhadap selalu
mementingkan kepuasan pelanggan dengan bekerja semaksimal mungkin.
Karyawan sangat setuju terhadap pernyataan senantiasa memberikan layanan yang
melebihi harapan pelanggan dengan memberikan interaksi terbaik. Mayoritas
karyawan juga menjawab sangat setuju atas pernyataan menampilkan kualitas
prima yang berfokus pada aspek kecepatan, keramahan dan keakraban.
Integrity
Budaya perusahaan integrity memiliki pengertian bahwa setiap karyawan
AUTO2000 harus memiliki keselarasan niat pikiran, perkataan dan perbuatan
yang baik dan benar sesuai dengan nilai-nilai perusahaan, masyarakat serta
prinsip-prinsip good corporate governance. Tabel 6 menunjukkan persepsi
budaya perusahaan integrity pada karyawan AUTO2000 cabang Bogor Yasmin.
Tabel 6. Persepsi karyawan terhadap budaya perusahaan integrity
No.
1
2
3
4

5

Pernyataan
Selalu jujur dalam bekerja
Sangat menaati peraturan perusahaan
Selalu mengamalkan budaya perusahaan
dalam melakukan pekerjaan
Memiliki keselarasan niat, pikiran, perkataan
dan perbuatan yang baik dan benar sesuai
dengan nilai-nilai perusahaan
Memiliki perkataan dan perbuatan yang baik
dan benar sesuai dengan prinsip-prinsip good
corporate governance (keterbukaan informasi,
kejelasan
fungsi,
pertanggungjawaban,
kemandirian, dan kesetaraan)

Jawaban
Sangat setuju
Setuju

Persentase (%)
71,69
49,65

Setuju

52,83

Sangat setuju

50,94

Setuju

52,83

Berdasarkan Tabel 6, karyawan menjawab sangat setuju terhadap
pernyataan selalu jujur dalam bekerja. Karyawan merasa harus bersikap jujur dan
bertanggung jawab atas pekerjaan mereka demi meningkatkan integritasnya pada
perusahaan dan juga pada diri sendiri. Perusahaan AUTO2000 memiliki
peraturan-peraturan yang harus ditaati oleh seluruh karyawannya. Karyawan
merasa bahwa mereka selalu menerapkan budaya perusahaan dalam melakukan

16
pekerjaannya. Nilai-nilai perusahaan selalu dijunjung tinggi pada perusahaan
maka dari itu karyawan merasa bahwa mereka setuju bahwa mereka memiliki
keselarasan niat, pikiran, perkataan dan perbuatan yang baik dan benar sesuai
dengan nilai-nilai perusahaan. Karyawan merasa bahwa mereka memiliki
perkataan dan perbuatan yang baik dan benar sesuai dengan prinsip-prinsip good
corporate governance (keterbukaan informasi, kejelasan fungsi, pertanggung
jawaban, kemandirian dan kesetaraan).
Respect For Others
Respect for others memiliki pengertian bahwa setiap karyawan AUTO2000
harus senantiasa memberikan penghargaan tertinggi terhadap keberadaan individu
maupun kelompok lain secara obyektif serta mendahulukan kepentingan
organisasi diatas kepentingan individu.
Tabel 7. Persepsi karyawan terhadap budaya organisasi respect for others
No.
1
2

3

4

5

Pernyataan
Saling menjaga sikap dan perilaku antar rekanrekan kerja
Menggunakan bahasa yang mencerminkan rasa
hormat kepada orang lain pada semua level di
dalam perusahaan
Menyebarkan informasi secara luas, sehingga
setiap orang yang ada di dalam perusahaan
dapat memperoleh informasi yang diperlukan
Senantiasa memberikan penghargaan tertinggi
terhadap
keberadaan
individu
maupun
kelompok lain secara obyektif
Mendahulukan kepentingan organisasi diatas
kepentingan individu

Jawaban

Persentase (%)

Sangat setuju

58,49

Setuju

54,71

Setuju

67,92

Setuju

69,81

Setuju

66,03

Berdasarkan Tabel 7, mayoritas karyawan menjawab setuju terhadap
pernyataan yang diajukan. Karyawan sangat setuju dan merasa bahwa mereka
saling menjaga sikap dan perilaku antar rekan-rekan kerjanya. Karyawan setuju
dan merasa bahwa mereka menggunakan bahasa yang mencerminkan rasa hormat
kepada orang lain pada semua level di dalam perusahaan. Penyebaran informasi
pada perusahaan dilakukan secara vertikal yaitu aliran informasi dari atasan ke
bawahan atau bawahan ke atasan, lalu horizontal yaitu sesama karyawan.
karyawan setuju dan merasa bahwa mereka sudah menyebarkan informasi secara
luas, sehingga setiap orang yang ada di dalam perusahaan dapat memperoleh
informasi yang diperlukan. Mayoritas karyawan merasa senantiasa memberikan
penghargaan tertinggi terhadap keberadaan individu maupun kelompok lain secara
obyektif. Perusahaan memerlukan karyawan yang mengesampingkan kepentingan
pribadinya pada saat bekerja dan dapat bersikap profesional dalam bekerja.
Mayoritas karyawan sudah merasa mendahulukan kepentingan organisasi diatas
kepentingan individu.
Strive For Excellence
Budaya perusahaan strive for excellence memiliki pengertian bahwa setiap
karyawan AUTO2000 menghasilkan kualitas kerja terbaik secara optimal dalam
segala hal, serta selalu mencoba keluar dari zona kenyamanannya melalui
tindakan yang inovatif dan kreatif.

17
Tabel 8. Persepsi karyawan terhadap budaya organisasi strive for excellence
No.
1
2
3
4
5

Pernyataan
Selalu melakukan tindakan yang kreatif dan
inovatif saat bekerja
Menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
Standart Operational Procedure (SOP)
Siap menghadapi berbagai resiko kerja
Selalu mau belajar untuk meningkatkan kinerja
dan kualitas kerja secara optimal
Pemecah masalah yang inovatif

Jawaban

Persentase (%)

Setuju

50,94

Sangat Setuju

54,72

Setuju

69,81

Sangat setuju

54,72

Setuju

56,60

Berdasarkan Tabel 8, mayoritas karyawan menjawab sangat setuju terhadap
pernyataan yang diajukan. Perusahaan AUTO2000 membutuhkan karyawan yang
kreatif dan inovatif dalam bekerja, maka dari itu perusahaan selalu memberikan
pelatihan-pelatihan kreatifitas kepada karyawannya, hal ini guna meningkatkan
kreatifitas karyawannya. Karyawan menjawab setuju dan merasa selalu
melakukan tindakan yang kreatif dan inovatif saat bekerja. Pada perusahaan
AUTO2000 mayoritas karyawannya setuju dan merasa sudah menyelesaikan
pekerjaannya sesuai dengan SOP. Karyawan menjawab setuju dan merasa bahwa
mereka siap menghadapi berbagai resiko dalam pekerjaannya dan selalu mau
belajar untuk meningkatkan kinerja dan kualitas kerja secara optimal mereka juga
setuju bahwa mereka adalah pemecah masalah yang inovatif.
Teamwork
Teamwork memiliki pengertian bahwa setiap karyawan AUTO2000
diharapkan dapat berinteraksi koordinatif baik internal maupun lintas fungsi
dalam mencapai tujuan bersama tanpa memandang perbedaan untuk mencapai
hasil berlipat ganda. AUTO2000 sangat mementingkan kerjasama untuk
memajukan perusahaannya. Berikut pernyataan-pernyataan yang diajukan oleh
peneliti untuk mengetahui seberapa besar kerjasama pada karyawan AUTO2000.
Tabel 9. Persepsi karyawan terhadap budaya organisasi teamwork
No.
1
2
3
4

5

Pernyataan
Dapat bekerja sama dengan baik saat bekerja
Bekerja sama dalam mewujudkan visi dan misi
perusahaan
Kerja tim digunakan untuk menyelesaikan
pekerjaan, bukan semata-mata sebagai hirarki
Sering melakukan diskusi dengan rekan kerja
maupun atasan untuk memecahkan suatu
permasalahan
Tim adalah fondasi dalam bekerja

Jawaban
Sangat setuju

Persentase (%)
56,60

Setuju

58,49

Sangat setuju

50,94

Setuju

62,26

Sangat Setuju

56,60

Berdasarkan Tabel 9, hasil kuesioner menunjukkan bahwa mayoritas
karyawan menjawab sangat setuju terhadap pernyataan yang diajukan. Kerjasama
dalam sebuah tim sangat dibutuhkan dalam pekerjaan. Karyawan AUTO2000
menjawab sangat setuju dan merasa dapat bekerja sama dengan baik saat bekerja.
AUTO2000 mempunyai visi, misi dan tujuan yang harus dicapai. Karyawan
menjawab setuju atas pernyataan bekerja sama dalam mewujudkan visi dan misi
perusahaan. Karyawan AUTO2000 juga sangat setuju atas pernyataan kerja tim
digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan, bukan semata-mata sebagai hirarki.

18
Karyawan juga merasa bahwa mereka sering melakukan diskusi dengan rekan
kerja maupun atasan untuk memecahkan suatu masalah.
Analisis Deskriptif PT Toyota AUTO 2000 Sales Operation Cabang Bogor
Yasmin Terhadap Employee Engagement
Engagement dapat diukur berdasarkan 3 indikator, yakni vigor, dedication,
dan arbsorption. Hasil analisis deskriptif menunjukkan persepsi engagement
individu pada karyawan AUTO2000.
Vigor
Vigor adalah salah satu karakteristik employee engagement menurut
Schaufeli yang memiliki unsur meliputi tingkat kekuatan dan ketahanan mental
dalam bekerja, kesediaan untuk berusaha dengan sungguh-sungguh di dalam
pekerjaan dan gigih dalam menghadapi kesulitan.
Tabel 10. Persepsi karyawan terhadap employee engagement vigor
No.
1
2
3
4
5

Pernyataan
Merasa sangat berenergi saat bekerja
Merasa kuat dan bersemangat saat bekerja
Dapat terus bekerja dalam waktu yang lama.
Memiliki ketahanan kerja yang sangat
tinggi.
Pantang menyerah dalam bekerja, bahkan
ketika sesuatu tidak berjalan dengan baik.

Jawaban
Setuju
Setuju
Setuju

Persentase (%)
71,69
71,69
64,15

Setuju

71,69

Setuju

56,60

Tabel 10, menunjukkan karyawan AUTO2000 menjawab setuju bahwa
mereka merasa sangat berenergi saat bekerja. Karyawan juga menjawab setuju
dan merasa kuat dan bersemangat saat bekerja. Pernyataan dapat terus bekerja
dalam waktu yang lama mendapat respon setuju yang berarti karyawan merasa
mereka dapat terus bekerja dalam waktu yang lama. Karyawan setuju dan merasa
memiliki ketahanan kerja yang sangat tinggi dan merasa bahwa mereka pantang
menyerah dalam bekerja, bahkan ketika sesuatu tidak berjalan dengan baik.
Dedication
Karakteristik employee engagement yang kedua menurut Schaufeli yaitu
dedication. Dedication adalah keterlibatan yang kuat yang ditandai oleh
antusiasme, rasa bangga dan inspirasi.
Tabel 11. Persepsi karyawan terhadap emplo