Analisis Faktor-Faktor Yang Dipentingkan Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Sim Card Simpati Di Era Mobile Apps (Studi Kasus Mahasiswa Strata 1 Institut Pertanian Bogor)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG DIPENTINGKAN
KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN
SIM CARD SIMPATI DI ERA MOBILE APPS
(STUDI KASUS MAHASISWA STRATA 1
INSTITUT PERTANIAN BOGOR)

BUDI PRASETYO PRAKOSO

DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

ii

iii

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudulAnalisis Faktor-Faktor

Yang Dipentingkan Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Sim Card Simpati di
Era Mobile Apps adalah benar karya saya dengan arahan dari dosen pembimbing
dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun.
Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun
tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan
dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Juni 2014

Budi Prasetyo Prakoso
NIM H24100025

iv

ABSTRAK
BUDI PRASETYO PRAKOSO. Analisis Faktor-Faktor Yang Dipentingkan
Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Sim Card Simpati di Era Mobile Apps
(Studi Kasus Mahasiswa Strata 1 IPB). Dibimbing oleh MIMIN AMINAH.
Telkomsel sebagai operator seluler terbesar di Indonesia dengan kartu

GSM prabayar simPATI yang merupakan produk dengan penjualan terbesar tetap
berusaha menjadi market leader dalam bisnis ini.
Faktor yang terbentuk dari analisis faktor yaitu sebanyak 4 faktor yang
menjadikannya sebagai faktor yang dipentingkan konsumen dalam pembelian
kartu Simpati. Faktor-faktor tersebut adalah faktor efisiensi dan opportunity,
faktor komunikasi dan motivasi, faktor biaya dan pengaruh orang lain, dan faktor
manfaat utama.
Pada faktor efisiensi dan opportunity terdapat atribut kemudahan membeli
dan isi ulang, harga isi ulang, jangka waktu (masa aktif), dan tempat penjualan.
Kemudian pada faktor komunikasi dan motivasi terdapat atribut promosi (iklan),
merek yang terkenal, motivasi pembelian, dan informasi. Sedangkan pada faktor
biaya dan pengaruh orang lain terdapat atribut harga kartu perdana, tarif biaya
(SMS dan telepon),bonus (SMS dan telepon), dan pengaruh orang lain. Dan faktor
yang terakhir yaitu manfaat utama, terdapat atribut kecepatan internet dan
kelancaran berkomunikasi.
Kata kunci : efisiensi, komunikasi, Simpati, manfaat utama, pengaruh orang lain.

ABSTRACT
BUDI PRASETYO PRAKOSO. Factors Analysis Are Affecting Consumers In
Buying Simpati Sim Card In Mobile Apps Era. Supervised by MIMIN AMINAH

Telkomsel as the biggest operator cellular in Indonesia with GSM prepaid
card Simpati which is the biggest selling product keep trying to be the market
leader in this business.
Factors are made of factor analysis is four factors have been made as
consumers important factor in buting Simpati card. The factors are efficiency and
opportunity, communication and motivation, charges and influence of other
people and major advantage.
In efficiency and opportunity there is an easily in buying voucher, the
prices, effective terms and the place. And then in communicationand motivation
there is an advertisement, brand name, motivation of buting and information.
Meanwhile in charging and influence of of other people there is price, prime card
(SMS and phone cell), bonus (SMS and phone cell)and influence of other people.
And the last factor is the major advantage, there is high speed internet service and
communication.
Key words : communication, efficiency, influence of other people, major
advantage, Simpati.

v

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG DIPENTINGKAN

KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN
SIM CARD SIMPATI DI ERA MOBILE APPS
(STUDI KASUS MAHASISWA STRATA 1
INSTITUT PERTANIAN BOGOR)

BUDI PRASETYO PRAKOSO

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
pada
Departemen Manajemen

DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

vii


Judul Skripsi :Analisis Faktor-Faktor Yang Dipentingkan Konsumen Dalam
Keputusan Pembelian Sim Card Simpati Di Era Mobile Apps (Studi
Kasus Mahasiswa Strata 1 Institut Pertanian Bogor)
Nama
: Budi Prasetyo Prakoso
NIM
: H24100025

Disetujui oleh

Ir Mimin Aminah, MM
Dosen Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Mukhamad Najib, STP, MM
Ketua Departemen

Tanggal lulus:


viii

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih
dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Februari 2014 ini Analisis FaktorFaktor Yang Dipentingkan Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Sim Card
Simpati Di Era Mobile Apps (Studi Kasus Mahasiswa Strata 1 Institut Pertanian
Bogor).
Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Ir. Mimin Aminah, MM selaku
dosen pembimbing. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu,
serta seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih sayangnya.
Semoga skripsi ini bermanfaat.

Bogor, Juni 2014
Budi Prasetyo Prakoso

ix

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

ix

DAFTAR GAMBAR

ix

DAFTAR LAMPIRAN

ix

PENDAHULUAN

1

Latar Belakang

1


Perumusan Masalah

2

Tujuan Penelitian

2

Manfaat Penelitian

2

Ruang lingkup

2

Atribut

3


METODE

3

Kerangka Pemikiran

3

Lokasi dan Waktu Penelitian

4

Jenis dan Sumber Data

4

Metode Penarikan Sampel

5


Uji Instrumen

6

Uji Validitas

6

Uji Realibilitas

6

Metode Pengolahan dan Analisis Data

7

Analisis Deskriptif

7


Analisis Faktor

7

HASIL DAN PEMBAHASAN

9

Gambaran Umum Perusahaan

9

Karakteristik Konsumen

10

Proses Pengambilan Keputusan

10

Faktor-Faktor yang Dipentingkan Konsumen Pada Pembelian Simpati

11

Faktor Pertama (Efisiensi dan Opportunity)

12

Faktor Kedua (Kekuatan Komunikasi dan Motivasi

13

Faktor Ketiga (biaya dan Pengaruh Orang Lain)

15

Faktor keempat (Manfaat Utama)

16

x

Implikasi Manajerial

16

SIMPULAN DAN SARAN

17

DAFTAR PUSTAKA

19

LAMPIRAN

20

xi

DAFTAR TABEL
1.
2.
3.
4.

Jumlah mahasiswa per Fakultas
Karakteristik konsumen
Proses tahapan pengambilan keputusan
Faktor-faktor yang terbentuk

5
10
11
12

DAFTAR GAMBAR
1.

Kerangka pemikiran penelitian

4

DAFTAR LAMPIRAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12a
12b
12c
12d
13a
13b
14a
14b
14c
15a
15b
15c
15d
15e
16a
16b
16c

Kuesioner
Uji validitas
Uji reliabilitas
Tabel data operator beserta penggunanya di Indonesia
Tabel data jumlah pengguna mobile apps dari tahun ke tahun
Tabel tren penggunaan layanan data, layanan suara, dan SMS
Karakteristik konsumen (jenis kelamin)
Karakteristik konsumen (usia)
Karakteristik konsumen (semester)
Karakteristik konsumen (sumber keuangan)
Karakteristik konsumen (penerimaan per bulan)
Pengenalan kebutuhan (manfaat yang diharapkan)
Pengenalan konsumen (motivasi)
Pengenalan konsumen (faktor penghalang)
Pengenalan konsumen (kebiasaan pengguna)
Pencarian informasi (sumber informasi)
Pencarian informasi (hal yang menjadi perhatian)
Evaluasi alternatif (kriteria yang menjadi pertimbangan pembelian)
Evaluasi alternatif (pengguna kartu lain)
Evaluasi alternatif (kriteria pertimbangan dalam menggunakan
kartu lain)
Keputusan pembelian (tempat membeli kartu Simpati)
Keputusan pembelian (alasan membeli di tempat tersebut)
Keputusan pembelian (keputusan dalam pembelian)
Keputusan pembelian (pengaruh dari orang lain dalam
keputusan pembelian)
Keputusan pembelian (pemberi pengaruh keputusan)
Evaluasi pasca pembelian (tingkat kepuasan)
Evaluasi pasca pembelian (pengaruh dari iklan merek lain)
Evaluasi pasca pembelian (keunggulan kartu Simpati
dibandingkan kartu lain)

20
25
25
25
25
26
26
26
26
26
27
27
27
27
28
28
28
29
29
29
29
30
30
30
30
30
31
31

xii

16d
16e
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.

Evaluasi pasca pembelian (persepsi terhadap kartu Simpati)
Evaluasi pasca pembelian (pengeluaran pulsa per bulan)
Bartlett‟s test spericity awal
Anti image matrice awal
Communalities awal
Measure Sampling Adequancy (MSA) awal
Total variance explained awal
Component matrix awal
Bartlett‟s test spericity setelah reduksi variabel
Anti image matrice setelah reduksi variabel
Communalities setelah reduksi variabel
Measure Sampling Adequancy (MSA) setelah reduksi
variabel
27. Total variance explained setelah reduksi variabel
28. Component matrix setelah reduksi variabel
29. Component matrix setelah dirotasi

31
31
32
32
33
33
34
35
35
36
36
37
37
38
38

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Telkomsel merupakan perusahaan telekomunikasi dengan jumlah pengguna
terbanyak di Indonesia dengan pesaing terdekatnya yaitu operator XL. Tabel data
operator beserta penggunanya di Indonesia dapat di lihat pada Lampiran Tabel 4.
Porsi pelanggan kartu AS, Simpati dan Kartu Halo masing-masing sebesar 40 %,
58 %, dan 2 % (Rouzni 2013). Saat ini Simpati masih menjadi produk dengan
pendapatan terbesar. Kontribusi segmen muda terhadap penggunaan sim card
Telkomsel cukup besar terutama layanan data dimana kebanyakan dari mereka
menggunakan Simpati.
Banyaknya perusahaan yang terjun ke industri telekomunikasi
menyebabkan persaingan pasar semakin ketat dimana setiap operator seluler
berusaha menarik konsumen agar tertarik untuk menggunakan produk sim
cardnya. Salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan menurunkan tarif yang
kemudian berkembang menjadi fenomena perang tarif antar operator. Kebijakan
ini dilakukan dengan asumsi bahwa usaha promosi tersebut dapat membantu
perusahaan dalam mempertahankan konsumen yang sudah ada sekaligus usaha
untuk menarik konsumen baru. Banyaknya opsi produk sim card yang ditawarkan
di pasar membuat masyarakat cenderung bersikap rasional dan selektif dalam
membeli barang. Hal ini tentunya sangat menguntungkan konsumen di mana
mereka dapat menikmati pesta tarif karena para operator ramai-ramai menurunkan
tarif mereka dan konsumen dapat memilihsim card sesuai dengan kebutuhan.
Hadirnya mobile apps seperti Line,Whatsapp, Kakao talk, dan WeChat
dimana disematkan fitur-fitur seperti chatting, video call, telepon gratis, games,
berbagi foto dan video hanya dengan menggunakan paket data internet yang
terhitung lebih terjangkau dibandingkan menggunakan cara konvensional. Tren
baru ini tentunya akan menggeser perilaku konsumen yang awalnya sering
menggunakan SMS, MMS, dan telepon maupun video call menjadi lebih sering
menggunakan paket internet untuk mengakses mobile apps. Hal ini juga jelas
akan mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih penggunaan simcard
yang sesuai dengan kebutuhan saat ini.Menurut Afrizal Abdul Rahim, Regional
Head of Ericsson ConsumerLabSouth East Asia dan Oceania selain digunakan
untuk mengakses layanan OTT konsumen di Indonesia juga kerap menggunakan
smartphone untuk browsing internet (80%), email (41%), akses aplikasi (14%),
sosial media (68%), dan video klip (28%). Operator telekomunikasi diIndonesia
sudah mulai merasa terusik dengan hadirnya layanan instant messenger seperti
WeChat, Line, KakaoTalk dan WhatsApp. Mau tidak mau operator di Indonesia
akhirnya melirik layanan Over The Top (OTT) instant messenger. Untuk
perkembangan para penggunanya pun dapat dilihat pada Lampiran Tabel 5.
Untuk Whatsapp Indonesia menduduki peringkat empat dunia. Sedangkan
capaian angka pengguna LINE di Indonesia (14 juta) tersebut sekaligus
menghantarkan Indonesia sebagai negara pengguna LINE urutan kelima di dunia
setelah Jepang (47 juta), Thailand (18 juta), Taiwan (17 juta), dan Spanyol (15
juta). Sementara di tahun 2013 lalu, KakaoTalk tercatat sudah berhasil menjaring
13 juta pengguna dari Indonesia. pertumbuhan jumlah pengguna KakaoTalk

2

meroket 3.000% dalam kurun waktu hampir setahun ini, sekaligus menjadikan
Indonesia negara kedua pengguna KakaoTalk terbesar di dunia. Di Indonesia
terjadi peningkatan registrasi penggunaan WeChat hingga mencapai 2000%
sekaligus Indonesia menjadi salah satu negara pengguna WeChat terbesar di dunia
di susul India (Indonesia…2013).
Dengan meningkatnya aktivitas perusahaan sebagai perusahaan terkemuka,
maka perlu dilakukan analisis terhadap faktor yang dipentingkan dalam rangka
meningkatkan tingkat kepuasan konsumen dalam penggunaannya. Hal ini untuk
melihat faktor-faktor apa yang dipentingkan konsumen dalam memilih produk
yang dipasarkan oleh perusahaan. Berdasarkan latar belakang dan data yang telah
disampaikan maka penulis tertarik untuk meneliti tentang “Analisis Faktor-Faktor
Yang Dipentingkan Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Sim Card Simpati di
Era Mobile Apps”.

Perumusan Masalah
1. Bagaimana karakteristik pengguna sim card Simpati?
2. Bagaimana proses pengambilan keputusan konsumen dalam pembelian sim
card Simpati pada mahasiswa S1 IPB?
3. Faktor-faktor apa saja yang dipentingkan konsumen dalam pembeliansim card
Simpati?

Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengidentifikasi karakteristik pengguna sim card Simpati.
2. Menganalisis proses pengambilan keputusan pembelian sim card Simpati.
3. Menganalisis faktor-faktor yang dipentingkan konsumen terhadap pembelian
sim card Simpati.

Manfaat Penelitian
1. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan
masukkan yang berguna untuk perusahaan operator sebagai bahan
pertimbangan dalam membuat kebijakan dan strategi pemasaran.
2. Bagi pihak lain, dapat sebagai bahan refrensi yang nantinya dapat memberikan
perbandingan dalam mengadakan penelitian pada masa yang akan datang.

Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dibatasi pada produk yang diteliti, yaitu hanya pada produk
sim card Simpati dan responden meliputi mahasiswa S1 IPB kecuali TPB dan
ekstensi.

3

Atribut
Dalam penelitian ini terdapat 15 atribut yang akan dianalisis untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen terhadap
pembelian kartu Simpati. Atribut-atribut tersebut yaitu harga kartu perdana, tarif
(biaya telepon/SMS), kekuatan sinyal, kecepatan internet, promosi (iklan), bonus
(telepon, SMS, dan lain-lain), merek yang terkenal, kemudahan membeli dan isi
ulang, harga isi ulang, jangka waktu (masa aktif), kelancaran berkomunikasi,
motivasi pembelian, informasi, tempat penjualan, dan pengaruh orang lain.
Variabel tersebut didapatkan dari jurnal dan disesuaikan dengan teori bauran
pemasaran jasa 8P dan 5 dimensi kualitas jasa (Lovelock dan Wright 2005).
Berdasarkan jurnal Nela et al. (2012) terdapat empat atribut yang
mempengaruhi keputusan pembelian simcard yaitu citra merek, kualitas produk,
harga, dan promosi. Kemudian dalam jurnal lain ( Muliati at al. 2013) disebutkan
ada sebelas atribut yang mempengaruhi keputusan pembelianyaitu sinyal yang
kuat, harga perdana yang murah, harga voucher isi ulang yang murah, tarif sms
yang murah, pusat pelayanan mudah ditemui, bonus yang diberikan menarik,
iklan yang menarik, jangkauan yang luas, undian yang banyak, tempat penjualan
yang mudah ditemui, dan harga percakapan yang murah. Sedangkan dalam jurnal
Handy (2010) disebutkan bahwa ada empat faktor yang mempengaruhi keputusan
pembelian simcard yaitu pertama faktor budaya contohnya kultur dan kelas sosial.
Kedua, faktor sosial yang mencerminkan penghasilan,pekerjaan, pendidikan, dan
tempat tinggal. Sedangkan yang ketiga, faktor kepribadian yang di dalamnya
meliputi usia dan siklus hidup, pekerjaan dan keadaan ekonomi, kepribadian, gaya
hidup dan konsep diri. Dan yang keempat, faktor psikologi utama/kejiwaan yang
terdiri dari motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan pendirian.

METODE

Kerangka Pemikiran Peneltian
Persaingan bisnis antara operator seluler di Indonesia sangat ketat sehingga
banyak sekali alternatif produk kartu seluler atau sim card yang ditawarkan
kepada konsumen. Setiap perusahaan operator seluler berusaha mengetahui
bagaimana pengetahuan konsumen tentang produknya. Berdasarkan pengetahuan
konsumen tersebut maka perusahaan akan mampu melihat bagaimana perilaku
konsumen terhadap produk yang dipasarkan, termasuk keputusan pembeliaannya.
Berikut kerangka pemikiran yang disajikan dalam Gambar 1.

4

Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kampus Institut Pertanian Bogor yang berlokasi
di Dramaga, Bogor. Sedangkan waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada
bulan Februari 2014 sampai dengan Maret 2014.
Jenis Dan Sumber Data

1.

2.

Dalam penelitian ini terdapat dua jenis data, yaitu data primer dan sekunder.
Data primer, diperoleh melalui observasi dan survei. Metode survei
dilakukan dengan caramenyebarkan kuesioner dan wawancara yang
mendalam terhadap 100 responden. Observasi dilakukan dengan
pengamatan langsung yang dapat dilakukan dengan menggunakan seluruh
alat indera. Paketkuesioner terdiri dari empat bagian. Bagian pertama adalah
screening, yaituberupapertanyaan penyaring yang digunakan untuk
mengetahui apakah konsumen yang akandijadikan responden benar-benar
memiliki kriteria sebagai responden. Kriteria yangditetapkan untukmenjadi
responden adalah mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor penggunakartu
simPATI yang telah menggunakan kartu tersebut lebih dari tiga bulan.
Bagian keduaberupa pertanyaan-pertanyaan mengenai identitas responden.
Bagian ketiga memuat beragam pertanyaan mengenai proses keputusan
pembelian konsumen dan bagian keempatmemuat pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan sikap dan perilaku konsumen.Kuesioner
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1.
Data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan dengan mempelajari
literatur, jurnal,semua sumber yang memungkinkan dan berkaitan dengan
perilaku pembelian yang menjadi obyek penelitian termasuk media internet.
Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa S1 IPB meliputi sembilan
fakultas.

5

Metode Penarikan Sampel
Dari populasi ini diambil contoh mahasiswa S1 yang menggunakan kartu
simPATI. Menurut Suliyanto (2005), jumlah contoh dapat ditentukan dengan
rumus Slovin (e = 10%), yaitu :
………………....(1)
keterangan
n = jumlah contoh yang akan diambil
N = jumlah populasi
e = kesalahan yang dapat ditolerir
Menurut data Direktorat Administrasi dan Jaminan Mutu Pendidikan
(AJMP) IPB, jumlah mahasiswa S1 IPB yang aktif sampai 4 Oktober 2013 adalah
15.547 mahasiswa. Dengan rumus Slovin, maka diperoleh jumlah responden :
= 99,36 = 100 responden
Jumlah responden yang diambil sebanyak 100 orang (pembulatan ke atas).
Penarikan contoh dilakukan dengan metode nonprobability sampling sehingga
semua unsur populasi belum tentu memiliki peluang yang sama untuk dipilih
menjadi anggota contoh. Pengambilan sampel dilakukan dengan quota sampling,
yaitu dengan memutuskan kriteria-kriteria yang digunakan sebagai acuan
penarikan contoh pada jumlah tertentu. Sampel yang digunakan dalam penelitian
ini distratifikasikan secara proporsional menurut jumlah mahasiswa perfakultas,
namun tidak dipilih secara acak tetapi secara kebetulan saja (accidental).
Tabel 1. Jumlah mahasiswan per Fakultas
Fakultas
Pertanian
Kedokteran Hewan
Perikanan dan Ilmu Kelautan
Peternakan
Kehutanan
Teknologi Pertanian
Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam
Ekonomi dan Manajemen
Ekologi Manusia
Total

Populasi (orang)
2011
774
1677
995
1774
1885
3139

Sampel (orang)
13
5
12
6
11
12
20

1984
1308
15547

13
8
100

(IPB 2013)
Proporsi jumlah responden tiap fakultas didapat dengan membagi jumlah
mahasiswa perfakultas dengan keseluruhan jumlah mahasiswa S1 IPB. Tujuan
quota sampling ini adalah memastikan bahwa berbagai subkelompok dari suatu
populasi akan terwakili pada karakteristik sampel yang relevan dalam jumlah

6

yang diharapkan. (Santoso dan Tjiptono 2001). Prosedur pencarian sampel ini
dilakukan berdasarkan accidental/kebetulan.

Uji Instrumen
Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu
kuesioner (Simamora 2004). Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan
korelasi Product Moment yang digunakan untuk menentukan suatu besaran yang
menyatakan seberapa kuat hubungan satu peubah dengan peubah yang lain.
Rumus untuk korelasi Product Moment sebagai berikut :
………....(2)



keterangan
r = Koefisien validitas yang dicari
n = Jumlah responden
X = Skor masing-masing pertanyaan X
Y = Skor masing-masing pertanyaan Y
Angka korelasi yang didapat harus dipertimbangkan dengan angka kritis
tabel korelasi nilai r. Bila nilai r ProductMoment lebih besar dari nilai tabel, maka
pertanyaan tersebut sahih. Hasil yang diperoleh dari uji validitas terhadap 15
atribut dengan menggunakan SPSS mendapatkan hasil bahwa seluruh atribut
dalam penelitian ini valid. Hal ini karena seluruh atribut memiliki r-hitung>r-tabel
yaitu dengan rentang 0,398-0,763 dimana tidak ada r-hitung yang di bawah r-tabel
atau 0,361 (Lampiran 2).

Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat ukur
di dalam mengukur gejala yang sama. Kuesioner reliable adalah kuesioner yang
apabila dicobakan berulang-ulang kepada kelompok yang sama akan
menghasilkan data yang sama. Uji realibilitas data kuesioner dilakukan dengan
menggunakan metode Cronbach’s Alpha dengan rumus:
[

][

Keterangan :
r11
= realibilitas instrument
k
= banyak butir pertanyaan
= jumlah varian butir
= varian total

]……………. (3)

7

Uji reliabilitas dilakukan pada 30 responden dimana realibilitas suatu
konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha lebih dari
0.60. Dengan menggunakan SPSS versi 19 mendapatkan hasil Cronbach’s Alpha
lebih dari 0.60 yaitu sebesar 0,820 sehingga seluruh atribut dalam kuesioner dapat
dinyatakan reliable (Lampiran 3).

Metode Pengolahan dan Analisis Data
Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan bentuk analisis data penelitian untuk menguji
generalisasi hasil penelitian yang didasarkan atas satu sampel. Analisis deskriptif
menggunakan satu variabel atau lebih tetapi bersifat mandiri. Analisis ini tidak
berbentuk perbandingan atau hubungan (Hasan 2004).
Analisis deskriptif pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui
karakteristik konsumen dan proses pengambilan keputusan pembelian sim card
Simpati melalui perhitungan persentase jumlah responden yang disajikan dalam
bentuk tabulasi sederhana.

Analisis Faktor
Analisis faktor dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui preferensi
pengguna simcard Simpati. Menurut Suliyanto (2005), analisis faktor adalah suatu
teknik untuk menganalisis tentang saling ketergantungan (interdependence) dari
beberapa variabel secara simultan dengan tujuan untuk menyederhanakan dari
bentuk hubungan antara beberapa variabel yang diteliti menjadi sejumlah faktor
yang lebih sedikit daripada variabel yang diteliti, yang berarti dapat juga
menggambarkan tentang struktur data dari penelitian. Pada prinsipnya analisis
faktor digunakan untuk mengelompokkan beberapa variabel yang memiliki
kemiripan untuk dijadikan satu faktor sehingga dimungkinkan dari beberapa
atribut yang mempengaruhi suatu komponen variabel dapat diringkas menjadi
beberapa faktor utama yang jumlahnya lebih sedikit.Dalam tahapan analisis faktor
terdapa beberapa tahapan dan uji yang harus dilakukan, yaitu:
1.Menentukan variabel-variabel yang akan dianalisis.
2. Menguji faktor-faktor dengan menggunakan uji Bartlett Test of Spericity dan
Measure of Sampling Adequancy (MSA).
-Langkah awal yang dilakukan adalah menguji variabel-variabel tersebut
Menggunakan uji Bartlett Test of Spericity dan Measure of Sampling
Adequancy (MSA). Bartlett Test of Spericity merupakan suatu uji statistic
yang digunakan untuk menguji hipotesis bahwa variabel tidak saling
berkorelasi dalam populasi. Dalam analisis faktor, hasil yang diinginkan
adalah adanya korelasi diantara suatu variabel. Jika nilai Bartlett hitung >
Bartlett tabel, atau Sign < Alpha 5%, maka menunjukkan bahwa terjadi
korelasi yang signifikan diantara variabel yang dianalisis dan proses dapat
dilanjutkan. Pada tabel hasil awal pengolahan berikut menunjukkan nilai Sign

8

< Alpha 5% maka hal ini menunjukkan bahwa ada korelasi antar variabel dan
proses dapat dilanjutkan.
-Measure of Sampling Adequancy dalam SPSS menggunakan indeks Kaiser
Meyer Olkin sehingga sering disebut Kaise Meyer Olkin of Sampling
Adequancy (KMO MSA) yaitu suatu indeks yang digunakan untuk
meneliti ketepatan analisis faktor. Nilai KMO MSA sebesar 0,5 – 1,0
menunjukkan bahwa proses analisis faktor yang dilakukan sudah tepat
dan dapat dilanjutkan. Pada pengolahan data di awal menunjukkan nilai
KMO MSA 0,676 yang artinya > 0,5 dan pengolahan data dapat
dilanjutkan ke tahap selanjutnya. Selanjutnya pada tabel Anti-image
Metrices pada bagian Anti image correlation dapat dilihat sejumlah angka
yang membentuk diagonal bertanda „a‟ menunjukkan nilai MSA dari
masing-masing variabel yang diteliti. Nilai MSA yang > 0,5 menunjukkan
bahwa variabel tersebut mempengaruhi dalam pembelian simcard Simpati,
jika terdapat variabel yang memiliki nilai MSA < 0,5 maka variabel
tersebut harus dikeluarkan kemudian melakukan langkah ulang tanpa
mengikutsertakan variabel yang tidak layak tersebut. Dapat dilihat bahwa
dari 15 variabel yang diuji ternyata hanya hanya 2 variabel yang dianggap
tidak mempengaruhi konsumen dalam pembelian kartu Simpati, yaitu
variabel kekuatan sinyal dan variabel kecepatan internet dimana nilai
MSA variabel kekuatan sinyal 0,492 dan variabel kecepatan internet 0,495.
Selanjutnya diperlukan reduksi/ pengujian ulang terhadap variabelvariabel yang tidak berpengaruh tersebut, satu per satu. Yaitu dengan
mengeluarkan variabel kekuatan sinyal terlebih dahulu.
3. Tahap selanjutnya yaitu melakukan proses factoring, di mana proses ini
dilakukan pada variabel-variabel yang sudah lolos uji MSA sebelumnya.
Proses factoring yaitu proses pemisahan variabel-variabel yang memenuhi
korelasi dari nilai MSA sebelumnya menjadi suatu kelompok/ grup tertentu.
Umumnya metode yang digunakan dalam proses factoring adalah Principal
Component Analysis (PCA) atau Analisis Komponen Utama (AKU). Metode
PCA adalah suatu metode analisis yang digunakan untuk mengelompokkan
beberapa variabel menjadi suatu kelompok variabel yang lebih sedikit, dimana
pengelompokkan ini didasarkan pada kesamaan sifat/karakteristik yang
dimiliki oleh data-data variabel tersebut dan dalam proses ini akan
menghasilkan nilai communalities. Pada tabel communalities nilai initial yang
berjumlah 1 merupakan varian variabel sebelum dilakukan ekstraksi yang
berarti variabel tersebut 100% membentuk faktor tersebut karena faktor
sebelum ekstraksi sama dengan variabel. Selanjutnya nilai extraction
merupakan nilai varian dari suatu variabel yang dapat dijelaskan oleh faktor
yang akan terbentuk. Nilai communalities yang semakin besar menunjukkan
hubungan yang semakin kuat dengan faktor yang nantinya terbentuk.
Pembentukkan faktor ini dapat dilihat dalam tabel Total Variance Explained di
mana nilai Eigen harus berada di atas nilai 1. Variabel yang memiliki nilai
loading factor < 0,5 dianggap tidak memiliki peranan yang berarti terhadap
faktor yang terbentuk sehingga variabel tersebut dapat diabaikan dalam
pembentukannya

9

4. Proses selanjutnya Rotation yang tujuannya untuk memperjelas posisi variabelvariabel yang dianalis dalam kelompok faktor, karena dalam proses factoring
biasanya masihterdapat variabel-variabel yang belum mempunyai posisi yang
jelas dalam suatu kelompok/grup faktor. Umumnya metode rotasi yang
digunakan adalah metode Varimax.
5. Interpretasi penamaan faktor yang terbentuk. Penamaan faktor yang terbentuk
dapat dilakukan dengan dua cara yaitu, menamakan faktor dengan nama
variabel yang membentuk faktor itu sendiri atau dengan nama variabel yang
memiliki nilai factor loading tertinggi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan
Perusahaan Telkomsel bergerak di bidang operator jasa telekomunikasi
selular dengan frekuensi jaringan operator 900/1800 GSM. Telkomsel adalah
kependekan dari ”Telekomunikasi Selular”, yakni perusahaan jasa telekomunikasi
yang berbasis GSM. PT Telkomsel mulai mendapat keuntungan besar dalam jasa
dan produk ketika jaringan servis datanya mulai mencakup keluar negeri
(internasional). Secara internasional kredibilitas Telkomsel diakui oleh 227 mitra
yang mencakup 143 negara. Perusahaan ini sukses menjalin kemitraan dengan
SingTel atas komitmen bersama untuk menjadi salah satu pemegang saham dari
Telkomsel. Perluasan jaringan dan jasa layanan suara (voice service) menjadi
fokus kunci Telkomsel. Di Indonesia, Telkomsel baru melakukan 4% penetrasi
tahap kedua dengan pertumbuhan pasar selular yang cepat dan tingkat persaingan
operator telepon selular yang tinggi. Pangsa pasar di Indonesia masih berjalan
dengan jasa layanan suara (voice service) ini berlawanan dengan aktivitas
diseluruh dunia yang sedang menuju 3G lisensi dan spektrum. Kebijakan
manajemen untuk lebih menguasai kompetensi pasar yang semakin ketat yang
diarahkan menembus pangsa pasar.
Untuk lebih menjangkau pelanggan telepon selular dimanapun mereka
berada di seluruh Indonesia, PT Telkomsel telah meluncurkan sistem penjualan
dengan prinsip kepuasan pelanggan. Dengan prinsip itu, PT Telkomsel dalam
melayani pelanggannya dengan mendirikan kantor pelayanan dengan nama
GraPARI Telkomsel atau Graha Pari Sraya Telkomsel.
“The Best and Leading Mobile Lifestyle and Solutions Provider in The
Region”. Maknanya adalah Telkomsel memiliki visi menyediakan kualitas dan
kepuasan di berbagai segmen pelanggan dan menyediakan berbagai gaya hidup
pelanggan. “Deliver Mobile Lifestyle Services and Solution in Excelent Way That
Exceed Customer Expectation, Create Value for All Stakeholder and The
Economic Development of The Nation”. Maknanya adalah Telkomsel memiliki
misi memberikan solusi mobilitas yang terbaik bagi pelanggan eksternal,
memberikan nilai employer choice bagi para pemegang saham dan karyawan dan
menjadi penggerak perekonomian bangsa.Saat ini, Telkomsel mempunyai
beberapa produk, yaitu:

10

1.kartuHalo
2.simPATI
3.Kartu As
4.Telkomsel Flash
5.Kartu Facebook
6.Kartu LOOP (sebelumnya bernama simPATI LOOP)
.
Karakteristik Konsumen
Berdasarkan hasil penelitian maka didapatkan karakteristik responden pada
Tabel 2. Untuk lebih rincinya dapat dilihat pada tabel di Lampiran 7,8,9,10, dan
11.
Tabel 2. Karakteristik konsumen
No.
1
2
3
4
5

Karakteristik Konsumen
Jenis Kelamin
Usia
Semester
Sumber Keuangan
Pendapatan per Bulan

Persentase (%)
Perempuan (77)
21 Tahun (40)
8 (47)
Orang Tua (69)
Rp 500.001 - Rp 1.000.000 (55)

Proses Pengambilan Keputusan
Berdasarkan teori Model Perilaku pengambilan keputusan konsumen dan
pengaruh-pengaruh terhadapnya (Kotler dan Keller 2008), seluruh tahapan proses
pengambilan keputusan dimulai dari pengenalan kebutuhan, pencarian informasi,
evaluasi alternatif, proses pembelian, dan evaluasi pasca pembelian secara ringkas
disajikan pada Tabel 3 berikut.Untuk lebih rincinya dapat dilihat pada tabel di
Lampiran 12.

11

Tabel 3. Tahapan pengambilan keputusan

No.

Tahap
Pengambilan
Keputusan

1
Pengenalan
kebutuhan

2

3

4

5

Pencarian
informasi

Evaluasi
alternatif

Keputusan
pembelian

Evaluasi
pasca
pembelian

Proses

Persentase
(%)

1. Manfaat yang diharapkan : Komunukasi lancar

84

2. Motivasi pembelian : Sinyal kuat

67

3. Faktor Penghalang : Harga mahal

69

4. Kebiasaan pengguna : Chatting (BBM,LINE,WA)

28

5. Sumber informasi :iklan media elektronik dan
keluarga

36

6. Hal yang menjadi perhatian : Kekuatan sinyal
7. Kriteria yang menjadi pertimbangan pembelian :
kekuatan sinyal

37

8. Menggunakan lebih dari satu kartu : Ya

100

9. Kriteria menggunakan kartu lain : Paket SMS
10. Tempat membeli kartu Simpati : Counter-counter
HP
11. Alasan membeli di tempat tersebut : Dekat dengan
tempat tinggal

25

12. Keputusan dalam pembelian : Terencana
13. Pengaruh Dari Orang Lain Dalam Keputusan
Pembelian : Memberi tahu bahwa mereka telah
membeli kartu Simpati

61

14. Pemberi pengaruh keputusan : Keinginan sendiri

46

15. Tingkat kepuasan secara umum: Puas
16. Pengaruh dari iklan merek lain : Membeli merek
lain, tetapi menggunakan kartu Simpati dan tidak
terpengaruh 50:50

62

17. Keunggulan kartu Simpati dibandingkan Kartu
Lain : Kekuatan sinyal
18. Persepsi terhadap kartu Simpati : Sepadan dengan
kualitasnya
19. Pengeluaran Pulsa per Bulan (Rp) : 50.001 –
100.000

42

76
79

37

50

58

53
54

Faktor-Faktor Yang Dipentingkan Konsumen Dalam Pembelian Sim Card
Simpati
Penamaan faktor yang terbentuk dapat dilakukan dengan dua cara yaitu,
menamakan faktor dengan nama variabel yang membentuk faktor itu sendiri atau
dengan nama variabel yang memiliki nilai factor loading tertinggi. Berikut Tabel
4 faktor-faktor baru yang terbentuk dari hasil proses analisis faktor beserta tingkat
kepuasan terhadap masing-masing variabel berdasarkan hasil wawancara
mendalam terhadap 100 responden.

12

Tabel 4. Faktor-faktor yang terbentuk
Faktor yang
terbentuk

% of

Variabel

Variance

Efisiensi

31.1

dan Opportunity

Kekuatan
Komunikasi dan
Motivasi

11.9

Biaya
dan Pengaruh
Orang Lain

9.3

Manfaat Utama

8.5

Tingkat Kepuasan
(%)

Loading
factor

5

4

3

Kemudahan membeli dan
isi ulang

0.767

5

85

10

100

Jangka waktu (masa aktif)

0.736

5

85

10

100

Harga isi ulang

0.691

10

20

70

100

Tempat penjualan

0.603

5

40

55

100

Merek yang terkenal

0.696

70

20

10

100

Informasi

0.694

5

55

40

100

Motivasi Pembelian

0.656

45

55

Promosi (iklan)

0.614

25

50

Bonus (SMS dan telepon)
Tarif (Biaya telepon dan
SMS)

0.788

60

35

0.685

15

50

Pengaruh orang lain

0.648

60

40

100

Harga kartu perdana

0.612

20

80

100

Kecepatan internet
Kelancaran
berkomunikasi

0.788

80

15

5

100

0.765

15

80

5

100

5

2

Total

1

(%)

100
25

100
100

35

100

Berdasarkan hasil penelitian terdapat dua variabel tambahan lainnya dari
responden yang menjadikannya salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan
pembelian yaitu custoumer care dan kuota paket internet yang ditawarkan.
Faktor Pertama (Efisiensi dan Opportunity)
Faktor pertama yang terbentuk dari analisis faktor diberi nama efisiensi dan
opportunity yang memiliki 4 variabel yaitu variabel kemudahan membeli dan isi
ulang, harga isi ulang, jangka waktu (masa aktif), dan tempat penjualan. Faktor ini
merupakan faktor terbesar yang terbentuk dari analisis faktor yang mampu
menjelaskan keragaman data sebesar 31.1%. Artinya preferensi konsumen
terhadap kartu Simpati mempertimbangkan faktor efisiensi dan opportunity
sebesar 31.1%. Akibatnya menjadikannya sebagai faktor yang paling utama
dipertimbangkan dalam pembelian simcard. Nilai loading factor variabel-variabel
dalam faktor efisiensi dan opportunity berada pada rentang 0.767 sampai 0.603.
Hal ini menunjukkan tingkat keeratan hubungan antara variabel dengan faktor
yang terbentuk.
Dalam faktor efisiensi dan opportunity,variabel kemudahan membeli dan
isi ulang memilki nilai loading factor tertinggi yaitu sebesar 0.767 yang
mengindikasikan bahwa variabel ini sangat dipentingkan oleh konsumen dalam
membeli sim card, hal ini perlu diperhatikan oleh perusahaan karena konsumen
sangat mempertimbangkan faktor teknis seperti registrasi pengguna baru saat awal
penggunaan sim card. Beberapa operator ada yang memberikan registrasi sim
card yang rumit dan ada yang sederhana, tentunya konsumen tidak mau
disibukkan dan disulitkan oleh hal-hal yang rumit serta lebih memilih cara
registrasi yang lebih mudah. Pasca pembelian juga perlu diperhatikan seperti

13

kemudahan isi ulang pulsa, karena ada kalanya beberapa produk simcard,
ketikakonsumen ingin membeli isi ulang pulsa sulit menemukannya karena
kelangkaan ketersediaan pasokan pulsa di beberapa penjual pulsa. Tentunya hal
ini akan menyulitkan pengguna untuk melanjutkan pemakaian produk.
Berdasarkan hasil penelitian variabel kemudahan membeli dan isi ulang
Simpati,konsumen rata-rata merasa puas (85%), yang artinya Telkomsel harus
mempertahankan hal ini sebagai salah satu keunggulan produk.
Selanjutnya dalam faktor efisiensi dan opportunity,terdapat variabel
jangka waktu (masa aktif) yang memilki nilai loading factor terbesar kedua yaitu
sebesar 0.736. Setiap operator sim card menawarkan jangka waktu (masa aktif)
pulsa yang berbeda-beda dimana ada yang terlalu singkat dan ada juga yang lama.
Di mana jika pulsa melewati masa aktif tersebut akan hangus. Tentunya hal
tersebut akan merugikan konsumen jika memiliki sisa pulsa tetapi masa berlaku
telah habis, sehingga hal ini sangat terkait seberapa jauh konsumen dapat
mentoleransinya dengan menyesuaikan antara gaya hidup dan kebutuhan dengan
ketentuan yang diberlakukan oleh operator. Dalam hal ini Simpati menawarkan
masa aktif pulsa mulai dari dari Rp 5 000 (7 hari), Rp 10 0000 (15 hari), Rp 25
000 (30 hari), Rp 50 000 (45 hari), sampai Rp 100 0000 (60 hari). Berdasarkan
hasil penelitian variabel jangka waktu (masa aktif) Simpati,konsumen rata-rata
merasa puas (85%), yang artinya perusahaan harus mempertahankan lamanya
masa aktif yang ditawarkan kepada konsumen saat ini.
Kemudian dalam faktor efisiensi dan opportunity, terdapat variabel harga
isi ulang yang memilki nilai loading factor terbesar ketiga yaitu sebesar 0.691.
Harga isi ulang yang ditawarkan oleh operator sim card menjadi hal yang penting
setelah pasca pembelian. Di kalangan anak muda seperti mahasiswa, memiliki
kebutuhan yang variatif sehingga dibutuhkan juga variatif harga pulsa. Dalam hal
ini Simpati menawarkan variatif harga pulsa mulai dari Rp 5 000, Rp 10 000, Rp
25 000, Rp 50 000, sampai Rp 100 0000. Berdasarkan hasil penelitian variabel
harga isi ulang Simpati,konsumen rata-rata merasa cukup puas (70%), hal ini
menunjukkan perusaah harus meningkatkan lagi kepuasan konsumen dengan cara
menawarkan lebih banyak lagi variasi harga isi ulang.
Dan yang terakhir dalam faktor efisiensi dan opportunity, terdapat variabel
tempat penjualan produk yang memilki nilai loading factor terbesar keempat yaitu
sebesar 0,603. Ketika seseorang ingin membeli suatu produk hal pertama yang
diperhatikan adalah tempat penjualan produk tersebut, apakah mudah dijangkau
atau sulit dijangkau. Hal ini lebih terkait pada jarak antara konsumen dengan
tempat dijualnya produk tersebut. Berdasarkan hasil penelitian variabel tempat
penjualan Simpati dirasakan konsumen rata-rata cukup puas (55%), artinya
perusahaan harus lebih meningkatkan lagi titik-titik penjualan agar konsumen
lebih mudah menjangkaunya.
Faktor Kedua (Kekuatan Komunikasi dan Motivasi)
Faktor kedua yang terbentuk dari analisis faktor diberi nama kekuatan
komunikasi dan motivasi yang memiliki 4 variabel yaitu promosi (iklan), merek
yang terkenal, motivasi, dan informasi. Faktor ini mampu menjelaskan keragaman
data sebesar 11.9 % yang artinya bahwa preferensi konsumen terhadap kartu
Simpati mempertimbangkan faktor kekuatan komunikasi dan motivasi sebesar

14

11.9 %. Nilai loading factor keragaman variabel dalam faktor kekuatan
komunikasi dan motivasi berada pada rentang 0.696 sampai 0.614. Hal ini
menunjukkan tingkat keeratan hubungan antara variabel dengan faktor yang
terbentuk.
Dalam faktor kekuatan komunikasi dan motivasi,variabel merek yang
terkenal memilki nilai loading factor tertinggi yaitu sebesar 0.696 yang
mengindikasikan bahwa variabel ini sangat dipentingkan oleh konsumen dalam
membeli sim card, hal ini perlu diperhatikan oleh perusahaan karena ketika
seseorang akan membeli sebuah produk baru hal yang paling mendasar yang
diperhatikan adalah keterkenalan merek tersebut yang terkait dengan layanan
purna jual. Hal ini akan mempermudah konsumen mengenali produk yang akan
dibeli. Seperti yang diketahui bahwa Telkomsel adalah sebuah perusahaan
telekomunikasi terbesar di Indonesia yang sudah memiliki nama besar serta
kualitas purna jual yang sudah tidak diragukan lagi. Berdasarkan hasil penelitian
variabel merek yang terkenal,konsumen rata-rata merasa sangat puas (70%),
artinya Telkomsel harus mempertahankan keterkenalan akan mereknya.
Selanjutnya dalam faktor kekuatan komunikasi dan motivasi,variabel
informasi memilki nilai loading factor tertinggi kedua yaitu sebesar 0.694. Hal ini
terkait mengenai informasi dari produk tersebut, dimana perusahaan memberikan
label informasi yang jelas terhadap produk yang ditawarkan ke konsumen.
Biasanya ada beberapa operator sim card yang tidak mencantumkan syarat dan
ketentuan yang berlaku terhadap suatu promosi, sehingga yang terjadi adalah
konsumen merasa tertipu seperti pada kasus sedot pulsa oleh operator-operator
yang tidak mengikuti aturan resmi. Berdasarkan hasil penelitian variabel
informasi Simpati,konsumen rata-rata merasa puas (55%), yang artinya Telkomsel
telah berhasil memberikan informasi yang akurat terkait produk sim card yang
ditawarkan kepada konsumen sehingga perusahaan harus mempertahankannya.
Kemudian dalam faktor kekuatan komunikasi dan motivasi,variabel
motivasi pembelian memilki nilai loading factor tertinggi ketiga yaitu sebesar
0.656. Keterkenalan merek,promosi, dan informasi dari suatu produk tentunya
akan berujung pada munculnya motivasi pembelian dari konsumen yang tentunya
berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan. Berdasarkan hasil penelitian variabel
motivasi pembelian,konsumen rata-rata merasa cukup puas (55%), yang artinya
perusahaan harus lebih memperhatikan lagi motivasi konsumen dalam pemenuhan
kebutuhannya.
Dan yang terakhir dalam faktor kekuatan komunikasi dan
motivasi,promosi (iklan) memilki nilai loading factor tertinggi keempat yaitu
sebesar 0.614. Hal ini terkait kemampuan memperkenalkan keunggulan produk
yang ditawarkan ke konsumen di mana keunggulan tersebut tidak dimiliki oleh
kompetitor sejenis, biasanya berupa iklan perang tarif. Dengan begitu konsumen
yang cerdas akan dengan mudah membandingkannya yaitu mana yang paling
menguntungkan untuk dibeli diantara produk-produk yang ada di pasaran.
Simpati sendiri gencar beriklan di media elektronik dan media cetak. Berdasarkan
hasil penelitian variabel promosi (iklan) Simpati,konsumen rata-rata merasa
cukup puas (50%), hal ini artinya Telkomsel harus lebih meningkatkan lagi iklan
produk sim card nya tentunya dengan menonjolkan keunggulan-keunggulan yang
tidak dimiliki kompetitor lain.

15

Faktor Ketiga (Biaya dan Pengaruh Orang Lain)
Faktor ketiga yang terbentuk dari analisis faktor diberi nama biaya dan
pengaruh orang lain yang memiliki 4 variabel yaitu harga kartu perdana, tarif
(biaya telepon dan SMS), bonus (SMS,telepon,dan lain-lain), pengaruh orang lain.
Faktor ini mampu menjelaskan keragaman data sebesar 9.3 % yang artinya bahwa
preferensi konsumen terhadap kartu Simpati mempertimbangkan faktor biaya dan
pengaruh orang lain sebesar 9.3 %. Nilai loading factor variabel-variabel dalam
faktor biaya dan pengaruh orang lain berada pada rentang 0.788 sampai 0.648
dimana hal ini menunjukkan tingkat keeratan hubungan antara variabel dengan
faktor yang terbentuk.
Dalam faktor biaya dan pengaruh orang lain,variabel bonus (SMS dan
telepon) memilki nilai loading factor tertinggi yaitu sebesar 0.788, yang
mengindikasikan bahwa variabel ini sangat dipentingkan oleh konsumen dalam
membeli sim card. Hal ini penting karena konsumen dengan mendapatkan
rewards berupa bonus (SMS dan telepon) akan mampu mengurangi pengeluaran
biaya. Saat ini banyak sekali operator sim card menawarkan bonus yang menarik
dan kompetitif, biasanya konsumen lebih tertarik terhadap produk sim card yang
menawarkan banyak bonus. Berdasarkan hasil penelitian variabel bonus
Simpati,konsumen rata-rata merasa puas (60%), artinya Telkomsel harus
mempertahankan penawaran bonus yang sudah ada saat ini.
Selanjutnya dalam faktor biaya dan pengaruh orang lain,variabel tarif
(SMS dan telepon) memilki nilai loading factor tertinggi kedua yaitu sebesar
0.685. Ketika mencari informasi produk sim card biasanya konsumen mencari
tahu terlebih dahulu apakah tarif biaya untuk menelpon dan SMS terhitung
ekonomis dan dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Berdasarkan hasil penelitian variabel tarif biaya Simpati,konsumen rata-rata
merasa cukup puas (50%), artinya tarif SMS dan telepon yang ditawarkan
Telkomsel masih terhitung agak mahal sehingga untuk ke depannya perusahaan
harus lebih menawarkan tarif yang lebih terjangkau lagi kepada konsumen.
Kemudian dalam faktor biaya dan pengaruh orang lain,variabel pengaruh
orang lain memilki nilai loading factor tertinggi ketiga yaitu sebesar 0.648.
Rekomendasi dari orang lain baik itu orang terdekat seperti keluarga dan teman,
tentunya hal ini sangat mempengaruhi keputusan pembelian seseorang, walaupun
pada kenyataannya tidak sedikit juga orang yang membeli sesuatu karena
keinginan sendiri dan tidak terpengaruh oleh orang lain. Berdasarkan hasil
penelitian variabel pengaruh orang lain,konsumen rata-rata merasa puas (60%),
artinya Telkomsel berhasil membuat penggunanya merasa puas sehingga mereka
mau merekomendasikannya secara suka rela kepada orang lain.
Dan yang terakhir dalam faktor biaya dan pengaruh orang lain,variabel
harga kartu perdana memilki nilai loading factor tertinggi keempat yaitu sebesar
0.612.Ketika seseorang akan membeli sebuah produk hal yang pertama dilihat
adalah harga dari produk tersebut, apakah harganya terjangkau dan lebih murah
dibandingkan dengan produk kompetitor. Berdasarkan hasil penelitian variabel
bonus Simpati,konsumen rata-rata merasa cukup puas (80%), artinya untuk ke
depannya Telkomsel harus mampumenawarkan harga kartu perdana yang lebih
murah lagi kepada konsumen.

16

Faktor Keempat (Manfaat Utama)
Faktor keempat yang terbentuk dari analisis faktor diberi nama manfaat
utama yang memiliki 2 variabel yaitu kecepatan internet dan kelancaran
berkomunikasi. Faktor ini mampu menjelaskan keragaman data 8.5 % yang
artinya bahwa preferensi konsumen terhadap kartu Simpati mempertimbangkan
faktor kecepatan internet dan kelancaran berkomunikasi sebesar 8.5 %. Faktor
manfaat utama menjadi faktor dengan nilai keragaman terkecil hal ini terkait
dengan nilai terminal (terminal value) yang melekat pada pelanggan, yang
merupakan nilai final yang diharapkan seseorang. Nilai loading factor variabelvariabel dalam faktor manfaat utama berada pada rentang 0.788 sampai 0.765
dimana hal ini menunjukkan tingkat keeratan hubungan antara variabel dengan
faktor yang terbentuk.
Dalam faktor manfaat utama, variabel kecepatan internet memilki nilai
loading factor tertinggi yaitu sebesar 0.788, yang mengindikasikan bahwa
variabel ini sangat dipentingkan oleh konsumen dalam membeli sim card. Tren
media sosial dan mobile apps/instant messenger membuat seseorang harus selalu
mobile sehingga menjadikan kecepatan internet sebagai hal yang sangat
diperhatikan dalam pembelian simcard. Walaupun operator menawarkan paket
internet yang murah tetapi tidak diimbangi dengan kecepatan internet yang cepat
alias lambat tentunya konsumen menjadi tidak tertarik untuk membeli produk
tersebut. Berdasarkan hasil penelitian variabel kecepatan internet
Simpati,konsumen rata-rata merasa sangat puas (80%), artinya Telkomsel harus
mempertahankan kecepatan internet yang telah ada saat ini.
Dan yang terakhir dalam faktor manfaat utama, variabel kelancaran
berkomunikasi memilki nilai loading factor tertinggi kedua yaitu sebesar 0.765.
Kelancaran berkomunikasi merupakan hal yang penting bagi konsumen, hal ini
terkait dengan tingkat mobilisasi yang tinggi di mana konsumen tidak ingin
terganggu dalam berkomunikasi sehingga untuk mengimbanginya dibutuhkan sim
card yang menawarkan kelancaran berkomunikasi. Berdasarkan hasil penelitian
variabel kelancaran berkomunikasi,konsumen rata-rata merasa puas (80%),
artinya Telkomsel harus mempertahankan kelancaran berkomunikasi yang sudah
ada saat ini.

Implikasi Manajerial
Sim card Simpati adalah salah satu lini produk yang dibuat oleh perusahaan
Telkomsel yang merupakan market leader dalam dunia telekomunikasi Indonesia.
Namun seiring dengan berkembangnya pasar telekomunikasi Indonesia, membuat
banyaknya bermunculan kompetitor baru yang tidak kalah bersaing. Oleh karena
itu untuk Telkomsel membutuhkan upaya yang lebih besar lagi untuk
mempertahankan serta meningkatkan market share yang sudah didapatkan saat ini
yaitu dengan cara mengetahui faktor-faktor apa saja yang dipentingkan oleh
konsumen dalam penggunaan sim card. Telkomsel sebagai market leader harus
menentukan strategi yang tepat untuk mempertahankan posisinya dimana hal
tersebut berkaitan dengan fungsi-fungsi manajerial yang harus dilaksanakan untuk
menopang penerapan strategi secara efektif dan efisien. Fungsi-fungsi manajerial

17

tersebut meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian. Langkah-langkah
strategis yang dapat dilakukan oleh Telkomsel untuk mempertahankan dan
mengembangkan produk yang ditawarkan di pasar berdasarkan hasil penelitian ini
antara lain:
Perusahaan perlu memperhatikan faktor efisiensi dan opportunity yang
salah satunya mencakup kemudahan membeli dan isi ulang hal ini perlu
diperhatikan oleh perusahaan karena konsumen sangat mementingkan faktor
teknis seperti registrasi pengguna baru saat diawal penggunaan sim card, di mana
konsumen tidak mau disibukkan dan disulitkan oleh hal-hal yang rumit serta lebih
memilih cara registrasi yang lebih mudah. Pasca pembelian juga perlu
diperhatikan seperti kemudahan isi ulang pulsa, karena ada kalanya konsumen
ketikaingin membeli isi ulang pulsa sulit menemukannya akibat kelangkaan
ketersediaan pasokan pulsa di beberapa penjual pulsa. Tentunya hal ini akan
menyulitkan pengguna untuk melanjutkan pemakaian produk. Berdasarkan hasil
penelitian 85% responden merasa puas, sehingga perusahaan harus
mempertahankan kemudahan membeli dan isi ulang yang sudah ada saat ini.
Selanjutnya yaitu mengenai jangka waktu (masa aktif), di mana hal ini
menjadi penting bagi konsumen karena masa aktif tersebut sangat menentukan
sejauh mana batas konsumen dapat memakai pulsa yang sudah dibeli. Sejauh ini
berdasarkan penelitian sebanyak 85% responden merasa puas, sehingga
perusahaan harus mempertahankan strategi masa aktif yang sudah ada saat ini.
Kemudian yang harus diperhatikan selanjutnya yaitu harga isi ulang yang
ditawarkan oleh Simpati, karena hal ini menjadi hal yang penting bagi konsumen
setelah pasca pembelian. Di kalangan anak muda seperti mahasiswa, memiliki
kebutuhan pulsa yang variatif sehingga dibutuhkan juga penawaran harga pulsa
yang variatif.

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Memilih Sim Card Prabayar IM3 : Studi Kasus Konsumen SIM Card Prabayar IM3

0 3 127

Analisis Perilaku Konsumen Dalam Proses Keputusan Pembelian Telepon Selular (Kasus Mahasiswa Institut Pertanian Bogor)

0 9 120

Analisis Perilaku Konsumen Terhadap Proses Keputusan Pembelian Teh Dalam Botol (Studi Kasus: Mahasiswa Institut Pertanian Bogor).

0 9 112

Analisis Perilaku Konsumen dalam Keputusan Pembelian Kartu simPATI (Studi Kasus Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor)

2 34 138

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen dalamKeputusan Pembelian Susu Cair Ultra Milk (Studi Kasus Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor)

8 43 173

Faktor-faktor yang Memengaruhi Keputusan Pembelian Roti Merek Sari Roti (Studi Kasus Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor)

8 55 75

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam keputusan pembelian frestea (studi kasus mahasiswa strata 1 institut pertanian bogor)

3 7 67

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Institut Pertanian Bogor

4 13 69

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SIMPATI DI KARANGANYAR.

0 1 11

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SIMPATI DI SUKOHARJO.

0 1 12