Pengaruh Tingkat Intensitas Cahaya terhadap Pertumbuhan dan Sintasan Benih Ikan Gabus Channa striata

PENGARUH TINGKAT INTENSITAS CAHAYA
TERHADAP PETUMBUHAN DAN SINTASAN
BENIH IKAN GABUS Channa striata

NITA SAFITRI

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh Tingkat
Intensitas Cahaya terhadap Pertumbuhan dan Sintasan Benih Ikan Gabus (Channa
striata) adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan
belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada
Institut Pertanian Bogor.
Bogor, Januari 2015

Nita Safitri
NIM C14100096

ABSTRAK
NITA SAFITRI.Pengaruh Tingkat Intensitas Cahaya terhadap Pertumbuhan dan
Sintasan Benih Ikan Gabus (Channa striata). Dibimbing oleh EDDY
SUPRIYONO dan ADANG SAPUTRA.
Ikan gabus (Channa striata) merupakan ikan asli perairan umum Indonesia.
Permasalahan pada benih ikan gabus yaitu overfishing, terancam punah, budidaya
belum berkembang dan rendahnya sintasan. Manipulasi lingkungan dengan
intensitas cahaya dapat meningkatkan pertumbuhan dan sintasan ikan. Tujuan
penelitian ini adalah memperoleh intensitas cahaya yang terbaik terhadap
pertumbuhan dan sintasan benih ikan gabus. Ikan uji adalah benih ikan gabus
dengan rata-rata bobot dan panjang tubuh awal 0,41±0,04 g dan 3,5±0,2 cm. Ikan
dipelihara dalam bak plastik sebanyak 4 ekor/liter dan diberi pakan cacing sutera
secara ad libitum. Lampu yang digunakan yaitu lampu putih Phillips dengan daya

3 watt. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap.
Perlakuan terdiri dari intensitas cahaya0 lux (kontrol), intensitas cahaya 300 lux
(A), intensitas cahaya 400 lux (B), intensitas cahaya 500 lux (C), dan intensitas
cahaya 600 lux (D). Setiap perlakuan dilakukan tiga kali ulangan sedangkan
perlakuan kontrol sebanyak 2 ulangan. Pertumbuhan dan sintasan benih ikan
gabus yang terbaik diperoleh pada intensitas cahaya 500 lux.
Kata kunci: Channa striata, intensitas cahaya, pertumbuhan, sintasan

ABSTRACT
NITA SAFITRI.Effect of Light IntensityonGrowth and Survival Rate of
Snakehead Fish Seed (Channa striata).Supervised by EDDY SUPRIYONO and
ADANG SAPUTRA.
Snakehead fish (Channa striata) is original fish from Indonesia. The
problem of snakehead fish seed are overfishing, endangered, culture technologies
are undeveloped, and survival rate is low. Light intensity manipulation as
environment adjustment is belived can increase the growth and survival of fish.
This study was aimed to determine the appropriate light intensity for producing
the best growth and survival rate of snakehead seed. Snakehead fish seed with the
initial average of body weight and length are 0.41±0.04 g and 3.5±0.2 cm
respectively were used. Fish were reared in the plastic tank with water volume of

stocked of 4 fish each liter. Fish were fed blood worm and always available (ad
libitum). White fluorescent lamp with Philips 3 watt brand was used. The study
design used was a completely randomized design. This treatment design were
used as following: ligt intensity 0 lux (control), ligt intensity 300 lux (A), ligt
intensity 400 lux (B), ligt intensity 500 lux (C), and ligt intensity 600 lux (D).
Each treatment consisted of three replicates and to control consisted of two
replicates. The best performance and survival rate at light intensity 500 lux was
found.
Keywords: Channa striata, light intensity, growth, survival

5

PENGARUH TINGKAT INTENSITAS CAHAYA
TERHADAP PETUMBUHAN DAN SINTASAN
BENIH IKAN GABUS Channa striata

NITA SAFITRI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Perikanan
pada
Departemen Budidaya Perairan

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

6

8

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan April 2014 ini ialah
intensitas cahaya, dengan judul Pengaruh Tingkat Intensitas Cahaya terhadap
Performa Pertumbuhan Benih Ikan Gabus (Channa striata).

Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr Ir Eddy Supriyono MSc dan
Bapak Adang Saputra MSi selaku pembimbing, serta Ibu Dewi Puspaningsih MSi
dan Bapak Reza MSi yang telah banyak memberi saran. Di samping itu,
penghargaan penulis sampaikan kepada kepala instansi Bapak Imam Taufik MSi
dari Instalasi Penelitian Lingkungan Perikanan Budidaya dan Toksikologi, Balai
Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air TawarBogor, beserta staf yang telah
membantu selama pengumpulan data. Ungkapan terima kasih juga disampaikan
kepada Mamah, Papah, Teteh, Aa dan seluruh keluarga, serta teman-teman
terutama Siti Kamilla, Fatimah Zahrah, Cindy Ray, Tantri, Maulidani, Rizkyna,
Nadyana, Akfin, Adien, Shella, Alit, Radhita, Rahayu, Tari, dan Fransisko atas
segala doa, dukungan, dan kasih sayangnya. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Januari 2015
Nita Safitri

9

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………


vii

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………...........

viii

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………

viii

PENDAHULUAN ……………………………………………………………

1

Latar Belakang ……………………………………………………………..

1

Tujuan Penelitian …………………………………………………………..


2

METODE …………………………………………………………………….

2

Waktu dan Tempat Penelitian ……………………………………………...

2

Rancangan Penelitian …...………………………………………………….

2

Materi Penelitian …………………………………………………………...

2

Prosedur Penelitian ………………………………………………………...


2

Persiapan Wadah ……………………………………………………….

2

Persiapan Hewan Uji …………………………………………………...

3

Pemeliharaan Hewan Uji ……………………………………………….

3

Parameter Uji ………………………………………………………………

3

Analisis Data ……………………………………………………………….


5

HASIL DAN PEMBAHASAN ………………………………………………

5

KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………………………

12

Kesimpulan ………………………………………………………………..

12

Saran ……………………………………………………………………….

12

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………..


12

LAMPIRAN ……………………………………………………….................

14

RIWAYAT HIDUP …………………………………………………………..

18

10

DAFTAR TABEL

1 Parameter dan alat pengukuran kualitas air ……………………………..
2 Kualitas air selama pemeliharaan benih ikan gabus dengan intensitas
cahaya berbeda ………………………………………………………….

5
8


DAFTAR GAMBAR

1 Grafik sintasan benih ikan gabus setelah dipelihara selama 35 hari
dengan intensitas cahaya yang berbeda …………………………………
2 Grafik laju pertumbuhan spesifik benih ikan gabus setelah dipelihara
selama 35 hari dengan intensitas cahaya yang berbeda …………………
3 Grafik pertambahan panjang total benih ikan gabus setelah
dipeliharaselama 35 hari dengan intensitas cahaya yang berbeda
………………...
4 Grafik pertumbuhan bobot mutlak benih ikan gabus setelah
dipeliharaselama 35 hari dengan intensitas cahaya yang berbeda
………………...
5 Grafik konversi pakan benih ikan gabus setelah dipelihara selama 35
hari dengan intensitas cahaya yang berbeda ……...
6 Sketsa gambar wadah pemeliharaan benih ikan gabus selama
pemeliharaan ……………………………………………………

6
6

7

7
8
14

DAFTAR LAMPIRAN

1 Desain dan sketsa gambar wadah pemeliharaan benih ikan gabus
selama pemeliharaan ………………………………………………….....
2 Rincian
biaya
analisis
ekonomi
benih
ikan
gabus
……………………..…………………………………………………….
3 Hasil Uji ANOVA ……………………………………………………………..

14
14
15

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ikan gabus (Channa striata) merupakan ikan asli perairan umum (air
tawar) Indonesia. Ikan ini menjadi komoditas budidaya ekonomis karena selain
sebagai ikan konsumsi, dalam dunia medis ikan gabus dipercaya berkhasiat untuk
mempercepat pengeringan luka pasca operasi, dan meningkatkan daya tahan
tubuh, dan lain-lain.Harga ikan gabus pada tahun 2014 di Jawa Timur berkisar
antara Rp 35.000/kg sampai dengan Rp 70.000/kg (PPHP 2012). Data Statistik
Kelautan dan Perikanan 2011 menunjukkan bahwa volume hasil produksi ikan
gabus pada tahun 2008 - 2011 dari 3 sentra poduksi ikan gabus (Kalimantan
Tengah, Kalimantan Selatan dan Jawa Timur) yaitu 11.603 ton. Namun demikian,
volume produksi tersebut sebagian besar berasal dari tangkapan di
alam,sedangkan volume hasil produksi ikan gabus dari kegiatan budidaya hanya
berkisar 12,24% dari total produksi. Hal ini menyebabkan populasi ikan gabus di
alam semakin menurun (Pusdatin KKP 2013). Selain itu,permasalahan lain yang
dihadapi oleh pembudidaya yaitu rendahnya sintasan dan pertumbuhan ikan
gabus(Muslim 2012). Dengan demikian perlu dilakukan langkah nyata untuk
mengantisipasi masalah tersebut.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan sintasan dan
pertumbuhan ikan gabus antara lain menggunakan teknik rekayasa lingkungan
media pemeliharaan. Rekayasa lingkungan meliputi rekayasa kualitas fisika kimia
air seperti manipulasi suhu, salinitas, pH, kesadahan, dan penambahan mineral.
Salah satu teknik rekayasa lingkungan yang dapat dilakukan yaitu dengan
memanipulasi intensitas cahaya pada media pemeliharaan (Boeuf and Le-Bail
1999).
Kemampuan ikan untuk tertarik pada sumber cahaya berbeda-beda.
Cahaya yang memiliki intensitas dan panjang gelombang tertentu akan
mempengaruhi pergerakan atau tingkah laku ikan baik secara langsung maupun
tidak langsung. Ikan tertentu adaptifterhadap intensitas cahaya rendah, sedangkan
jenis lain adaptif terhadap intensitas cahaya tinggi (Boeuf and Le-Bail
1999).Berdasarkan hasil penelitian Nurdin (2013) intensitas cahaya 550 lux dapat
meningkatkan nafsu makan, pertumbuhan dan sintasan benih ikan tengadak.
Menurut Boeuf and Le Bail (1999) pada umumnya intensitas cahaya tinggi akan
lebih mengoptimalkan pertumbuhan.
Teknik manipulasi intensitas cahaya pada lingkungan media pemeliharaan
diduga dapat meningkatkan produktivitas ikan budidaya. Namun kajian mengenai
pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan sintasan belum dilakukan
padapendederan ikan gabus. Target ukuran benih pada saat pemeliharaan dengan
manipulasi intensitas cahaya yaitu 6-7 cm/ekor yang kemudian dijual kepada
petani maupun dipelihara untuk pembesaran.Hal inilah yang mendasari
dilakukannya penelitian ini.

2

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan intensitas cahaya terbaik
terhadap pertumbuhan dan sintasan benihikan gabus (Channa striata).

METODE
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga Juni 2014 di Instalasi
Penelitian Lingkungan Perikanan Budidaya dan Toksikologi, Balai Penelitian dan
Pengembangan Budidaya Air Tawar, Bogor.
Rancangan Penelitian
Penelitian ini dirancang menggunakan metode Rancangan Acak lengkap
(RAL). Penelitian ini merupakan budidaya dengan sistem terpadu yang terdiri dari
empat perlakuan dan satu kontrol dengan masing-masing perlakuan dilakukan
dengan tiga kali ulangan sedangkan kontrol dua kali ulangan. Berikut perlakuan
dan rancangan yang digunakan dalam penelitian ini:
K = intensitas cahaya 0 lux
A = intensitas cahaya 300 lux
B = intensitas cahaya 400 lux
C = intensitas cahaya 500 lu
D = intensitas cahaya 600 lux

Materi Penelitian
Ikan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih ikan gabus.
Benih ikan gabus yang digunakan berasal dari daerah Parung dengan bobot awal
0,41±0,04 gram dan panjang tubuh 3,5±0,2 cm. Pakan yang digunakan yaitu
cacing tubificidae atau cacing sutera. Lampu yang digunakan yaitu lampu putih
dengan daya 3 watt.

Prosedur Penelitian
Persiapan Wadah
Wadah yang digunakan adalah bak plastik berdimensi 60 x 40 x 35 cm
sebanyak 14 unit. Sebelum digunakan, wadah dicuci dengan air bersih dan
dikeringkan. Wadah perlakuan diisi air dengan volume 24 liter. Setiap wadah
diberi aerasi dan didiamkan selama 1 hari. Kemudian lampu dengan daya 3 watt
dipasang menggantung dengan ditutupi karton berbentuk corong dengan
perlakuan yaitu 300 lux, 400 lux, 500 lux, 600 lux (Lampiran 1). Intensitas cahaya
pada perlakuan diukur dengan cara mengatur jarak lampu dengan permukaan

3

media. Semakin tinggi jarak lampu dengan permukaan air maka semakin rendah
intensitas cahaya. Bak kontrol tidak diberi lampu.Dinding wadah dilapisi plastik
hitam untuk mencegah ikan agar tidakstres. Terakhir dipasang heateruntuk
menstabilkan suhu media pemeliharaan.
Persiapan Hewan Uji
Hewan uji yang digunakan adalah benih ikan gabus berumur 30 hari yang
berasal dari pembudidaya ikan di daerah Parung, Bogor. Bobot rata-rata ikan
gabus yang digunakan adalah 0,41±0,04 g dan panjang 3,5±0,2 cm.Setiap wadah
diisi ikan dengan kepadatan 4 ekor/liter Sebelum pemeliharaan, ikan gabus
diadaptasikan selama 2 hari dalam wadah yang telah disiapkan agar terbiasa
dengan lingkungan uji penelitian.
Pemeliharaan Hewan Uji
Ikan gabus dipelihara pada wadah yang sudah disiapkan.Pemeliharaan
dilakukan selama 35 hari dan sampling setiap 7 hari.Selama pemeliharaan, ikan
diberi pakan cacing sutera secaraad-libitum atau selalu tersedia dengan bantuan
corong cacing. Pemberian cacing dilakukan pada pukul 08.00 WIB dan pada
pukul 16.00 WIB dilakukan pengecekkan dan penambahan cacing apabila telah
habis. Penimbangan sisa pakan dilakukan keesokan harinya pada pukul 08.00
WIB. Kualitas air dijaga dengan dilakukan penyiponan media pemeliharaan setiap
pagi dan pergantian air kurang dari 50% sebelum dilakukannya pemberian pakan.

Parameter Uji
Parameter pengamatan penelitian adalah sintasan, laju pertumbuhan
spesifik,pertumbuhanpanjang total,pertambahan bobot mutlak, konversi
pakan,serta kualitas air (DO, pH, suhu, nirat, nitrit, amonia, kesadahan, dan
alkalinitas). Adapun parameter kualitas air yang diukur dan alat yang digunakan
selama penelitian dapat dilihat pada Tabel 1.
Sintasan
Sintasan merupakan presentase jumlah ikan yang hidup pada akhir
perlakuan dibandingkan dengan jumlah ikan pada awal perlakuan.Sintasan dapat
dihitung dengan rumus berikut (Effendie1979):
S = Nt/No x 100%
Keterangan:
S
= Sintasan (%)
Nt
= Jumlah ikan akhir penelitian (ekor)
No
= Jumlah ikan awal penelitian (ekor)
Laju Pertumbuhan Spesifik (LPS)
Laju pertumbuhan spesifik merupakan persentase pertambahan bobot
setiap harinya selama pemeliharaan.LPS dapat dihitung dengan rumus(Mundheim
et al. 2004):

4

LPS =



��

��

-1

x 100%

Keterangan:
LPS = Laju pertumbuhan spesifik (%)
Wt = Bobot rata-rata ikan pada akhir penelitian (gram)
Wo = Bobot rata-rata ikan pada awal penelitian (gram)
t
= Waktu pengamatan (hari)
Pertambahan Panjang Total (PPT)
Pertumbuhan panjang total merupakan pertambahan panjang (selisih
panjang akhir dan panjang awal) selama waktu pemeliharaan. Pertumbuhan
panjang total dapat dihitung dengan rumus (Effendie1979):
L = Lt – Lo
Keterangan:
L
= Panjang total (cm)
Lt = Panjang rata-rata individu pada akhir penelitian (cm)
Lo = Panjang rata-rata individu pada awal penelitian (cm)
Pertumbuhan Bobot Mutlak (PBM)
Pertumbuhan bobot mutlak merupakan pertambahan bobot (selisih bobot
akhir dan bobot awal) selama waktu pemeliharaan. Pertumbuhan bobot mutlak
dapat dihitung dengan rumus (Weatherley 1972):
Wm = Wt – Wo
Keterangan:
Wm = Bobot mutlak (gram)
Wt = Bobot rata-rata individu pada akhir penelitian (gram)
Wo = Bobot rata-rata individu pada awal penelitian (gram)
Konversi Pakan
Konversi pakan adalah jumlah pakan yang diberikan untuk menghasilkan
1 kg daging. Konversi pakan dapat dihitung dengan rumus (Effendie1979) :
FCR=
Keterangan :
FCR = Konversi pakan
Pa
= Pakan total (kg)
Bt
= Biomassa akhir (kg)
Bo
= Biomassa awal (kg)
Bm
= Biomassa ikan mati (kg)

��

��−�� +��

5

Parameter Kualitas Air
Pengukuran parameter intensitas cahaya, suhu, pH, DO, amonia, nitrit,
nitrat, alkalinitas, dan kesadahan, dilakukan setiap 7 hari sekali. Metode dan alat
untuk pengukuran parameter kualitas air terdapat pada Tabel 1.
Tabel 1. Parameter dan alat pengukuran kualitas air
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Parameter
Intensitas cahaya(lux)
Suhu (0C)
pH
DO (mg/l)
Amonia (mg/l)
Nitrit (mg/l)
Nitrat (mg/l)
Alkalinitas (mg/l CaCO3)
Kesadahan (mg/l CaCO3)

Metode
Insitu
Insitu
Insitu
Insitu
Spektrofotometri
Spektrofotometri
Spektrofotometri
Titrasi
Titrasi

Alat
Luxmeter
Termometer
pH-meter
DO-meter
Spektrofotometer 630 nm
Spektofotometer 543 nm
Spektofotometer 410 nm
Alat Titrasi
Alat Titrasi

Analisis Data
Data yang diperoleh diolah dan dianalisis menggunakan Microsoft Excel
2007 dan SPSS16 yang meliputi Analisis Ragam (ANOVA) pada selang
kepercayaan 95%, untuk menentukan ada atau tidaknya pengaruh perlakuan yang
diberikan terhadap sintasan, laju pertumbuhan spesifik, pertumbuhan bobot
mutlak, pertambahan panjang total, dan konversi pakan. Apabila berpengaruh
nyata, dilakukan uji lanjut Duncan. Sedangkan untuk data kualitas air dianalisis
secara deskriptif.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil
Sintasan
Sintasan benih ikan gabus setelah dipelihara selama 35 hari dapat dilihat
pada Gambar 1. Berdasarkan uji statistik, nilai sintasan pada semua perlakuan
menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata (P>0,05).

6

100

85,00±12,73

92,00±9,34
80,00±12,73

94,33±0,60

87,00±9,68

C (500 lux)

D (600 lux)

Sintasan (%)

80
60
40
20
0
K (0 lux)

A (300 lux)

B (400 lux)
Perlakuan

Gambar 1 Grafik sintasanbenih ikan gabus setelah dipelihara 35 hari dengan
intensitas cahaya yang berbeda

Laju Pertumbuhan Spesifik (%)

Laju Pertumbuhan Spesifik
Laju Pertumbuhan Spesifik benih ikan gabus setelah dipelihara selama 35
hari dapat dilihat pada Gambar 2. Berdasarkan uji statistik, nilai laju pertumbuhan
spesifik padaperlakuan C dan D menunjukkan hasil yang berbeda nyata dengan
semua perlakuan (P