Analisis Optimalisasi Produksi Susu Segar Pada Kelompok Tani Makmur Agro Satwa Sukabumi, Jawa Barat

ANALISIS KOMBINASI OPTIMALISASI PRODUKSI
OLAHAN SUSU SAPISEGAR PADA KELOMPOK TANI
MAKMUR AGRO SATWA, SUKABUMI, JAWA BARAT
INDONESIA

MUHAMMAD ARIEF SIDIQ

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Analisis
Kombinasi Optimalisasi Produksi Olahan Susu Sapi Segar Pada Kelompok Tani
Makmur Agro Satwa adalah benar karya saya dengan arahan dari pembimbing
dan belum diajukandalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun.
Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya ilmiah yang diterbitkan

maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam bacaan dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka dibagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada
Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Maret 2015

Muhammad Arief Sidiq
NIM H24124105

ABSTRAK

MUHAMMAD ARIEF SIDIQ. Analisis Optimalisasi Produksi Susu Segar
Pada Kelompok Tani Makmur Agro Satwa Sukabumi, Jawa Barat. Dibimbng oleh
MUHAMMAD SYAMSUN dan EKO RUDDY CAHYADI.
Susu Pasteurisasi, yoghurt dan puding susu merupakan salah hasil olahan susu
segar yang memiliki jumlah permintaan yang cukup tinggi. Di Indonesia memang
sudah cukup banyak peternak yang membuat berbagai olahan susu. Jumlah pasar
dan permintaan akan olahan susu yang meningkat tetapi jumlah produksi yang
dihasilkan oleh Kelompok Tani Makmur Agro Satwa (MAS)masih di bawah

permintaan pasar, oleh karena itu Kelompok Tani Makmur Agro Satwa perlu
melakukan analisis optimalisasi produksi olahan susu segar agar mencapai
keuntungan maksimal. Penelitian ini menggunakan Software Linear Interctive
Discrele Optimizer (LINDO) dan MS Excle. Hasil analisis optimalisasi ini dapat
meningkatkan keuntungan sebesar Rp. 4.692.278dengan memproduksi produk
susu pasteurisasi berbagai rasa dengan kemasan stik sebanyak 3,000 stik, susu
pasteurisasi tanpa rasa dengan kemasan plastik sebanyak 0 plastik atau tidak
diproduksi, susu pasteurisasi berbagai rasa dengan kemasan plastik sebanyak 750
plastik, susu pasteurisasi berbagai rasa dengan kemasan cup sebanyak 2,000 cup,
yoghurt dengan kemasan stik sebanyak 3.696 stik, yoghurt dengan kemasan botol
ukuran 250 sebanyak 350 botol, yoghurt dengan kemasan botol 1.000 ml
sebanyak 80 botol dan puding susu sebanyak 0 cup atau tidak diproduksi.
Kata Kunci : keuntungan , LINDO, MAS, optimalisasi
ABSTRACT
MUHAMMAD ARIEF SIDIQ. Optimization Analysis of Fresh Milk Production In
Makmur Agro Animal Farmers Group Sukabumi , West Java . Supervised by
MUHAMMAD SYAMSUN and EKO RUDDY CAHYADI.
Pasteurization of milk, yogurt and pudding milk is processed fresh milk which has
a fairly high number of requests. In Indonesia it has been quite a lot of farmers
who make a variety of dairy products. Total market and demand for dairy

products increased but the amount of production generated by Farmers Group
Makmur Agro Satwa (MAS) is still below the market demand, therefore Farmers
Group Makmur Agro Satwa need to analyze the optimization of the production of
fresh dairy products in order to achieve maximum benefit. This study uses the
Linear Software Interctive Discrele Optimizer (LINDO) and MS Excle. The
results of the analysis of this optimization can increase the profit of Rp. 4692278
to produce pasteurized milk products of various flavors with a stick packaging as
much as 3,000 sticks, pasteurized milk without flavor with plastic packaging as
much as 0 plastic or not produced, pasteurized milk of various flavors with 750
plastic packaging plastic, milk pasteurization various flavors with cup packaging
as much as 2,000 cups, yogurt with stick packaging as much as 3,696 sticks,
yogurt with bottle size of 250 350 bottles, yogurt with bottle size 1,000 ml 80
bottles and milk pudding cup as much as 0 or not produced.
Keywords : gains, LINDO, MAS , optimization

ANALISIS KOMBINASI OPTIMALISASI PRODUKSI
OLAHAN SUSU SAPISEGAR PADA KELOMPOK TANI
MAKMUR AGRO SATWA, SUKABUMI, JAWA BARAT
INDONESIA


MUHAMMAD ARIEF SIDIQ

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
pada
Program Sarjana Alih Jenis Manajemen
Departemen Manajemen

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karuniaNya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Judul yang dipilih dalam
penenelitian yang dilaksanakan sejak bulan Mei 2014 sampai dengan Juli 2014
ialah Analisis Kombinasi Optimalisasi Produksi Olahan Susu Sapi Segar Pada

Kelompok Tani Makmur Agro Satwa Sukabumi, Jawa Barat.
Terimakasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr Ir Muhammad Syamsun,
Msc dan Dr Eko Ruddy Cahyadi, SHut, MM selaku dosen pembimbing 1 dan
pembimbing 2, pihak manajemen, stafdan peternakan pada Kelompok Tani
Makmur Agro Satwa atas arahan yang diberikan kepada penulis, orang tua dan
keluarga penulis atas perhatian kasih sayang yang tak terhingga serta dukungan
moril maupun materil yang telahdicurahkan kepada penulis selama menyelesaikan
laporan ini, teman-teman satu bimbingan dankeluarga besar Program Sarjana Alih
Jenis Manajemen IPB angkatan 10, serta sahabat-sahabat yang selalu memberikan
dukungan dan bantuan dalam pembuatan karya ilmiah ini.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Maret 2015
Muhammad Arief Sidiq

xi

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI


ix

DAFTAR TABEL

x

DAFTAR GAMBAR

xi

DAFTAR LAMPIRAN

xi

PENDAHULUAN

1

Latar Belakang


1

Perumusan Masalah

3

Tujuan Penelitian

3

Manfaat Penelitian

3

Ruang Lingkup

3

TINJAUAN PUSTAKA


4

Susu Pasteurisasi

4

Yoghurt

4

Manajemen Operasi

4

Optimalisasi Produksi

5

Tinjauan Penelitian Terdahulu


5

METODE

6

Kerangka Pemikiran Penelitian

6

Lokasi dan Waktu Penelitian

6

Metode Pengolahan Data

8

HASIL DAN PEMBAHASAN


11

Gambaran Umum Kelompok Tani Makmur Agro Satwa

11

Struktur Organisasi Kelompok Tani Makmur Agro Satwa

13

Pendirian Kelompok

13

Produksi Pengolahan Susu Segar

14

Proses Produksi Susu Pasteurisasi, Yoghurt dan Puding susu


14

Bahan Baku dan Bahan Penolong

14

Bahan Penunjang

15

Pemasaran Produk
Strategi Pemasaran

15
15

x

Bauran Pemasaran

16

MODEL OPTIMALISASI PRODUKSI

17

Perumusan Model Program Linear

18

Perumusan Fungsi Tujuan

18

Kendala Bahan Baku Susu Segar

25

Kendala Ketersedian Bahan Baku Penolong

25

Kendala Jam Kerja Mesin Pasteurisasi

27

Kendala Tenaga Kerja Langsung

28

Kendala Permintaan

29

KOMBINASI OPTIMAL PRODUKSI
Optimalisasi Produksi Susu Segar Kelompok Tani Makmur Agro Satwa

29
29

Tingkat Produksi Optimal

29

Penggunaan Bahan Baku dan Bahan Penolong

30

Penggunaan Jam Kerja Mesin

31

Penggunaan Jam Tenaga Kerja Langsung

31

Analisis Permintaan Pasar

32

Analisis Dual (Analisis Status Sumberdaya)

32

Analisis Sensitivitas Nilai Koefisien Fungsi Tujuan

34

Analisisi Sensitivitas Ruas Kanan Kendala(Right Hand Side)

35

SIMPULAN DAN SARAN

36

LAMPIRAN

39

DAFTAR TABEL
1 Sentra populasi dan produksi susu sapi serah tahun 2012
1
2 Jumlah produk yang dapat diproduksi oleh kelompok tani MAS
12
3 Populasi sapi dan produksi susu segar pada kelompok tani MAS
13
4 Harga produk
17
5 Biaya distribusi susu pasteurisasi dan yoghurt dengan kemasan stik
21
6 Biaya distribusi produk yoghurt dengan kemasan botol 250 ml ke luar Sukabumi
22
7 Jumlah total produk yang diproduksi
23
8 Margin produk olahan susu murni pada kelompok tani MAS
24
9 Ketersedian dan nilai koefisien susu segar pada kelompok tani MAS
25
10 Ketersedian dan nila koefisien gula pasir
26

xi

11 Ketersedian dan nila koefisien bakteri pada kelompok tani MAS
12 Ketersedian dan nila koefisien agar-agar
13 Ketersedian dan nila koefisien jam kerja mesin pada kelompok tani MAS
14 Ketersedian dan nilai koefisien jam tenaga kerja langsung
15 Produksi aktual dan optimal produk olahan susu segar kelompok tani MAS
16 Penggunaan bahan baku dan penolong pada kondisi aktual dan optimal
17 Penggunaan jam kerja mesin pada kondisi aktual dan optimal
18 Penggunaan jam tenaga kerja langsung aktual dan optimal
19 Permintaan pasar pada kondisi optimal di kelompok tani MAS
20 Analisis status sumberdaya pada kondisi optimal
21 Analisis sensitivitas nilai fungsi tujuan di kelompok tani MAS
22 Analisis sensitivitas ruas kanan kendala (right hand side)

26
27
27
28
29
30
31
31
32
33
34
35

DAFTAR GAMBAR
1 Kerangka pemikiran optimalisasi produksi

7

DAFTAR LAMPIRAN
1 Struktur organisasi kelompok tani makmur agro satwa
2 Kombinasi produksi susu segar
3 Proses produksi susu pasteurisasi, yoghurt dan puding susu
4 Denah lokasi
5 Biaya susu segar setiap produk
6 Biaya gula setiap produk
7 Biaya perasa setiap produk
8 Perhitungan biaya gas per produk
9 Perhitungan biaya bakteri per produk
10 Biaya Kemasan
11 Biaya karyawan tetap dibagian produksi
12 Biaya variabel
13 Biaya Tetap
14 Biaya distribusi ke luar
15 Perhitungan harga pokok produksi
16 Perhitungan waktu tenaga kerja untuk menghasilkan produk
17 Bentuk persamaan optimalisasi
18 Hasil perhitungan LINDO

40
41
42
43
44
44
44
45
45
45
45
46
46
47
48
49
50
50

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Agribisnis merupakan salah satu bidang usaha dalam kegiatan
perekonomian yang cocok untuk ditumbuh dan dikembangkan di Indonesia,
mengingat Indonesia merupakan salah satu Negara agraris yang memiliki potensi
sumberdaya alam yang melimpah. Agribisnis meliputi berbagai bidang,
diantaranya subsektor agribisnis tanaman, subsektor agribisnis perikanan, dan
subsektor agribisnis peternakan.
Bidang peternakan sebagai subsektor agribisnis yang sangat penting dalam
kehidupan manusia. Hal ini terkait dengan kesiapan subsektor ini dalam
menyediakan bahan pangan hewani masyarakat. Kandungan gizi hasil ternak dan
produk olahannya, diketahui mempunyai nilai yang lebih baik dibandingkan
dengan kandungan gizi asal tumbuhan. Salah satu komoditas peternakan yang
berpotensial untuk dikembangkan adalah susu. Susu segar sebagai salah satu
komoditas hasil peternakan memiliki peran dalam meningkatkan kualitas
masyarakat melalui pemenuhan kebutuhan protein dan mineral. Susu dibutuhkan
karena kandungan gizinya yang tinggi dan lengkap, sehingga menjadi bahan
makanan penting sebagai penyempurna susunan menu makanan sehari- hari.
Dalamrangka mencapai tujuan pembangunan peternakan untuk memenuhi
kebutuhan gizi, maka pembangunan peternakan diarahkan pada pengembangan
peternakan yang lebih maju melalui pendekatan kewilayahan, penggunaan
teknologi tepat guna dan penerapan landasan baru yaitu efisiensi dan
berkelanjutan.Usaha peternakan sapi perah cukup mendapat perhatian baik oleh
pemerintah maupun masyarakat. Perkembangan usaha sapi perah yang semakin
meningkat dari tahun ke tahun, dapat dilihatdari tendensi pertambahan jumlah
penduduk, meningkatnya pendapatan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya
susu sebagai sumber gizi, maka konsumsi susu setiap tahun semakin bertambah
pula. Peningkatan konsumsi susu ini diharapkan dengan diikuti penambahan
populasi sapi perah.
Untuk mengetahui sentra populasi dan produksi sapi perah di Indonesia
pada tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Sentra populasi dan produksi susu sapi serah tahun 2012
No.

Provinsi

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Nangroe Aceh Darussalam
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta

Populasi (ekor)
31
6.780
792
353
194
131
3.180
109.601
116.181
8.623

Produksi
(ton/tahun)
36
4.882
998
805
399
104
4.808
239.000
71.053
8.900

2

Lanjutan Tabel 1
11
Jawa Timur
13
Kalimantan Barat
14
Kalimantan Selatan
15
Sulawesi Selatan
TOTAL
Sumber : BPS (2012)

135.056
36
122
797
382.246

243.000
42
126
920
575.452

Dilihat dari data (Tabel 1) tersebut dapat disimpulkan bahwa saat ini
penyebaran usaha peternakan sapi perah di Indonesia masih belum merata, dan
masih terpusat di Pulau Jawa. Total produksi susu yang hanya mencapai angka
kurang lebih 575.454 ton per tahun, itu artinya hingga saat ini kebutuhan susu
dalam negeri masih belum bisa terpenuhi oleh produsen lokal, dan hanya bisa
memenuhi 25% kebutuhan susu dalam negeri, sedangkan sisanya yaitu sekitar
75% masih impor dari luar negeri untuk menutupi kebutuhan dalam negeri yang
mencapai 3,2 juta ton per tahun.
Pada pertengahan tahun 2009 pemerintah mengeluarkan kebijakan melalui
Permenkeu No. 19/PMK.011/2009 yaitu membebaskan bea masuk impor susu
dari lima persen menjadi nol persen. Adanya kebijakan tersebut, Industri
Pengolahan Susu (IPS) dapat menekan harga susu peternak lokal. Harga susu
impor lebih murah yaitu dengan harga Rp. 2.871/liter, sedangkan harga susu lokal
Rp. 3.400. Mencermati tingkat harga yang diterima peternak dari koperasi
maupun IPS dianggap tidak susuai dengan apa yang diharapkan khususnya bagi
peternak, dimana penetapan harga tersebut relatif rendah1. Rendahnya harga yang
di tentukan oleh IPS dan koperasi dalam pembelian susu sapi perah dan tingginya
biaya yang dikeluarkan oleh peternak, tidak sebandingnya harga penjualan susu
sapi perah dengan biaya-biaya yang dikeluarkan membuat para peternak harus
lebih jeli dalam menyikapi hal ini.
Kelompok Tani Makmur Agro Satwa memiliki alternatif dalam
mengalokasikan susu segar yang diterima dari anggotanya. Alternatif tersebut
adalah mengolah susu menjadi produk akhir seperti susu pasteurisasi, yoghurt dan
puding susu. Sehingga, dengan melakukan pengolahan susu segar menjadi susu
pasteurisasi yoghurt dan puding susu, kelompok tani memiliki peluang untuk
memperoleh laba besar atas pemberian nilai tambah pada susu segar.
Peningkatan harga jual susu ditingkat konsumen akhir memberikan dampak
positif bagi kelompok tani, serta memperpendek rantai pemasaran susu sehingga
dapat meningkatkan keuntungan kelompok.
Susu segar merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi karena
mengandung zat-zat makanan yang lengkap dan seimbang seperti protein, lemak,
karbohidrat, mineral dan vitamin yang sangat dibutuhkan oleh manusia.
Kelengkapan kandungan gizi yang terkandung pada susu menjadikan susu sebagai
pelangkap menu sehat yang dianjurkan untuk semua golongan usia, mulai dari
anak-anak, dewasa, hingga orang yang sudah berusia lanjut.

1.

http://www.neraca.co.id/article/32702/Indonesia-Belum-Siap-Menghadapi-LiberalisasiPerdagangan-Susu (diakses 20 Feb 2014)

3

Mengingat susu merupakan barang yang tidak tahan lama, maka untuk
mensiasati hal tersebut susu dapat diolah menjadi berbagai macam produk
turunan lainnya seperti susu pasteurisasi, yoghurt dan puding susu.

Perumusan Masalah
Berdasarkan hal diatas terdapat beberapa permasalahan yang menjadi
perhatian dalam penelitian ini, yaitu :
1. Bagaimana alokasi sumberdaya (khususnya bahan baku susu segar) yang
dimiliki Kelompok Tani Makmur Agro Satwa untuk mencapai optimal?
2. Bagaimana kombinasi produksi pengolahan susu segar pada Kelompok Tani
Makmur Agro Satwa yang dapat memaksimunkan keuntungan?

Tujuan Penelitian
Berdasaarkan perumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka
tujuan dari penelitian ini antara lain :
1. Menganalisis alokasi penggunaan sumberdaya yang dimiliki Kelompok Tani
Makmur Agro Satwa untuk mencapai optimal.
2. Menganalisis tingkat produksi optimal susu pada Kelompok Tani Makmur
Agro Satwa yang dapat memberikan keuntungan yang maksimum.

Manfaat Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi :
1. Memberikan rekomendasi dan informasi bagi manajemen dalam mengambil
keputusan yang berkaitan dengan produksi pengolahan susu.
2. Sebagai bahan informasi, pustaka dan pengetahuan mengenai optimalisasi
produksi pengolahan susu bagi penelitian selanjutnya.

Ruang Lingkup
Penelitian dilaksanakan di Kelompok Tani Makmur Agro Satwa, di
Kabupaten Sukabumi. Kelompok Tani Mamkmur Agro Satwa memiliki satu unit
usaha yaitu pengolahan susu murni. Penelitian ini meliputi produksi susu
pasteurisasi dan yoghurt dalam kemasan stik dengan mempertimbangkan
keterbatasan sumberdaya yang dimiliki.

4

TINJAUAN PUSTAKA

Susu Pasteurisasi
Menurut Rachman (2010), susu pasteurisasi merupakan susu yangdiberi
perlakuan berbeda, dengan proses pemanasan dibawah 100o Celcius, atau lebih
tepatnya antara suhu 70o – 80o Celcius. Hal ini dilakukan dalam upaya
mematikan sebagian mikroba pembawa penyakit (pathogen) seperti bakteri
Escerichia coli. Proses pasteurisasi yang dilanjutkan dengan pendinginan segera
pada suhu antara 4o – 6o Celcius akan menghambat pertumbuhan mikroba,
sehingga dapat mengurangi kemungkinan kerusakan zat gizi serta memperbaiki
daya simpan susu dan mempertahankan rupa maupun cita rasa susu segar.
Tujuan dari Pasteurisasi yaitu :
1. Mencapai “pengurangan” dalam jumlah organism, mengurangi jumlah mereka
sehingga tidak lagi bisa menyebabkan penyakit (syaratnya produk yang telah di
pasteurisasi didinginkan dan digunakan sebelum tanggal kadaluarsa).
2. Memperpanjang daya simpan bahan atau produk.
3. Menimbulkan cita rasa yang lebih baik pada produk.
4. Menginaktifkan enzim fosfatase dan katalase ,yaitu enzim yang membuat susu
cepat rusak.

Yoghurt
Menurut Rachman (2010), yoghurt merupakan salah satu olahan susu yang
diproses melalui proses fermentasi dengan penambahan kultur organisme yang
baik, salah satunya yaitu bakteri asam laktat. Melalui perubahan kimiawi yang
terjadi selama proses fermentasi yang dihasilkan suatu produk yang mempunyai
tekstur, flovour dan rasa yang khas. Selain itu juga mengandung nilai nutirisi yang
lebih baik dibandingkan susu segar. Konsep makanan prebiotik yang dapat
dipercaya memberikan efek yang menguntuntungkan bagi konsumen ditinjau dari
aspek nutrisi dan kesehatan. Secara tradisional, pada pembuatan yoghurt
digunakan kultur starter campuran lactobacilus bulgaricus dan Streptococucus
thermophilus dengan perbandingan 1: 1.
Di pasaran yoghurt terbagi dalam dua jenis, yang pertama adalah yoghurt
plain yaitu yoghurt tanpa rasa tambahan dan yang kedua adalah drink yoghurt
yaitu yoghurt plain yang oleh produsen telah ditambahkan perasa tambahan buahbuahan seperti rasa strawberry, jeruk ataupun leci.

Manajemen Operasi
Menurut Suyadi (2007), produksi adalah proses penciptaan barang dan jasa.
Manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghassilkan nilai dalam
bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output. Kegiatan yang
menghasilkan barang dan jasa berlangsung di semua organisasi, baik perusahaan
manufaktur maupun jasa.

5

Menurut Fogarty (1989), manajemen operasi adalah suatu proses yang
secara berkenisambungan (kontinu) dan efektif menggunakan fungsi manajemen
untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya secara efisien dalam rangka
mencapai tujuan (Hery 2011).

Optimalisasi Produksi
Optimalisasi merupakan pendekatan normatif dengan mengidentifikasi
penyelesaian terbaik dari suatu permasalahan yang diarahkan pada titik
maksimum atau minimum suatu fungsi tujuan (Nasendi, 1985). Secara umum
pengertian optimalisasi adalah pencapaian suatu keadaan yang terbaik.
Soekartawi (1998), optimalisasi produksi adalah pengunaan faktor-faktor
produksi yang terbatas seefisien mungkin. Faktor-faktor produksi tersebut dapat
berupa modal, tenaga kerja, sumberdaya alam (bahan baku, dan bahan pembantu),
mesin, teknologi dan informasi.

Program Linear
Linear Programing (LP) adalah alat analisis yang mempunyai variabelvariabel bersifat determenistik (terukur) dan masing-masing mempunyai
hubungan linear satu sama lain.Linear Programing ditemukan oleh George
Dantzig. Teknik analisi ini berkembang secara menakjubkan dan mampu
memecahkan berbagai maasalah (problem solving) yang terdapat dalam
kehidupan nyata. George Dantzig adalah orang yang pertama memformulasikan
general LP kemudian mengembangkannya dalam bentuk metode simplex (Suyadi
2005).
Linear Programing adalah teknik pengambilan keputasan untuk
memecahkan masalah mengalokasikan sumber daya yang terbatas diantara
berbagai kepentingan seoptimal mungkin. Pemrograman linear merupakan salah
satu metode dalam riset operasi yang memungkinkan para manajer mengambil
keputusan dengan menggunakan pendekatan analisis kuantitatif (Eddy 1999).

Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian terkait dengan optimalisasi produksi baik dengan menggunakan
linear programing (LP) maupun metode lainnya seperti fungsi produksi secara
umum bertujaun untuk mencari kombinasi produksi yang dapat menghasilkan
tingkat keuntungan yang maksimum dengan tingkat input tertentu yang dimiliki
oleh perusahaan. Ramadani (2009), Mawar (2010), Shanti (2010), dan Nasrun
(2009) yang menggunakan model linear programing.
Dari hasil penelitian terdahulu mengeanai optimalisasi, di ketahui LP
merupakan alat analisis kuantitatif yang cukup baik untuk membantu penyusunan
perencanaan keputusan yang optimal dalam berproduksi. Penelitian ini juga
menggunakan analisis optimalisasi untuk pengalokasian sumberdaya yang ada
untuk memperoleh tingkat produksi yang optimal, serta sesuai dengan kapasitas

6

dan ketersedian sumberdaya yang dimiliki. Penelitian ini juga memasukan
pengaruh variabel waktu terhadap analisis optimalisasi produksi susu pasteurisasi
dan yoghurt.

METODE
Kerangka Pemikiran Penelitian
Perencanaan produksi yang optimal diperoleh dengan menggunakan linear
programming. Program linear dipilih karena memberikan penyelesaian
ataspermasalahan mengenai pengoptimalan alokasi sumberdaya berupa
bahanbaku,bahan pengemas, jam kerja mesin, tenaga kerja, dan target produksi.
Hasil output dari pengolahan data dengan menggunakan LINDO akan
memberikan kombinasi produk yang optimal sehingga keuntungan yang maksimal
dapat dicapai.
Program linear terdiri dari dua macam fungsi, yaitu fungsi tujuan dan fungsi
kendala. Fungsi tujuan adalah fungsi yang menggambarkan sasaran atau tujuan
dalam sumber untuk memperoleh keuntungan maksimum atau biaya minuman.
Sedangkan fungsi kendala adalah bentuk penyajian secara matematis kendalakendala yang tersedia yang akan dialokasikan secara optimal keberbagai kegiatan.
Hasil ouput dari pengolahan data yang memberikan kombinasi yangoptimal
kemudian dibandingkan dengan kegiatan produksi aktual dan dievaluasiuntuk
melihat apakah kegiatan produksi yang selama ini dilakukan sudah optimalatau
belum. Apabila kegiatan produksi belum optimal, maka dicari alternatifkegiatan
produksi yang optimal sehingga dicapai keuntungan yang maksimal. Kerangka
pemikiran dapat dilihat pada Gambar 1.

Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Kelompok Tani Makmur Agro Satwa.
Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja, dengan pertimbangan
bahwa daerah Jawa Barat khususnya Sukabumi merupakan salah satu daerah
sentra produksi susu di Indonesia. Kelompok Tani Makmur Agro Satwa dipilih
sebagai tempat penelitian karena merupakan salah satu kelompok tani tauladan
yang menjadikan contoh bagi kelompok-kelompok tani lainnya karena prestasiprestasi dari tingkat provinsi maupun nasioanal yang diperoleh dan mempelopori
berbagai program-program budaya sehat. Pengumpulan data dilakukan mulai
bulan Mei-Juli 2014.

7

Kelompok Tani Makmur Agro satwa




Sumberdaya belum terpakai secara
optimal
Tidak adanya perencanaan produksi
optimal
Penerimaan belum optimal

Tujuannya Meningkatkan
Keuntungan

Kendala yang dihadapi :





Bahan baku susu segar
Bahan penolong
Jam tenaga kerja
langsung
Jam kerja mesin

Optimalisasi
Produksi
Linear Programing

Analisis Primal

Analisis Dual

Analisis Sensitivitas

Evaluasi
Rekomendasi
Gambar 1 Kerangka pemikiran optimalisasi produksi

Jenis Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer
diperoleh dari pengamatan dan wawancara langsung. Pengamatan langsung
dilakukan di lokasi produksi. Wawancara langsung dilakukakn dengan memilih
responden secara sengaja, yaitu ketua kelompok dan bagian produksi. Sedangkan
data sekunder diperoleh dari literatur-literatur yang ada, dokumen-dokumen yang
terkait dengan topik penelitian, juga dari hasil riset dan tulisan yang berhubungan
dengan topik yang dibahas serta informasi-informasi dari instansi terkait yang

8

berhubungan dengan tujuan penelitian seperti Badan Pusat Statistik (BPS), Dinas
Peternakan, dan Departemen Pertanian.
Data-data yang diperoleh antara lain :
1. Data tentang gambaran umum Kelompok Tani Makmur Agro Satawa
2. Data dengan produksi baik proses maupun jumlah produksi aktual.
3. Harga jual produk.
4. Biaya produksi.
5. Kapasitas mesin produksi.

Metode Pengolahan Data
Menurtut Aminudin (2005), masalah optimalisasi untuk perencanaan
dirumuskan kedalam model linear programing dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Menentukan Variabel Keputusan
Variabel keputusan menunjukan jumlah penjualan dan produksi setiap jenis
diantaranya susu segar, susu pasteurisasi, dan yoghurt adalah
1. X1 Susu Pasteurisasi Berbagai Rasa dengan Kemasan Stik
2. X2 Susu Tanpa Rasa dengan Kemasan Plastik
3. X3 Susu Pasteurisasi Berbagai Rasa dengan Kemasan plastik
4. X4 Susu Pasteurisasi Berbagai Rasa dengan Kemasan Cup
5. X5 Yoghurt dengan Kemasan Stik
6. X6 Yoghurt dengan Kemasan Botol 250 ml
7. X7 Yoghurt dengan Kemasan Botol 1000 ml
8. X8 Puding Susu
2. Menentukan Fungsi Tujuan
Optimalisasi produksi bertujuan untuk memaksimumkan keuntungan
perusahaan. Perumusan fungsi tujuan dimulai dengan menentukan harga jual dan
biaya produksi untuk setiap liter susu. Selanjutnya dibentuk persamaan tujuan
dalam model linear yaitu:

Memaksimumkan :

�=

�=


�=1

�=1

�� − �� ��

����

. . . . . . . . . . . . . . . . . . (1)
. . . . . . . . . . . . . . . . . . (2)

Keterangan :
Z = Tingkat keuntungan yang ingin dimaksimumkan (Rp)
Pj = Harga jual jenis produk ke-j (Rp/satuan)
Xj = Jumlah produk ke-j yang dihasilkan dimana: j=1 untuk susu pasteurisasi
rasa kemasan stik, j=2 susu pasteurisasi tanpa rasa kemasan plastik, j=3
susu pasteurisasi rasa kemasan plastik, j=4 susu pasteurisasi rasa kemasan

9

cup, j=5 yoghurt kemasan stik, j=6 yoghurt kemasan botol 250 ml, j=7
yoghurt kemasan 1.000 ml, j=8 puding susu.
Rj = Biaya produksi yang digunakan oleh jenis produk ke-j (Rp/satuan).
�j = Koefisien sumbangan keuntungan per produk (Rp/satuan).

3. Menentukan Kendala
Kendala dalam model program linear untuk optimalisasi produksi susu
pasteurisasi, yoghurt dan puding susu meliputi ketersedian bahan baku,
ketersedian bahan penolong, ketersedian jam kerja mesin, ketersedian tenaga kerja
dan permintaan minimum setiap produk.
a. Kendala ketersedian bahan baku
Bahan baku utama pembuatan susu pasteurisasi, yoghurt dan puding susu
adalah susu segar. Sehingga dalam pengolahan susu sangat dibutuhkan
sekali.
Kendala keter-sediaan bahan baku dapat dirumuskan sebagai berikut :
. . . . . . . . . . . . . . . . . . (3)

Keterangan :
aj = Koefisien penggunaan bahan baku susu segar untuk produk ke-j.
BB = Ketersedian bahan bahan baku.
b. Bahan penolong
Bahan baku penolong yang digunakan untuk memproduksi susu
pasteurisasi, yoghurt dan puding susu terdiri dari gula pasir, bakteri Lactobacillus
Bulgaricus dan Streptococcus Thermophilus dan agar-agar.
Gula pasir dapat dirumuskan sebagai berikut :
. . . . . . . . . . . . . . . . . . (4)

Keterangan :
gi
= Koefisien penggunaan bahan penolong gula pasir untuk produk ke-i (Kg).
G
= Ketersedian bahan penolong gula pasir ke-i.
Bakteri Lactobacillus Bulgaricus dan dapat dirumuskan sebagai berikut :
. . . . . . . . . . . . . . . . . . (5)
Keterangan :
bi
= Koefisien penggunaan bahan penolong gula pasir untuk produk ke-i
(Liter).
B
= Ketersedian bahan penolong gula pasir ke-i.
Agar-agar dapat dirumuskan sebagai berikut :

10

. . . . . . . . . . . . . . . . . . (6)
Keterangan :
ai
= Koefisien penggunaan bahan penolong agar-agar untuk produk ke-i (Kg).
A
= Ketersedian bahan penolong agar-agar ke-i.
c. Kendala ketersediaan jam kerja mesin
. . . . . . . . . . . . . . . . . . (7)
Keterangan :
cij = Koefisien kebutuhan jam kerja mesin ke-i untuk menghasilkan satu liter
produk ke-j (jam/liter)
Ji
= Ketersedian jam kerja mesin pada jam kerja normal (jam).

d. Kendala jam tenaga kerja langsung
. . . . . . . . . . . . . . . . . . (8)
Keterangan :
dij
= Koefisien kebutuhan jam tenaga kerja langsung
JTi = Ketersedian jam tenaga kerja bagian ke-i pada jam kerja normal untuk
berproduksi (jam).

Metode Analisis Data
Proses analisis data yang dilakukan pada penelitian ini adalah mengumpulan
data-data yang berkaitan dengan pengolahan susu segar. Setelah data didapatkan
kemudian diolah dengan menggunakan Ms. Excel. Penggunaan excel untuk
mempermudah dalam pengolahan data seperti mencari koefisien-koefisien.
Setelah mendapatkan koefisien-koefisien, langkah selanjutnya membuat model
dalam pertidaksamaan linear, kemudian diolah secara komputerisasi dengan
menggunakan program LINDO, dari olahan LINDO kemudian dilanjutkan dengan
analisis deskriptif. Hasil pengolahan dianalisis lebih lanjut dengan analisis primal,
dual, sensitivitas dan post optimal.
1. Analisis Primal
Analisis primal bertujuan untuk mengetahui kombinasi produk terbaik yang
dapat memaksimalkan keuntungan dengan sumber daya terbatas. Dalam analisis
primal akan diketahui aktivitas mana yang termasuk dalam skema optimal dan
aktivitas mana yang tidak termasuk dalam skema optimal atau menilai reduced
cost. Untuk mengetahui apakah aktivitas perusahaan telah optimal atau belum,

11

hasil analisis berupa kombinasi aktivitas terbaik ini akan dibandingkan dengan
aktivitas aktual perusahaan akan diketahui apakah selama ini kegiatan produksi
perusahaan sudah optimal atau belum.
2. Analisis Dual Price
Analisis dual sering disebut juga harga bayangan. Harga bayangan untuk
melihat penggunaan sumberdaya yang digunakan untuk memproduksi susu
pasteurisasi, yoghurt dan puding susu dengan berbagai rasa di Kelompok Tani
Makmur Agro Satwa. Dengan mengetahui nilai slack atau surplus dan harga
bayangannya, menunjukan perubahan yang terjadi pada fungsi tujuan jika
sumberdaya berubah satu satuan.
Dengan analisis ini dapat diketahui juga apakah sumberdaya yang
digunakan dalam proses produksi merupakan sumberdaya yang bersifat langka
atau sebaliknya. Sumberdaya langka ditunjukan dengan nilai slack/surplus = 0 dan
slack/surplus 0, maka sumberdaya tersebut
merupakan sumberdaya berlebih. Sumberdaya langka termasuk kendala tidak
aktif karena kendala ini membatasi fungsi tujuan. Sedangkan kendala berlebih
termasuk kendala tidak aktif karena kendala ini kendala yang tidak habis terpakai
dalam proses produksi dan tidak mempengaruhi fungsi tujuan apabila terjadi
penambahan sebesar satu satuan.
3. Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas pada model LP sangat penting dilakukan mengingat
dunia bisnis yang selalu berubah dan bersifat dinamis. Sementara model LP yang
dibangun bersifat deterministik dan hanya mampu menghasilkan nilai tunggal
(single value expectation). Oleh karena itu, dengan adanya analisis sensitivitas
diharapkan model LP yang dibangun dapat menangkap perubahanperubahan yang
bersifat dinamis pada kondisi aktual. Pada penelitian ini analisis sensitivitas
digunakan untuk melihat batas perubahan susu segar, bahan baku penolong, jam
tenaga kerja langsung, jam kerja mesin, serta permintaan pasar tanpa merubah
kondisi optimal.
Analisis sensitivitas memberikan selang perubahan fungsi tujuan tanpa
mempengaruhi tingkat produksi optimal serta perubuhan ketersedian sumberdaya
yang masih diperbolehkan tanpa merubah nilai dual price. Selang fungsi tujuan
dan perubahan nilai ruas kanan model ditunjukan pada nilai batas atas (allowable
increase) dan batas bawah (allowable decrease).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Kelompok Tani Makmur Agro Satwa
Kelompok Tani MAS berlokasi di Desa Sukamekar, Kecamatan Sukaraja,
Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Suhu rata-rata berkisar antara 18°C-30°C,
dengan curah hujan 2000-3500 mm/tahun dan kelembaban relatif (RH) 85%.
Lokasi tersebut berada di ketinggian 800-900 m di atas permukaan laut. Dengan

12

batas wilayah, sebelah Utara Desa Cisarua, sebelah Selatan Desa Sukamekar,
sebelah Timur Desa Langen Sari dan sebelah Barat Sukamekar.
Kelompok Tani Makmur Agro Satwa didirikan pada tahun 2008, namun
cikal bakal kelompok ini sudah ada sejak tahun 2007. Pada awalnya pertemuan
para peternak masih sebatas informal dan hanya bertukar pengalaman. Kemudian
timbul keinginan untuk membuat wadah untuk belajar yang bisa meningkatkan
taraf hidup para peternak khususnya dan masyarakat sekitar pada umumnya.
Saat ini jumlah produksi susu Kelompok Tani MAS 700 liter per hari, yang
diolah menjadi beberapa produk olahan susu seperti Susu Pasteurisasi, Yoghurt,
dan Puding Susu. Bahan baku berupa susu murni diperoleh tidak hanya dari
anggota kelompok melainkan berasal dari luar anggota Kelompok Tani MAS.
Saat ini produksi susu segar yang dihasilkan oleh sapi yang dimiliki sebanyak 200
liter perhari atau sebanyak 28,57% dari kebutuhan susu segar yang harus
dipenuhi untuk meproduksi, sehingga kekurangan bahan baku tersebut diperoleh
dari luar anggota kelompok tani sebanyak 500 liter perhari atau sebanyak 71,43%
dari kebutuhan susu segar yang dbutuhkan. Harga beli susu segar dari anggota
kelompok tani berbeda dengan harga beli dari luar kelompok tani, susu segar
anggota kelompok tani dibeli dengan harga Rp. 5.000 per liter dan dari luar
anggota kelompok tani dibeli dengan harga Rp. 4.500 per liter. Sehingga, dapat
diperoleh akumulasi harga perliternya sebesar Rp. 4.642.
Susu segar tersebut diolah menjadi 8 produk olahan turunan seperti susu
pasteurisasi berbagai rasa dengan kemasan stik, susu pasteurisasi tanpa rasa
dengan kemasan plastik, susu pasteurisasi berbagai rasa dengan kemasan plastik,
susu pasteurisasi berbagai rasa dengan kemasan cup, yoghurt dengan kemasan
stik, yoghurt dengan kemasan botol ukuran 250 ml, yoghurt dengan kemasan
botol 1.000 ml dan puding susu. Penyusutan susu saat produksi sebesar 0,25%
atau 1,75 liter, dari 700 liter yang diproduksi akan menjadi 698,25 liter.
Kombinasi produk yang diproduksi oleh Kelompok Tani MAS dapat dilihat pada
Lampiran 2. Jumlah produk yang dapat diproduksi dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Jumlah produk yang dapat diproduksi oleh kelompok tani MAS
Susu Segar Jumlah
Var Produk
(liter)
Produk
Susu pasteurisasi berbagai rasa dengan
X1
56
2.317
kemasan stik
Susu tanpa rasa dengan kemasan
X2
21
170
plastik
Susu pasteurisasi berbagai rasa dengan
X3
33
272
kemasan plastik
Susu pasteurisasi berbagai rasa dengan
X4
28,25
188
kemasan Cup
X5 Yoghurt dengan kemasan stik
400 17.120
X6 Yoghurt dengan kemasan botol 250 ml
50
214
Yoghurt dengan kemasan botol 1000
X7
50
54
ml
X8 Puding Susu
30
411

Satuan

Koefisien/
Satuan

Stik

0,024

Plastik

0,125

Plastik

0,124

Cup

0,147

Stik
Botol

0,023
0,234

Botol

0,926

Cup

0,073

13

Struktur Organisasi Kelompok Tani Makmur Agro Satwa
Pendirian Kelompok
1. Legalitas
Nama
: Kelompok Tani “ MAKMUR AGRO SATWA”
Alamat
: Kelurahan Limbangan RT. 02 RW. 01
Kecamatan Sukaraja Kab. Sukabumi
Pembentukan
: Januari 2008

2.
Pengurus
Ketua
Sekretaris
Bendahara
Seksi-seksi :
1. Sekbid Produksi
2. Sekbid Sapronak
3. Sekbid Keswan
4. Sekbid Pemasaran
5. Sekbid Humas

: Ubad Badrudin
: Anne Sri Arti
: S. Joko Priyono
: Upet
: Dedi

a. Anggota dan Populasi
1. Jumlah Anggota
2. Jumlah Populasi

: Ohim
: Ukat Sukatma
: Anne

: 16 orang
: 31 ekor

Tabel 3 Populasi sapi dan produksi susu segar pada kelompok tani MAS
Populasi
No Peternak
Produksi
Induk Dara Anak Jantan
Jumlah
(liter)
1
Ubad
1
2
3
20
2
S. Joko P.
2
1
1
1
5
37
3
U. Jubaedi
2
1
3
30
4
Ocid
1
1
2
15
5
U. Sukatna
1
1
6
Tintin
1
1
7
Ferdi
2
1
3
32
8
Andri
1
1
9
Anne
1
2
3
23
10 Ujang Haerudin
1
2
3
17
11 Jajun
2
2
12 Isye
1
1
13 Risma
2
2
14 Dedi
1
1
15 Dede
2
1
1
36
16 Herdi
1
1
Jumlah
12
21
1
1
33
210

14

b. Kegiatan Usaha
1. Unit sapi Perah
2. Pengolahan Pasca Panen
3. Pengolahan Kompos.

Produksi Pengolahan Susu Segar
Proses Produksi Susu Pasteurisasi, Yoghurt dan Puding susu
Proses produksinya, susu pasteurisasi memiliki beberapa tahapan proses
produksi, tahapan-tahapan tersebut dapat dilihat pada Lampiran 3. Susu
pasteurisasi merupakan susu yang dipanaskan dengan suhu 700 – 800 C. Hal ini
dilakukan dalam upaya mematikan sebagian mikroba pembawa penyakit
(pathogen) seperti bakteri Escherichia Coli. Proses pasteurisasi yang dilanjutkan
dengan pendinginan dan pencampuran berbagai varian rasa setelah itu prdouk
dikemas.
Proses produksi pembuatan yoghurt memiliki proses yang cukup panjang.
bagan proses produksi yoghurt dapat dilihat pada Lampiran 3. Pada tahap
pertama, susu segar diberi perlakuan pemanasan atau pasteurisasi, tujuan dari
pemanasan ini adalah membunuh mikroba pathogen dalam susu. Suhu dalam
proses pasteurisasi ini adalah sekitar 700 – 800 C. Perlakuan ini dapat mengurangi
koagulasi, karena setelah pemanasan akan terjadi penurunan pH pada susu.
Tahapan kedua setelah melakukan proses pasteurisasi adalah pendinginan,
Pendinginan dilakukan sampai suhu mencapai 430 C yang merupakan suhu
optimal untuk bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus.
Setelah mencapai suhu 43 0 C, maka bibit bakteri tersebut siap untuk dicampurkan
kedalam toples berisi susu dengan perbandingan sekitar 5% dari jumlah susu.
Tahapan selanjutnya adalah inkubasi, proses inkubasi berlangsung selama
6– 8 jam. Setelah sekitar 8 jam maka susu yang sudah menggumpal dimasukkan
kedalam kulkas dengan suhu 40 – 60 C. Kemudian tahapan selanjutnya adalah
memberi kemasan. Pada tahap ini unit PPHP Kelompok Tani Makmur Agro
Satwa memiliki berbagai jenis kemasan. Ada kemasan stik, kemasan botol 250
ml, dan Kemasan botol 1.000 ml.
Proses pembuatan puding susu ini sama dengan proses pembuatan susu
pasteurisasi. Bagan proses produksi puding susu dapat dilihat pada Lampiran 3.
Proses pembuatan puding susu pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan proses
pembuatan susu pasteurisasi, yaitu susu dipanaskan sampai suhu 700 – 800 C.
Namun untuk proses pembuatan puding ini, pada saat proses pemanasan
dimasukan jelly. Jelly ini adalah zat yang dapat membuat susu tersebut
menggumpal menjadi puding.
Bahan Baku dan Bahan Penolong
Bahan baku merupakan salah satu komponen penting dalam penciptaan
barang jadi, ketersediaan bahan baku menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi efisiensi produksi. Ketersedian bahan baku sebaiknya dekat

15

dengan lokasi produksi2. Hal ini bertujuan untuk mengurangi terjadi kerusakan
pada susu murni, karena bahan baku susu murni tersebut mudah rusak jika tidak
langsung diolah pada saat tidak dengan suhu yang dingin.
Bahan baku lain yang digunakan dalam proses produksi susu pasteurisasi,
yoghurt dan puding susu adalah gula pasir, perasa, bakteri Lactobacillus
bulgaricus dan Streptococcus thermophilus, dan agar-agar.
Bahan Penunjang
Bahan baku penunjang yang digunakan dalam pengolahan susu di unit
pengolahan Kelompok Tani MAS terdiri dari cup, penutup cup, sendok, plastik
dan botol.

Pemasaran Produk
Pemasaran merupakan suatu kegiatan penting yang perlu diperhatikan
dalam pelaksanaanya karena akan menentukan keberhasilan suatu usaha dalam
memasarkan suatu produk baik itu berupa barang ataupun jasa. Kegiatan
pemasaran merupakan kunci keberhasilan suatu usaha. Terlebih usaha yang
dilakukan Kelompok Tani MAS. Produk berupa susu merupakan produk yang
mudah rusak (perishable), sehingga dibutuhkan kerja keras untuk
memasarkannya.
Dalam memasarkan produknya, Kelompok Tani ini memiliki cara tersendiri
agar produknya dapat terserap dan habis terjual, yaitu dengan membuat berbagai
program, diantaranya adalah program GERIMIS BAGUS Mandiri yaitu program
Gerakan Minum Susu Bagi Anak Usia Sekolah secara Mandiri. Target pasar dari
program ini adalah anak-anak sekolah, hingga saat ini Kelompok Tani MAS telah
memiliki pelanggan dengan bekerjasama dengan kurang lebih 360 sekolah yang
tersebar di kota dan kabupaten Sukabumi dan ada.
Selain itu, saat ini Kelompok Tani MAS juga memasarkan produknya lebih
luas lagi. Kelompok Tani MAS membuat program GERIMIS KAWIN yaitu
program Gerakan Minum Susu untuk Karyawan Industri dan GERIMIS PERI
yaitu program Gerakan Minum Susu bagi Pegawai Negri.
Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran merupakan logika pemasaran yang dilaksanakan dengan
harapan bahwa unit bisnis akan mencapai sasaran pemasaran. Pemasaran untuk
suatu produk memerlukan perencanaan strategi sebagai proses mengembangkan
dan memelihara strategi yang cocok antara tujuan dan kemampuan organisasi
serta peluang pemasaran yang selalu berubah. Strategi STP (Segmentation,
Targeting, Positioning) berikut ini adalah deskripsi strategi pemasaran yang bisa
dilakukan unit PPHP Kelompok Tani MAS.
1. Segmentasi Pasar (Segmentation)

2

Optimalisasi Produksi Nata de CoCo Mentah pada Risna Sari Kabupaten Cianjur, Jawa Barat
Oleh Nurul Nasrun (Hal-69).

16

Segmentasi Pasar adalah proses yang secara jelas membagi-bagi pesar
menjadi beberapa kelompok pembeli dengan kebutuhan, karakteritik, atau tingkah
laku berbeda yang membutuhkan produk atau bauran pemasaran terpisah.
Secara teori, produk olahan susu merupakan produk yang bisa dan baik
dikonsumsi oleh semua kalangan, baik itu anak-anak, dewasa, maupun para lanjut
usia. Hal ini dapat dilihat dengan program pemasaran yang dijalankan Kelompok
Tani MAS yaitu program membiasakan minum susu bagi anak usia sekolah secara
mandiri (GERIMIS BAGUS Mandiri) dan beberapa program lainnya.
2. Penetapan Pasar (Targeting)
Penetapan pasar merupakan proses memilih dan mengevaluasi segmen pasar
yang akan dimasuki. Setelah memilih segmen pasar, perusahaan harus
menentukan target konsumen yang telah menjadi pasar sasaran.
Target pasar dari Kelompok Tani MAS adalah anak-anak sekolah dasar di
wilayah kota dan kabupaten Sukabumi. Selain itu adalah karyawan-karyawan
industry yang berada di daerah sekitar Sukabumi dan pegewai negri kota
sukabumi.
3. Penetapan Produk (Positioning)
Dengan segmen dan target pasar yang telah ditetapkan maka diperlukan
penetapan produk yang dapat memberikan kesan baik bagi konsumen dan akan
melekat pada ingatan konsumen. Sebagai contoh, unit PPHP Kelompok Tani
MAS saat ini membuat slogan bahwa susu yang diproduksi adalah susu yang
HAUS yaitu Halal, Aman, Utuh dan Sehat yang terdapat di dalam banner yang
berada di sekolah. Hal ini diharapkan akan menjadi kalimat yang dapat melekat
pada ingatan konsumen, sehingga dimungkinkan produk dari Kelompok Tani
MAS dibeli oleh para konsumennya.
Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran yaitu suatu rangkaian alat pemasaran taktis yang dapat
dikendalikan, yaitu dari segi produk (product), harga (price), tempat (place),
Promosi (promotion) atau lebih dikenal dengan 4P. berikut ini adalah penjelasan
dari masing-masing bauran pemasaran :
1. Produk (Product)
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan, atau dikonsumsi.Produk yang
ditawarkan oleh unit PPHP Kelompok Tani MAS adalah produk yang memiliki
keunggulan, produk-produk yang diproduksi kelompok ini tidak menggunakan
bahan pengawet serta produk yang diproduksi adalah produk yang fresh yang
memang sengaja diproduksi sehari sebelum sampai kepada konsumen dan
langsung habis setelah sampai pada tangan konsumen. Hal ini membuat produkproduk seperti yoghurt, puding dan susu pasteurisasi yang diproduksi tidak
memiliki barang yang rusak maupun sisa.
2. Harga (Price)
Harga adalah jumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen untuk
mendapatkan suatu barang atau jasa. Harga jual suatu produk biasanya
dipengaruhi oleh biaya produksi seperti biaya bahan baku dan bahan-bahan

17

penunjang lainnya serta biaya pemasaran pun turut mempengaruhi harga jual
suatu produk.
Kelompok Tani MAS memiliki berbagai macam produk, macam-macam
harga yang diberikan oleh unit PPHP Kelompok dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Harga produk
No
Produk
1
Susu pasteurisasi berbagai rasa dengan kemasan stik
2
Susu tanpa rasa dengan kemasan plastik
3
Susu pasteurisasi berbagai rasa dengan kemasan plastik
4
Susu pasteurisasi berbagai rasa dengan kemasan Cup
5
Yoghurt dengan kemasan stik
6
Yoghurt dengan kemasan botol 250 ml
Yoghurt dengan kemasan botol 1000 ml
7
8
Puding Susu
Sumber : Data Harga Produk Kelompok Tani

Satuan
Stik
Plastik
Plastik
Cup
Stik
Botol
Botol
Cup

Harga
Rp. 325
RP. 1.000
Rp. 1.500
Rp. 2.500
Rp. 325
Rp. 5.000
Rp. 20.000
Rp. 900

3. Tempat (Place)
Tempat atau lokasi merupakan salah satu bauran pemasaran yang perlu
diperhatikan, karena dengan lokasi yang strategis maka akan jualan produk akan
lebih dikenal oleh masyarakat sekitar.
Namun begitu Kelompok Tani MAS saat ini tidak membutuhkan tempat
atau lokasi berdagang, hal ini dikarenakan Kelompok Tani MAS menggunakan
sistem kontrak dengan sekolah-sekolah di kota dan kabupaten Sukabumi sehingga
produk-produk yang diproduksi akan langsung habis terjual keesokan harinya.
Pendistribusian yang dilakukan oleh Kelompok Tani MAS adalah dengan
menggunakan motor-motor yang dilengkapi dengan cooler box, setiap harinya
motor-motor ini mengantarkan produk pesanan ke sekolah-sekolah yang sudah
terikat kontrak kerjasama dengan Kelompok Tani MAS.
4. Promosi (Promotion)
Promosi adalah suatu kegiatan memperkenalkan dan mengkomunikasikan
produk dengan segala kelebihannya serta citra perusahaan kepada masyarakat.
Promosi ini dilakukan untuk memperkenalkan produk yang akan dijual kepada
konsumen.
Promosi yang dilakukan oleh unit PPHP Kelompok Tani MAS adalah
dengan melakukan promosi langsung dengan datang ke sekolah-sekolah,
khususnya sekolah dasar yang berada di wilayah kota dan kabupaten Sukabumi,
menjelaskan program kepada instansi terkait, mengikuti pameran yang diadakan
oleh dinas pertanian maupun Kementrian Pertanian, dan menyebarkan brosur.

MODEL OPTIMALISASI PRODUKSI

18

Perumusan Model Program Linear
Program linear memiliki perumusan model yang terdiri dari perumusan
fungsi tujuan dan perumusan fungsi kendala. Analisis optimalisasi pengolahan
susu murni pada penelitian ini dengan tujuan untuk memaksimumkan keuntungan.
Perumusan Fungsi Tujuan
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menentukan kombinasi tingkat
produksi Kelompok MAS yang dapat memaksimumkan keuntungan yang
diperoleh. Output yang diproduksi oleh Kelompok MAS terdiri susu pasteurisasi,
yoghurt dan puding susu.
Untuk mencari nilai koefisien variabel keputusan pada fungsi tujuan,
digunakan data mengenai harga produk per satuan. Koefisien fungsi tujuan
menunjukan keuntungan yang diperoleh Kelompok MAS yaitu harga jual setiap
produk dikurangi jumlah biaya harga pokok produksi. Biaya-biaya tersebut terdiri
dari biaya susu, biaya gula, biaya perasa, biaya gas, biaya bakteri, biaya kemasan,
biaya karyawan tetap, biaya listrik dan lain-lain, biaya karyawan borongan dan
biaya distribusi. Perhitungan biaya-biya tersebut dihitunga berdasarkan jumlah
yang variabel yang digunkandikalikan besar harga per variabel biayanya.
1. Biaya Susu Segar
Perhitungan biayanya adalah jumlah susu segar yang digunakan setiap satu
satuan produk dikalikan dengan harga susu segar per liternya, untuk harga susu
segarnya Rp. 4.642 per liternya. Perhitungan biaya yang dikeluarkan setiap
produknys dapat dilihat pada Lampiran 5.
2. Biaya Gula
Perhitungan biayanya adalah jumlah gula yang digunakan setiap satu satuan
produk dikalikan dengan harga gula per Kg, untuk harga gula sebaesar Rp. 12.000
per Kg. Perhitungan biaya yang dikeluarkan setiap produknya dapat dilihat pada
Lampiran 6.
3. Biaya Perasa
Ada 6 perasa yang digunakan setiap produknya yaitu rasa coklat, strawbery,
melon, mangga, jeruk, dan leci. Setiap penggunaan persa per produk diasumsukan
penggunaan perasa yang tertinggi di kalikan jumlah harga perasa atau mencari
nilai koefisien setiap produk yang selanjutnya dikalikan dengan harga perasanya.
Harga setiap perasa adalah Rp. 1.600 per ml. Perhitungan biaya perasa dapat
dilihat pada Lampiran 7.
4. Biaya Gas
Penentuan biaya yang dikeluarkan untuk biaya gas adalah biaya gas dibagi
jumlah seluruh produk yang dihasilkan perharinya. Setiap hari penggunaan gas
untuk memproduksi susu segar sebanyak 700 liter adalah 1 tabung gas ukuran 12
Kg dan harganya Rp. 90.000. Sehingga untuk biaya gas per liternya sebesar Rp.
128, 57, maka perhitungan biaya gas per produk dapat dilihat pada Lampiran 8.

19

5. Biaya Bakteri
Bakteri yang digunakan adalah Lactobacillus Bulgaricus dan Streptococus
Thermophilus, yang digunakan sebanyak masing bakteri 12,5 liter. Biaya bakteri
per liternya masing-masing sebesar Rp. . Bakteri tersebut diperoleh dari
pembiakan sendiri, dengan menggunakan susu segar yang sudah dipasteurisasi
sebanyak 30 liter, 15 liter digunakan untuk Lactobacillus Bulgaricus dan 15
digunakan bakteri Streptococus Thermophilus. Biaya yang dikeluarkan dari susu
untuk masing-masing bakteri adalah sebesar Rp. 69.630. Biaya yang dikeluarkan
untuk biang bakterinya masing-masing sebesar Rp. 15.000. Sehingga biaya yang
dikeluarkan untuk pembiakan bakteri adalah sebesar Rp. 84.630 per masingmasing bakteri. Maka biaya yang dikeluarkan bakteri per liter adalah sebesar Rp.
6.770,4. Sehingga perhitungan biaya yang dikeluarkan untuk biaya bakteri dapat
dilihat pada Lampiran 9.
6. Biaya Kemasan
Biaya yang dikeluarkan untuk kemasan dapat dilihat pada Lampiran 10.
7. Biaya Karyawan Tetap
Karyawan yang dimiliki oleh kelompok tani MAS sebanyak 30 orang, 8
orang dibagian produksi, 2 orang dibagian pengemasan dan 20 orang dibagian
distribusi. Upah yang diberikannya perhari sebesar Rp. 40.000. Biaya karyawan
tetap dibagian distribusi dimasukan ke biaya distribusi.
Pengeluaran biaya yang dikeluarkan dibagian pengemasan untuk jenis
produk susu pasteurisasi tanpa rasa dan berbagai rasa kemasan plastik, susu
pasteurisasi berbagai rasa kemasan cup, yoghurt kemasan botol 250 ml dan 1.000
ml dan puding susu adalah sebesar Rp. 61,58. Sedangkan biaya karyawan
dibagian produksi untuk memproduksi susu sebanyak 700 liter adalah Rp.
320.000, maka biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi susu setiap liternya
adalah Rp. 457,14 yang kemudian dikalikan dengan jumlah penggunaan susu
segar pada setiap pr