ditunjukkan oleh benih tanpa perlakuan skarifikasi M . Hal ini dapat dijelaskan
pada histogram Gambar 2. Tabel 1 menunjukkan perendaman dengan GA
3
tidak berpengaruh nyata untuk mempercepat perkecambahan, karena benih yang diberi perlakuan
perendaman asam giberelat GA
3
dengan konsentrasi 0 mgl, 100 mgl, 200 mgl hingga 300 mgl tidak menunjukkan pengaruh nyata terhadap laju perkecambahan
benih. Walaupun demikian, berdasarkan tabel dapat dilihat laju perkecambahan tercepat yaitu 18,05 hari yang cenderung ditunjukkan oleh perlakuan perendaman
dengan konsentrasi 300 mgl C
3
, kemudian diikuti oleh perlakuan C
2
yaitu 18,30 hari kemudian C
1
yaitu 18,64 hari dan C perendaman dengan konsentrasi 0 mgl
menunjukkan laju perkecambahan paling lama yaitu 19,30 hari.
Gambar 2. Histogram laju perkecambahan benih pada berbagai skarifikasi
2. Panjang Bibit cm
Data pengamatan panjang bibit dan analisis sidik ragamnya dapat dilihat pada Lampiran 3 dan 4, yang menunjukkan perlakuan skarifikasi dan perendaman
dengan berbagai konsentrasi asam giberelat GA
3
serta interaksi antara kedua perlakuan berpengaruh tidak nyata terhadap panjang bibit. Data panjang bibit
dapat dilihat pada Tabel 2.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2. Panjang bibit pada berbagai perlakuan skarifikasi dan konsentrasi asam
giberelat GA
3
cm
Skarifikasi
GA
3
mgl Rataan
C = 0
C
1
= 100 C
2
= 200 C
3
= 300 M
= Tanpa 9,52
10,01 10,93
11,21 10,42
M
1
= Bagian Pangkal 10,24
9,91 11,46
9,63 10,31
M
2
= Bagian Perut 10,93
9,51 10,93
10,45 10,45
M
3
= Bagian Ujung 11,07
11,11 10,63
13,33 11,53
Rataan 10,44
10,13 10,99
11,16
Tabel 2 menunjukkan urutan panjang bibit akibat perlakuan skarifikasi adalah bibit terpanjang yaitu 11,53 cm cenderung diperoleh pada skarifikasi
bagian ujung benih M
3
, kemudian benih yang mendapat perlakuan M
2
, lalu M ,
dan yang terpendek yaitu 10,31 cm cenderung diperoleh pada perlakuan skarifikasi bagian pangkal benih M
1
. Sedangkan perlakuan perendaman dengan konsentrasi asam giberelat
menunjukkan hasil bahwa konsentrasi 300 mgl C
3
cenderung memperlihatkan bibit terpanjang yaitu 11,16 cm yang diikuti dengan bibit pada perlakuan C
2
, lalu C
dan pada perlakuan C
1
perendaman dengan konsentrasi asam giberelat GA
3
100 mgl cenderung diperoleh bibit terpendek yaitu 10,13 cm.
3. Panjang Akar cm
Data pengamatan panjang akar dan analisis sidik ragamnya dapat dilihat pada Lampiran 5 dan 6, yang menunjukkan perlakuan skarifikasi dan perendaman
dengan berbagai konsentrasi asam giberelat GA
3
serta interaksi antara kedua perlakuan berpengaruh tidak nyata terhadap panjang akar. Data panjang akar
dapat dilihat pada Tabel 3.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3. Panjang akar pada berbagai perlakuan skarifikasi dan konsentrasi asam
giberelat GA
3
cm
Skarifikasi
GA
3
mgl Rataan
C = 0
C
1
= 100 C
2
= 200 C
3
= 300 M
= Tanpa
10,01 8,86
9,84 9,42
9,53
M
1
= Bagian Pangkal
8,82 9,54
9,79 9,62
9,44
M
2
= Bagian Perut
8,61 9,31
10,10 9,65
9,42
M
3
= Bagian Ujung
9,15 9,32
9,35 8,75
9,14
Rataan
9,15 9,26
9,77 9,36
Tabel 3 menunjukkan akar terpanjang 9,53 cm cenderung diperoleh pada perlakuan tanpa skarifikasi M
, selanjutnya panjang akar berturut-turut yaitu pada benih yang mendapat perlakuan M
1
, lalu M
2
dan akar terpendek 9,14 cm cenderung diperoleh pada perlakuan skarifikasi bagian ujung benih M
3
. Perlakuan perendaman dengan konsentrasi asam giberelat 200 mgl C
2
cenderung menghasilkan akar terpanjang yaitu 9,77 cm, selanjutnya akar cenderung semakin pendek pada benih yang mendapat perlakuan C
3
, kemudian C
1
dan pada perlakuan C perendaman dengan konsentrasi asam giberelat GA
3
mgl diperoleh akar terpendek yaitu 9,15 cm.
4. Jumlah Akar