untuk melihat gerak kuman secara mikroskopik dan kemampuan fermentasi.
3 Media cair, dapat digunakan untuk berbagai tujuan seperti pembiakan
mikroba dalam jumlah besar, kemampuan fermentasi, dan berbagai macam uji. Beberapa contoh media cair adalah kaldu nutrient, kaldu glukosa, air
pepton, kaldu laktosa dan lain sebagainya.
2.5.5 Uji Aktivitas Antimikroba
Penentuan kepekaan bakteri patogen terhadap antimikroba dapat dilakukan dengan beberapa metode seperti metode dilusi, difusi dan turbidimetri.
1. Metode dilusi
Metode ini mengukur kadar hambat minimum KHM dan kadar bunuh minimum KBM. Metode ini menggunakan antimikroba dengan kadar yang
menurun secara bertahap, dengan media cair dan padat. Bakteri uji diinokulasi ke dalam media cair dan padat lalu diinkubasi. Dimasukkan larutan antimikroba
dengan kadar yang menghambat atau mematikan. Uji kepekaan cara dilusi menggunakan 2 cara yaitu dengan menggunakan tabung reaksi dan microdilution
plate Pratiwi, 2008.
2. Metode difusi
Metode yang paling sering digunakan dan biasanya menggunakan cakram. Ada beberapa jenis cakram yaitu cakram kertas, cakram silinder dan punch hole.
Cakram tersebut yang berisi sejumlah tertentu obat ditempatkan pada permukaan medium padat yang sebelumnya telah diinokulasi bakteri uji pada permukaannya.
Setelah diinkubasi, diameter zona hambatan sekitar cakram dipergunakan untuk
Universitas Sumatera Utara
mengukur kekuatan hambatan obat terhadap mikroorganisme yang uji Mudihardi, 2001.
3. Metode Turbidimetri
Pada cara ini digunakan media cair. Pertama dilakukan penuangan media kedalam tabung reaksi, lalu ditambahkan suspensi bakteri, kemudian dilakukan
pemipetan larutan uji, dilakukan inkubasi. Selanjutnya dilakukan pengukuran kekeruhan, kekeruhan yang disebabkan oleh pertumbuhan bakteri diukur dengan
menggunakan instrumen yang cocok, misalnya nephelometer setelah itu dilakukan penghitungan potensi antimikroba Depkes RI, 1995.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dilaboratorium Farmakognosi dan Mikrobiologi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara Medan. Metodologi penelitian yang
digunakan adalah eksperimental yang meliputi penyiapan sampel, pengolahan sampel, pembuatan ekstrak etanol dengan cara perkolasi kemudian difraksinasi
dengan cara ekstraksi cair-cair ECC secara berturut-turut dengan pelarut n- heksana, kloroform, dan etilasetat, uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol, fraksi
n-heksana, fraksi kloroform, fraksi etilasetat dan fraksi air dari daun ekor naga terhadap bakteri Streptococcus mutans dan Pseudomonas aeruginosa dengan
metode difusi agar menggunakan Punch hole, kemudian daya hambat zona jernih diukur dengan metode Kirby Bauer.
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat-alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat-alat gelas, autoklaf Fisons, blender Miyako, bola karet, desikator, freeze dryer Modulio, hot
plate Fisons, inkubator Fiber Scientific, jangka sorong, jarum ose, kamera
digital Casio, krus porselin, Laminar Air Flow Cabinet Astec HLF 1200L, lemari pendingin Glacio, lumpang dan alu, mikroskop Olympus, neraca kasar
Sun, neraca listrik Mettler Tolledo, oven Memmert, penangas air Yenaco, pinset, pipet mikro Eppendorf, rotary evaporator Haake D, seperangkat alat
penetapan kadar air, spektrofotometer visibel Dynamica dan tanur.
Universitas Sumatera Utara