2.3 Sterilisasi
Sterilisasi merupakan proses penghilangan semua jenis organisme hidup, yang terdapat padadi dalam suatu benda. Cara-cara sterilisasi yaitu:
a. Sterilisasi dengan bahan kimia, contoh: senyawa fenol dan turunannya.
Desinfektan ini digunakan misalnya untuk membersihkan area tempat bekerja.
b. Sterilisasi kering digunakan untuk alat-alat gelas misalnya cawan petri,
tabung reaksi waktu sterilisasi selama 2-3 jam dan berdaya penetrasi rendah. Ada dua metode sterilisasi panas kering yaitu dengan insinerasi,
yaitu pembakaran dengan api dari Bunsen dengan temperatur sekitar 350
o
C, dan dengan udara panas oven yang lebih sederhana dan murah dengan temperature sekitar 160-170
o
C. c.
Sterilisasi basah, biasanya menggunakan uap panas bertekanan dalam autoklaf. Media biakan, larutan dan kapas dapat disterilkan dengan cara
ini. Autoklaf merupakan suatu alat pemanas bertekanan tinggi, dengan meningkatnya suhu air maka tekanan udara akan bertambah dalam
autoklaf yang tertutup rapat. Sejalan dengan meningkatnya tekanan di atas tekanan udara normal, titik didih air meningkat. Biasanya pemanasan
autoklaf berada pada suhu 121
o
C selama 15 menit. d.
Filtrasi bakteri, digunakan untuk mensterilkan bahan-bahan yang terurai atau tidak tahan panas. Metode ini didasarkan pada proses mekanik yaitu
menyaring semua bakteri dari bahan dengan melewatkan larutan tersebut melalui lubang saringan yang sangat kecil Pratiwi, 2008.
Universitas Sumatera Utara
2.4 Bakteri
Bakteri merupakan mikroorganisme yang bersel satu, tidak berklorofil, berkembangbiak dengan pembelahan diri. Pembagian bakteri berdasarkan tahap
pewarnaan dibagi atas dua bagian, yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negatif.
Pertumbuhan dan perkembangan bakteri dipengaruhi oleh: 1.
Zat makanan nutrisi Sumber zat makanan bagi bakteri diperoleh dari senyawa karbon, nitrogen,
sulfur, fosfor, unsur logam natrium, kalsium, magnesium, mangan, besi, tembaga dan kobalt, vitamin dan air untuk fungsi-fungsi metabolik dan
pertumbuhannya. 2.
Keasaman dan kebasaan pH Kebanyakan bakteri mempunyai pH optimum pertumbuhan antara 6,5-7,5,
namun beberapa spesies dapat tumbuh dalam keadaan sangat asam atau sangat alkali.
3. Temperatur
Proses pertumbuhan bakteri tergantung pada reaksi kimiawi dan laju reaksi kimia yang dipengaruhi oleh temperatur. Berdasarkan ini maka bakteri dapat
diklasifikasikan sebagai berikut: a.
Bakteri psikofil, yaitu bakteri yang dapat hidup pada temperatur 0-30
o
C, temperatur optimum adalah 10-20
o
C. b.
Bakteri mesofil, yaitu bakteri yang dapat hidup pada temperatur 5-60
o
C, temperatur optimum adalah 25-40
o
C.
Universitas Sumatera Utara
c. Bakteri termofil, yaitu bakteri yang dapat hidup pada temperatur 50-
100
o
C, temperatur optimum adalah 55-65
o
C. 4.
Oksigen Beberapa spesies bakteri dapat hidup dengan adanya oksigen dan sebaliknya
spesies lain akan mati. Berdasarkan kebutuhan akan oksigen, bakteri dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a. Aerobik yaitu bakteri yang membutuhkan oksigen untuk pertumbuhannya.
b. Anaerobik yaitu bakteri yang dapat tumbuh tanpa oksigen.
c. Anaerobik fakultatif yaitu bakteri yang dapat tumbuh dengan oksigen
ataupun tanpa oksigen. d.
Mikroaerofilik yaitu bakteri yang dapat tumbuh baik dengan adanya sedikit oksigen.
5. Tekanan osmosa
Medium yang baik bagi pertumbuhan bakteri adalah medium isotonis terhadap isi sel bakteri.
6. Kelembaban
Secara umum bakteri tumbuh dan berkembang biak dengan baik pada lingkungan yang lembab. Kebutuhan akan air tergantung dari jenis bakterinya
Pelczar et al, 1988.
Universitas Sumatera Utara
2.5 Bentuk-Bentuk Bakteri