Media Pertumbuhan Bakteri Fase Penurunan period of decline atau Fase Kematian

bakteri baru meningkat secara eksponensial, massa menjadi dua kali lipat dengan laju yang sama dan keadaan pertumbuhan seimbang.

c. Fase Statis stationary phase

Dalam fase ini kecepatan tumbuh sama dengan kecepatan mati. Ciri-ciri fase ini beberapa sel mati sedangkan yang lain tumbuh dan membelah sehingga jumlah sel yang hidup menjadi tetap.

d. Fase Penurunan period of decline atau Fase Kematian

Ciri-ciri fase ini yaitu sel yang mati lebih cepat daripada terbentuknya sel- sel baru karena jumlah nutrisi berkurang, terjadi akumulasi zat toksin dan laju kematian mengalami percepatan menjadi eksponensial.

2.5.4 Media Pertumbuhan Bakteri

Pembiakan bakteri dalam laboratorium memerlukan media yang berisi zat hara serta lingkungan pertumbuhan yang sesuai bagi bakteri. Zat hara diperlukan untuk pertumbuhan, sintesis sel, keperluan energi dalam metabolisme dan pergerakan. Lazimnya, media biakan mengandung air, sumber energi, zat hara sebagai sumber karbon, nitrogen, sulfur, fosfat, oksigen dan hidrogen. Dalam bahan dasar media dapat pula ditambahkan faktor pertumbuhan berupa asam amino dan vitamin. Media biakan dapat dikelompokkan dalam beberapa kategori, yaitu: I. Bedasarkan asalnya, media dibagi atas: 1. Media sintetik, yaitu media yang kandungan dan isi bahan yang ditambahkan diketahui secara terperinci. Contoh: glukosa, kalium fosfat, magnesium fosfat. Universitas Sumatera Utara 2. Media non-sintetik yaitu media yang kandungan dan isinya tidak diketahui secara terperinci dan menggunakan bahan yang terdapat di alam. Contohnya: ekstrak daging, pepton Lay, 1994. II. Berdasarkan kegunaannya, dapat dibedakan menjadi Irianto, 2006: 1 Media selektif, yaitu media biakan yang mengandung paling sedikit satu bahan yang dapat menghambat perkembang biakan mikroorganisme yang tidak diinginkan dan membolehkan perkembangbiakan mikroorganisme tertentu yang ingin diisolasi. 2 Media diferensial, digunakan untuk menyeleksi suatu mikroorganisme dari berbagai jenis dalam suatu lempengan agar. 3 Media diperkaya, digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme yang diperoleh dari lingkungan alami karena jumlah mikroorganisme yang ada terdapat dalam jumlah sedikit. III. Berdasarkan konsistensinya, dibagi atas Waluyo, 2007: 1 Media padatsolid, diperoleh dengan cara menambahkan agar-agar. Agar berasal sari ganggangalga yang berfungsi sebagai bahan pemadat. Alga digunakan karena bahan ini tidak diuraikan oleh mikroorganisme, dan dapat membeku pada suhu di atas 45 o C. Media padat dapat berupa bahan organik alamiah, misalnya media yang dibuat dari bahan kentang dan wortel. Media padat biasanya digunakan untuk mengamati penampilan atau morfologi koloni dan untuk mengisolasi biakan murni. 2 Media semi solid, dibuat denngan bahan yang sama dengan media padat, akan tetapi yang berbeda adalah komposisi agarnya. Media ini digunakan Universitas Sumatera Utara untuk melihat gerak kuman secara mikroskopik dan kemampuan fermentasi. 3 Media cair, dapat digunakan untuk berbagai tujuan seperti pembiakan mikroba dalam jumlah besar, kemampuan fermentasi, dan berbagai macam uji. Beberapa contoh media cair adalah kaldu nutrient, kaldu glukosa, air pepton, kaldu laktosa dan lain sebagainya.

2.5.5 Uji Aktivitas Antimikroba

Dokumen yang terkait

Penggunaan Ekstrak Pucuk Daun Jati (Tectona grandis L.f) sebagai Pewarna Rambut

32 287 70

Model Konservasi Daun Sang (Johannesteijsmannia Altifrons (Rchb.F. & Zoll.) H. E. Moore) Di Resort Sei Betung Taman Nasional Gunung Leuser

4 77 154

Uji Aktivitas Antibakteriekstrak Etanol Daun Kembang Bulan(Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Propionibacterium acnes dan Pseudomonas aeruginosa

10 75 66

Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi n-Heksana, Etilasetat Dan Etanol Daun Kecapi (Sandoricum koetjape Merr.) Terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Penyakit Kulit Secara In Vitro

2 46 111

Faktor Risiko Streptococcus Mutans terhadap Tingkat Keparahan Karies Anak dan Pencegahannya

0 50 33

Skirining Toksisitas Beberapa Fraksi Metanol Dari Daun Lantana Camara L.

0 37 4

Lantaden XR Glikosida, Suatu Komponen Daun Lantana camara L., Yang Sitotoksik Terhadap Lini Sel L1210

0 56 154

Penggunaan Pati Talas (Colocasia esculenta (L.) Schott) sebagai Disintegran pada Pembuatan Beberapa Jenis Tablet secara Cetak Langsung dan Granulasi Basah

32 215 140

PENDAHULUAN Aktivitas Antibakteri Fraksi Semipolar Ekstrak Etanol Bawang Putih(Allium sativum L.) terhadap Bakteri Streptococcus mutans dan Pseudomonas Aeruginosa beserta Bioautografinya.

0 2 7

PENDAHULUAN Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Dan Fraksi Nonpolar Ekstrak Etanol Bawang Putih (Allium sativum L.) Terhadap Bakteri Streptococcus mutans Dan Pseudomonas aeruginosa Serta Bioautografi.

0 2 10