PENDAHULUAN DEFENISI dan TUJUAN INDIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN

Dengan meningkatnya penduduk berusia lanjut, juga adanya kondisi patologis di rongga mulut, bedah pre prostetik menjadi bidang yang sangat penting dalam praktek kedokteran gigi. Bedah pre prostetik adalah suatu tindakan bedah mulut untuk mempersiapkan jaringan keras atau mukosa mulut guna pembuatan dental protesa yang baik stabilitas dan retensinya. Bedah pre prostetik tersebut bisa berupa prosedur yang sederhana berupa pengangkatan perlekatan frenulum yang tinggi di labial dan lingual, atau prosedur pembedahan rehabilitatif yang luas. Prosedur bedah pengangkatan perlekatan frenulum ini disebut dengan Frenektomi. Pedersen, 1996. Universitas Sumatera Utara

BAB II DEFENISI dan TUJUAN

Frenektomi adalah salah satu prosedur bedah pre prostetik, prosedur sederhana dimana sebagian atau seluruh frenulum yang bermasalah dibuang secara bedah dengan tujuan untuk mengembalikan keseimbangan kesehatan mulut dan retensi dan stabilitas gigi tiruan. Umumnya dilakukan dengan lokal anestesi. Perlekatan frenulum labial, terdiri dari kumpulan jaringan fibrosa tipis yang ditutupi mukosa, memanjang dari bibir dan pipi ke periosteum alveolar. Level perlekatan frenulum bervariasi dari tinggi vestibulum sampai puncak ridge alveolar dan bahkan ke daerah insisal papila di maksila anterior. Pembuangan frenulum lingual di bawah lidah disebut lingual frenektomi angkilotomi yang dilakukan pada penderita tongue tie angkiloglosia. Segera setelah bedah minor dilakukan, lidah dapat dijulurkan keluar mulut dimana sebelumnya tidak dapat dilakukan. Peterson, 2003. Universitas Sumatera Utara

BAB III INDIKASI

Dalam banyak kasus, penempatan suatu gigi palsu lengkap di maksila, atau prosedur orthodonsi untuk menutup celah pada gigi anterior pada orang lebih muda memerlukan pembuangan frenulum labial, terutama jika hipertrofi Gbr-1. Juga, pada mandibula, frenum lingual dapat membuat permasalahan, menyebabkan angkiloglosia lengkap atau parsial Gbr-2. Kasus ini berkaitan dengan perlekatan frenulum ke dasar mulut atau ke mukosa alveolar gigi. Mungkin ini adalah hasil dari suatu frenulum yang sangat pendek yang menyambung ke ujung lidah. Angkiloglosia tongue tie sangat membatasi bergeraknya lidah, sehingga sulit untuk berbicara. Fragiskos, 2007. Selain itu perlekatan frenulum yang tidak normal ini maupun keadaan frenulum yang hipertrofi seringkali menimbulkan masalah bagi penderitanya. Kelainan ini menimbulkan gangguan estetika, membatasi pergerakan bibir maupun lidah, mengganggu susunan gigi serta menarik gingiva menjauh dari gigi sehingga terjadi resesi Pedlar, 2001. Selain frenulum labial di midline dapat menyebabkan diastema, dan frenulum lingual yang menyebabkan lidah terikat tounge tie, perlekatan frenulum umumnya tidak menimbulkan masalah selama gigi-gigi tetap berkontak. Namun dalam pembuatan gigi tiruan, frenulum yang mengalami hipertrofi ataupun frenulum dengan perlekatan tidak normal dapat menyulitkan dan tidak jarang menyebabkan kegagalan. Kegagalan ini terjadi akibat kedudukan protesa yang kurang retentif dan menimbulkan rasa sakit pada saat gigi tiruan dipakai atau dalam keadaan fungsi. Peterson, 2003 Untuk mencegah akibat yang ditimbulkan oleh kelainan frenulum ini, beberapa ahli mengindikasikan suatu tindakan pembedahan guna memperbaiki keadaan frenulum yang tidak normal tersebut Pedlar, 2001. Universitas Sumatera Utara Gbr-1. Hipertfrofi frenulum labial Gbr-2. Angkiloglosia karena frenulum yang pendek Universitas Sumatera Utara

BAB IV TEKNIK dan PROSEDUR PEMBEDAHAN