Glaniz Izza Aryanto

Glaniz Izza Aryanto

Keluargaku dan Aku

Halo! Namaku Glaniz Izza Aryanto. Aku lahir tanggal

Aisha Aryanto. Aku tinggal di sebuah rumah sederhana

ada di dalamnya tidak sesederhana itu. Banyak sekali ada di dalamnya tidak sesederhana itu. Banyak sekali

Ayahku bernama Noor Cahyo Dwi Aryanto. Beliau seorang peniliti geologi dan kelautan.

Beliau sering tidak ada di rumah. Pekerjaannya mengharuskan beliau untuk sering pergi ke luar kota atau ke negara lain untuk meneliti atau sekedar mengikuti seminar. Kalau

kami untuk berbagi kepada sesama, juga ikut prihatin atas orang-orang yang kurang

anak-anak bersama kami dan bertingkah sedikit konyol untuk membuat kami tertawa. seperti mencuci, mencuci piring, dan menyetrika. Mamaku sering berkata padaku, seperti ayah yang masih mau mencuci piring? Ayah bahkan tidak menggunakan mobil

ke kantor seperti teman-temannya. Ayah bilang, mobil kami biar di rumah saja. Untuk

Mamaku juga sangat menyenangkan. Mama adalah seorang wanita yang baik hati dan

dan kurus. Mama adalah koki terbaik yang pernah kutemui. Tidak ada makanannya yang tidak

mama tidak masak. Aku kurang suka jika membeli makanan yang sudah jadi di luar sana. yang mengatakan masakan mama enak bukan hanya keluargaku saja. Orang-orang

Kalau punya restoran, kapan ada waktu untuk keluarga? Mama sering bicara seperti itu.

bersama mereka seperti sekarang. Untunglah, saat aku duduk di kelas empat SD, mama berhenti dari tempatnya bekerja dan memilih mengurus kami. Anak-anak orangtuaku memang lebih diperhatikan dan terurus setelah mama berhenti kerja. Waktu masih hanya dengan pembantu, aku bisa tidak makan seharian. Sedangkan sekarang, mau tidak mau

dan warna yang cantik-cantik.

tugas. Aku tidak suka diganggu saat mengerjakan tugas atau melakukan hal-hal yang aku suka. Adik-adikku sangat jail dan menyebalkan. Tapi jangan kira aku tidak dekat dengan

Adik-adikku benar-benar seperti anak kecil. Sehingga kalau bermain bersama mereka aku terlihat seperti pengasuh karena terus-terusan meneriaki mereka agar tidak melakukan

Nayla sekarang duduk di kelas dua SD. Oleh karena dia biasa beraktivitas di lantai

kamarku, sehingga mereka tidak melihat. Memangnya salat harus selalu di depan banyak

sering menjaili dan mencubit pipinya. Aku tidak tahan melihat pipi gendutnya itu, benar- benar menggemaskan! Aku sering tidak tega memarahinya. Dia terlalu lucu, sih. Tapi Nayla kadang-kadang menyebalkan juga. Aku paling tidak suka jika ada orang yang meminjam atau mengutak-atik barang-barangku tanpa izin. Dia selalu saja melakukan itu.

aksesoris kami cukup banyak.Kami menggunakannya bergantian. Sering jika sedang bertengkar, kami saling mengancam untuk tidak boleh meminjam aksesoris. Tapi itu tidak

hampir setiap hari aku dan Alfansa bertengkar. Pembantuku sering bingung jika kami Katanya kalau tidak berhenti akan menjadi kebiasaan hingga tua. Namun sekarang kami hampir setiap hari aku dan Alfansa bertengkar. Pembantuku sering bingung jika kami Katanya kalau tidak berhenti akan menjadi kebiasaan hingga tua. Namun sekarang kami

bersama keluargaku.

Lingkunganku

Aku tinggal di Jalan Terusan Regency Kav.21, Cimahi Tengah. Rumahku tak jauh dari

tidak terlalu jauh. Orangtua kami memang mencari rumah yang dekat dengan tempat kami bersekolah.

Tempatku tinggal dan rumah-rumah lain di sekitarnya berbentuk kavling. Di sini sangat strategis karena dekat dengan tempat-tempat umum, seperti sekolah, rumah sakit, pusat

tinggalku strategis, namun kavling-kavling di daerahku bisa dibilang masih sepi.

setiap minggunya uang kebersihan selalu dibayarkan. Untuk keamanan pun para warga sudah melaksanakan ronda secara bergiliran hampir tiap malam.

orang-orang tak bertanggung jawab membuang brangkal dan sampah ke sana. Padahal

rumah-rumah sering ditinggalkan dalam keadaan kosong. tempat kami tinggal. Jadwal ronda malam diperbanyak. Kami juga saling bekerjasama untuk

di sana, rencana tersebut dibatalkan karena dikhawatirkan biaya iurannya melambung tinggi.

Sekolahku, Sekolah Sehat

yang berstatus RSBI atau Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional. Ini membuatku bangga yang berstatus RSBI atau Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional. Ini membuatku bangga

kami pulang sekolah sekitar pukul setengah tiga atau tiga sore. Setelah itu masih banyak kegiatan yang harus kami lakukan. Ada yang mengikuti bimbingan belajar, ada pula yang sekedar mengerjakan tugas kelompok bersama.

pedoman yang dimiliki setiap siswa. Di sana tercetak jelas peraturan-peraturan yang tidak

kebersihan dan ketertiban yang jika dilanggar menyebabkan kami menerima pengurangan

ajaran. Sedangkan jika di akhir tahun saldo poin kami kurang dari 25, maka kami tidak akan bisa naik ke tingkat selanjutnya. Selain itu juga, ada peraturan yang mewajibkan kami untuk melaksanakan piket bersama. Jika tidak, lagi-lagi poin buku pedoman kami akan dikurangi. Maka dari itu, kami harus berhati-hati dan menjaga lingkungan sekolah kami ini agar tetap

Namun karena tata tertib yang mengikat tersebut, sekolah kami menjadi bersih dari sekolah kami mengikuti lomba sekolah sehat. Awalnya kami mengikuti seleksi tingkat

kabupaten/kota. Kami bersaing dengan sekolah sederajat lainnya di Kota Cimahi. Untuk itulah, dibentuk KKR atau Kader Kesehatan Remaja yang diambil dari setiap kelas sekitar

Allhamdulillah, untuk seleksi tingkat kabupaten/kota ini, SMP Negeri 1 Cimahi berhasil untuk tingkat sekolah menengah pertama dari Kota Cimahi untuk melanjutkan persaingan

ke tingkat Provinsi Jawa Barat. Kami melanjutkan perjuangan agar dapat berhasil di tingkat provinsi ini. Penyuluhan-

diadakan, para tim penyambut penilai juga makin giat berlatih. Seluruh warga sekolah sibuk dan turun tangan untuk mempersiapkan sekolah. Di tingkat provinsi ini tentu saja

Kami harus banyak bersyukur karena lagi-lagi sekolah kami lolos seleksi tingkat provinsi Kami harus banyak bersyukur karena lagi-lagi sekolah kami lolos seleksi tingkat provinsi

Para anggota KKR lebih sering dikumpulkan untuk diberi penyuluhan dan pelatihan. Akibatnya kami sering meninggalkan kelas di waktu pelajaran. Jika tidak pandai-pandai mengatur waktu, bisa-bisa tertinggal pelajaran. Guru-guru pun ikut sibuk mempersiapkan penyambutan tim penilai. Tentu saja seluruh warga sekolah mengharapkan kemenangan

bahwa SMP Negeri 1 Cimahi ternyata tidak menjadi juara Lomba Sekolah Sehat Nasional tingkat sekolah menengah pertama. Kami mendapat berita tersebut dari petugas-petugas

Terlebih aku juga termasuk anggota KKR yang berhadapan langsung dengan para tim penilai. Ternyata tim penilai memberikan nilai itu bukan hanya melihat kemampuan kami, para KKR

menjaga lingkungan sehat, tetapi yang terpenting dari kondisi sarana yang dimiliki sekolah

hari, kami tetap melaksanakan hal itu bukan hanya karena kami akan mengikuti lomba.

Selain untuk menjaga kebersihan, kegiatan ini juga berfungsi untuk melatih kerjasama di

Teman Mainku

wana-warni dan penuh tawa tiap harinya. Darra. Dia teman sekelasku dulu saat kelas tujuh. Sayangnya sekarang kami sudah tidak

jadi kalau ada pelajaran yang tidak kumengerti, aku dapat dengan mudah bertanya padanya. Duduk dengannya juga membuatku termotivasi untuk mengalahkan nilai-nilainya

Selain Darra, aku bersahabat dengan Sharfina. Teman-temannya biasa memanggilnya Fina. Aku dan Fina tidak pernah sekelas. Kami kenal karena satu tempat les. Di sekolah, kelas

sekolah aku mengikuti ekskul teater. Teman-teman teater sudah seperti keluarga bagiku. Di sini tidak ada perbedaan antara adik kelas dan kakak kelas. Di sini semua keluarga. Kondisi

Aku mempunyai banyak teman bermain di sekolah dan di tempat les. Namun aku tidak situ berbentuk kavling dan dibangun masing-masing. Selain itu, lingkungan tempatku tinggal

masih sepi dan tidak ada yang mempunyai anak seusiaku. Sehingga biasanya teman-teman

Glaniz alias Aku dan Kebiasaanku

Aku bangun tidur sekitar pukul tiga atau empat pagi. Bangun tidur, aku segera mencuci

Aku masuk sekolah pukul tujuh pagi, dan pulang sekitar pukul tiga sore. Pulang sekolah, aku melanjutkan kegiatanku dengan mengikuti bimbingan belajar sampai pukul lima sore.

sehingga baru bisa beristirahat sekitar pukul setengah tujuh malam. Melelahkan memang, namun aku tetap berusaha untuk menikmatinya.

atau sekedar mencorat-coret kertas. tugas-tugas, mengulang materi dan membuat rangkuman, juga berlatih soal-soal. Kadang

berdiam diri di rumah dan mengerjakan tugas. Bukan berlebihan, tapi memang sepertinya jarang sekali tidak ada tugas dari sekolahku.

Keseharianku memang tidak bisa jauh-jauh dari twitter dan ponselku. Saat belajar, sayangnya, sekolahku tidak mengizinkan membawa ponsel ke sekolah. Jadi aku hanya bisa

memainkannya di rumah saja. Tahu tidak, aku bisa panik jika pulang sekolah dan tidak Setelah seharian beraktivitas, biasanya aku mulai membersihkan diri dan bersiap tidur

sekitar pukul setengah sembilan malam. Aku memang tidak bisa tidur terlalu malam, karena sekolah. Tapi terkadang saat malam minggu, aku sering tidur lebih larut untuk menonton

Pengalaman Menulisku

dari kelas satu SD mungkin. Setiap keluarga kami pergi ke suatu tempat, ayahku memang

Saat kelas dua SD, aku mengikuti lomba bercerita dengan tema “Kepahlawanan”

Di kelas tiga, aku mengikuti ekstrakurikuler warpencil (wartawan penulis cilik). Ekskul ku ini mempunyai majalah sekolah yang terbit setiap minggu. Aku pernah menulis untuk

para tentara bersama teman-temanku. Aku juga pernah mengikuti lomba menulis cerpen dan menulis surat untuk walikota saat kelas tiga. Untuk lomba menulis cerpen, aku mendapat juara dua setelah bersaing

ini, tidak ada ekskul jurnalis seperti di Asih Putera. Selain itu, tempatku menamatkan pendidikan dasar ini tidak pernah mengadakan atau menginformasikan jika ada lomba-

dari mereka. Mendekati akhir semester satu, aku sudah jarang melakukan hal tersebut. yang iseng melihat blogku memberikan respon positif dan mendukungku untuk menulis.

Buku yang Kubaca

Kecil Punya Karya terbitan Dar! Mizan. Aku mempunyai kurang lebih 15 judul KKPK. Sebagai lanjutan dari seri KKPK untuk anak-anak usia sekolah dasar, Dar! Mizan

Aku juga menyukai buku-buku autobiografi seperti yang ditulis Andrea Hirata. Aku Padang Bulan dan Cinta di Dalam Gelas. Selain Andrea Hirata, penulis autobiografi yang

Negeri 5 Menara. Namun, aku hanya Negeri 5 Menara dan Ranah 3 Warna.

Conan , aku mempunyai novel-novel lama tentang cerita detektif karya Alfred Hitchcock,

Aku tidak pernah berlangganan majalah, sehingga untuk memenuhi informasi-informasi

Tentu saja, aku juga membaca buku-buku pelajaranku. Setiap tahunnya aku menerima kira-kira sebelas sampai tiga belas buku pelajaran. Walaupun sebenarnya ada beberapa

sih. Sayangnya sekarang aku sudah jarang mengunjungi toko buku. Biasanya hampir tiap

jalan dengan teman-temanku aku hanya menonton film-film di bioskop dan jarang sekali

cerita-cerita yang ditulis oleh Tere Liye. Aku tidak mempunyai satupun novelnya, namun aku sudah membaca beberapa bukunya seperti Sang Penandai, Hafalan Surat Delisa, Bidadari-