KOMPARASI KEBIJAKAN PEMERINTAH ACEH DAN HUKUM ADAT LAOT

BAB V KOMPARASI KEBIJAKAN PEMERINTAH ACEH DAN HUKUM ADAT LAOT

Komparasi ini akan dilakukan antara Qanun dengan Hukum Adat Laot. Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa semenjak berlakunya UU No. 18 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Daerah Istimewa Aceh sebagai Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam daerah memiliki kewenangan atas pengelolaan wilayah laut. Berdasarkan undang-undang ini pula pemerintah Aceh menerbitkan beberapa Qanun yang terkait dengan pengelolaan sumber daya perikanan dan kelautan.

Konservasi sumber daya kelautan dan perikanan Isu

Keterangan Bentuk

Qanun

Hukum Adat Laot

Kegiatan konservasi Kegiatan konservasi menurut Qanun No. konservasi

meliputi kegiatan

20 Tahun perlindungan, pengawetan

hukum adat Laot juga

2002 tentang dan pemanfaatan secara

terbagi atas kegiatan

Konservasi lestari plasma nutfah

perlindungan (berupa

Sumber Saya spesifik lokasi serta suaka

larangan melakukan

pemboman, peracunan dll), Alam perairan di wilayah perairan pengawetan umum

( perlindungan terhadap kawasan uteun pasie dll) dan pemanfaatan

Pengaturan Ketentuan mengenai

Qanun No. konservasi

o Dilarang melakukan

konservasi sumber daya pemboman, peracunan,

20 Tahun alam meliputi:

pembiusan, penglistrikan, 2002 tentang

a. alat-alat dan cara pengambilan terumbu Konservasi penangkapan ikan

karang dan bahan-bahan Sumber

b. jumlah, jenis dan ukuran lain yang dapat merusak Daya Alam ikan yang boleh

lingkungan.

ditangkap

c. daerah, jalur dan waktu

o Dilarang

atau musim penangkapan

menebang/merusak

d. pencegahan pencemaran pohon-pohon kayu di dan kerusakan,

pesisir pantai laut seperti rehabilitasi, peningkatan

pohon arun/cemara,

sumber daya ikan serta pandan, ketapang, bakau lingkungan

dan pohon lainnya yang

e. penebaran ikan jenis baru

hidup dipantai

atau eksotik

f. pencegahan dan

o Dilarang menangkap

pemberantasan hama dan ikan/biota laut lainnya penyakit ikan

yang dilindungi (lumba-

g. setiap orang atau badan lumba, penyu dan lain usaha dilarang

sebagainya) sebagainya)

o Dilarang penggunaan

umum dengan jaring di area terumbu menggunakan bahan

karang (daerah

peledak, racun, arus

pemijahan)

listrik dan bahan lain atau alat lain yang dapat

o Pengaturan penangkapan merusak kelestarian

ikan yang bertanda

sumber daya ikan

(tagging)

o Dilarang menggunakan

trawl dan sejenisnya

Lembaga o Lembaga pemerintah

Qanun No. konservasi

Lembaga Hukom Adat

yang bertanggungjawab

20 Tahun terhadap konservasi SDA

Laôt/Panglima Laôt

2002 tentang Konservasi

o Lembaga non-pemerintah Sumber baik secara lokal, nasional

Daya Alam. dan internasional yang

Salah satu langsung bergerak di

fungsi dari bidang konservasi sumber

lembaga daya alam dan atau yang

konservasi terlibat terhadap

adalah pengelolaan sumber daya

memberikan alam

saran dan pendapat

o Setiap orang atau kepada penanggung jawab usaha

kepala atau kegiatan yang

daerah langsung atau tidak

dalam langsung bergerak di

pengendalian bidang konservasi SDA

konservasi dan atau yang terlibat

sumber daya dalam pengelolaan SDA.

alam

o Lembaga adat otonom yang terkait dengan

sumber daya alam yang hidup di gampong dan mukim

Pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan Isu

Keterangan Yurisdiksi

Qanun

Hukum Adat Laot

o Perairan laut teritorial Dari wilayah pesisir Qanun No. 16

sejauh 12 mil.

hingga laut lepas meliputi Tahun 2002 hingga laut lepas meliputi Tahun 2002

tentang

12 mil laut

leun pukat( kawasan tarik Pengelolaan

o Kabupaten 0-4 mil pukat) kuala dan teupien

Sumber Daya

laut

( tepian pendaratan peruhu Kelautan dan baik di kawasan teluk

Perikanan maupun kuala) dan laot luah (laut lepas) sejauh sumber daya laut dapat dikelola secara ekonomis oleh masyarakat adat. Ruang fisik yang lain meliputi uteun bangka (hutan bakau), uteun pasie, uteun aron (hutan cemara) neuheun(tambak) dan lancang sira (ladang garam).

Pengelolaan Dalam pengelolaan,

Hukom Adat Laot juga

sumber daya pemerintah provinsi mengatur prinsip-prinsip perikanan

mengeluarkan ketentuan- tidak berbeda dengan ketentuan yang mengatur hukum pemerintah. tentang:

a. Alat-alat menangkap

a. alat-alat penangkap

ikan, sejauh tidak

ikan

merusak biota laut dan

b. persyaratan teknis

lingkungannya

perikanan yang harus

diperbolehkan.

dipenuhi oleh kapal

b. Panglima Laot

penangkap ikan

mendukung kebijakan

dengan tidak

pemerintah termasuk

mengurangi ketentuan

untuk penerapan

perundang-undangan

pembuatan surat izin

yang berlaku

penangkapan ikan. mengenai keselamatan c. Daerah, jalur dan waktu

pelayaran

penangkapan bagi

c. jumlah, jenis serta

panglima laot ditentukan

ukuran ikan yang tidak

berdasarkan

boleh ditangkap

kemampuan atau feeling

d. daerah, jalur dan

panglima laot tersebut.

waktu musim

d. Pencemaran dan

penangkapan

kerusakan wilayah laut

e. pencegahan

juga diatur dalam

pencemaran dan

peraturan adat

kerusakan , rehabilitasi dan kerusakan , rehabilitasi dan

f. penebaran ikan jenis baru

g. pembudidayaan ikan dan perlindungannya

h. pencegahan dan pemberantasan hama serta penyakit ikan

i. hal-hal lain yang

dianggap perlu untuk mencapai tujuan pengelolaan sumber daya ikan

Perlindungan o Setiap orang dilarang o Dilarang melakukan Qanun No. 21 terhadap

pemboman, peracunan, Tahun 2002 sumber daya

melakukan kegiatan

tentang alam

yang dapat

pencemaran dan

pengambilan terumbu Sumber Daya

perusakan terhadap

karang dan bahan-bahan Alam

sumber daya alam dan

lain yang dapat merusak

lingkungannya serta

lingkungan.

kegiatan yang dapat mengancam

o Dilarang

kelestariannya.

menebang/merusak pohon-pohon kayu di

o Pemerintah provinsi

pesisir pantai laut

dapat menetapkan

seperti pohon

kawasan lindung dan

arun/cemara, pandan,

atau suaka alam untuk

ketapang, bakau dan

menjaga kelestarian

pohon lainnya yang

sumber daya alam

hidup dipantai

dan mempertahankan keanekaragaman

o Dilarang menangkap

hayati serta kelestarian

ikan/biota laut lainnya

plasma nutfah

yang dilindungi (lumba- lumba, penyu dan lain sebagainya)

o Dilarang penggunaan jaring di area terumbu

karang (daerah pemijahan) karang (daerah pemijahan)

ikan yang bertanda (tagging)

Pelibatan o Masyarakat dapat

Qanun No. 21 masyarakat

Pengelolaan dilakukan

Tahun 2002 dalam

melakukan kegiatan

secara kolektif oleh

masyarakat pesisir, mulai tentang pengelolaan

pengelolaan SDA

Pengelolaan SDA

secara adil, demokratis dari perencanaan,

dan berkelanjutan

pelaksanaan, hingga

Sumber Daya

sesuai dengan kearifan pengawasan yang

Alam

tradisional.

pelaksanaannya dipimpin oleh panglima laot.

o Masyarakat di sekitar

lokasi SDA memiliki prioritas utama untuk berperan seluas- luasnya dalam pengelolaan SDA

o Sebelum kegiatan

yang berkaitan dengan pengelolaan SDA dilaksanakan di suatu daerah, pihak pelaksana wajib mensosialisasikan maksudnya kepada masyarakat adat dan atau masyarakat setempat guna mendapatkan masukkan sebagai bahan pengambil keputusan baik bagi pelaksana maupun bagi pejabat yang berwenang

o Masukkan dari

masyarakat adat dan atau setempat harus dinilai secara objektif dan rasional baik melalui pendekatan kualitatif maupun kuantitatif.

Melihat pada tabel di atas, pada prinsipnya pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang terdapat dalam qanun juga diatur dalam hukum adat laot, baik tertulis maupun tidak tertulis. Persoalan yang mendasar adalah pada qanun tidak dijelaskan secara eksplisit bagaimana bentuk pengaturan tata ruang laut hanya disebutkan pemerintah daerah

berwenang mengatur tata ruang laut 5 . Ini berbeda dengan hukum adat laot yang secara operasional telah membagi kawasan fisik dalam tata ruang menurut hukum adat yang

melihat ruang dalam dua ruang yaitu konservasi/perlindungan (uteun pasie/hutan pantai, uteun aroen/hutan cemara, bineh pasie/tepi pantai) dan ruang pemanfaatan/budidaya (leun pukat, teupien dan laot luah). Kawasan penangkapan sesuai dengan alat tangkapnya juga diatur, contoh kawasan pukat aceh dan kawasan palong.

5 Pasal 7 Qanun No. 16 Tahun 2002 tentang Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan.