Tinjauan Pustaka Fungsi Nonlinier

1.2 Perumusan Masalah

Permasalahan yang akan dibahas adalah bagaimana menyelesaikan persoalan fungsi nonlinear nonsmooth dengan metode Subgradien.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelesaikan masalah fungsi kontinu nonsmooth dengan metode Subgradien.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Dapat mencari solusi alternatif untuk menyelesaikan persoalan fungsi nonlinear nonsmooth. 2. Dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan referensi bacaan bagi yang hendak melakukan penelitian serupa.

1.5 Tinjauan Pustaka

Persamaan yang tidak linier dan mempunyai derajat dua atau lebih dari dua dikatakan sebagai fungsi nonlinier. Pada fungsi nonlinier grafiknya tidak berupa garis lurus, melainkan dapat berupa kurva atau garis zig-zag. Fungsi nonlinier kontinu adalah fungsi nonlinear dimana tidak terdapat celah kosong pada fungsi tersebut. Bentuk umum dari fungsi nonlinier Universitas Sumatera Utara di mana dan merupakan koefisien. Fungsi nonlinier kontinu nonsmooth merupakan fungsi nonlinier yang berada pada garis atau bidang patah dimana pada setiap garis maupun bidang adalah kontinu. Fungsi nonlinier kontinu nonsmooth merupakan fungsi patah namun konveks. Bentuk umum pertidaksamaan untuk fungsi konveks terdifferensialkan adalah sebagai berikut: dimana merupakan turunan dari dan Gambar 1.5.1. Fungsi konveks terdifferensialkan Universitas Sumatera Utara Definisi 1.5.1. David G. Luenberger 1984 menyatakan bahwa sebuah fungsi dikatakan berada pada himpunan konveks S atau dapat dikatakan konveks jika untuk setiap dan setiap α, Jika untuk setiap α, dan Fungsi nonlinier kontinu nonsmooth dapat diselesaikan dengan metode Subgradien. Metode Subgradien pertama kali dikembangkan oleh N.Z Shor 1962 yang digunakan dalam memecahkan masalah transportasi program linear berskala besar. Goffin, 2010 Dapat dikatakan bahwa sebuah vektor adalah subgradien dari pada jika Jika konveks dan terdifferensialkan maka adalah subgradien dari pada . Yi Zhang, 2013

1.6 Metode Penelitian

Pada penelitian ini, metode yang digunakan bersifat literatur, yaitu dengan melakukan penelitian literatur, penelitian mandiri, pengumpulan bahan melalui buku-buku referensi, maupun bahan-bahan berbentuk jurnal yang diperoleh dari perpustakaan atau internet. Universitas Sumatera Utara Adapun langkah-langkah yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Memaparkan beberapa jenis fungsi nonlinier. 2. Menjelaskan pengertian fungsi smooth dan nonsmooth. 3. Menjelaskan pengertian turunan fungsi nonsmooth. 4. Menyelesaikan fungsi nonsmooth dengan metode Subgradien. 5. Menyelesaikan contoh soal Subgradien yang diperoleh dari referensi. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pada bagian ini diberikan beberapa konsep dasar yang menjadi landasan berpikir dalam penelitian ini, seperti fungsi nonlinier, fungsi smooth, fungsi nonsmooth, turunan fungsi smooth, turunan fungsi nonsmooth, dan metode Subgradien pada fungsi nonsmooth.

2.1 Fungsi Nonlinier

Definisi 2.1.1. Sebuah fungsi dengan nilai real yang didefinisikan pada himpunan bilangan real adalah aturan yang menyatakan setiap bilangan yang berada dalam ke tepat satu bilangan real dinyatakan dengan . Himpunan yang beranggotakan seluruh bilangan di mana didefinisikan disebut Domain atau daerah asal fungsi . Bilangan yang merupakan fungsi dari disebut nilai pada titik , sedangkan himpunan semua nilai disebut Range jelajah dari Razali dkk, 2010. Gambar 2.1.1. Ilustrasi fungsi Domain Range Universitas Sumatera Utara Fungsi nonlinier merupakan fungsi yang tidak linier, yakni grafiknya bukan berupa garis lurus melainkan berupa kurva atau garis zig-zag. Bentuk umum dari fungsi nonlinier di mana dan merupakan koefisien. Beberapa bentuk dari fungsi nonlinier adalah 1. Fungsi kuadrat Fungsi kuadrat adalah fungsi yang mempunyai pangkat tertinggi dari variabelnya adalah pangkat dua. Gambar fungsi kuadrat bisa berupa lingkaran, elips, parabola, dan hiperbola. Bentuk umum dari fungsi kuadrat adalah di mana dan . Gambar 2.1.2 . Fungsi kuadrat Universitas Sumatera Utara Diberikan beberapa ciri-ciri dari suatu fungsi kuadrat yaitu: 1 1 . . Jika dan maka bentuk kurvanya lingkaran. 2 2 . . dan mempunyai tanda yang sama maka bentuk kurvanya elips. 3 3 . . berlawanan tanda maka bentuk kurvanya hiperbola. 4 4 . . dan jika salah satu atau maka bentuk kurvanya parabola. 2. Fungsi kubik Fungsi kubik adalah fungsi yang pangkat tertinggi dari variabelnya adalah pangkat tiga. Bentuk umum dari fungsi kubik adalah . di mana . Sebuah fungsi kubik setidak-tidaknya mempunyai sebuah titik belok inflextion point, yaitu titik peralihan bentuk kurva dari cekung menjadi cembung atau sebaliknya. Selain titik belok, fungsi kubik memungkinkan mempunyai sebuah titik ekstrim maksimum atau minimum atau kedua titik ekstrim maksimum dan minimum. Ada tidaknya titik ekstrim pada fungsi kubik bergantung dari besarnya nilai di dalam persamaan. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1.3. Fungsi kubik untuk Gambar 2.1.4. Fungsi kubik untuk 3. Fungsi eksponensial Pada fungsi eksponensial kurvanya berada di kuadran I dan II pada sistem koordinat. Bentuk sederhana dari fungsi eksponensial di mana Universitas Sumatera Utara Bentuk umum dari fungsi eksponensial di mana dan adalah konstanta Kurva fungsi eksponensial asimtotik terhadap garis Titik potong kurva eksponensial G G a a m m b b a a r r 2 2 . . 1 1 . . 5 5 . . F F u u n n g g s s i i e e k k s s p p o o n n e e n n s s i i a a l l u u n n t t u u k k G G a a m m b b a a r r 2 2 . . 1 1 . . 6 6 . . F F u u n n g g s s i i e e k k s s p p o o n n e e n n s s i i a a l l u u n n t t u u k k Universitas Sumatera Utara 4. Fungsi logaritmik Fungsi logaritmik merupakan kebalikan dari fungsi eksponensial yang variabel bebasnya merupakan bilangan logaritma . B B e e n n t t u u k k s s e e d d e e r r h h a a n n a a d d a a r r i i f f u u n n g g s s i i l l o o g g a a r r i i t t m m i i k k d d i i m m a a n n a a B B e e n n t t u u k k u u m m u u m m d d a a r r i i f f u u n n g g s s i i l l o o g g a a r r i i t t m m i i k k y y d d i i m m a a n n a a K K u u r r v v a a f f u u n n g g s s i i l l o o g g a a r r i i t t m m i i k k a a d d a a d d i i s s e e b b e e l l a a h h k k a a n n a a n n d d a a n n a a s s i i m m t t o o t t i i k k t t e e r r h h a a d d a a p p g g a a r r i i s s T T i i t t i i k k p p o o t t o o n n g g d d e e n n g g a a n n s s u u m m b b u u – – T T i i t t i i k k p p o o t t o o n n g g d d e e n n g g a a n n s s u u m m b b u u – – G G a a m m b b a a r r 2 2 . . 1 1 . . 7 7 F F u u n n g g s s i i l l o o g g a a r r i i t t m m i i k k Universitas Sumatera Utara

2.1.1 Fungsi Smooth

Sebuah fungsi pada dengan { ⁄ Adalah smooth dan mempunyai turunan 0 pada . Sebuah fungsi yang kontinu dan mempunyai turunan pada setiap titik diberikan sebagai berikut: { di mana adalah polynomial dari derajat Bukti: Dengan menggunakan induksi matematika, untuk semua bilangan asli termasuk 0 ⁄ di mana semua adalah kontinu dan dapat didifferensialkan pada , karena ⁄ Menurut Power Series Representation of The Exponential Function Universitas Sumatera Utara ∑ Oleh karena untuk semua bilangan positif diikutsertakan, maka digunakan persamaan fungsi pada fungsi eksponensial. ⁄ Akan dibuktikan rumus untuk turunan ke dengan induksi matematika. Untuk turunan pertama dari untuk semua dan adalah polynomial dari derajat 0 adalah benar. Akibatnya turunan dari adalah 0 untuk . ⁄ Tahap induksi matematika dari sampai adalah sama. Untuk diperoleh turunannya adalah Universitas Sumatera Utara di mana adalah polynomial dari derajat . Maka turunan pertama dari adalah 0 untuk semua . Turunan pada , adalah ⁄ Wikipedia, 2013.

2.1.2 Fungsi Nonsmooth

Definisi 2.1.2.1. Istilah nonsmooth mengacu pada situasi dimana terjadi smoothness differensiabilitas. Sebuah fungsi yang nonsmooth dapat berupa fungsi patah namun tetap kontinu. Clarke, 1983. Contoh 2.1.2.1. . Fungsi di atas dapat digambarkan sebagai berikut: x 1 -1 y Universitas Sumatera Utara Fungsi merupakan dua buah garis yang bertemu pada satu titik, yaitu di titik . Kedua garis memiliki turunan yang berbeda. Turunan dari sebelah kiri adalah dan turunan dari sebelah kanan adalah . Martono, 2002 Berdasarkan contoh di atas fungsi nonsmooth dapat diartikan sebagai fungsi yang mempunyai turunan berarah.

2.2 Turunan Fungsi Nonlinier