Pemilihan bahan dan susunan formula konsentrat menurut peternak adalah berdasar dari informasi yang

1. Pemilihan bahan dan susunan formula konsentrat menurut peternak adalah berdasar dari informasi yang

  Sapi yang dipelihara adalah sapi persilangan, jantan yang dibeli dari pasar hewan setempat. Dipilih sapi persilangan karena menurut peternak pertumbuhan badannya lebih cepat dibandingkan dengan sapi lokal. Sapi-sapi tersebut dipelihara didalam kandang permanen, dan dilengkapi dengan tempat pakan dan air minum untuk masing-masing individu sapi.

  Pakan yang diberikan adalah konsentrat yang tersusun dari beberapa bahan seperti yang tertulis di Tabel Pakan yang diberikan adalah konsentrat yang tersusun dari beberapa bahan seperti yang tertulis di Tabel

  versi elektronik Jumlah Protein () Harga (Rp)

  Tabel 1. Formula konsentrat di peternak

  Klenthengbiji kapok 50 18 900 3200 160000

  Total (gram)

  Bahankg

  Total

  Bungkil Inti Sawit

  Kulit Kopi

  1969500 versi elektronik (11,06) (1969,50kg)

  Minyak goreng

  Penampilan produksi Usaha penggemukan sapi berarti juga sebagai usaha memproduksi daging yang dapat diperoleh dari

  pertambahan bobot badan harian atau dengan menambah jumlah kepemilikan ternak. Pertambahan bobot badan sangat dipengaruhi oleh kontinuitas ketersediaan pakan, jumlah dan kualitas pakan yang

  versi elektronik agar masih diperoleh keuntungan dari usaha tersebut. Data menunjukkan bahwa pertambahan bobot

  dikonsumsi, umur dan keturunan (Blakely dan Bade. 1994). Keputusan peternak dalam memilih sapi persilangan untuk digemukkan merupakan hal yang positif karena beberapa penelitian menunjukkan pertumbuhannya lebih baik dari sapi lokal. Pramono et al. (2012) melaporkan bahwa sapi hasil persilangan bobot lahirnya lebih besar (26,4 + 1,63 kg) dibandingkan dengan sapi PO (25,4 kg) dan pertumbuhannya juga lebih cepat walau harus diimbangi dengan penyediaan pakan yang memadai. Besarnya biaya pakan yang dikeluarkan harus sesuai dengan pertambahan bobot badan yang dihasilkan

  efisiensi metabolisme didalam jaringan tubuh. Upaya peningkatan efisiensi pemanfaatan pakan melalui

  badan sapi bervariasi dari 0,422 – 0,983 kg per ekor per hari dengan rata-rata 0,720 + 0,143 kg, sebagaimana diilustrasikan dalam Grafik 1. Hasil ini lebih rendah dari yang dilaporkan oleh Jarmani et al. (2007) dan Haryanto et al. (2005) pada sapi peranakan ongole (PO). Kemungkinannya karena beberapa bahan pakan yang digunakan tidak dapat dimanfaatkan secara optimum saat proses pencernaan di dalam rumen sehingga tidak dapat membentuk daging secara efisien, selain itu pada umumnya sapi-sapi disini ada kemungkinan mengalami kekurangan mineral mikro yang dapat mengganggu proses pencernaan dan

  versi elektronik 0

  relatif sama yaitu antara 233 sampai 258 hari. Ternak sapi nomer 12 menunjukkan pertambahan bobot

  Nomer sapi

  Grafik 1. Pertambahan bobot hidup sapi selama pemeliharaan

  Grafik 1 menunjukkan angka pertambahan bobot hidup selama pemeliharaan. Pada umumnya pertambahan bobot hidup hampir sama untuk ternak sapi nomer 4 sampai 17 karena lama pemeliharaan

  Penampilan ekonomi versi elektronik Lama pemeliharaan sapi bervariasi dari 233 hingga 640 hari dan diikuti dengan peningkatan bobot badan

  hidup harian terendah (0,422 kg) sedangkan ternak sapi nomer 16 menunjukkan pertambahan bobot hidup yang tertinggi (0,983 kg). Sementara itu, ternak sapi nomer 1, 2 dan 3 dipelihara selama 640 hari sehingga menunjukkan pertambahan bobot hidup yang lebih tinggi. Hasil perhitungan pertambahan bobot hidup harian relatif sama dengan rataan sebesar 0,720 kg.

  berkisar dari 0,422 – 0,983 kg per ekor per hari atau rata-rata 0,720 + 0,143 kg. Angka tersebut menunjukkan adanya koefisien variasi sekitar 20 yang berarti bahwa peluang untuk meningkatkan produktivitas sapi masih terbuka cukup besar. Perhitungan keuntungan dari penggemukan sapi seperti yang tertulis di Tabel 2.

  Tabel 2. Penampilan ekonomi penggemukan sapi intensif di peternak (n=17 ekor)

  versi elektronik Harga Jual ekor (juta rupiah) 22,382 17,500 30,000 3,919

  Bobot awal sapi (kg)

  Harga Beli ekor (juta rupiah)

  Lama pemeliharaan (hari)

  Bobot Akhir (kg)

  Keuntungan usaha penggemukan sapi dipengaruhi oleh harga beli, biaya pakan yang dikeluarkan selama pemeliharaan, harga jual serta faktor-faktor ekonomi lainnya, seperti tingkat permintaan konsumen serta

  Biaya pakan selama pelihara (juta rupiah)

  Pendapatan ekor (juta rupiah)

  Keuntungan diatas biaya pakan (juta rupiah)

  Keuntunganekorhari (rupiah)

  versi elektronik

  Melihat pada tingkat keuntungan diatas biaya pakan yang cukup besar tersebut, semestinya usaha penggemukan sapi peternak rakyat dapat ditingkatkan skala pemilikannya sehingga mampu meningkatkan pendapatan peternak. Namun demikian, perlu pula dipertimbangkan bahwa nilai keuntungan diatas biaya

  besarnya keuntungan per hari masih memungkinan ditingkatkan dengan pola pemberian pakan yang lebih

  pakan tersebut masih harus memasukkan biaya-biaya lain, seperti biaya tenaga kerja, depresiasi kandang dan sarana serta biaya lain yang terkait sehingga akan diperoleh nilai keuntungan bersih yang semestinya.