Penelitian yang Relevan
2.3 Penelitian yang Relevan
Marjoko (2010) melakukan penelitian mengenai Implementasi Program Sekolah Standar Nasional (SSN) Tingkat Sekolah Menengah Pertama (Studi Kasus di SMP Negeri 2 Jatisrono Wonogiri). Penelitian ini relevan karena variabel yang digunakan sama walaupun tidak sama persis, peneliti menggunakan variable yang sama, yaitu Sekolah Standar Nasional, hanya saja Marjoko melakukan penelitian di tingkat SMP sementara penulis pada tingkat SD. Hasil penelitian Marjoko (2010) menunjukkan bahwa (1) Pelaksanaan program sekolah standar nasional (SSN) di SMP Negeri 2 Jatisrono terlaksana dengan baik sesuai dengan 8 standar nasional pendidikan (SNP) meliputi standar isi, standar kompetensi lulusan, standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian. (2) Kendala yang dijumpai dapat diselesaikan dengan kemampuan manajemen yang baik oleh sekolah. (3) Pelaksanaan program sekolahstandar nasional (SSN) di SMP Negeri2 Jatisrono dapat meningkatkan mutu pendidikan, ditandai dengan Marjoko (2010) melakukan penelitian mengenai Implementasi Program Sekolah Standar Nasional (SSN) Tingkat Sekolah Menengah Pertama (Studi Kasus di SMP Negeri 2 Jatisrono Wonogiri). Penelitian ini relevan karena variabel yang digunakan sama walaupun tidak sama persis, peneliti menggunakan variable yang sama, yaitu Sekolah Standar Nasional, hanya saja Marjoko melakukan penelitian di tingkat SMP sementara penulis pada tingkat SD. Hasil penelitian Marjoko (2010) menunjukkan bahwa (1) Pelaksanaan program sekolah standar nasional (SSN) di SMP Negeri 2 Jatisrono terlaksana dengan baik sesuai dengan 8 standar nasional pendidikan (SNP) meliputi standar isi, standar kompetensi lulusan, standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian. (2) Kendala yang dijumpai dapat diselesaikan dengan kemampuan manajemen yang baik oleh sekolah. (3) Pelaksanaan program sekolahstandar nasional (SSN) di SMP Negeri2 Jatisrono dapat meningkatkan mutu pendidikan, ditandai dengan
18 tingkat kabupaten,2008/2009peringkat16 tingkat kabupaten, dan 2009/2010 peringkat 14 tingkat kabupaten dari75 SMP Negeri. Perolehan nilai rata- rataujian nasional (UN) juga meningkat, tahun pelajaran 2007/2008 sebesar 7.22, 2008/2009 sebesar
7.53, dan tahun 2009/2010 sebesar 7.57. Yoni (2012) melakukan penelitian mengenai Proses Implementasi Kebijakan Sekolah Standar Nasional Pada Sekolah Dasar di Kabupaten Purbalingga. Hasil temuan dalam penelitian Yoni menunjukkan bahwa implementasi kebijakan Sekolah Dasar Standar Nasional yang telah dilaksanakan di Kabupaten Purbalingga sejak tahun ajaran 2008/2009 belum dilaksanakan secara optimal, masih banyak penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh masing-masing sekolah dan Dinas Pendidikan Kabupaten Purbalingga, diantaranya adalah beberapa SDSN tidak memperhatikan atau mempertahankan bahkan meningkatkan pencapaian standar pendidikan baik dari segi sarana dan prasarana serta mutu pendidikan. Sedangkan kewenangan danfungsi Dinas Pendidikan Kabupaten Purbalingga sebagai pembina atau pengawas implementasi kebijakan SDSN tidak dilaksanakan secara optimal dikarenakan terjadi overlapping pekerjaan antara implementasi kebijakan SDSN, dengan kebijakan lain yang harus dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Purbalingga. Faktor- faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan SDSN diantaranya dukungan sumberdaya dalam implementasi kebijakan SDSN masih sangat terbatas.
Muhawwin (2012) melakukan penelitian dengan judul Studi Evaluasi Implementasi Program Sekolah Standar Nasional (SSN) Pada SMP Negeri Di Kabupaten Lombok Timur. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) efektivitas implementasi program SSN ditinjau dari komponen konteks adalah baik, 2) efektivitas implementasi program SSN ditinjau dari komponen
input adalah baik,
3) efektivitas 3) efektivitas
6) upaya yang dilakukan dalam mengatasi masalah adalah dengan cara melakukan kerjasama antara sekolah dengan komite, dewan guru, orang tua siswa, dan tokoh masyarakat secara optimal agar seluruh stakeholder yang ada dapat mengerti dan memahami program SSN secara benar sehingga mereka mempunyai perhatian/kepedulian, kesadaran, dan tanggung
keberadaan dan keberlangsungan program SSN.
jawab
terhadap