BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) pada Siswa Kelas V SDN Sidorejo Kidul 03 Semester I Tahun Pelajaran 2016/

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Pendidikan merupakan suatu proses yang sangat penting untuk meningkatkan kecerdasan keterampilan serta memperkuat kepribadian dan semangat kebangsaan agar dapat membangun diri sendiri maupun bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1 menyatakan bahwa: “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.

  Surya (2004) menyatakan bahwa belajar merupakan sebuah proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku dari pengalaman dalam interaksi dengan lingkungannya. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa perubahan dapat dipengaruhi oleh lingkungan, sehingga dapat dikatakan jika lingkungan belajarnya kondusif maka belajar akan lebih efektif. Sejalan dengan paparan tersebut, Slavin (2010) menyatakan bahwa pembelajaran yang baik dapat ditunjang dari suasana pembelajaran yang kondusif serta hubungan komunikasi antara guru dan siswa dapat berjalan dengan baik. Melalui kondisi pembelajaran yang menyenangkan para siswa dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan.

  Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah mencantumkan bahwa matematika diberikan dengan tujuan agar peserta didik memiliki kemampuan: 1) memahami konsep atau logaritma matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah; 2) menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika; 3) memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh; 4) mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah; 5)memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

  Matematika adalah ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern. Matematika mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya fikir manusia. Untuk menguasai dan mengembangkan teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini (Permendiknas No.11 Tahun 2009: 337 ). Oleh karena itu akan sangat penting jika matematika dapat dikuasai sedini mungkin oleh para siswa. Salah satu indikator untuk mengukur ketercapaian dalam pembelajaran adalah hasil belajar. Sudjana (2009: 3) mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif,dan psikomotorik. Dimyati dan Mudjiono (2006: 3-4) juga menyebutkan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar.

  Ironisnya, hasil belajar justru masih menjadi permasalahan pada pembelajaran matematika. Hal tersebut salah satunya dialami siswa kelas 5 di SD Negeri Sidorejo Kidul 03. Hasil dari ulangan terakhir menunjukkan bahwa dari 16 siswa terdapat 7 siswa yang tidak tuntas atau mendapat nilai di bawah KKM (KKM ≥ 65) dan 9 siswa lainnya dinyatakan tuntas. Dengan demikian dapat diketahui bahwa persentase ketuntasan siswa sebesar 56.25%. Data tersebut menunjukkan bahwa persentase ketuntasan siswa pada mata pelajaran matematika tergolong rendah, oleh karena itu

  Berdasarkan hasil observasi selama 3 bulan praktik pengalaman lapangan permasalahan dalam pembelajaran matematika menunjukkan bahwa guru belum berfokus pada model pembelajaran yang kooperatif sehingga tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar dalam kelompok. Selain itu, dalam pembelajaran siswa kurang aktif. Beberapa siswa terlihat tidak konsentrasi saat mengikuti proses pembelajaran, kondisi demikian berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran matematika. Oleh karena itu perlu adanya upaya tindak lanjut untuk mengatasi masalah tersebut,salah satunya adalah dengan menerapkan model pembelajaran yang berfokus pada siswa.

  Slavin (2010) menyatakan bahwa pembelajaran TGT menunjang proses pembelajaran yang melibatkan siswa untuk aktif, sehingga pembelajaran tidak lagi terpusat pada guru (teacher centered) melainkan berpusat pada siswa (student

  

centered ). Lebih lanjut Slavin (2010) menjelaskan bahwa TGT merupakan salah satu

  tipe pendekatan kooperatif yang mudah diterapkan, pendekatan ini melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement. Di dalam TGT aktivitas belajar dirancang dengan permainan sehingga memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks menuntut adanya kerja sama, tanggung jawab kelompok maupun pribadi juga persaingan yang sehat sehingga tampak jelas dalam pembelajran ini bahwa yang berperan aktif untuk belajar di kelas adalah siswa, sedangkan peran guru adalah sebagai fasilitator yang menyiapkan perangkat pembelajaran yang ada.

  Hal yang menarik dari TGT dan yang membedakannya TGT dengan tipe pembelajaran kooperatif yang lain adalah turnamen. Di dalam turnamen, siswa yang berkemampuan akademiknya sama akan saling berlomba untuk mendapatkan skor tertinggi di meja turnamennya. Jadi siswa yang berkemampuan akademiknya tinggi akan berlomba dengan siswa yang berkemampuan akademiknya tinggi, siswa yang berkemampuan akademiknya sedang akan berlomba dengan siswa yang berkemampuan akademiknya sedang, siswa yang berkemampuan akademiknya Oleh karena itu, setiap siswa punya kesempatan yang sama untuk menjadi yang terbaik di meja turnamennya.

  Beberapa penelitian telah dapat menyimpulkan bahwa TGT dapat meningkatkan hasil belajar diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Korayanti (2013) pada pembelajaran IPS pada siswa kelas IV SDN Mancasan Gamping, Sleman, Yogyakarta. TGT juga terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini ditinjukkan dari hasil penelititan yang dilakukan oleh Zaini (2010) pada siswa kelas 4 SDN Sidakaton 04 Tahun pelajaran 2009/2010 pada materi operasi hitung pecahan, dan penelitian Susyanto (2015) pada siswa kelas V SD N 1 Jembangan Poncowarno Kebumen pada materi volume kubus dan balok. Adanya teori dan hasil penelitian tentang TGT menjadi dasar pemilihan TGT untuk diterapkan pada pembelajaran matematika siswa kelas 5 SD Negeri Sidorejo Kidul 03 sebagai bentuk upaya tindak lanjut untuk mengatasi permasalahan rendahnya hasil belajar pada pembelajaran matematika di kelas tersebut. Penelitian ini diberi judul “Upaya peningkatan hasil belajar matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

  Tournament (TGT) pada siswa kelas V SD Negeri Sidorejo Kidul 03 ”.

  1.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah model pembelajaran TGT dapat meningkatkan hasil belajar Matematika kelas V SDN Sidorejo Kidul 03 Salatiga Semester 1 tahun pelajaran 2016/ 2017”.

  1.3 Tujuan Penelitian

  Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa kelas 5 SD Negeri Sidorejo Kidul 03 semester 1 tahun pelajaran 2016/2017”.

1.4 Manfaat Penelitian

  1.4.1 Manfaat Teoretis

  Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kajian tentang pelajaran matematika, terutama terkait peningkatan pemahaman siswa tentang operasi hitung pecahan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT).

  1.4.2 Manfaat Praktis

  Penelitian ini dapat membawa manfaat bagi guru dan siswa. Model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dapat digunakan untuk menyelenggarakan pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak terkait terutama bagi pelaksanan pendidikan di lapangan maupun penentu kebijakan.

  1. Bagi guru Penelitian ini dapat memberikan informasi tentang TGT kepada guru sekaligus memberikan gambaran tentang penerapan TGT dalam pembelajaran matematika di SD khususnya pada materi operasi penjumlahan bilangan bulat, sehingga diharapkan dapat menginspirasi guru untuk mendesain pembelajaran senada pada mata pelajaran ataupun materi lainnya.

  2. Bagi siswa.

  Penerapan TGT dapat memberi peluang kepada siswa untuk lebih terlibat aktif dalam pembelajaran termasuk juga untuk melatih kerjasama dalam kelompok. Selain itu dapat menumbuhkan semangat belajar karena adanya tuntutan tanggung jawab pribadi untuk bersaing dengan teman yang memilih kemampuan berimbang.

  3. Bagi Sekolah.

  Memberikan masukan bagi sekolah dalam rangka mengefektifkan pembinaan dan pengolahan materi mengajar dalam pelaksanaan pendidikan sehingga dapat meningkatkan mutu sekolah dan menjadi lebih baik.

4. Bagi peneliti lainnya

  Hasil dari penelitian ini dapat memberi gambaran bagi peneliti selanjutnya yang hendak menggunakan model kooperatif tipe TGT dalam meningkatkan hasil belajar khususnya pada pembelajaran matematika dan pembelajaran lainnya pada umumnya.

Dokumen yang terkait

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Pembelajaran IPA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Berbantuan Media Gambar Siswa Kelas

1 0 18

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Berbantuan Media Gambar S

0 0 18

4.2 Pelaksanaan Penelitian 4.2.1 Pra Siklus - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Berbantuan Media Gambar Siswa Kelas 5 SD Negeri Manguns

0 0 33

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Berbantuan Media Gambar Siswa Kelas 5 SD Negeri Mangunsari 04 Salatiga Semester 1 Tahun Pelajaran 201

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Berbantuan Media Gambar Siswa Kelas 5 SD Negeri Mangunsari 04 Salatiga Semester 1 Tahun Pelajaran 201

0 0 159

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kabupaten Semarang (Studi Tentang Pembelajaran PAKEM)

0 0 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kabupaten Semarang (Studi Tentang Pembelajaran PAKEM)

0 0 41

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kabupaten Semarang (Studi Tentang Pembelajaran PAKEM)

0 0 48

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kabupaten Semarang (Studi Tentang Pembelajaran PAKEM)

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kabupaten Semarang (Studi Tentang Pembelajaran PAKEM)

0 0 17