Beberapa tipe Model Pembelajaran Kooperatif

3. Beberapa tipe Model Pembelajaran Kooperatif

Berikut ini beberapa tipe pembelajaran kooperatif yang dikemukakan oleh ahli antara lain Slavin (1985), Lazarowitz (1988), atau Sharan (1990) sebagai berikut.

a. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini pertama kali dikembangkan oleh Aronson, dkk. Langkah-langkah dalam penerapan jigsaw adalah sebagai berikut.

1) Guru membagi kelas menjadi beberapa “ kelompok asal”, dengan setiap kelompokt erdiridari 4 s.d 6 siswa dengan kemampuan yang berbeda serta jika mungkin berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta kesetaraan jender. Jumlah anggota dalam kelompok asal sesuai jumlah bagian materi pelajaran yang akan dipelajari. Tiap siswa diberi tugas mempelajari salah satu bagian materi tersebut. Semua siswa dengan materi pembelajaran yang sama belajar bersama dalam kelompok yang disebut “kelompok ahli” (Counterpart Group/CG). Dalam kelompok ahli, siswa mendiskusikan bagian materi tersebut, serta menyusun rencana bagaimana menyampaikan kepada temannya jika kembali ke kelompok asal. Misal terdapat 30 siswa. Para siswa tersebut dibagi menjadi 6 kelompok asal masing-masing terdiri atas 5 siswa. Berikut contoh diagram pengelolaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

Kelompok Asal 1

Kelompok Ahli 1

Kelompok Asal 2

Kelompok Ahli 2

Kelompok Asal 3

Kelompok Ahli 3

Kelompok Asal 4

Kelompok Ahli 4

Kelompok Asal 5

Kelompok Ahli 5

Kelompok Asal 6

Gambar 6 . Contoh perpindahan kelompok dalam Model Tipe Jigsaw

Kegiatan Pembelajaran 6

2) Setelah berdiskusi dalam kelompok ahli maupun kelompok asal, selanjutnya dilakukan presentasi tiap kelompok atau dilakukan pengundian salah satu kelompok untuk menyajikan hasil diskusi yang telah dilakukan agar guru dapat menyamakan persepsi pada materi pembelajaran yang telah didiskusikan.

3) Guru memberikan kuis untuk siswa secara individual.

4) Guru memberikan penghargaan pada kelompok melalui skor berdasarkan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw antara lain:

1) Materi sebaiknya secara alami dapat dibagi menjadi beberapa bagian yang tidak saling menjadi prasyarat, sehingga ketercapaian suatu bagian materi tidak bagian materi yang lain. Contoh materi matematika SMP yang bisa disajikan dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw, yaitu: 1) bangun datar, 2) Bangun ruang sisi datar, 3) Bangun ruang sisi lengkung, 4) artimetika sosial, 5) Sistem persamaan linear satu variabel, 6) barisan bilangan.

2) Perlu diperhatikan bahwa jika menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk belajar materi baru maka perlu dipersiapkan suatu tuntunan dan isi materi yang runtut serta cukup sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

b. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

Pembelajaran Kooperatif tipe STAD dikembangkan oleh Slavin dkk. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD biasanya digunakan untuk penguatan pemahaman materi (Slavin, 1995). Langkah-langkah penerapan pembelajaran Kooperatif Tipe STAD:

1) Guru menyampaikan materi pembelajaran atau permasalahan kepada siswa sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai.

2) Guru memberikan tes/kuis kepada setiap siswa secara individual sehingga akan diperoleh skor awal.

3) Guru membentuk beberapa kelompok yang terdiri dari 4 s.d 5 siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda. Jika mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta kesetaraan jender.

Matematika SMP KK C

4) Guru memberikan bahan materi yang telah dipersiapkan untuk didiskusikan dalam kelompok.

5) Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari.

6) Guru memberikan tes/kuis kepada setiap siswa secara individual.

7) Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya.

c. Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI

Pembelajaran Kooperatif tipe TAI (Team Assited Individualization atau Team Accelarated Instruction) ini dikembangkan oleh Slavin.Tipe ini mengkombinasikan keunggulan pembelajaran kooperatif dan pembelajaran individual, yang dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual.Oleh karena itu kegiatan pembelajarannya lebih banyak digunakan untuk pemecahan masalah, ciri khas pada tipe TAI ini adalah setiap siswa secara individual belajar materi pembelajaran yang sudah dipersiapkan oleh guru. Hasil belajar individual dibawa ke kelompok untuk didiskusikan dan saling dibahas oleh anggota kelompok, dan semua anggota bertanggung jawab atas keseluruhan jawaban sebagai tanggung jawab bersama.

Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe TAI sebagai berikut.

1) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari materi pembelajaran secara individual yang sudah dipersiapkan oleh guru.

2) Guru memberikan kuis secara individual untuk mendapatkan skor dasar/awal.

3) Guru membentuk beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 s.d 5 siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda baik tingkat kemampuan (tinggi, sedang dan rendah) Jika mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta kesetaraan jender.

4) Hasil belajar siswa secara individual didiskusikan dalam kelompok. Dalam diskusi kelompok, setiap anggota kelompok saling memeriksa jawaban teman satu kelompok.

5) Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari.

6) Guru memberikan kuis kepada siswa secara individual.

Kegiatan Pembelajaran 6

7) Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya.

Untuk menambah wawasan Anda tentang tipe-tipe pembelajaran dengan pendekatan kooperatif, berikut tipe-tipe pembelajaran kooperatif yang lain:

a. Model pembelajaran two stay two stray

b. Model pembelajaran keliling kelompok

c. Model pembelajaran Make a match (mencari pasangan)

d. Model pembelajaran bertukar pasangan

e. Model pembelajaran co-op co-op

f. Model pembelajaran kooperatif tipe (learning together)

g. Model pembelajaran Team product (TP)

h. Model pembelajaran inside outside circle (lingkaran dalam- lingkaran luar)

i. Model pembelajaran Spontaneous group discussion (SGD) j. Metode pembelajaran snowball throwing k. Model pembelajaran tari bambu l. Kepala bernomor terstruktur (structured numbered heads)

Anda dapat mempelajari lebih lanjut tipe-tipe pembelajaran kooperatif tersebut untuk memperkaya wawasan Anda tentang tipe pembelajaran dengan pendekatan kooperatif sehingga Anda dapat memilih sesuai materi yang akan Anda belajarkan.