Sasaran-sasaran pengujian

1.8.2. Partisi Ekivalensi

Part isi ekivalensi adalah m et ode pengujian black-box yangm em bagai dom ain input dari saut u program ke dalam kelas dat a dari m ana t est case dapat dialkukan. Test case yang ideal m engungkap kelas kesalahan (misal, pem rosesan yang t idak benar t erhadap sem ua dat a karakt er) yang akan mem erlukan banyak kasus unt uk dieksekusi sebelum kesalaha um um diam at i. Part isi ekivalensi berusaha m enent ukan sebuah t est case yang m engungkap kelas-kelas kesalahan, sehingga m engurangi jum lah t ot al t est case yang harus dikem bangkan.

Desain t est case unt uk part isi ekivalensi didasarkan pada evaluasi t erhdap kelas ekivalensi unt uk suat u kondisi input . Dengan m enggunakan konsep yan t elah dijelaskan pada bagian sebelum nya, bila serangkaian objek dapat di-link oleh hubungan yan gsim et ris, t ransit if dan refleksif, Desain t est case unt uk part isi ekivalensi didasarkan pada evaluasi t erhdap kelas ekivalensi unt uk suat u kondisi input . Dengan m enggunakan konsep yan t elah dijelaskan pada bagian sebelum nya, bila serangkaian objek dapat di-link oleh hubungan yan gsim et ris, t ransit if dan refleksif,

1. Bila kondisi input m enent ukan suat u range, m aka sat u kelas ekivalensi valid dan dua yang invalid dit ent ukan

2. Bila suat u kondisi input m em but uhkan suat u harga khusus, m aka sat u kelas ekivalensi vaild dan uda yang invalid dit ent ukan

3. Bila suat u kondisi m enent ukan anggot a suat u him punan, m aka sat u kelas ekivalensi valid at au dua yang invalid dit ent ukan.

4. Bila suat u kondisi input adalah Boolean, m aka sat u kelas valid dan sat u yang invalid dit ent ukan.

Sebagai cont oh, perhat ikan dat a yang dijaga sebagai bagian dari dari suat u aplikasi perbankan ot om at is. Pem akai dapat “ m enghubungi” bank t ersebut dengan menggunakan kom put er personalnya, sebuah passw ord enam digit dan diikut i dengn serangkaian perint ah kat a kunci yang m em icu berbagai fungsi perbankan. Perangkat lunak yang dipasok unt uk aplikasi perbankan m enerim a dat a dalam bent uk :

Kode area-kosong at au t iga nom or digit Prefik – t iga nom or digit t idak m ulai dengan 1 at au 0 Sufik - em pat nom or digit Passw ord – enam nilai alfanum eris digit Perint ah “ cek” , “ deposit ” ,” bayar pajak” dan sebagainya.

Kondisi input yang sesuai dengan m asing-m asing elem en dat a unt uk aplikasi perbankan dapat dit ent ukan sebagai : Kode area

: Kondisi input , Boolean – kode area m ungkin at au m ungkin t idak ada

kondisi. Input range – nilai yang dit ent ukan ant ara 200 dan 999 dengan perkecualian khusus.

Prrefiks : Kondisi input range – harga yang dit et apkan > 200 dengan t anpa digit 0 Sufiks

: Kondisi input , harga – panjang em pat digit

Passw ord : Kondisi input , Boolean-passw ord dapat ada at au t idak ada

Kondisi input , harga – ant rian enam karakt er

Perint ah : Kondisi input , him punan – berisi perint ah yang sudah dit ulis di at as.

Dengan m engaplikasikan pedoman unt uk derivasi kelas ekivalensi, t est case unt uk m asing- m asing it em dat a dom ain input dapat dikem abngkan dan dieksekusi. Test case dipilih sehingga jum lah at ribut yang t erbesar dari suat u kelas ekivalensi digunakan saat it u juga.

1.8.3. Analisis Nilai Batas

Kareana alasan yang t idak jelas, jumlah kesalahan yang lebih besar t erjadi pada bat as dom ain input daripada di pusat. Karena it ulah analisis nilai bat as/ boundary value analysis (BVA) t elah dikem bangkan sebgai t eknik pengujian. Analisis nilai bat as m em unculkan pemilihan t est case yang m enggunakan nilai bat as.

Analisis nilai bat as adalah t eknik desain proses yang m elengkapi part isi ekivalensi. Daripada m em ilih sem barang elem en kelas ekivalensi, BVA lebih m engarah kepada pemilih t est case pada “ edge” dari kelas. Daripada hanya berfokus pada kondisi input , BVA m elakukan t est case dari dom ain out put .

Dalam banyak hal, pedom an unt uk BVA sam a dengan yang diberikan unt uk part isi ekivalensi:

1. Bila suat u kondisi input m engkhususkan suat u range dibat asi oleh nilai a dan b,m aka t est case harus didesain dengan nilai a dan b, persis di at as dan di baw ah a dan b secara berkesesuaian.

2. Bila suat u kondisi input m engkhususkan sejum lah nilai, m aka t est case harus dikem bangkan dengan menggunakan jumlah m inim um dan m aksimum . Nilai t epat di at as dan di baw ah m inim um dan m aksim um juga diuji.

3. Pedom an 1 dan 2 diaplikasikan ke kondisi out put . Cont ohnya anggap bahw a suhu vs.t abel t ekanan diperlukan sebagai out put dari program analisis rekayasa. Test case harus didesain unt uk m encipt akan laporan out put yang m enghasilkan jum lah m inim um (dan m aksim um ) ent ri t abel yang diijinkan.

4. Bila st rukt ur dat a program t elah m emesan bat asan (m isal, suat u array m em iliki suat u bat as yang dit ent ukan dari 100 ent ri), past ikan unt uk m endesain t est case yang m enggunakan st rukt ur dat a pada bat asannya.

Sebagian besar perekayasa perangkat lunak secara intuit if m elakukan BVA sam pai beberapa t ingakt aa. Dengan m engaplikasikan pedom an t ersebut , pengujian bat asan akan lebih lengkap, sehingga kem ungkinan unt uk berhasil m endet eksi kesalahan m enjadi lebih besar.

1.8.4. Pengujian Perbandingan

Ada banyak sit uasi (seperti avionik pesaw at udara) dim ana reliabilit as perangkat lunaknya sangat krit is. Dalam aplikasi sem acam it u, perangkat lunak dan perangkat keras redundan sering digunakan unt uk m eminim alkan kem ungkinan kesalahan. Pada saat perangkat lunak redundan dikem bangkan, t im rekayasa perangkat lunak yang t erpisah m engem bangkan versi-versi independen dari suat u aplikasi dengan m enggunakan spesifikasi yang sam a. Dalam sit uasi sem acam it u, set iap versi dapat diuji dengan dat a uji yang sama unt uk m em ast ikan bahw a sem ua versi m em berikan out put yang ident ik. Kem udian sem ua versi dieksekusi secara paralel dnegan perbandingan real tim e hasil unt uk m em ast ikan konsist ensi.

Dengan pelajaran m engenai sist em redundan, para penelit i m engusulkan agar versi perangkat lunak independen dikem bangkanbagi aplikasi kritis, bahkan bila hanya sebuah versi t unggal saja yang akan digunakan pada sist em berbasis kom put er yang disam paikan. Versi independen m em bent uk basis t eknik pengujian black box yang disebut pengujian perbandingan at au pengujian back t o back.

Bila im plem ent asi bertingkat dari spesifikasi yang sama t elah dihasilkan, m aka t est case yang didesain dengan menggunakan t eknik black box yang lain (m isal part isi ekivalensi) diberikan sebagai input unt uk m asing-m asing versi perangkat lunak t ersebut . Bila out put dari m asing-masing versi sam a, m aka diasum sikan bahw a im plem ent asinya benar. Bila out put nya berbeda, m aka m asing- m asing dari aplikasi it u diperiksa unt uk m enent ukan cacat pada suat u versi at au agar perbedaan it udapat lebih jelas. Pada sebagian besar kasus, perbandingan out put dapat dilakukan dengan suat u perant i yang diot om at isasi.

Pengujian perbandingan t idaklah m udah. Bila spesifikasi dari m ana sem ua fungsi t elah dikem bangkan m engandung kesalahan, m aka semua versi kem ungkinan besar m erefleksikan kesalahan. Lagi pula jika m asing-m asing versi independen ident ik t et api t idak benar, m aka pengujian kondisi akan gagal m endet eksi kesalahan.

1.9. Pengujian Unt uk Aplikasi dan Lingkungan Khusus

Pada saat perangkat lunak kom put er m enjadi semakin kom pleks,m aka kebut uhan akan pendekat an pengujian yang khusus juga m akin berkem banga. M et ode pengujian black-box dan w hit e box yang dibicarakan sebelum nya dapat diaplikasikan pada sem ua lingkungan, arsit ekt ur dan aplikasi, t et api kadang-kadang dalam pengujian diperlukan pedom an dan pendekat an yang unik.

Pada bagian ini akan dibahas pedom an pengujian bagi lingkungan arsit ekt ur dan aplikasi khusus yang um um nya dit em ui oleh para perekayasa perangkat lunak.