Metode Pembuatan Karya
F. Metode Pembuatan Karya
1. Halaman Isi
Proses pengerjaan dari novel grafis “Wiji Thukul” melalui beberapa tahap yang penting, yakni :
a. Story line Sebelum membuat novel grafis pertama-tama menyusun kerangka cerita yang terdiri dari poin – poin penting yang akan terjadi dalam novel grafis Wiji Thukul ini. Tujuannya agar mempermudah pembuatan novel grafis ini. Dalam novel grafis ini cerita akan dibagi menjadi beberapa sub bagian sesuai dengan perjalanan hidup Wiji Thukul.
b. Desain Karakter Penentuan karakter adalah tahap yang penting dalam pembuatan sebuah novel grafis. Menjadi langkah kedua yang harus dikerjakan setelah penyusunan story line. Pada tahap ini keberadaan bahasa tubuh atau gesture harus sangat diperhatikan. Dalam menggambarkan suatu tokoh, gesture berperan sangat penting dalam menekankan sifat atau sikap suatu karakter. Gesture yang baik bila dikombinasikan dengan mimik wajah yang tepatakan memberi kesan mendalam pada pembaca.
c. Visualisasi Proses pembuatan novel grafis awalnya yang perlu diperhatikan adalah layout halaman dan planel. Untuk lebih jelas teknik pembuatannya adalah sebagai berikut:
commit to user
Sketsa digital adalah teknik penggambaran novel grafis dengan menggunakan software photoshop pada komputer sesuai dengan karakter desain. Dalam teknik ini kemungkinan kesalahan sangat minim sekali, sehingga akan mempercepat pengerjaan.
2) Pemberian Teks/ Lettering Pemberian teks atau lettering adalah pamberian teks pada balon kata, kotak narasi dan segala hal yang berhubungan dengan tulisan novel grafis. Balon kata disesuaikan dengan ukuran dan panjang pendeknya teks. Bentuk penulisan efek suara disesuaikan dengan adegan yang berlangsung.
3) Proses Penyuntingan
a) Inking (penintaan)
Merupakan sebuah proses untuk menghaluskan dan mengamankan gambar atau hasil karya dengan media kepekatan yang lebih kuat dari pensil dalam proses sketsa. Inking dalam pengerjaan novel grafis ini juga dilakukan dengan software Photoshop dengan teknik penebalan dari gambar sketsa yang sudah dibuat sebelumnya.
b) Coloring
Merupakan kelanjutan dari proses penintaan. Setelah proses penebalan / inking kemudian dilanjutkan dengan proses mewarnai
commit to user
spesifikasi warna yang akan digunakan ; (1)
Merah untuk menampilkan sikap berani, pemberontakan
(2)
Hitam untuk menunjukan misteri, kegelapan masa
(3)
Krem untuk menunjukan masa lampau, atau masa lalu Pemilihan warna yang lain atau warna tambahan disesuaikan dengan gambarnya.
c) Editing
Pada proses editing ini, lembar halaman yang selesai diolah diperiksa kembali dan diberi nomor halaman sebelum dijilid. Hasil akhir proses ini disajikan dalam bentuk lembaran atau file yang telah menjadi produk novel grafis yang siap untuk diperbanyak atau dicetak massal.
2. Sampul
Sampul atau cover merupakan salah satu elemen dalam novel grafis yang mempunyai peran yang sangat penting. Sampul yang bagus adalah yang dapat menggambarkan cerita apa yang ada didalamnya dan memiliki daya penasaran terhadap orang yang melihatnya. Sehingga sampul tersebut akan menarik orang untuk membaca isinya. Sampul atau cover memiliki bagian-bagian seperti berikut.
commit to user
Judul novel grafis yang dituliskan pada cover adalah ”Sang Penyair tinggal nama?”. Dan diberi sub judul adalah nama tokoh utama
yaitu ” Wiji Thukul” yang pada komposisi atasnya terdapat teks yang menerangkan bahwa ini adalah sebuah kaarya ”novel grafis biografi dari Wiji Thukul”. Pertimbangan pemakaian judul ”Sang Penyair Tinggal Nama?” adalah sebagai penerangan genre novel grafis ini, selanjutnya nama tokoh utama pada cover adalah untuk lebih mengenalkan tokoh utama kepada pembaca. Tokoh utama bukanlah orang yang terkenal dikalangan orang awam, sehingga perlu diangkat agar masyarakat perlahan-lahan mengenali dari namanya dahulu.
b. Ilustrasi Illusrasi untuk tampilan cover novel grafis Wiji Thukul ini menggunakan gambar siluet wajah Wiji Thukul sendiri yang disetting mirip poster orang hilang. Dengan gaya ilustrasi grafis dan coret-coretan sketsa untuk menunjukan suasana yang terjadi dalam kisah Wiji Thukul yang hilang hingga saat ini.
c. Warna Warna-warna yang dipilih tidak menyimpang dari warna yang dipilih untuk isi novel grafis ini. Dimaksudkan agar tidak berkesan menyimpang, tampilan cover yang baik akan memberi daya tarik tentunya untuk sebuah buku novel grafs yang bermutu. ;
commit to user
perlawanan
2) hitam untuk menunjukan misteri, kegelapan, misteri 3)
krem sebagai penetralisir atau penyeimbang dalam estetis ilustrasi
d. Tipografi Tipografi merupakan seni memilih dan menata huruf dengan pengaturan, penyebarannya pada ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan khusus, sehingga akan menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin (John Murphy dan Michael Rowe, 1998). Adapun jenis huruf yang akan digunakan dalam perancangan novel grafis Wiji Thukul ini adalah: Kelompok huruf Fantasi : melambangkan kesan dinamis dan bebas. Jenis Huruf:
BBQcow
BBQcow memiliki karakter pemberontak, tidak nyaman, dan perlawanan sehingga efektif dalam penyampaian materi. Jenis Huruf
commit to user
ornamentik melainkan font fantasi yang melambangkan ketegasan dan perlawanan namun tetap terbaca
BadDogSCapsSSK
BadDogSCapsSSK dipilih karena bersifat tegas, sehingga akan sangat masuk ke dalam konsep novel grafis yang akan menggunakan visual grafis kolase. Jenis Huruf Sebagai narasi cerita jenis huruf yang dipergunakan mempertimbangkan tingkat keterbacaannya dan tetap memiliki kesan sejarah.
Lucida San Dan, Lucida Console
Selain pemakaian jenis typografi diatas, tidak menutup kemungkinan pemakaian typografi yang lain disesuaikan dengan kebutuhan grafis.
commit to user