Analisis Wacana Sebagai Sebuah Pendekatan
6. Analisis Wacana Sebagai Sebuah Pendekatan
Wacana atau discourse berasal dari bahasa latin discursus yang berarti “lari kian kemari”. Alex Sobur memberikan definisi wacana sebagai berikut: 60
1. Komunikasi pikiran dengan kata-kata, ekspresi, ide, gagasan, konservasi atau percakapan
2. Komunikasi secara umum, terutama sebagai suatu obyek studi pokok telaah
3. Risalah tulis, disertasi formal, kuliah, ceramah, maupun khotbah
Samsuri mendefinisikan wacana sebagai rekaman kebahasaan yang utuh tentang suatu peristiwa komunikasi, terdiri dari seperangkat kalimat yang
59 Ibid, halm 154-157 60 Alex Sobur, Analisis Teks Media, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004, hal 9-10 59 Ibid, halm 154-157 60 Alex Sobur, Analisis Teks Media, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004, hal 9-10
menggunakan bahasa lisan dan tulisan. 61
Sedang Little John menyebut wacana sebagai ”using signs and language in a coherent and integrated way to make a statement or achieve a goal ” (penggunaan tanda dan bahasa secara koheren dan utuh untuk membuat
pernyataan atau mencapai tujuan). 62 Dari beberapa penjelasan di atas, bahasa merupakan unsur pokok dan
penting dalam sebuah wacana. Menurut Nimmo, bahasa adalah proses komunikasi makna melalui lambang. Bahasa adalah suatu sistem komunikasi yang tersusun dari kombinasi lambang-lambang signifikan (tanda dengan makna dan tanggapan bersama bagi orang-orang), didalamnya signifikansi lambang-lambang itu lebih penting daripada situasi langsung tempat bahasa itu digunakan, dan lambang-
lambang itu digabungkan menurut peraturan tertentu. 63 Bahasa tidak hanya berupa bahasa verbal, namun juga nonverbal. Ada dua
hal yang harus diingat saat memikirkan penggunaan bahasa verbal dan non verbal. Pertama, komunikasi, baik verbal maupun nonverbal, adalah kegiatan yang berupa kata yang diucapkan, jeda, anggukan kepala, atau ekspresi lain. Juga meliputi tindakan yang bila terjadi di depan orang lain yang mengamatinya, tindakan itu diinterpretasikan. Kedua, sebagai kegiatan simbolik masing-masing (bahasa
61 Ibid, hal 10 62 Stephen W. Litle John, Theories of Human Communication 6 th
ed, Belmont, Wadsworth, halm 83
63 Dan Nimmo, Op Cit, halm 84-85 63 Dan Nimmo, Op Cit, halm 84-85
tanggapan orang terhadapnya. 64
Iklan adalah bentuk komunikasi persuasi melalui media tertentu yang juga menggunakan bahasa verbal maupun non verbal sebagai unsur penting. Untuk iklan televisi, bahasa digunakan dalam bentuk gambar, suara maupun kata-kata, atau audio visual.
Tarigan dalam Sobur mendefinisikan analisis wacana sebagai studi tentang struktur pesan dalam komunikasi. Lebih tepatnya lagi, analisis wacana adalah
telaah mengenai aneka fungsi (pragmatik) bahasa. 65
Pawito menjelaskan para kalangan peminat analisis wacana pada umumnya meyakini beberapa prinsip dasar dalam analisis wacana. 66 Pertama,
komunikasi terdiri dari tindakan-tindakan kompleks yang kemudian membentuk pesan di mana dikandung wacana atau wacana-wacana tertentu. Kedua, manusia terikat oleh ketentuan-ketentuan ketika menggunakan bahasa, membawakan wacana, atau melakukan tindakan-tindakan.
Ketiga , komunikator menggunakan wacana untuk mencapai tujuan, dan cara yang ditempuh dalam penggunaan wacana pada dasarnya terikat oleh ketentuan-ketentuan. Kempat, kendati bahasa dan sistem simbol lainnya merupakan wujud nyata dari aktivitas komunikasi, namun sebenarnya discourse- lah yang menjadi materi dari komunikasi.
Banyak ahli yang menyumbangkan ide besarnya bagi perkembangan analisis wacana. Salah satunya adalah John Powers. Bagi Powers, pesan
64 Ibid, halm 90-91 65 Alex Sobur, Op Cit, halm 48 66 Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, LKIS, Yogyakarta, 2007, hal 175
(messages) merupakan hal yang bersifat sentral dalam komunikasi. Dalam kaitan ini, pesan memiliki tiga unsur pokok yang bersifat struktural, yakni: 67
a. Lambang atau simbol sebenarnya relatif bersifat independen. Artinya, antara lambang dan realitas yang dilambangkan sebenarnya tidak ada hubungan yang logis.
b. Bahasa merupakan suatu kode yang bersifat formal. Artinya, kata-kata serta kalimat-kalimat dan tanda-tanda bahasa lain dikembangkan dan dimaknai sesuai dengan kesepakatan-kesepakatan yang ada atau berkembang di masyarakat.
c. Wacana pada umumnya memiliki struktur tertentu sebagai konsekuensi dari sifat saling kait-mengkait antara unsur wacana yang satu dengan yang lainnya.