Pelaksanaan Penelitian

A. Pelaksanaan Penelitian

1. Siklus I

a. Perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pembelajaran 1, tes formatif 1, dan alat-alat pengajaran atau yang mendukung seperti cermin, tisu dan gambar. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi pengolahan belajar aktif untuk guru pengamat.

b. Tindakan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan pada tanggal 5 – 14 Mei 2009 di kelas persiapan dengan jumlah 7 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan.

Kegiatan pelaksanaan tindakan kelas pada siklus I adalah sebagai berikut:.

13) Guru melakukan berdoa bersama dengan dilanjutkan apersepsi yaitu memancing siswa untuk mengungkapkan sesuatu hal yang telah dialami atau dilihat oleh siswa.

14) Mengadakan test lisan untuk mengetahui kondisi awal siswa sebelum diberi tindakan.

15) Guru menginformasikan materi pelajaran yang akan dipelajari siswa yaitu tentang konsonan bilabial berupa huruf m, b dan p yang terletak di awal, tengah dan akhir. Contoh:

· Konsonan M Awal, pada kata Mata

Tengah, pada kata Tomat Akhir, pada kata Hitam

· Konsonan B Awal, pada kata Bola Tengah, pada kata Ubi

Akhir, pada kata Rebab · Konsonan P

Awal, pada kata Pita Tengah, pada kata Topi Akhir, pada kata Atap

16) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

17) Guru menjelaskan materi dengan menggunakan metode oral dan media berupa cermin, tisu dan gambar

18) Peserta didik diberi kesempatan untuk mengamati dan menirukan apa yang telah disampaikan oleh guru.

19) Siswa secara individu bergantian untuk mengucapkan konsonan bilabial dengan benar.

20) Guru menuliskan hasil percakapan yang disertai dengan gambar di papan tulis

21) Guru memberikan kesempatan tanya jawab kepada peserta didik

22) Penarikan kesimpulan oleh siswa dan pembahasan hasil oleh guru

23) Melakukan penilaian yang sebenarnya melalui tes untuk mengukur kondisi akhir siswa setelah diberi tindakan (komponen penilaian yang sebenarnya).

24) Melakukan refleksi di akhir pertemuan agar siswa merasa bahwa hari ini mereka belajar sesuatu (komponen refleksi sebagai langkah akhir dari pembelajaran).

Berikut ini hasil pre test pada siklus I:

Tabel 3. Hasil Pre Test

NO

SUBYEK

NILAI

1 An

2 Sn

3 Ang

4 Pt

5 Fi

6 Fj

7 Jn

Keterangan hasil pre test:

i. An memperoleh nilai 53, karena dia hanya dapat mengucap 5 kata dengan cukup jelas yaitu kata mata, bola, topi, pita serta tomat dan 1 kata topi kurang jelas dari sepuluh kata yang diberikan pada saat pre test

ii. Sn memperoleh nilai 55, dia telah dapat mengucapkan kata ubi, hitam, bola dan mata dengan jelas dan dua kata yaitu kata tomat dan atap kurang jelas

iii. Ang mendapat nilai 47, karena Ang dapat mengucapkan 5 kata kurang jelas pada kata mata, bola, pita, ubi, dan tomat iv. Pt memperoleh nilai 63, dia dapat mengucap 5 kata dengan jelas dan 1 kata kurang jelas v. Fi memperoleh nilai 50, karena dia dapat mengucapkan 5 kata dengan jelas vi. Fj mendapat nilai 46, karena ia dapat mengucap 5 kata dengan kurang jelas vii. Jn memperoleh nilai 60, sebab ia dapat mengucapkan 6 kata yaitu mata, tomat, ubi, topi, bola, dan pita.

Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif 1 (pos test) dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil pos test penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut:

Tabel 4. Hasil Tes Siklus Pertama

Keterangan hasil pos test siklus I:

1. An memperoleh nilai 63, setelah tindakan pada siklus I dia telah dapat mengucap 7 kata dengan cukup jelas yaitu kata mata, bola, topi, pita serta tomat, hitam dan ubi dari sepuluh kata yang diberikan pada saat pos test

2. Sn memperoleh nilai 67, dia telah dapat mengucapkan 6 kata ubi, hitam, bola, tomat, atap dan pita dengan jelas dan 1 kata yaitu kata topi dan kurang jelas

3. Ang mendapat nilai 58, karena Ang dapat mengucapkan 5 kata dengan jelas pada kata mata, bola, pita, ubi, dan tomat dan 1 kata kurang jelas yaitu kata topi.

4. Pt memperoleh nilai 70, dia dapat mengucap 7 kata dengan jelas

5. Fi memperoleh nilai 66, karena dia dapat mengucapkan 6 kata dengan jelas dan 1 kata kurang jelas

6. Fj mendapat nilai 53, karena ia dapat mengucap 5 kata dengan jelas dan satu kata kurang jelas

7. Jn memperoleh nilai 75, sebab ia dapat mengucapkan 7 kata yaitu mata, tomat, ubi, topi, bola, hitam dan pita dan satu kata yaitu atap dengan cukup jelas.

Tabel 5. Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa pada Siklus I

NO

Uraian

Hasil Siklus

1 Nilai rata-rata tes formatif 6,4

2 Jumlah siswa yang tuntas belajar

3 Persentase ketuntasan belajar 57%

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan metode oral nilai rata-rata prestasi belajar siswa dalam mengucapkan konsonan bilabial adalah 6,4 dan ketuntasan belajar secara klasikal mencapai 57% atau ada 4 siswa dari 7 siswa yang sudah tutas belajar.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memahami materi pengucapan konsonan bilabial hanya sebesar 57% lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal ini disebabkan karena siswa masih merasa baru dan belum mengerti apa yang dimaksudkan dan digunakan guru dengan menerapkan metode oral.

c. Pengamatan Pengamatan (observasi)

dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar, peneliti sebagai guru sedangkan pengamatan dibantu oleh wali kelas III.

Selama guru dan siswa terlibat dalam pembelajaran dengan menggunakan metode oral di kelas, maka pada saat siswa aktif mengerjakan tugas, guru menyiapkan alat untuk melakukan pengamatan diri yaitu mencatat hal-hal yang mungkin terjadi ketika tindakan berlangsung atau mengamati aktifitas siswa dilembar observasi yang telah dipersiapkan. Hal-hal yang perlu dicermati guru dalam melaksanakan tindakan antara lain:

a. Perhatian siswa ketika menerima perintah guru

b. Catatan tugas

c. Keaktifan mengikuti aktifitas pembelajaran

d. Tingkat kesalahan

e. Hal-hal yang berpengaruh terhadap tindakan yang diberikan. Pelaksanaan pada siklus pertama ini, ketika pembelajaran tentang keserasian pengucapan konsonan bilabial berlangsung, tampak beberapa siswa masih terlihat bingung dan termenung mengikuti pembelajaran,. Mereka masih merasa kesulitan untuk mengucapkan konsonan bilabial dengan jelas dan benar. Sehingga perhatian dan aktifitas mereka masih kurang terhadap pembelajaran.

Berikut hasil pengamatan terhadap aktifitas siswa dalam mengikuti pembelajaran

Tabel 6. Hasil Pengematan Terhadap Aktifitas Siswa Pada Siklus I NO

Indikator Aktifitas

Tidak Siswa

Dapat Mengucap

1 Pengucapan konsonan m

d. Awal

e. Tengah

f. Akhir

2 Pengucapan konsonan b

d. Awal

e. Tengah

f. Akhir

3 Pengucapan konsonan p

3 siswa

4 siswa

d. Awal

e. Tengah

f. Akhir

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa aktifitas siswa pada siklus I yaitu:

1. Siswa yang dapat mengucapkan konsonan m dengan jelas baik konsonan m yang terletak di awal, tengah maupun akhir sebesar 2 siswa yaitu Pt dan Jn, adapun yang 3 siswa yaitu Sn, An, Ang tidak jelas pengucapannya dan

2 siswa yaitu Fj dan Fi tidak dapat mengucapkan.

2. Untuk siswa yang dapat mengucapkan konsonan b dengan jelas baik konsonan b yang terletak di awal, tengah maupun akhir sebesar 3 siswa, adapun yang 3 siswa tidak jelas pengucapannya dan 1 siswa tidak dapat mengucapkan,

3. Adapun siswa yang dapat mengucapkan konsonan p dengan jelas baik konsonan p yang terletak di awal, tengah maupun akhir sebesar 3 siswa dan 4 siswa tidak jelas pengucapannya

d. Refleksi Berdasarkan hasil analisis data dan pengamatan selama berlangsungnya tindakan ditemukan kelemahan-kelemahan yang perlu direncanakan kembali pada siklus berikutnya, yaitu:

1) Guru kurang baik dalam memotivasi siswa

2) Penyampaian tujuan dan materi pembelajaran masih terlalu cepat sehingga daya tangkap siswa berkurang

3) Siswa kurang minat selama pembelajaran berlangsung

4) Beberapa siswa masih ada yang kurang perhatian pada saat dijelaskan materi pelajaran melalui metode oral

5) Dalam mengikuti pembelajaran masih ada beberapa siswa yang belum bisa menyesuaikan dengan situasi dan kondisi di kelas, kurang percaya diri terhadap teman-teman yang lebih pandai/persaingan di kelas yang sangat ketat, dan kurangnya perhatian guru

6) Ketika guru menjelaskan tentang materi terlalu cepat dan terkesan terburu- buru, sehingga daya tangkap siswa merasa berkurang Berdasarkan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini masih banyak terdapat kekurangan, sehingga perlu adanya refisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya antara lain:

1) Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa

2) Guru perlu menjelaskan pembagian waktu proses menmgucapkan konsonan bilabial

3) Guru perlu menjelaskan materi tahap demi tahap sehingga mudah untuk di ikuti oleh siswa

4) Guru perlu menjelaskan tata cara mengucapkan konsonan bilabial yang benar

5) Pemberian reward bagi anak, sehingga dapat memberikan motivasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran

2. Siklus II

a. Tahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pembelajaran 2, tes formatif II, dan alat-alat atau media pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi pengolahan belajar aktif dan lembar observasi guru dan siswa

b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan pada minggu ke 3 dan minggu ke 4 di kelas persiapan dengan jumlah 7 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan refisi pada siklus I sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus I.

Tabel 7. Hasil Test Siklus II NO

SUBYEK NILAI Pos-test

Keterangan hasil pos test siklus II:

1. An memperoleh nilai 70, setelah tindakan pada siklus II dia telah mampu mengucap 7 kata dengan jelas yaitu kata mata, bola, topi, pita, tomat, hitam dan ubi dari sepuluh kata yang diberikan pada saat pos test siklus II

2. Sn memperoleh nilai 75, dia telah dapat mengucapkan 7 kata ubi, hitam, bola, tomat, atap dan pita dengan jelas dan 1 kata yaitu kata topi dan cukup jelas

3. Ang mendapat nilai 66, karena Ang dapat mengucapkan 6 kata dengan jelas pada kata mata, bola, pita, ubi, dan tomat dan 1 kata cukup jelas yaitu kata topi.

4. Pt memperoleh nilai 85, dia dapat mengucap 8 kata dengan jelas dan 1 kata cukup jelas

5. Fi memperoleh nilai 78, karena dia dapat mengucapkan 7 kata dengan jelas dan 1 kata cukup jelas

6. Fj mendapat nilai 64, karena ia dapat mengucap 6 kata dengan jelas dan satu kata kurang jelas

7. Jn memperoleh nilai 90, sebab ia dapat mengucapkan 9 kata dengan jelas

Tabel 8. Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa pada Siklus II

NO

Uraian

Hasil Siklus

1 Nilai rata-rata tes formatif 7,5

2 Jumlah siswa yang tuntas belajar

3 Persentase ketuntasan belajar 86%

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai rata-rata tes formatif sebesar 7,5 dan dari 7 siswa telah tuntas sebanyak 6 siswa dan 1 siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Maka secara klasikal ketuntasan belajar yang telah tercapai sebesar 86% (termasuk kategori tuntas).. Hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus II ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan metode oral sehingga siswa menjadi lebih terbiasa dengan pembelajaran seperti ini sehingga siswa lebih mudah dalam memahami materi yang diberikan.

c. Pengamatan Pengamatan pada siklus II terhadap pelaksanaan tindakan dilakukan secara lebih cermat terhadap proses dan tindakan pada siklus ke II.

Pelaksanaan pada siklus kedua ini, ketika pembelajaran tentang pengucapan konsonan bilabial berlangsung, siswa sangat antusias mengikuti pembelajaran, mereka sudah dapat melaksanakan pengucapan konsonan bilabial dengan jelas dan benar.. Sehingga perhatian dan aktifitas mereka dapat optimal dalam mengikuti pembelajaran pada siklus ke II ini . Berikut tabel hasil pengamatan pada siklus II.

Tabel 9. Hasil Pengamatan Terhadap Aktifitas Siswa Pada Siklus II NO

Indikator Aktifitas

Tidak Dapat Siswa

1 Pengucapan konsonan m

5 siswa

2 siswa

a. Awal

b. Tengah

c. Akhir

2 Pengucapan konsonan b

7 siswa

a. Awal

b. Tengah

c. Akhir

3 Pengucapan konsonan p

6 siswa

1 siswa

a. Awal

b. Tengah

c. Akhir

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa aktifitas siswa pada siklus II telah mencapai peningkatan dari pada siklus I yaitu

1. Siswa yang dapat mengucapkan konsonan m dengan jelas baik konsonan m yang terletak di awal, tengah maupun akhir sebesar 5 siswa, adapun yang 2 siswa tidak jelas pengucapannya.

2. Untuk siswa yang dapat mengucapkan konsonan b dengan jelas baik konsonan b yang terletak di awal, tengah maupun akhir sebesar 7 siswa,

3. Adapun siswa yang dapat mengucapkan konsonan p dengan jelas baik konsonan p yang terletak di awal, tengah maupun akhir sebesar 6 siswa dan 1 siswa tidak jelas pengucapannya

e) Refleksi Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode oral. Dari data-data yang telah diperoleh dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang belum sempurna, tetapi persentase pelaksanaannya untuk masing-masing aspek cukup besar.

2) Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode oral karena mereka sudah memahami dan telah mendapatkan tindakan pada siklus I sehingga siswa sangat perhatian dan aktif dalam mengikuti pembelajaran

3) Kekurangan pada siklus I sudah mengalami perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik.

4) Hasil belajar siswa pada siklus II mencapai ketuntasanyang diharapkan yaitu sebesar 86% atau 6 siswa dari 7 siswa telah tuntas, adapun 1 siswa yang belum tuntas dapat diberikan remidi.

Dokumen yang terkait

PENGARUH VARIASI TEKANAN PENGEPRESAN TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN FISIK KOMPOSIT TEPUNG KANJI - KULIT KACANG TANAH (Cassava Starch) - (Arachis Hypogaea)

0 0 11

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air merupakan salah satu sumberdaya alam yang keberadaannya paling melimpah di atas permukaan bumi, yaitu meliputi 70 dari permukaan bumi dan berjumlah kira-kira 1,3 - 1,4 juta ribu km3 . Namun dari sekian besar

0 0 94

1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - Perencanaan dan perancangan interior amusement centre di Surakarta ( restaurant, bar dan kafe area )

0 2 40

BAB I PENDAHULUAN - Tradisi marawis di pasar kliwon (studi tentang budaya masyarakat Arab di Surakarta)

1 4 88

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Identifikasi bakat olahraga siswa putra kelas VII SMP se-Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo Tahun Ajaran 2007/2008

0 0 45

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Hubungan dosis pupuk kandang ayam dan konsentrasi em-4 terhadap pertumbuhan kacang tunggak (vigna unguiculata l. walp.)

1 4 33

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Penerapan model garch dan jaringan saraf tiruan backpropagation dalam peramalan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan)

0 1 36

Perancangan desain tekstil fasion untuk membangun citra positif anak muda Melalui lirik lagu band Gigi

1 2 19

Implementasi Sistem Pembelajaran Moving Class Pada SMA Negeri 1 Sragen Tahun Ajaran 20082009

0 0 15

47 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Analisis pengembangan agroindustri berbahan baku akar wangi di kabupaten garut

0 5 81