Pengembangan Profesionalisme evaluasi profesionalisme pengawas

8 organisasi juga dapat diartikan sekelompok orang- orang yang sedang bekerja sama melalui pembagian tenaga kerja untuk mencapai tujuan yang bersifat umum. Berdasarkan definisi organisasi di atas, maka unsur yang terdapat dalam organisasi adalah: 1. Di dalam organisasi berkumpul individu-individu sebagai sumber daya manusia yang terkait dalam hubungan kerja untuk mencapai tujuan. Di dalam organisasi terdapat berbagai macam ketentuan yang mengatur prosedur, bagaimana orang- orang melakukan hubungan kerja sama. 2. Di dalam organisasi terdapat pembagian tugas secara berjenjang yang memberikan batas-batas kewenangan dan tanggungjawab seseorang atau sekelompok orang dalam melaksanakan hubungan kepemimpinan. 3. Di dalam organisasi terdapat system insentif yang mengatur kesejahteraan, kebutuhan, penghargaan dalam rangka memenuhi kebutuhan fisik maupun non fisik sumber daya manusia. Berkaitan dengan definisi tersebut maka dapat di indikasi bahwa dalam kehidupan sekolah merupakan suatu sebuah organisasi, karena menjadi tempat untuk mengajar dan belajar serta tempat untuk menerima dan memberi pelajaran, terdapat orang atau sekolompok orang yang melakukan hubungan kerja sama. Sekolah juga merupakan tempat bergabung atau kumpulan orang-orang sebagai sumber daya manusia dalam satuan kerja masing- 9 A rifin S uking masing mempunyai hubungan atau terikat dalam kerja sama dalam mencapai tujuan. Setelah memperoleh definisi mengenai organisasi maka, kita dapat membuat suatu rencana pengembangan organisasi. Pengembangan mengisyaratkan perubahan-perubahan dalam keahlian-keahlian, pengetahuan, sikap, atau perilaku. Aktivitas-aktivitas ini merupakan program terencana dari perbaikan organisasional. Menurut McGill 1993:3 bahwa: pengembangan organisasi adalah suatu proses sadar dan terencana untuk mengembangkan kemampuan suatu organisasi, sehingga mencapai dan mempertahankan suatu tingkat optimum prestasi yang diukur berdasarkan efisiensi dan efektivitas. Unsur menggambarkan maksud dan tujuan pengembangan organisasi. Unsur tersebut adalah prestasi penting dikembangkan, yang merupakan suatu fungsi potensi organisasi. Untuk mencapai dan memelihara prestasi optimum memerlukan berbagai proses pengorganisasian yang memungkinkan orang dan program mewujudkan potensi mereka secara sepenuhnya. Maksud pengembangan organisasi adalah mengembangkan kemampuan organisasi di dalam berbagai proses yang membantu mewujudkan potensi sampai titik dimana prestasi optimum diprogram secara teratur. Lebih lanjut Mc. Gill 1993:5 mengemukakan bahwa: Pengembangan organisasi mengukur prestasi optimum suatu organisasi dari segi efisiensi dan efektivitas. Para pemimpin sudah lama menyadari bahwa gairah kerja, kreativitas dan iklim atau suasana organisasi semuanya merupakan 10 unsur yang digunakan para pemimpin untuk mengukur baik prestasi mereka sendiri maupun prestasi organisasi. Efesiensi dapat diukur dengan perbandingan antara masukan dan keluaran, seperti antara sumber daya mentah dan barang jadi. Sedangkan efektivitas bukan suatu ukuran kuantitatif seperti efesiensi, tetapi lebih merupakan ukuran kualitatif. Efektivitas adalah suatu tingkat prestasi organisasi dalam mencapai tujuannya, artinya sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai. Danim 2002:20 mengatakan bahwa: Profesionalisme berasal dari kata bahasa Inggris profesionalism yang secara leksikal berarti bersifat professional, sifat yang dimaksud adalah seperti yang dapat ditampilkan dalam perbuatan, bukan hanya dengan perkataan. Profesionalisme dari kata profesi, yang merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian yang khas dari para anggotanya dan keahlian khas tersebut tentu tidak dimiliki oleh suatu profesi yang lain, sebab keahlian dan keterampilan yang dimiliki suatu profesi merupakan hasil pelatihan atau melalui suatu proses profesionalisasi dalam program pelatihan yang terencana Direktorat SLTP,2001. Menurut Depdikbud 2003 jika profesi dikaitkan dengan bidang manajemen didefinisikan sebagai jenis pekerjaan spesialisasi yang dipraktekkan dengan penggunaan pengetahuan yang terklasifikasi dan istilah yang umum, serta memerlukan tolok ukur praktek dan kode etik yang ditetapkan oleh suatu badan yang diakui. 11 A rifin S uking Sebagai profesi harus memiliki syarat keahlian, tanggungjawab, dan kesejawatan. Keahlian mengandung makna harus memiliki kemampuan akademik, baik diukur dari tingkat pendidikan maupun kesetaraan atau kemampuan khusus. Tanggungjawab memuat dua unsur, yaitu unsur perbuatan dan pertangungjawaban atas akibat yang muncul dari perbuatan tersebut. Menurut Danim 2002 bahwa profesionalisme dapat diartikan sebagai komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya dan terus-menerus mengembangkan strategi-strategi yang digunakan dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan profesinya itu. Dalam Kamus Besar bahasa Indonesia 1995:702, mengartikan bahwa: profesionalisme adalah mutu, kualitas dan tindak lanjut yang merupakan ciri suatu profesi atau orang profesional. Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang erat hubungannya dengan tuntutan keahlian, pengetahuan, dan keterampilan tertentu. Sudjana dalam Usman, 2002: 42 mengemukakan bahwa kata profesional berasal dari kata sifat yang berarti pencaharian, dan sebagai kata benda yang berarti orang mempunyai keahlian seperti guru, dokter, hakim dan sebagainya. Dengan kata lain pekerjaan yang profesional adalah yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang khusus dipersiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan yang karena tidak dapat memperoleh pekerjaan lain. Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dikatakan bahwa pengawas yang profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian 12 khusus dalam bidang tugasnya sehingga mampu melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai tenaga kependidikan dengan kemampuan yang maksimal. Perilaku profesional yaitu perilaku yang memenuhi persyaratan tertentu, bukan perilaku pribadi yang dipengaruhi oleh sifat-sifat atau kebiasaan pribadi. Perilaku profesional merupakan perilaku yang harus dilaksanakan oleh profesional ketika melaksanakan profesinya. Menurut Barber dalam Depdikbud, 2003 perilaku profesional harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Mengacu pada ilmu pengetahuan 2. Berorientasi kepada interest masyarakat klien bukan interest pribadi 3. Pengendalian perilaku diri sendiri dengan menggunakan kode etik 4. Imbalan atau kompensasi uang atau kohormatan merupakan simbol prestasi kerja bukan tujuan dari profesi. Salah satu aspek dari perilaku profesional adalah otonomi atau kemandirian dalam melaksanakan profesinya. Dalam melaksanakan profesi tersebut profesional mampu mengambil keputusan secara mandiri dan mampu membebaskan dirinya dari pengaruh luar termasuk dari interest pribadinya. Menurut Depag 2002 bahwa seorang pengawas dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya tidak terlepas dari standar profesi yang harus dimilikinya, karena standar merupakan hal pokok 13 A rifin S uking yang sangat penting sebagai acuan profesional dalam melaksanakan profesinya. Standar profesi yang dimaksud adalah prosedur atau norma-norma serta prinsip-prinsip yang digunakan sebagai pedoman agar keluaran output kualitas dan kuantitas pelaksanaan profesi tinggi sehingga kebutuhan orang dan masyarakat ketika diperlukan dipenuhi. Lebih lanjut Danim 2002 kriteria dari standar profesi antara lain, 1 standar yang lebih baik dapat mengarah pada profesi yang lebih baik 2 standar yang lebih baik memungkinkan pengembangan teori dan pelatihan yang lebih baik agar dapat memenuhi standar, 3 standar yang menyediakan alat ukur bagi lembaga penyandang dana untuk mengukur proposal dan produk profesi, 4 standar akan membantu para pengawas dalam bekerja dengan mitra kerjanya agar dapat menjelaskan bahwa kompromi dalam desain profesi tidak akan merusak profesi tersebut. Arbi dan Syahrun 1993:133 memberikan definisi profesionalisme adalah: kualifikasi atau seperangkat kemampuan berupa pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dituntut untuk jabatan tertentu yang pada dasarnya bertitik tolak dari analisis tugas dan tanggungjawab yang akan dilakukan nanti. Pengawas yang kompeten adalah pengawas yang dapat melaksanakan tugas pokoknya sebaik-baiknya sesuai dengan tanggungjawab dan kewenangannya serta tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya maka seorang pengawas dituntut untuk memiliki kompotensi. Kompentensi 14 tersebut adalah kompetensi yang sifatnya umum dan khusus. Purwanto, 1987:23. Kompetensi umum tersebut antara lain: 1. Memikili pengetahuan fungsional tentang pendidikan. 2. Bertindak demokratis, bersikap terbuka transparan, menghormati pendapat orang lain, mampu berkomunikasi dengan baik dan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak terkait. 3. Memiliki kepribadian yang menarik dan simpatik serta mudah bergaul. 4. Bersikap ilmiah dalam segala hal serta memiliki prinsip mau terus belajar. 5. Selalu mengikuti perkembangan pendidikan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. 6. Memiliki dedikasi yang tinggi serta loyal pada tugas dan jabatannya. 7. Menghindarkan diri dari sifat-sifat yang tercela. 8. Memandang kepala sekolah, guru dan seluruh staf sekolah sebagai mitra kerja, bukan sebagai bawahan. Sedangkan yang termasuk kompetensi khusus seperti yang diungkapkan oleh Purwanto 1987:75 adalah: 1. Memiliki pengetahuan tentang administrasi pendidikan secara umum dan administrasi sekolah secara khusus, yang meliputi administrasi personil, materil dan operasional. 2. Memiliki pengetahuan tentang supervisi pendidikan, yang meliputi tujuan dan sasaran, 15 A rifin S uking teknik-teknik, langkah-langkah dan prinsip- prinsip dasar supervisi. 3. Menguasai substansi materi supervisi teknik edukatif yang meliputi kurikulum, proses belajar mengajar, evaluasi dan lain-lain. 4. Menguasai substansi materi supervisi teknik administrasi, yang antara lain administrasi sekolah, kepegawaian, kurikulum, pengelolaan perpustakaan, laboratorium dan lain-lain. 5. Menguasai berbagai pendekatan metode dan teknik belajar mengajar yang baik. 6. Memiliki kemampuan berkomunikasi, membina dan memberi contoh-contoh konkrit tentang pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang baik. 7. Memiliki kemampuan sebagai mediator antara guru dengan kepala sekolah, antara staf sekolah dengan instansi terkait. 8. Memiliki kemampuan membimbing guru dalam hal perolehan angka kredit dan membuat karya tuliskarya ilmiah yang baik. 9. Harus bekerja rencana dan tujuan yang telah ditetapkan. 10. Memiliki kepatuhan terhadap peraturan perundang- undangan yang berlaku dan menjunjung tinggi kode etik profesi. Sedangkan kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang pegawas menurut Permendiknas No. 12 Tahun 2007 adalah: a. Kompetensi pengawas TKRA dan SDMI menurut Permendiknas No. 12 Tahun 2007 16 Dimensi Kompetensi Kompetensi Kepribadian 1. Memiliki tanggung jawab sebagai pengawas satuan pendidikan. 2. Kreatif dalam bekerja dan memecahkan masalah baik yang berkaitan dengan kehidupan pribadinya maupun tugas-tugas jabatannya 3. Memiliki rasa ingin tahu akan hal-hal baru tentang pendidikan dan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang menunjang tugas pokok dan tanggung jawabnya 4. Menumbuhkan motivasi kerja pada dirinya dan pada stakeholder pendidikan Manajerial 1. Mengetahui metode, teknik, dan prinsip supervisi dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah 2. Menyusun program pengawasan berdasarkan visi, misi, tujuan, dan program pendidikan di sekolah 3. Menyusun metode kerja dan instrumen yang diperlukan untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi pengawasan di sekolah 4. Menyusun laporan hasil-hasil pengawasan dan menindaklanjuti untuk perbaikan program pengawasan berikutnya di sekolah 5. Membina kepala sekolah dan guru dalam melaksanakan bimbingan dan konseling di sekolah 6. Mendorong guru dan kepala sekolah dalam merefleksikan hasil-hasil yang 17 A rifin S uking dicapainya untuk menemukan kelebihan dan kekurangan dalam melaksanakan tugas pokoknya di sekolah 7. Memantau pelaksanaan standar nasional pendidikan dan memanfaatkan hasil-hasilnya untuk membantu kepala sekolah dalam mempersiapkan akreditas sekolah Supervisi Akademik 1. Memahami konsep, prinsip, teori dasar, karakteristrik, dan kecendrungan perkembangan tiap bidang pengembangan di TKRA atau mata pelajaran di SDMI 2. Memahami konsep, prinsip, teori teknologi, karakteristrik dan kecenderungan perkembangan proses pembelajaranpembimbingan di TK RA atau mata pelajaran si SDMI 3. Membimbing guru dalam menyusun silabus tiap bidang pengembangan di TKRA atau mata pelajaran di SDMI berdasarkan standar isi, standar kompetensi dan kompetensi dasar dan prinsip-prinsip pengembangan KTSP 4. Membimbing guru dalam memilih dan menggunakan strategimetodeteknik pembelajaranbimbingan yang dapat mengembangkan berbagai potensi siswa melalui bidang pengembangan di TKRA atau mata pelajaran di SDMI 5. Membimbing guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran bimbingan untuk pengembangan di 18 TKRA atau mata pelajaran di SDMI 6. Membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran bimbingan di kelas, danatau di lapangan untuk mengembangkan potensi siswa pada tiap bidang pengembangan di TKRA atau mata pelajaran di SDMI 7. Membimbing guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan dan menggunakan media pendidikan dan fasilitas pembelajaran tiap bidang pengembangan di TKRA atau mata pelajaran di SDMI 8. Memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk pembelajaranbimbingan tiap bidang pengembangan di TKRA atau mata pelajaran di SDMI Evaluasi Pendidikan 1. Menyusun kriteria dan indikator keberhasilan pendidikan dan pembelajaranbimbingan di sekolah 2. Membimbing guru dalam menentukan aspek-aspek yang penting dinilai dalam pemebelajaranbimbingan tiap bidang pengembangan di TKRA atau mata pelajaran di SDMI 3. Menilai kinerja kepala sekolah. Guru dan staf dalam melaksanakan tugas pokok dan tanggungjawabnya untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pembelajaran tiap bidang pengembangan di TKRA atau mata pelajaran di SDMI 19 A rifin S uking 4. Memantau pelaksanaan pembelajaran bimbingan dan hasil belajar siswa serta menganalisisnya untuk perbaikan mutu pembelajaran bimbingan tiap bidang pengembangan di TKRA atau mata pelajaran di SDMI 5. Membina guru dalam memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran bimbingan tiap bidang pengembangan di TKRA atau mata pelajaran di SDMI 6. Mengelola dan menganalisis data hasil pernilaian kinerja kepala sekolah, kinerja guru dan staf sekolah Penelitian Pengembangan 1. Menguasai berbagai pendekatan, jenis, dan metode penelitian dalam pendidikan 2. Menentukan masalah kepengawasan yang penting diteliti baik untuk keperluan tugas pengawasan maupun untuk pengembangan karirnya sebagai pengawasan 3. Menyusun proposal peneliti pendidikan baik proposal penelitian kualitatif maupun kuantitatif 4. Melaksanakan penelitian pendidikan untuk pemecahan masalah pendidikan, dan perumusan kebijakan pendidikan, dan perumusan kebijakan pendidikan yang bermanfaat bagi tugas pokok dan tanggungjawab 5. Mengelola dan menganalisis data hasil penelitian pendidikan baik data kualitatif maupun kuantitatif 6. Menulis karya tulis ilmiah KTI 20 dalam bidang pendidikan dan atau bidang pengawasan dan memanfaatkannya untuk perbaikan mutu pendidikan 7. Menyusun pedomanpanduan dan atau bukumodul yang diperlukan untuk melaksanakan tugas pengawasan di sekolah 8. Memberikan bimbingan kepada guru tentang penelitian tindakan kelas, baik perencanaan maupun pelaksanaanya di sekolah Kompetensi Sosial 1. Bekerja sama dengan berbagai pihak dalam rangka peningkatan kualitas diri untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya 2. Aktif dalam kegiatan asosiasi pengawas satuan pendidikan b. Kompetensi Pengawas SMPMTs dan SMAMA Dimensi Kompetensi Kompetensi Kepribadian 1. Memiliki tanggung jawab sebagai pengawasan satuan pendidikan 2. Kreatif dalam bekerja dan memecahkan masalah baik yang berkaitan dengan kahidupan pribadinya maupun tugas-tugas jabatanya 3. Memiliki rasa ingin tahu akan hal-hal baru tentang pendidikan dan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang menunjang tugas pokok dan tanggungjawabnya 4. Menumbuhkan motivasi kerja pada dirinya dan pada stakeholder pendidikan Manajerial 1. Menguasai metode, teknik, dan 21 A rifin S uking prinsip-prinsip supervisi dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah menengah yang sejenis 2. Menyusun program pengawasan berdasarkan visi, misi, tujuan dan program pendidikan di sekolah yang sejenis 3. Menyusun metode kerja dan instrumen yang diperlukan untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi pengawasan di sekolah sejenis 4. Menyusun laporan hasil-hasil pengawasan dan menindaklanjutinya untuk perbaikan program pengawasan berikutnya di sekolah yang sejenis 5. Membina kepala sekolah dan guru dalam melaksanakan bimbingan dan konseling di sekolah yang sejenis 6. Mendorong guru dan kepala sekolah dalam merefleksikan hasil-hasil yang dicapainya untuk menemukan kelebihan dan kekurangan dalam melaksanakan tugas pokoknya di sekolah yang sejenis 7. Memantau pelaksanaan standar nasional pendidikan dan memanfaatkan hasil-hasilnya untuk membantu kepala sekolah dalam mempersiapkan akreditasi sekolah yang sejenis Supervisi Akademik 1. Memahami konsep, prinsip, teori dasar, karakteristrik, dan kecenderungan perkembangan tiap mata pelajaran yang relavan di sekolah menegah yang sejenis 2. Memahami konsep, prinsip, teoriteknologi, karakteristrik dan 22 kecenderungan perkembangan proses pembelajaranpembimbing tiap mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah yang sejenis 3. Membimbing guru dalam menyusun silabus tiap bidang pengembangan tiap mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah yang sejenis berdasarkan standar isi, standar kompetensi dan kompetensi dasar dan prinsip-prinsip pengembangan KTSP 4. Membimbing guru dalam memilih dan menggunakan strategimetodeteknik pembelajaranbimbingan yang dapat mengembangkan berbagai potensi siswa melalui mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah yang sejenis 5. Membimbing guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaranbimbingan untuk tiap mata pelajaran yang relevan di sekolah menegah yang sejenis 6. Membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaranbimbingan di kelas, danatau di lapangan untuk tiap mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah yang sejenis 7. Membimbing guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan, dan menggunakan media pendidikan dan fasilitas pembelajaran tiap bidang pengembangan tiap mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah yang 23 A rifin S uking sejenis 8. Memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk pembelajaranbimbingan tiap bidang pengembangan tiap mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah yang sejenis Evaluasi Pendidikan 1. Menyusun kriteria dan indikator keberhasilan pendidikan dan pembelajaranbimbingan tiap mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah yang sejenis 2. Membimbing guru dalam menentukan aspek-aspek yang penting dinilai dalam pembelajaranpembimbing tiap bidang pengembangan tiap mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah yang sejenis 3. Menilai kinerja kepala sekolah dalam melaksanakan tugas pokok dan tanggungjawabnya untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pembelajaran tiap-tiap mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah yang sejenis 4. Memantau pelaksanaan pembelajaranbimbingan dan hasil belajar siswa serta menganalisisnya untuk perbaikan mutu pembelajaranbimbingan tiap-tiap mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah yang sejenis 24 5. Membina guru dalam memanfaatkan hasil penelitian untuk perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaranbimbingan tiap-tiap mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah yang sejenis 6. Mengolah dan menganalisis data hasil penilaian kinerja kepala sekolah, kinerja guru dan staf sekolah menengah yang sejenis Penelitian Pengembangan 1. Menguasai berbagai pendekatan, jenis, dan metode penelitian dalam pendidikan 2. Menentukan masalah kepengawasan yang penting diteliti baik untuk keperluan tugas pengawasan maupun untuk pengembangan karirnya sebagai pengawas 3. Menyusun proposal penelitian pendidikan baik proposal penelitian kualitatif maupun penelitian kuantitatif 4. Melaksanakan penelitian pendidikan untuk pemecahan masalah pendidikan, dan perumusan kebijakan pendidikan yang bermanfaat bagi tugas pokok dan tanggungjawabnya 5. Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian pendidikan baik data kualitatif maupun kuantitatif 6. Menulis karya Tulis Ilmiah KTI dalam bidang pendidikan dan atau bidang pengawasan dan memanfaatkannya untuk perbaikan mutu pendidikan 7. Menyusun pedomanpanduan dan 25 A rifin S uking atau bukumodul yang diperlukan untuk melaksanakan tugas pengawasan di sekolah 8. Memberikan bimbingan kepada guru tentang penelitian tindakan kelas, baik perencanaan maupun pelaksanaanya di sekolah Kompetensi Sosial 1. Bekerja sama dengan berbagai pihak dalam rangka peningkatan kualitas diri untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya 2. Aktif dalam kegiatan asosiasi pengawas satuan pendidikan c. Kompetensi Pengawas SMKMAK DIMENSI KOMPETENSI KOMPETENSI Kepribadian 1. Memiliki tanggung jawab sebagai pengawas satuan pendidikan 2. Kratif dalam bekerja dan memecahkan masalah baik yang berkaitan dengan kahidupan pribadinya maupun tugas- tugas jabatannya 3. Memliki rasa ingin tahu akan hal-hal baru tentang pendidikan dan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang manunjang tugas pokok dan tanggungjawabnya 4. Menumbuhkan motivasi kerja pada dirinya dan pada stakeholder pendidikan Manajerial 1. Menguasai metode, teknik, dan prinsip-prinsip supervisi dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah menengah kejuruan 2. Menyusun program pengawasan berdasarkan visi, misi, tujuan, dan program pendidikan di sekolah 26 menengah kejuruan 3. Menyusun metode kerja dan instrumen yang diperlukan untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi pengawasan di sekolah menengah kejuruan 4. Menyusun laporan hasil-hasil pengawasan dan menindaklanjutinya untuk perbaikan program pengawasan berikutnya di sekolah menengah kejuruan 5. Membina kepala sekolah dan guru dalam melaksanakan bimbingan dan konseling di sekolah menengah kejuruan 6. Mendorong guru dan kepala sekolah dalam merefleksikan hasil-hasil yang dicapainya untuk menemukan kelebihan dan kekurangan dalam melaksanakan tugas pokoknya di sekolah menengah kejuruan 7. Memantau pelaksanaan standar nasional pendidikan dan memanfaatkan hasil-hasilnya untuk membantu kepala sekolah dalam mempersiapkan akreditasi sekolah menengah kejuaruan Supervisi Akademik 1. Memahami konsep, prinsip, teori dasar, karakteristrik, dan kecenderungan perkembangan tiap mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah kejuruan 2. Memahami konsep, prinsip, teoriteknologi, karakteristrik dan kecenderungan perkembangan proses pembelajaranpembimbing tiap mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah kejuruan 27 A rifin S uking 3. Membimbing guru dalam menyusun silabus tiap bidang pengembangan tiap mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah kejuruan berdasarkan standar isi, standar kompetensi dan kometensi dasar dan prinsip perkembangan KTSP 4. Membimbing guru dalam memilih dan menggunakan strategimetodeteknikpembelajaran bimbingan yang dapat mengembangkan berbagai potensi siswa melalui mata pelejaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah kejuruan 5. Membimbing guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaranbimbingan untuk tiap mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah kejuruan 6. Membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaranbimbingan di kelas, dan atau di lapangan untuk tiap mata pelajaran dalam rumun mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah kejuruan 7. Membimbing guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan dan menggunakan media pendidikan dan fasilitas pembelajaran tiap bidang pengembangan tiap mata pelejaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah kejuruan 8. Memotovasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk pembelajaranbimbingan tiap 28 bidang pengembangan tiap mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah kejuruan Evaluasi Pendidikan 1. Menyusun kriteria dan indicator keberhasilan pendidikan dan pembelajaranbimbingan tiap mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah kejuruan 2. Membimbing guru dalam menentukan aspek-aspek yang penting dinilai dalam pembelajaranbimbingan tiap bidang pengembangan tiap mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah kejuruan 3. Menilai kinerja kepala sekolah, guru dan staf sekolah dalam melaksanakan tugas pokok dan tanggungjawabanya untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pembelajaran tiap-tiap mata pelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah kejuruan 4. Memantau pelaksanaan pembelajaranbimbingan dan hasil belajar siswa serta menganalisisnya untuk perbaikan mutu pembelajaranbimbingan tiap-tiap mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah kejuruan 5. Membina guru dalam memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran dalam rumpun mata pelajaran yang relevan di sekolah menengah kejuruan 29 A rifin S uking 6. Mengelola dan menganalisis data hasil penilaian kinerja kepala sekolah, kinerja guru dan staf sekolah menengah kejuruan Penelitian Pengembangan 1. Menguasai berbagai pendekatan, jenis, dan metode penelitian dalam pendidikan 2. Menentukan masalah kepengawasan yang penting diteliti baik untuk keperluan tugas pengawasan maupun untuk pengembangan maupun untuk pengembangan karirnya sebagai pengawas 3. Menyusun proposal penelitian pendidikan baik proposal penelitian kualitatif maupun penelitian kuantitatif 4. Melaksanakan penelitian pendidikan untuk pemecahan masalah pendidikan, perumusan kebijakan pendidikan yang bermamfaat bagu tugas pokok dan tanggungjabanya 5. Mengelola dan menganalisis data hasil penelitian pendidikan baik data kualitatif maupun kuantitatif 6. Menulis karya tulis ilmiah KTI dalam bidang pendidikan dan atau bidang pengawasan dan memanfaatkannya untuk perbaikan mutu pendidikan 7. Menyusun pedoman panduan dan atau bukumodul yang diperlukan untuk melaksanakan tugas pengawasan di sekolah 8. Memberikan bimbingan kepada guru tentang penelitian tindakan kelas, baik perencanaan maupun pelaksanaannya di sekolah 30 Kompetensi Sosial 1. Bekerja sama dengan berbagai pihak dalam rangka peningkatan kualitas diri untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya 2. Aktif dalam kegiatan asosiasi pengawas satuan pendidikan

B. Tugas pokok dan fungsi pengawas

Menurut Sudibyo 1999 bahwa istilah pengawasan diberikan atau yang sama dengan pemeriksaan. Misalnya, instansi yang bertugas melaksanakan pemeriksaan kita namakan instansi pemeriksa, tetapi sering pula kita namakan instansi pengawas. Begitu pula lembaga atau aparat pemeriksa dinamakan pula lembaga pengawas. Memang dalam pengertian pengawasan seperti juga dalam pengertian pemeriksaan, terdapat unsur- unsur membandingkan yang dilakukan secara sadar atau tidak sadar, antara kenyataan yang dilaksanakan dengan yang seharusnya dilaksanakan. Berdasarkan apa yang didapati itu kemudian dilakukan penilaian, dengan demikian pengawasan adalah suatu kegiatan pengamatan yang pada umumnya dilakukan secara menyeluruh, dengan jalan membandingkan antara kenyataan yang dilaksanakan dengan yang seharusnya dilaksanakan terjadi. Pengawas sekolah sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 1181996 adalah: Pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggungjawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwewenang untuk melakukan pengawasan dengan 31 A rifin S uking melaksananakan penilian dan pembinaan dari segi teknis pendidikan dan administrasi pada satuan pendidikan pra sekolah, dasar dan menengah. Berdasarkan pengertian tersebut, maka tergambar dengan jelas bahwa setiap pengawas diberi tugas, tanggungjawab dan wewenang untuk melakukan penilian dan pembinaan teknis pendidikan dan administrasi pada satuan pendidikan yang menjadi tanggungjawabnya. Pengawas sekolah adalah pejabat fungsional yang berkedudukan sebagai pelaksana teknis untuk melakukan pengawasan pendidikan terhadap sejumlah sekolah tertentu yang ditunjukditetapkan. Tanggung jawab pengawas sekolah adalah melaksanakan pengawasan penyelenggaraan pendidikan pada taman kanak-kanakRaudhatul AthfalBustabul Athfal,sekolah dasarmadrasah Ibtidaiyah, Sekolah Dasar Luar Biasa atau Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Madrasah Tsanawiyah atau Sekolah Lanjutan Tingkat AtasMadrasah Aliyah Sekolah Luar Biasa, dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar bimbingan dan hasil prestasi belajar siswa dalam rangka pentapaian tujuan pendidikan. Seorang pengawas harus memahami disamping mengetahui tanggungjawabnya maka tentu dalam melakukan pengawasan di sekolah tidak terlepas dari wewenangnya. Wewenang seorang pengawas sekolah menurut Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 1181996 adalah: