Kebijakan dividen yang stabil Kebijakan dividen dengan penetapan jumlah dividen minimal Kebijakan dividen dengan penetapan dividend payout ratio yang Tinjauan Penelitian Terdahulu

Teori menyatakan bahwa kelompok clientele pemegang saham yang berbeda akan memiliki preferensi yang berbeda terhadap kebijakan dividen perusahaan. Misalnya, kelompok investor dengan tingkat pajak yang tinggi akan menghindari dividen, karena dividen mempunyai tingkat pajak yang tinggi dibanding dengan capital gains. Sebaliknya, kelompok investor dengan tingkat pajak yang rendah akan menyukai dividen. Kelompok pemegang saham yang membutuhkan penghasilan pada saat ini lebih menyukai suatu dividend payout ratio yang tinggi, sedangkan kelompok pemegang saham yang tidak begitu membutuhkan uang saat ini lebih senang jika perusahaan menahan sebagian besar laba bersih perusahaan.

2.1.5. Macam-macam Kebijakan Dividen

Menurut Bambang Riyanto 2001:269 ada macam-macam kebijakan dividen yang dilakukan oleh perusahaan yaitu antara lain sebagai berikut:

a. Kebijakan dividen yang stabil

Kebijakan dividen yang stabil berarti jumlah dividen per lembar saham yang dibayarkan setiap tahunnya relatif tetap selama jangka waktu tertentu meskipun pendapatan per lembar saham per tahunnya berfluktuasi. Dividen yang stabil ini dipertahankan untuk beberapa tahun dan kemudian apabila ternyata pendapatan perusahaan meningkat dan kenaikan pendapat tersebut nampak mantap dan relatif permanen, barulah besarnya dividen per lembar saham dinaikkan. Beberapa alasan yang mendorong perusahaan menjalankan kebijakan dividen stabil antara lain sebagai berikut: 1 Kebijakan dividen yang stabil dapat memberikan kesan kepada investor bahwa perusahaan tersebut mempunyai prospek yang baik di masa mendatang 2 Banyak pemegang saham yang hidup dari pendapatan yang diterima dari dividen. Golongan ini dengan sendirinya tidak akan menyukai adanya dividen yang tidak stabil, dimana golongan ini menginginkan kepastian dividen yang dibayarkan.

b. Kebijakan dividen dengan penetapan jumlah dividen minimal

plus jumlah ekstra tertentu Kebijakan dividen ini menetapkan jumlah rupiah minimal dividen per lembar saham setiap tahunnya, dimana cara penetapan dividend payout ini adalah penetapan junlah dividen minimal plus jumlah ekstra.

c. Kebijakan dividen dengan penetapan dividend payout ratio yang

konstan Kebijakan dividen dengan penetapan dividend payout ratio yang konstan berarti bahwa jumlah dividen per lembar saham yang dibayarkan setiap tahunnya akan berfluktuasi sesuai dengan perkembangan keuntungan netto yang diperoleh setiap tahunnya.

d. Kebijakan dividen yang fleksibel

Kebijakan dividen yang fleksibelmenunjukkan bahwa besarnya dividen per lembar saham setiap tahunnya disesuaikan dengan posisi finansial dan kebijakan finansial dari perusahaan yang bersangkutan.

2.1.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen

Menurut Bambang Riyanto 2001 faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen dalam suatu perusahaan, antara lain:

1. Posisi likuiditas perusahaan

Posisi kas atau likuiditas dari suatu perusahaan merupakan faktor yang penting yang harus dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan untuk menetapkan besarnya dividen yanga akan dibayarkan kepada para pemegang saham, oleh karena itu dividen merupakan cash outflow, maka makin kuatnya posisi likuiditas suatu perusahaan, berarti makin besar kemampuannya untuk membayart dividen. Hal ini berarti bahwa makin kuat posisi likuiditas suatu perusahaan terhadap prospek kebutuhan dana diwaktu-waktu mendatang, maka makin tinggi rasio pembayaran dividennya.

2. Kebutuhan dana untuk membayar hutang

Apabila perusahaan menetapkan bahwa pelunasan hutangnya akan diambilkan dari laba ditahan, berarti perusahaan harus menahan sebagian besar dari pendapatannya untuk keperluan tersebut, hal ini berarti bahwa hanya sebagian kecil saja dari pendapatan atau earnings yang dapat dibayarkan sebagai dividen, dengan kata lain perusahaan harus menetapkan dividend payout ratio yang rendah.

3. Tingkat pertumbuhan perusahaan

Semakin cepat tingkat pertumbuhan suatu perusahaan, maka makin besar kebutuhan akan dana untuk membiayai pertumbuhan perusahaan tersebut. Semakin besar kebutuhan dana waktu mendatang untuk membiayai pertumbuhannya, perusahaan tersebut biasanya lebih senang untuk menahan pendapatannya daripada dibayarkan sebagai dividen kepada para pemegang saham dengan mengingat batasan-batasan biayanya. Hal ini berarti bahwa makin cepat tingkat pertumbuhan perusahaan maka semakin besar kesempatan untuk memperoleh keuntungan, makin besar bagian dari pendapatan yang ditahan dalam perusahaan, yang ini berarti semakin rendah dividend payout ratio-nya.

4. Pengawasan terhadap perusahaan

Variabel penting lainnya adalah pengawasan terhadap perusahaan. Ada perusahaan yang mempunyai kebijakan hanya membiayai ekspansinya dengan dana yang berasal dari sumber intern saja. Kebijakan tersebut dijalankan atas dasar pertimbangan bahwa jika ekspansinya dibiayai dengan dana yang berasal dari hasil penjualan saham baru akan melemahkan control dari kelompok dominan di dalam perusahaan. Demikian pula kalau membiayai ekspansi dengan hutang akan memperbesar resiko finansialnya. Mempercayakan pada pembelanjaan intern dalam rangka usaha mempertahankan control terhadap perusahaan, berarti mengurangi dividend payout ratio-nya.

2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu sebagai acuan bagi penulis dalam melakukan penelitian. Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu yang telah dilakukan : Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Tahun Peneliti Judul Hasil Penelitian 2001 Sutrisno Analisis Pengaruh Rasio-rasio Keuangan Terhadap Devidend Payout Ratio DPR pada Perusahaan Publik yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta BEJ Hasil penelittian menunjukkan bahwa posisi kas dan DER merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi DPR 2002 Sri Sudarsi Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio pada Industri Perbankan yang Listed Di BEJ Menunjukkan bahwa baik secara bersama- sama ataupun secara parsial variabel cash position, profitabilitas, potensi pertumbuhan, ukuran perusahaan, dan debt to equity ratio tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap dividend payout ratio. 2005 Agung Baruno Analisis Pengaruh Rasio-rasio Keuangan Terhadap Devidend Payout Ratio pada Industri Telekomunikasi di Bursa Efek Jakarta BEJ Hasil penelitian menunjukkan, untuk PT Telkom hanya posisi kas, ROI, dan FS yang berpengaruh terhadap DPR, sedangkan untuk PT Indosat, hanya posisi kas, ROE, DER, dan DPR satu tahun sebelumnya 2007 Farih Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Rasio Pembayaran Dividen Pada Perusahaan Manufaktur Yang Membagikan Dividen dan Terdaftar Di BEJ Tahun 2003-2005 Menunjukkan bahwa variabel cash position, profitability, firm size, debt to equity ratio secara serentak berpengaruh terhadap rasio pembayaran dividen, sedangkan secara parsial hanya variabel cash position, profitability yang berpengaruh signifikan terhadap rasio pembayaran dividen

1. Sutrisno 2001

Sutrisno 2001 melakukan penelitian yang berjudul “ Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Publik di Indonesia. Penelitian ini menggunakan 148 perusahaan sebagai sampel. Variabel yang diduga berpengaruh terhadap dividend payout ratio dalam penelitiannya yaitu variabel cash position, growth potential, firm size, debt to equity ratio, profitability dan holding. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa hanya variabel cash position dan debt to equity ratio yang berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio.

2. Sri Sudarsi 2002

Sri Sudarsi 2002 melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio pada Industri Perbankan yang Listed di BEJ”. Populasi dalam penelitiannya adalah bank-bank yang terdaftar di BEJ dan termasuk kelompok bank yang memiliki saham aktif selama tiga tahun berturut-turut, dari populasi tersebut peneliti menentukan sampel dengan metode purposive sampling yaitu penentuan sampel berdasarkan kriteria. Kriteria yang digunakan peneliti adalah yang pertama data untuk faktor-faktor yang diteliti adalah lengkap, kedua dividend payout ratio yang dimiliki adalah lebih kecil atau sama dengan satu. Penelitian ini melibatkan 6 variabel yang terdiri dari dividend payout ratio sebagai variabel dependen dan cash position,profitabilitas, potensi pertumbuhan, ukuran perusahaan, dan debt to equity ratio sebagai variabel independen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik secara bersama-sama ataupun secara parsial variabel cash position, profitabilitas, potensi pertumbuhan, ukuran perusahaan, dan debt to equity ratio tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap dividend payout ratio.

3. Agung Baruno 2005

Agung Baruno 2005 melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Rasio-rasio Keuangan Terhadap Devidend Payout Ratio DPR pada Industri Telekomunikasi di Bursa Efek Jakarta BEJ”. Variabel independen dari penelitian tersebut adalah cash ratio CR, return on assets ROA, return on equity ROE, debt to equity ratio DER dan deviden payout ratio satu tahun sebelumnya DPRt-1. Untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari variabel-variabel tersebut digunakan F-test dan t-test. Berdasarkan penelitiannya itu disimpulkan bahwa ada konsistensi hubungan yang signifikan dan positif.

2.3. Kerangka Konseptual dan Hipotesis