11
BAB II KAJIAN TEORI
Dalam bab ini akan disajikan kajian teori terhadap konsep
– konsep yang terdapat dalam judul penelitian yang meliputi: a guru bersertifikasi, b
kinerja dan kinerja guru, c faktor yang mempengaruhi kinerja, d evaluasi kinerja, e evaluasi kinerja guru, f
pentingnya kinerja untuk dievaluasi, g evaluasi kinerja guru model Charlotte Danielson, h penelitian relevan
dan i kerangka pikir. Berikut adalah penjelasan dari tiap-tiap konsep:
2.1. Guru bersertifikasi
Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 Pasal 1 Tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa guru
adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru profesional
wajib memiliki
kualifikasi akademik
minimum sarjana S-1 atau diploma empat D-IV, menguasai kompetensi pedagogik, profesional, sosial,
dan kepribadian, memiliki sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Undang-undang tersebut menegaskan bahwa
guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai
12
dengan peraturan perundang-undangan. Lebih lanjut, Undang-Undang
Guru dan
Dosen UUGD
mendefinisikan bahwa profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan
menjadi sumber
penghasilan kehidupan
yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan
yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Pengakuan
kedudukan guru sebagai tenaga profesional dibuktikan dengan sertifikat pendidik. Sebagai tenaga profesional,
guru diharapkan dapat meningkatkan martabat dan perannya sebagai agen pembelajaran.
Berkaitan dengan sertifikat pendidik yang harus dimiliki oleh guru profesional, amanat UUGD telah
dilaksanakan sejak tahun 2007 melalui program sertifikasi guru dalam jabatan setelah diterbitkannya
Peraturan Mendiknas Nomor 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi bagi Guru Dalam Jabatan. Mulai tahun 2009
landasan hukum pelaksanaan sertifikasi guru dalam jabatan adalah Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun
2008 tentang Guru. Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat
kepada sesuatu objek tertentu orang, barang, atau organisasi tertentu yang menandakan bahwa objek
tersebut layak menurut kriteria atau standar tertentu Payong, 2011: 68. Menurut Suyatno 2007: 2,
sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat kepada guru. Muslich 2007: 2 mengemukakan bahwa
sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik
kepada guru
yang telah
memenuhi
13
persyaratan tertentu,
yaitu memiliki
kualifikasi akademik, kompetensi, sehat jasmani dan rohani, serta
memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional yang disertai dengan peningkatan
kesejahteraan yang layak. Lebih lanjut dalam UU RI No 14 tahun 2005 dijelaskan bahwa sertifikat pendidik
diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar profesi guru. Sertifikasi pendidik adalah proses
pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen. Sertifikasi pendidik adalah bukti formal sebagai
pengakuan yang diberikan kepada guru dan dosen sebagai tenaga profesional.
Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sertifikasi guru merupakan proses pemberian
sertifikat pendidik kepada guru yang telah memenuhi standar profesi guru serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional yang disertai dengan
peningkatan kesejahteraan
yang layak,
sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dan profesionalitas guru.
Program sertifikasi guru mempunyai beberapa tujuan diantaranya adalah untuk a menentukan
kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dalam rangka mewujudkan tujuan
pendidikan nasional, b meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan, c meningkatkan martabat guru,
d meningkatkan profesionalisme guru, dan e meningkatkan kesejahteraan guru Payong, 2011: 76-
77.
14
Dalam pelaksanaannya, sertifikasi guru terbagi dalam 2 dua jenis, diantaranya sebagai berikut a
sertifikasi bagi guru prajabatan dilakukan melalui pendidikan profesi di LPTK yang terakreditasi dan
ditetapkan pemerintah diakhiri dengan uji kompetensi, b sertifikasi guru dalam jabatan dilakukan sesuai
dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18 Tahun 2007, yakni dilakukan dalam bentuk
penilaian portofolio Payong, 2011: 92-109. Bagi guru yang sudah lulus sertifikasi atau yang
telah memiliki
sertifikat pendidik
harus terus
melakukan peningkatan
kompetensinya melalui
berbagai kegiatan untuk meningkatkan profesionalitas guru berkelanjutan. Sebagai guru profesional yang
telah menyandang sertifikat pendidik, guru tsb berkewajiban untuk: 1 merencanakan pembelajaran,
melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran, 2
meningkatkan dan
mengembangkan kualifikasi
akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni, 3 bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku,
ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik
dalam pembelajaran, 4 menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan hukum, dan kode etik guru, serta
nilai-nilai agama dan etika, dan 5 memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa Suyatno,
2007: 18-19.
15
2.2. Kinerja dan kinerja guru