Pengaruh Konsumsi Minuman Fungsional Terhadap Tekanan Darah Dan Konsentrasi Elektrolit Urin Perempuan Dewasa Prahipertensi

PENGARUH KONSUMSI MINUMAN FUNGSIONAL
TERHADAP TEKANAN DARAH DAN KONSENTRASI
ELEKTROLIT URIN PEREMPUAN DEWASA
PRAHIPERTENSI

SRI YUNI

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016

PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi berjudul Pengaruh Konsumsi
Minuman Fungsional terhadap Tekanan Darah dan Konsentrasi Elektrolit Urin
Perempuan Dewasa Prahipertensi adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi
mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Agustus 2016
Sri Yuni
NIM I162110011

RINGKASAN
SRI YUNI. Pengaruh Konsumsi Minuman Fungsional terhadap Tekanan
Darah dan Konsentrasi Elektrolit Urin Perempuan Dewasa Prahipertensi.
Dibimbing oleh SITI MADANIJAH, BUDI SETIAWAN dan SRI ANNA
MARLIYATI.
Hipertensi merupakan penyakit degeneratif yang banyak diderita
penduduk seluruh dunia. Hipertensi tidak terjadi secara langsung dan
biasanya diawali dengan kenaikan tekanan darah secara bertahap dan terus
menerus. Hipertensi diawali oleh prahipertensi, merupakan hipertensi tahap
satu yang mempunyai tekanan darah sistolik berkisar antara 120-139 mmHg
dan tekanan darah diastolik berkisar antara 80-89 mmHg. Prevalensi
hipertensi di Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun,
dengan demikian maka prahipertensi harus segera dikontrol untuk mencegah
terjadinya peningkatan tekanan darah secara berkelanjutan.

Pola makan yang tidak seimbang, terutama asupan tinggi natrium dan
rendah kalium dapat meningkatkan risiko hipertensi. Asupan tinggi natrium
mengakibatkan keseimbangan elektrolit tubuh terganggu
dan
meningkatkan eksresi kalium dari dalam sel sehingga dapat
meningkatkan tekanan darah. Meningkatkan asupan kalium, magnesium
dan serat dapat membantu mengontrol tekanan darah. Peningkatan asupan
kalium yang terbaik dilakukan dengan meningkatkan konsumsi makanan
yang tinggi kalium seperti buah dan sayur. Pisang termasuk jenis pangan
sumber kalium yang murah dan mudah diperoleh. Selain pisang, kedelai
juga merupakan pangan yang kaya gizi dan merupakan sumber protein
nabati yang bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah. Penelitian ini
bertujuan menganalisis pengaruh konsumsi minuman fungsional dari bahan
pisang Raja Bulu dan susu kedelai Varietas Wilis terhadap tekanan darah
dan konsentrasi elektrolit urin perempuan dewasa yang mengalami
prahipertensi.
Penelitian ini meliputi tiga tahap yaitu tahap satu dilakukan
penelitian untuk mengetahui proporsi Prahipertensi berdasarkan jenis
kelamin, indeks massa tubuh (IMT) dan kategori usia untuk melakukan
seleksi subjek prahipertensi perempuan dewasa pada empat Posbindu di

Kelurahan Sindangbarang Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor. Desain
penelitian yang digunakan pada tahap pertama adalah Cross sectional.
Tahap kedua adalah pengembangan minuman fungsional dari bahan pisang
Raja Bulu dan susu kedelai Varietas Wilis. Penelitian pengembangan
produk minuman fungsional menggunakan desain eksperimen randomized
completely design dan pada penelitian tahap ketiga dilakukan intervensi
dengan memberi minuman fungsional pada subjek penelitian dengan desain
penelitian quasi experiment dengan desain pre test-post test.
Tahap identifikasi dan seleksi terhadap 180 subjek peserta Posbindu
di Kelurahan Sindangbarang menunjukkan bahwa rerata tekanan sistolik
subjek laki-laki tidak berbeda signifikan dengan subjek perempuan, masing
masing sebesar 126.73+16.81 mmHg dan 130.48+21.86 mmHg. Rerata
tekanan diastolik subjek laki-laki tidak berbeda signifikan dengan subjek

perempuan, masing-masing sebesar 79.67+13.47 mmHg dan 81.09+13.74
mmHg. Proporsi prahipertensi masing-masing subjek laki-laki sebesar
36.4% dan perempuan sebesar 34.7%. Prahipertensi terjadi pada semua
kelompok umur (>20 tahun).
Proporsi prahipertensi tertinggi pada
kelompok usia 41-50 tahun yaitu sebesar 40%. Prahipertensi terjadi pada

semua kategori IMT dan proporsi prahipertensi tertinggi pada kategori
kurus berat (IMT0.05). Formula minuman fungsional yang dipilih
terbanyak adalah formula F3 sebesar 88%. Satu sajian (340 g) minuman
fungsional F3 mengandung energi sebesar 148.58 kkal, karbohidrat 34.68 g;
protein 1.91 g, lemak 0.24 g, serat pangan 3.95 g, total gula 26.76 g,
natrium 7 mg, kalium 401.2 mg, kalsium 13.84 mg dan 42.16 mg
magnesium, maka produk formulasi ini dapat menjadi alternatif minuman
fungsional, khususnya bagi penderita prahipertensi.
Tahap ketiga merupakan tahap intervensi terhadap 23 orang
perempuan dewasa berusia 25-59 tahun yang dibagi menjadi dua kelompok,
yaitu kelompok kontrol (n=10) diberi air minum dan kelompok intervensi
(n=13) diberi 300 ml minuman fungsional serta air minum. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa konsumsi minuman fungsional selama 14 hari
berpengaruh signifikan meningkatkan konsentrasi kalium (K) urin sebesar
7.00 +7.55 mmol/24 jam, cenderung menurunkan konsentrasi kalsium (Ca)
urin sebesar 4.55 + 37.50 mg/24 jam, cenderung menurunkan tekanan
sistolik sebesar 4.77+ 10.87 mmHg dan tekanan diastolik sebesar 9.84+
27.75 mmHg Disimpulkan bahwa pemberian minuman fungsional pada
penderita prahipertensi signifikan meningkatkan K urin dan dapat
mengontrol tekanan darah serta mencegah terjadinya hipertensi.

Kata kunci: minuman fungsional, perempuan dewasa, prahipertensi,
elektrolit urin

SUMMARY
SRI YUNI. Effect of Functional Beverage Based on Raja Bulu Banana
(Musa paradisiaca L.) and Soybean (Glycine max L) Var.Wilis
Consumption on Blood Pressure and Urinary Electrolytes‟ Concentrations
in Adult Women with Prehypertension. Supervised by SITI MADANIJAH,
BUDI SETIAWAN and SRI ANNA MARLIYATI.
Hypertenson is the most common degenerative disease affecting many
people worldwide. It is not immediately happened, but it usually begins with
a gradual and continuous rise in blood pressure. It is preceded by
prehypertension, an early stage of hypertension where systolic blood
pressure (SBP) ranges from 120 to 139 mmHg and diastolic blood pressure
(DBP) ranges from 80 to 89 mmHg. The prevalence of hypertension in
Indonesia continues to increase year after year; thus, prehypertension should
be controlled immediately to prevent a chronic increase in blood pressure.
An imbalanced diet, especially high sodium and low potassium
intakes, may increase the risk of hypertension. High sodium intakes can lead
to impaired body‟s electrolyte balance and can increase potassium

excretions from the cells; thus, increasing the blood pressure. Increasing of
potassium, magnesium and fiber intakes can helps control the blood
pressure. The best way to increase potassium intakes is by increasing highin-potassium food consumption, such as fruits and vegetables. Banana is
one of natural potassium source, it is cheap and easy to obtain. Banana and
soybeans are rich in nutrients and natural sources of vitamin and mineral
(potassium and magnesium), which are useful for lowering blood pressure.
The aim of this study was to analyze the effect of functional beverage
consumption on blood pressure and urinary electrolytes‟ concentrations in
adult women with prehypertension.
This study consisted of three stages. In the first stage, identification
and selection of participants in four Integrated Health Service and
Promotion Posts (Posbindu) were held in Sindangbarang City Block
(Kelurahan), which was located in West Bogor Sub-district, Bogor City.
Cross-sectional study design was applied in this stage of study. The second
stage was the development of functional beverage, made from banana and
soybeans. The study on the development of functional beverage product was
performed using a completely randomized design. In the third stage, the
intervention was carried out by giving the functional beverages to the
participants. This stage was a quasi-experimental study using pretestposttest design.
Identification and selection on 180 participants indicated that the

proportion of prehypertension among male participants was not significantly
different from the one among female participants. The proportion of
prehypertension in men and women were 36.4% and 34.7%, respectively.
Prehypertension occurred in all age groups (>20 years). The highest
proportion (40%) was found in the age group of 41-50 years.
Prehypertension was found in all BMI categories, and the highest proportion
(60%) was found among severe-underweight participants. Age had a
significant positive correlation with SBP, categories of hypertension

(p≤0.01) and DBP (p≤0.05). Blood pressure had a positive correlation with
BMI, MUAC (p≤0.05), waist circumference (p≤0.01), hip circumference
and WHR (p≤0.05). In conclusion, the age, BMI, MUAC, waist
circumference, hip circumference and WHR had positive correlations with
the participants‟ blood pressure.
Kruskal-Wallis test performed in product development stage showed
that panelists‟ average preferences on color, taste, aroma and viscosity of
the functional beverage product were not significantly different (p>0.05).
The most preferred functional beverage formula was the F3 (88%). One
serving size (300 mL) of F3 functional beverage contained 148.58 kcal
energy, 34.68 g carbohydrates, 1.91 g protein, 0.24 g fat, 3.95 g fiber,

26.76 g total sugars, 7.00 mg sodium, 401.20 mg potassium, 13.84 mg
calcium and 42.16 mg magnesium. Therefore, this product formulation can
be a functional beverage alternative, especially for people with
prehypertension.
The third stage was the intervention stage, performed on 23 adult
women aged 25-59 years, that were divided into two groups; i.e. control
group (n=10) that was given drinking water, and intervention group (n=13)
that was given 300 mL of functional beverage and drinking water. The
results showed that functional beverage consumption for a 14-day period
without controlling the sodium intakes had a significant effect in increasing
urinary potassium concentrations by 7.00 +7.55 mmol mmol/24 hours,
tended to decrease urinary calcium concentrations by 4.55 ± 37.50 mg/24
hours, tended to decrease SBP by 4.77+ 10.87 mmHg, tended to decrease
DBP by 9.84+ 27.75 mmHg. In conclusion, the intervention using
functional beverage on people with prehypertension was proven significant
in increasing urinary potassium concentrations, and it could be used to
control blood pressure and prevent hypertension.
Keywords: adult women, banana, functional beverage, prehypertension,
electrolite urine


© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2016
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa
mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk
kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan
laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan
tersebut tidak merugikan kepentingan IPB
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya
tulis ini dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

PENGARUH KONSUMSI MINUMAN FUNGSIONAL
TERHADAP TEKANAN DARAH DAN KONSENTRASI
ELEKTROLIT URIN PEREMPUAN DEWASA
PRAHIPERTENSI

SRI YUNI

Disertasi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Doktor

pada
Program Studi Ilmu Gizi Manusia

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016

Penguji pada Ujian Tertutup: 1. Prof Dr Ir. Ali Khomsan, MS
2. Nunik Kusumawardani, Ph.D

Penguji pada Ujian Terbuka: 1. Prof Dr Ir. Ali Khomsan, MS
2. Dr. Arum Atmawikarta, MPH

Judul Disertasi : Pengaruh Konsumsi Minuman Fungsional terhadap
Tekanan Darah dan Konsentrasi Elektrolit Urin
Perempuan Dewasa Prahipertensi
Nama
: Sri Yuni
Nim

: I162110011

Disetujui oleh
Komisi Pembimbing

Prof Dr Ir. Siti Madanijah, MS
Ketua

Dr Ir Budi Setiawan, MS
Anggota

Dr Ir Sri Anna Marliyati, MS
Anggota

Diketahui oleh

Ketua Program Studi
Ilmu Gizi Manusia

Dekan Sekolah Pascasarjana

Prof Dr Ir Dodik Briawan, MCN

Dr Ir Dahrul Syah, MScAgr

Tanggal Ujian Tertutup : 9 Juni 2016
Tanggal Sidang Promosi : 4 Agustus 2016

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T atas segala limpahan
dan karuniaNya sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan. Judul
penelitian ini adalah Pengaruh Konsumsi Minuman Fungsional terhadap
Tekanan Darah
dan Konsentrasi Elektrolit Urin Perempuan Dewasa
Prahipertensi.
Terima kasih dan penghargaan yang tulus penulis ucapkan kepada Tim
Pembimbing yaitu Ibu Prof Dr Ir Siti Madanijah, MS, Bapak Dr Ir Budi Setiawan,
MS dan Ibu Dr Ir Sri Anna Marliyati, MS, atas segala bimbingan dan arahan yang
diberikan kepada penulis selama penyusunan laporan penelitian ini. Di samping
itu penghargaan dan ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Prof Dr
drh Clara Meliyanti Koesharto,MSc dan Prof Dr Ir Dodik Briawan, MCN selaku
penguji pada prelim lisan, Prof Dr Ir Deddy Muchtadi, MS dan Dr Ir Hadi Riyadi,
MS sebagai pembahas pada kolokium, Prof Dr Ir Ali Khomsan, MS dan Nunik
Kusumawardani, Ph.D, selaku penguji dalam ujian tertutup, Dr Arum
Atmawikarta MPH, sebagai penguji dalam sidang promosi, atas koreksi dan
saran yang telah diberikan demi penyempurnaan laporan disertasi ini.
Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Direktur Politeknik Negeri
Jember, Pudir I, II, III, Ketua Jurusan Kesehatan dan Ketua Program Studi Gizi
Klinik atas kesempatan, ijin dan beasiswa yang diberikan kepada penulis untuk
mengikuti program pendidikan S3 di Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor.
Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Dekan Sekolah Pascasarjana
IPB, Dekan Fakultas Ekologi Manusia, Ketua Departemen Gizi Masyarakat,
Ketua Program Studi Ilmu Gizi Manusia, Guru besar dan Dosen pada Program
Studi Ilmu Gizi Manusia, atas segala bekal ilmu pengetahuan yang telah diberikan
kepada penulis. Terima kasih yang tulus juga penulis sampaikan kepada pengelola
dan staff di lingkungan IPB khususnya pengelola Program Studi Ilmu Gizi
Manusia, atas bantuan, fasilitas dan pelayanan bagi penulis selama menempuh
pendidikan S3.
Penulis menghaturkan terima kasih kepada Dinas Kesehatan Kota Bogor,
Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Bogor, Kepala Kelurahan
Sindangbarang dan Kepala Puskesmas Sindangbarang Kota Bogor atas ijin yang
diberikan untuk melakukan penelitian pada peserta Posbindu di Kelurahan
Sindangbarang. Terima kasih yang tulus penulis sampaikan kepada Ibu Evi
Mustika Dewi selaku kepala bagian penanganan PTM di Puskesmas
Sindangbarang, ibu-ibu kader Posbindu, Bu Neng Ida, Bu Neng Rusdi, Bu Nien,
Bu Juwarsih, Bu Deni, Bu Lilis, dan Bu Sopiah yang telah banyak membantu
pelaksanaan di lapang serta ibu-ibu peserta Posbindu atas kerjasama dan
kesediaannya ikut terlibat sebagai subjek dalam penelitian ini, sehingga penulis
dapat menyelesaikan penelitian ini.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada ibu dr. Yekti Hartati
Effendi, S. Ked., atas dukungan, perhatian dan sumbangan buku-buku yang
beliau berikan kepada penulis, semoga Allah SWT membalas kebaikan beliau
dengan kebaikan yang lebih besar (Jazakumullah Khairan Katsira). Tak lupa

penulis juga menyampaikan rasa terima kasih untuk sahabat setia, Doktor Rastina
yang selalu bersedia meluangkan waktu untuk memberi dukungan pada penulis
sejak awal perjuangan. Terima kasih kepada pengelola dan teknisi Laboratorium
Departemen Gizi IPB, Ibu Nunuk dan laboran laboratorium BBIA Bogor, Mbak
Diana, Mas Fakhril serta petugas lapang dari Laboratorium Klinik Prodia Bogor
atas pelayanan selama pengambilan dan analisis sampel penelitian.
Terima kasih penulis sampaikan untuk teman-teman seperjuangan GMA
2011, Bu Dara, Bu Nurul dan Bu Trini atas kebersamaan, persahabatan dan
dukungan selama menjalani studi. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan
kepada senior angkatan GMA 2007-2010 dan adik-adik kelas angkatan 2012-2015
atas kebersamaan, diskusi dan saling menguatkan langkah, serta kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyelesaian studi.
Terima kasih dan rasa hormat kepada orangtua penulis, ayahanda Hidayat P.
(Alm) dan ibunda Rutini (Alm) atas doa, kasih sayang, nasihat dan pengajaran
yang telah diberikan kepada penulis sepanjang hayat mereka. Terima kasih kepada
seluruh keluarga besar penulis atas pengertian dan dukungannya.
Ucapan terima kasih yang tak terhingga khusus penulis sampaikan kepada
suami tercinta Z. Hidayat dan kepada ananda tersayang Akbar Kurnia
Wicaksono, Arga Abid Hutomo dan Adinda Nabila Rafifa atas pengertian, kasih
sayang, dukungan dan doa yang diberikan selama penulis menempuh studi
sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan S3.
Akhirnya saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan dari
para pembaca. Semoga disertasi ini bermanfaat bagi pengembangan IPTEKS dan
dapat memberi kontribusi dalam pemecahan masalah kesehatan masyarakat.

Bogor, Agustus 2016
Sri Yuni

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

vii

DAFTAR GAMBAR

ix

DAFTAR LAMPIRAN

ix

1. PENDAHULUAN

1

Latar Belakang

1

Perumusan Masalah

3

Tujuan Penelitian

4

Hipotesis Penelitian

4

Manfaat Penelitian

5

Ruang Lingkup Penelitian

5

2. TINJAUAN PUSTAKA

6

Faktor Risiko Hipertensi

6

Hubungan Cairan Tubuh, Elektrolit dan Tekanan Darah

11

Pengembangan Minuman Fungsional untuk Menangani

15

Prahipertensi
Kerangka Pemikiran Penelitian
3. METODE

17
19

Waktu dan Lokasi Penelitian

19

Bahan dan Alat

19

Desain dan Tahap Penelitian

19

Jenis dan Cara Pengumpulan Data

22

Prosedur Analisa data

25

Etik Penelitian

25

4. PROPORSI PRAHIPERTENSI DAN HUBUNGAN
BEBERAPA FAKTOR RISIKO DENGAN TEKANAN
DARAH TINGGI

26

Pendahuluan

26

Metode

27

Hasil dan Pembahasan

30

Simpulan

38

5. PENGEMBANGAN MINUMAN FUNGSIONAL UNTUK
PENDERITA HIPERTENSI

39

Pendahuluan

39

Metode

40

Hasil dan Pembahasan

42

Simpulan

47

6. PENGARUH MINUMAN FUNGSIONAL TERHADAP
TEKANAN DARAH DAN ELEKTROLIT URIN
PEREMPUAN DEWASA PRAHIPERTENSI

48

Pendahuluan

48

Metode

49

Hasil dan Pembahasan

51

Simpulan

59

7. PEMBAHASAN UMUM

60

Implikasi Hasil Penelitian

64

Keterbatasan Penelitian

65

8. SIMPULAN DAN SARAN

66

Simpulan

66

Saran

66

DAFTAR PUSTAKA

67

LAMPIRAN

81

RIWAYAT HIDUP

83

DAFTAR TABEL
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.

Klasifikasi Hipertensi
Jenis dan cara pengumpulan data tahap I
Jenis dan cara pengumpulan data tahap II
Jenis dan cara pengumpulan data tahap III
Kategori indeks massa tubuh di Indonesia
Kategori lingkar pinggang orang dewasa
Risiko komplikasi metabolik berdasarkan RLPP
Karakteristik umum subjek Posbindu
Karakteristik antropometri dan tekanan darah berdasarkan
jenis kelamin
Proporsi hipertensi berdasarkan karakateristik usia
Proporsi hipertensi berdasarkan kategori IMT
Hubungan jenis kelamin, umur dan antropometri dengan
tekanan darah sistolik dan diastolik
Rerata kandungan gizi pisang Raja Bulu
Rerata kandungan mineral pada kedelai dan pisang
Proporsi susu kedelai dan pisang
Data kekentalan formula produk
Rerata kesukaan panelis terhadap produk
Penerimaan dan modus kesukaan panelis terhadap produk
Kandungan gizi produk formula F3
Karakteristik umum subjek penelitian
Karakteristik kesehatan subjek sebelum intervensi
Tekanan darah dan konsentrasi elektrolit urin setelah
intervensi
Perubahan tekanan darah dan konsentrasi elektrolit urin
Hubungan Na,K,Ca sebelum intervensi dengan tekanan darah
Hubungan Na,K,Ca sebelum intervensi dengan tekanan darah
dan minuman fungsional
Hubungan antara Na, K, Ca urin

6
22
23
24
29
29
29
31
33
35
35
37
42
43
43
44
45
45
46
52
53
54
56
57
57
58

DAFTAR GAMBAR
1.
2.
2.

Faktor risiko dan mekanisme terjadinya hipertensi
Mekanisme terjadinya hipertensi
Kerangka pemikiran penelitian

10
13
18

DAFTAR LAMPIRAN
1.
2.

Surat keterangan lolos kaji etik
Dokumentasi penelitian

79
80

1 PENDAHULUAN
Latar Belakang
Hipertensi merupakan penyakit degeneratif yang banyak diderita penduduk
seluruh dunia. Hipertensi memengaruhi sekitar 25% dari populasi orang dewasa
di seluruh dunia. Pada tahun 2025, prevalensinya diperkirakan akan meningkat
sebesar 60% atau 1,56 miliar orang (Kearney et al. 2005). Hipertensi juga
merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung dan penyebab sebagian
besar kematian di seluruh dunia (Ezzati et al. 2002). Hipertensi didefinisikan
sebagai peningkatan tekanan arteri sistemik secara kronis di atas nilai ambang
tertentu (Giles et al. 2009). Hipertensi diawali oleh prahipertensi, merupakan
hipertensi tahap satu yang mempunyai tekanan darah sistolik berkisar antara 120139 mmHg dan tekanan darah diastolik berkisar antara 80-89 mmHg (Lenfant et
al. 2003). Peningkatan tekanan darah yang tidak dikontrol dan tidak ditangani
dapat berlanjut menjadi hipertensi dan meningkatkan risiko 2.03 kali untuk
terkena penyakit jantung (Iqbal et al. 2012; Zuraidah dan Apriliadi 2012;
Babatsikou dan Zavitsanou 2010). Dengan demikian, maka prahipertensi harus
segera dikontrol untuk mencegah terjadinya peningkatan tekanan darah secara
berkelanjutan.
Prevalensi hipertensi di Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun
ke tahun. Data Riskesdas 2013 menunjukkan rerata nasional prevalensi hipertensi
sebesar 25.8%, prevalensi hipertensi di kota Bogor adalah 28.6%. Hipertensi
merupakan masalah yang kompleks, berkaitan dengan pola makan tidak
seimbang, rendahnya aktifitas fisik, kelebihan berat badan, ras, faktor genetik,
kebiasaan merokok, jenis kelamin, stress dan menurunnya kemampuan metabolik
dan fungsional karena proses penuaan yang dikaitkan dengan usia (Adrogué dan
Madias 2007; Hammami et al. 2011). Pola makan yang tidak seimbang, terutama
asupan tinggi natrium dan rendah kalium dapat meningkatkan risiko hipertensi
(Tobian 1997; Zhang et al. 2013). Balitbangkes (2015) menunjukkan data bahwa,
prevalensi hipertensi meningkat dengan meningkatnya asupan garam individu.
Prevalensi hipertensi di jawa barat pada perempuan sebesar 33.6% dan laki-laki
25.3% dengan asupan natrium masing–masing (g/orang/hari) adalah 6.66 dan
7.05. Asupan tinggi natrium (Na) mengakibatkan keseimbangan elektrolit tubuh
terganggu dan meningkatkan eksresi kalium (K) dari dalam sel sehingga
dapat meningkatkan tekanan darah (Adrogué dan Madias 2007)
Penderita prahipertensi tidak perlu mengonsumsi obat tetapi dianjurkan
untuk memperbaiki gaya hidup. Salah satu gaya hidup sehat yang dianjurkan
adalah menerapkan pola makan (diet) sehat. Penerapan Diet DASH dapat
meningkatkan asupan kalium, magnesium (Mg) dan serat dan membantu
mengontrol tekanan darah (Sacks et al. 2001; Nguyen et al. 2013). Peningkatan
asupan kalium yang terbaik dilakukan dengan meningkatkan konsumsi makanan
yang tinggi kalium seperti buah dan sayur (Stolarz et al. 2013). Kalium yang
terdapat pada sayur, buah dan biji-bijian merupakan prekursor kalium bikarbonat
(Morris et al. 1999). Kalium berfungsi sebagai diuretik, vasodilator dan dapat
menjaga keseimbangan konsentrasi natrium dan kalium pada ekstraseluler, yang
bermanfaat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi (Treasure dan

2
Ploth 1983; Haddy et al. 2006). Selain dapat menurunkan tekanan darah,
konsumsi kalium juga dapat mengurangi eksresi kalsium (Ca) pada urin dan
bermanfaat untuk kesehatan tulang. Magnesium mempunyai efek vasodilatasi dan
hipotensi, serta melawan efek hipertensi dari konsumsi natrium yang berlebihan
(Karppanen 1991; Houston dan Harper 2008).
Pisang termasuk salah satu jenis pangan diet DASH yang kaya akan kalium,
murah dan mudah diperoleh. Di Indonesia produksi pisang menyebar hampir di
seluruh wilayah Indonesia. Pisang menduduki urutan pertama produksi buahbuahan yang paling banyak di Indonesia dengan produksi mencapai 7 008 407 ton
pada tahun 2014. Jawa Barat merupakan sentra produksi pisang ketiga setelah
Lampung dan Jawa Timur, produksinya mencapai 1 234 273 pada tahun 2014
(BPS 2015). Dengan berlimpahnya produksi pisang di Jawa Barat, maka akses
masyarakat terhadap pisang sebagai sumber kalium akan selalu tersedia. Hal ini
sesuai dengan penyataan Imam dan Akter (2011), yang mengatakan bahwa
pisang merupakan sumber vitamin dan mineral alami (kalium dan magnesium)
yang selalu tersedia sepanjang musim.
Lim (2012), menyatakan bahwa konsumsi dua buah pisang setiap hari
selama seminggu dapat menurunkan tekanan darah. Sebaliknya penelitian yang
dilakukan Penggalih et al. (2012), menyatakan pemberian 500 ml minuman
isotonik (100 ml mengandung 28.66 g tepung pisang, 0.117 g garam dapur, 4 g
gula )dari pisang kepok kuning pada 16 subjek sehat yang mengalami dehidrasi
selama 7 hari, dapat meningkatkan toleransi ortostatis dan meningkatkan aktifitas
jantung namun tidak berpengaruh terhadap tekanan sistolik dan diastolik. Namun
penelitian Griep et al. (2013), menyimpulkan bahwa asupan pisang berbanding
terbalik dengan tekanan darah pada orang Asia, tetapi tidak berkorelasi dengan
orang Barat. Hasil penelitian Dayanand et al. (2015) juga menyimpulkan bahwa
wanita yang mengonsumsi dua buah pisang sehari selama 20 hari mengalami
penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik. Sebaliknya penelitian Afriani et
al. (2015), mengatakan bahwa minuman isotonik tersebut berpengaruh signifikan
terhadap elektrolit pada plasma (Na, K dan Cl), signifikan menurunkan natrium
(p