Hasil Pengujian Karakteristik Beton
C. Hasil Pengujian Karakteristik Beton
Hasil pengujian secara lengkap dari karakteristik beton seperti kuat tekan ( f’cr), kuat lentur ( fr ), dan modulus elastisitas ( Ec ) dapat dilihat pada lampiran.
1. Pengujian Kuat Tekan dan Modulus Elastisitas
Pengujian kuat tekan beton dilaksanakan pada umur beton 7 hari dan 28 hari dengan jumlah tiga buah spesimen silinder untuk masing- masing umur beton, dan pengujian modulus elastisitas pada umur 28 hari dengan jumlah satu buah spesimen silinder. Hasil pengujian kuat tekan beton dan modulus elastisitas ditampilkan pada Tabel 7.
Tabel 7 Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton dan Modulus Elastisitas
Berat isi
3 f’cr
Modulus No.
Kode
(kg/m )
(MPa)
Elastisitas Spesimen
28 Hari (GPa) 1. NC-0
3. P25-0
4. P25-10
5. P25-15
6. P50-0
21.00 28.41 17.18 Sumber : hasil perhitungan laboratorium ( )
7. P50-10
Dari hasil pengujian kuat tekan beton dapat dilihat bahwa dari umur 7 hari hingga 28 hari terjadi peningkatan kekuatan tekan beton, baik itu dari beton normal dengan dan tanpa silica fume , beton dengan kertas maupun beton dengan kertas dan silica fume . Hal ini membuktikan bahwa beton akan semakin meningkat kuat tekannya terus menerus hingga pada umur 28 hari. Sementara itu, data hasil pengujian dapat diamati bahwa modulus elastisitas cenderung meningkat apabila kuat tekan beton juga Dari hasil pengujian kuat tekan beton dapat dilihat bahwa dari umur 7 hari hingga 28 hari terjadi peningkatan kekuatan tekan beton, baik itu dari beton normal dengan dan tanpa silica fume , beton dengan kertas maupun beton dengan kertas dan silica fume . Hal ini membuktikan bahwa beton akan semakin meningkat kuat tekannya terus menerus hingga pada umur 28 hari. Sementara itu, data hasil pengujian dapat diamati bahwa modulus elastisitas cenderung meningkat apabila kuat tekan beton juga
Kenaikan Kuat Tekan Beton di Umur 28 Hari
14.67 t u a K 15
Gambar 13 Peningkatan Kuat Tekan Beton Normal (NC) di Umur 7 dan 28 Hari
Berdasarkan Gambar 13 dapat diamati bahwa hasil pengujian menunjukkan terjadinya peningkatan kekuatan tekan beton normal dari umur beton 7 hari ke umur beton 28 hari. Kenaikan kuat tekan beton pada NC-0 dan NC-10 berturut-turut sebesar 24.37 MPa dan 11.54 MPa, dimana persentase kenaikan kuat tekannya untuk NC-0 dan NC-10 masing-masing sebesar 62.34 % dan 38.04 %.
Kenaikan Kuat Tekan Beton di Umur 28 Hari
n 21.01 a k e 20 T 17.64 t u a K 15
P25-0
P25-10
P25-15
7 Hari
28 Hari
Gambar 14 Perbandingan Kuat Tekan Beton Kertas 25% (P25) di Umur 7 dan 28 Hari
Berdasarkan Gambar 14 dapat diamati bahwa hasil pengujian menunjukkan terjadinya peningkatan kekuatan tekan beton kertas 25% dari umur beton 7 hari ke umur beton 28 hari. Kenaikan kuat tekan beton pada P25-0 , P25-10 dan P25-15 berturut-turut sebesar 19.94 MPa, 15.40 MPa dan 7.90 MPa, dimana persentase kenaikan kuat tekannya untuk P25-
0 , P25-10 dan P25-15 masing-masing sebesar 53.07 %, 42.28 % dan
Kenaikan Kuat Tekan Beton di Umur 28 Hari
P50-0
P50-10
7 Hari
28 Hari
Gambar 15 Perbandingan Kuat Tekan Beton Kertas 50% (P50) di Umur 7
dan 28 Hari
Berdasarkan Gambar 15 dapat diamati bahwa hasil pengujian menunjukkan terjadinya peningkatan kekuatan tekan beton kertas 50% dari umur beton 7 hari ke umur beton 28 hari. Kenaikan kuat tekan beton pada P50-0 dan P50-10 berturut-turut sebesar 11.66 MPa dan 7.41 MPa, dimana persentase kenaikan kuat tekannya untuk P50-0 dan P50-10 masing-masing sebesar 37.16 % dan 26.09 %.
2. Pengujian Kuat Lentur
Pengujian kuat lentur dilakukan saat beton berumur 28 hari. Adapun jumlah spesimen yang ditekan saat umur 28 hari ialah 3 buah spesimen balok untuk masing-masing 3 variasi campuran. Hasil pengujian kuat lentur saat beton berumur 28 hari untuk beton normal (NC-0) ditampilkan pada Tabel 8 berikut.
Tabel 8 Hasil Pengujian Kuat Lentur
fr
No. Kode Spesimen
Normal (Silika 0%)
2. P25-0
Paper (25%) Silika (0%)
Paper (25%) Silika (15%) Sumber : hasil perhitungan laboratorium ( ) Hasil perhitungan kuat lentur ( fr ) beton balok ini diperoleh berdasarkan
3. P25-15
pada pola atau model keruntuhan dari spesimen balok yang sudah diuji. Terdapat dua pola keruntuhan, pola keruntuhan yang berada di luar bentang dan pola keruntuhan yang berada di tengah bentang. Model atau pola keruntuhan dari beberapa spesimen yang diuji dapat dilihat pada Gambar 16.
a) NC-0 b) P25-0