NILAI TUKAR ATAU KURS

2.6. NILAI TUKAR ATAU KURS

- Debitur akan diuntung- kan karena pada saat

Nilai tukar uang adalah harga rela- pembayaran ia mem- tif mata uang suatu negara terhadap bayar dengan nilai riil mata uang negara lain atau harga mata yang sudah menurun.

uang suatu negara dalam unit komodi- tas (seperti emas dan perak). Nilai tukar

- Kreditur akan menerita ini sebenarnya semacam perbandingan kerugian karena nilai harga atau nilai antara kedua mata uang uang yang diterima pada tersebut. Perbandingan inilah yang saat pembayaran telah sering disebut ‘kurs’ (exchange rate). menurun.

Misalnya, kurs atau nilai tukar Dollar AS adalah US$=Rp5.700,- berarti bah-

3) Memperbesar kesenjangan distribusi pendapatan.

US$/5.700 rupiah, tapi dalam kenyata- annya sering terdapat berbagai tingkat

4) Menguntungkan para speku- kurs untuk valuta asaing. Perbedaaan lan.

kurs ini timbul karena beberapa hal yai- tu:

5) Mempengaruhi para peda- gang/ industriawan/ pen-

a. Perbedaan antara kurs beli dan jual gusaha.

oleh para pedagang valuta asing/ bank. Kurs yang dibeli adalah kurs yang dipakai apabila para pedagang

KOMPETENSI

valuta asing/bank membeli valuta

2.6.1. Sistem Nilai Tukar

asing, dan kurs jual apabila mereka menjual. Selisih kurs merupakan

Ada berbagai sistem nilai tukar yang keuntungan bagi para pedagang.

diterapkan oleh negara-negara di dunia termasuk juga di Indonesia, yaitu:

b. Perbedaan kurs yang diakibatkan oleh perbedaan dalam waktu pem-

a. Sistem nilai tukar tetap ( fixed ex-

bayarannya. Kurs TT (telegraphic

change rate)

tranfer) lebih tinggi daripada kurs MT (mail tranfer), sebab perintah/order

Sistem nilai tukar tetap menetapkan pembayaran dengan menggunakan

nilai tukar terhadap suatu mata uang telegram dengan bank merupakan

tertentu (misal: US$) atau terhadap penyerahan valuta asing dengan

sekeranjang mata uang (gabungan segera atau lebih cepat dibanding-

antara banyak mata uang yang lain) kan dengan penyerahan melalui su-

sama dengan menetapkan harga rat.

relatif mata uang di pasar valuta as- ing. Untuk mempertahankan nilai

c. Perbedaan dalam tingkat keamanan tukar tetap ini bank sentral harus dalam penerimaan hak pembayaran

melakukan intervinsi dengan mem- yang berasal dari bank asing yang

beli atau menjual mata uang dengan sudah terkenal ( bonafide) kursnya

nilai tukar yang sudah ditentukan. lebih tinggi daripada yang belum ter-

Biasanya kebijakan ini dipakai untuk kenal.

menjaga stabilitas nilai tukar. Apabila pemerintah suatu negara

b. Sistem nilai tukar mengambang mengatur nilai tukar mata uangnya,

( floating exchange rate) maka diklasifikasikan sebagai sistem

kurs tetap ( fixed exchange rate). Sedan- Sistem nilai tukar mengambang gkan jika besarnya nilai tukar diserahkan

adalah mengambangkan nilai tukar kepada mekanisme pasar tanpa campur

mata uang di pasar valuta asing. tangan pemerintah, diklasifikasikan se-

Dengan mengambangkan nilai tukar bagai sistem kurs mengambang ( floatig

mata uang artinya nilai tukar terse- exchange rate). Suatu mata uang di-

but ditentukan sepenuhnya dengan katakan konvertibel (convertible curren-

perimbangan penawaran dan per- cy) apabila mata uang tersebut bisa di-

mintaan di pasar valuta asing, tidak pertukarkan secara bebas dengan mata

ada campur tangan otoritas moneter uang negara lain.

dalam menentukan nilai tukar terse- but. Otoritas moneter bisa mene-

H. Syamsul Hadi dan Yunita Muslimah

Pengaruh Tingkat Inflasi, Nilai Suku Bunga SBI dan Nilai Kurs Dollar AS (USD) Terhadap Indeks Harga Saham

tapkan suplai rupiah, membiarkan pasar valas menentukan nilai tukar

c) Kurs valas naik disebut revaluasi Rp terhadap US$ dan sasaran ke-

jika penyebab kenaikannya adalah bijakan moneter lebih terfokus dan

kebijakan pemerintah. lebih efektif untuk pengendalian in-

flasi:

d) Kurs valas turun disebut devaluasi jika penyebab turunya adalah kebi-

c. Sistem nilai tukar mengambang jakan pemerintah.

terkendali ( managed floating ex-

change rate syatem) Berdasarkan uraian di atas, hipotes- is penelitian ini adalah sebagai berikut: Sisten nilai tukar terkendali adalah mengambangkan nilai tukar, tetapi berbagai intervensi kebijakan ma-

SBI berpengaruh negatif terhadap sih dipakai untuk menjaga agar nilai

Indeks Harga Saham Gabungan. tukar tersebut berada dalam target yang ditentukan. Misalnya, penentu-

2. Diduga bahwa nilai kurs dollar AS an band (rentang) nilai tukar, pene-

berpengaruh positif terhadap Indeks tapan nilai tukar ganda untuk berb-

Harga Saham Gabungan. agai transaksi, dan seterusnya.

3. Diduga bahwa tingkat inflasi berpen-

2.6.2. Perubahan kurs

garuh positif terhadap Indeks Harga Saham Gabungan.

Sebagaimana layaknya harga maka kurs juga bisa naik atau turun, kurs juga

3. METODE PENELITIAN

mempunyai sifat volatile yakni kurs va- las itu peka untuk berubah. Adapun ke-

3.1. Metode Penelitian

tentuannya yaitu: Metode penelitian yang digunakan

a) Kurs valas naik disebut apresiasi adalah metode studi kasus. Metode jika penyebab kenaikannya adalah penelitian yang menggunakan metode kekuatan pasar.

kasus, merupakan penelitian yang rinci mengenai suatu obyek tertentu, selama

b) Kurs valas turun disebut depresi- kurun waktu tertentu termasuk lingkun- asi jika penyebab turunnya adalah 2 gannya dan kondisi masa lalunya .

kekuatan pasar.

2 Husein Umar, 2002, Metode Riset Bisnis, PT Gramedia, Pustaka Utama, Jakarta. Hal 43

KOMPETENSI

3.2. Variabel Penelitian

sahaan untuk dianalisis lebih lanjut. Je- nis data yang digunakan adalah tingkat

a) Variabel terikat (dependent variabel) bunga SBI, nilai kurs dollar AS, tingkat adalah Index Harga Saham Gabun- inflasi, Indeks Harga Saham Gabungan, gan .

dari tahun 2005 sampai dengan 2007. Data diperoleh tidak secara langsung

b) Variabel bebas (independent varia- dari Bursa Efek Indonesia, melainkan bel) adalah tingkat bunga SBI, nilai memanfaatkan jasa Pojok Bursa Efek

kurs dollar AS, dan tingkat inflasi. Jakarta UII (BEJ) dan melalui interface berupa jaringan internet di alamat: www.

3.3. Data Yang Dipergunakan

idx.co.id .

Data yang dibutuhkan dalam pene-

3.5. Metode Analisis Data

litian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber tidak

Dalam penelitian metode ini yang langsung yang biasanya berupa doku- akan digunakan adalah metode analisis mentasi dan arsip-arsip resmi baik ber- sebagai berikut: sumber dari perpustakaan, litelatur, dan catatan dari perusahaan yang bersang-

3.5.1. Regresi linier berganda

kutan, dan merupakan data yang dio- lah. Dalam penelitian ini data yang di-

Pengujian hipotesis dalam penelitian gunakan adalah data yang didapat dari ini menggunakan regresi linier bergan- data sekunder runtut waktu yaitu tingkat

da. Analisis ini dimaksudkan untuk men- bunga SBI, nilai kurs dollar AS, tingkat getahui pengaruh vaariabel-variabel be-

inflasi, Indeks Harga Saham Gabungan bas (independen) terhadap variabel teri- (IHSG), data bulanan dari tahun 2005 kat atau yang dipengaruhi (dependen).

sampai dengan 2007 Data sekunder Pada model regresi linear sederhana lainnya yang juga dibutuhkan yaitu se- hanya membutuhkan dua variabel, na- jarah berdirinya BEI, struktur organisasi mun bila variabel yang digunakan lebih

BEI, profil dari BEI,. dari dua maka disebut model regresi berganda. Ketentuan-ketentuan yang

3.4. Metode Pengumpulan Data

digunakan untuk regresi linear seder- hana dapat diterapkan pada regresi ber-

Untuk memperoleh data yang di- ganda, sebagai tambahannya adalah perlukan dalam penelitian ini, peneliti uji multikolinearitas. Hal ini dikarenakan menggunakan metode historical record, pada model regresi berganda terdapat yaitu memperoleh data dengan jalan lebih dari satu variabel bebas, di mana mencatat data-data historis dalam peru- multikolinearitas tersebut menjelaskan

H. Syamsul Hadi dan Yunita Muslimah

Pengaruh Tingkat Inflasi, Nilai Suku Bunga SBI dan Nilai Kurs Dollar AS (USD) Terhadap Indeks Harga Saham apakah terdapat korelasi antar variabel

3.5.2. 1. Uji statistik

bebas. Hubungan kedua variabel terse- but ditunjukan dengan persamaan garis

1) Uji serempak (F-test)

regresi sederhana sebagai berikut 3 : Pengujian ini dilakukan untuk men-

getahui seberapa jauh semua variabel independen yaitu tingkat bunga SBI,

dimana: nilai kurs dollar AS, dan tingkat inflasi secara serentak dapat mempengaruhi variabel dependen yaitu Index Harga Saham Gabungan. Pengujian dilakukan

a = konstanta

dengan uji F-test. 4

b1 = koefisien regresi tingkat bunga SBI

Hipotesisnya dapat ditulis sebagai berikut:

b2 = koefisien regresi nilai kurs dollar AS

H0 = 0 : tidak ada pengaruh tingkat b3 = koefisien regresi tingkat inflasi bunga SBI, nilai kurs dollar AS, dan tingkat inflasi ter-

hadap Index Harga Saham Gabungan.

X2 = nilai kurs dollar AS X3 = tingkat inflasi

Hi = 0 : ada pengaruh tingkat bunga SBI, nilai kurs dollar AS, dan

3.5.2. Analisis Kuantitatif

tingkat inflasi terhadap Index Harga Saham Gabungan .

Analisis Kuantitatif yaitu analisis un- tuk mengambil suatu kesimpulan yang

Kriteria pengujian: berdasarkan hasil perhitungan angka- angka yang terkumpul dengan meng-

a) Tolak Ho jika harga Fh≥Ft, gunakan alat uji statistik. Adapun alat

statistik yang digunakan untuk menga- Artinya bahwa secara serentak nalisis data yaitu:

variabel independen yaitu tingkat bunga SBI, nilai kurs dollar AS, dan

KOMPETENSI

tingkat inflasi mempunyai pengaruh

a) Ho diterima apabila, -ttabel d” thi- yang signifikan terhadap variabel

tung d” +ttabel

dependen yaitu Index Harga Saham Gabungan .

Artinya hubungan tingkat bunga SBI, nilai kurs dollar AS, dan tingkat

b) Terima Ho jika harga Fh<Ft inflasi terhadap Index Harga Saham Gabungan serta . tidak signifikan.

Artinya bahwa secara serentak vari- abel independen yaitu tingkat bunga

b) Ho ditolak apabila thitung < -ttabel > SBI, nilai kurs dollar AS, dan tingkat

+ttabel

inflasi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel

Artinya hubungan tingkat bunga dependen yaitu Index Harga Saham

SBI, nilai kurs dollar AS, dan tingkat Gabungan.

inflasi terhadap Index Harga Saham Gabungan serta . signifikan.

Perhitungan mencari Ftabel = α (n-

Daerah Terima Ho

2) Uji parsial (t test)

Daerah tolak Ho t

t daerah tolak Ho

Untuk mengetahui keterandalan r

sebagai penaksir , perlu dilakukan pen- gujian dengan uji statistik ’t’, dengan for-

Gambar 1.1 Kurva t hitung

mulasi: