Penelitian Terdahulu

L. Penelitian Terdahulu

Berikut ini peneliti menyajikan beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini:

1. Sukirno, Implementasi Kurikulum Politeknik Dalam Rangka Mempersiapkan Kemampuan Lulusan Yang Adaptabel Terhadap Tuntutan Kerja Dilingkungan Industri. Disertasi Program Pasca Sarjana IKIP Bandung tahun 1997. Secara umum penelitian ini telah mencapai tujuan utamanya, yaitu menemukan pola- pola implementasi kurikulum dalam mempersiapkan kemampuan yang adaptabel terhadap tuntutan dunia kerja. Atas dasar ini, beberapa kesimpulan umum yang diperoleh dari studi implementasi ini adalah: Pertama, efektivitas implementasi tingkat sekolah menjadi salah satu faktor penentu ketepatan implementasi tingkat sekolah dalam proporsi ide-ide kurikulum yang dijalankan. Stagnasi informasi dalam implementasi tingkat sekolah berakibat pada pola-pola implementasi tingkat kelas, dan lebih buruk lagi terjadi paradoks antara visi pimpinan dan persepsi dosen – peningkatan Vs degradasi mutu lulusan. Kedua, keberhasilan implementasi dalam mempersiapkan kemampuan yang adaptabel tidak dapat dipisahkan dari unsur-unsur subjektif dosen, pengetahuan dan pemahaman dosen tentang kurikulum yang dijalankan, sistem sosial dalam konteks sekolah, ketersediaan sumber belajar serta kesiapan emosional peserta didik dalam proses pembelajaran. Dengan kata lain, dosen bukan satu-satunya penentu keberhasilan implementasi tingkat kelas. Dalam konteks mempersiapkan kemampuan yang adaptabel interaksi 1. Sukirno, Implementasi Kurikulum Politeknik Dalam Rangka Mempersiapkan Kemampuan Lulusan Yang Adaptabel Terhadap Tuntutan Kerja Dilingkungan Industri. Disertasi Program Pasca Sarjana IKIP Bandung tahun 1997. Secara umum penelitian ini telah mencapai tujuan utamanya, yaitu menemukan pola- pola implementasi kurikulum dalam mempersiapkan kemampuan yang adaptabel terhadap tuntutan dunia kerja. Atas dasar ini, beberapa kesimpulan umum yang diperoleh dari studi implementasi ini adalah: Pertama, efektivitas implementasi tingkat sekolah menjadi salah satu faktor penentu ketepatan implementasi tingkat sekolah dalam proporsi ide-ide kurikulum yang dijalankan. Stagnasi informasi dalam implementasi tingkat sekolah berakibat pada pola-pola implementasi tingkat kelas, dan lebih buruk lagi terjadi paradoks antara visi pimpinan dan persepsi dosen – peningkatan Vs degradasi mutu lulusan. Kedua, keberhasilan implementasi dalam mempersiapkan kemampuan yang adaptabel tidak dapat dipisahkan dari unsur-unsur subjektif dosen, pengetahuan dan pemahaman dosen tentang kurikulum yang dijalankan, sistem sosial dalam konteks sekolah, ketersediaan sumber belajar serta kesiapan emosional peserta didik dalam proses pembelajaran. Dengan kata lain, dosen bukan satu-satunya penentu keberhasilan implementasi tingkat kelas. Dalam konteks mempersiapkan kemampuan yang adaptabel interaksi

2. Djuwarijah, Strategi Peningkatan Managemen Kurikulum Dalam Pengembangan Mutu SDM Menuju Terwujudnya Lulusan Madrasah Aliyah Berwawasan Internasional . Jurnal Pendidikan Islam el- Tarbawi No. 2 Vol. 1. 2008. Kesimpulan dari penelitian ini, dalam era globalisasi dan pasar bebas manusia dihadapkan pada perubahan-perubahan yang tidak menentu ibarat nelayan di “lautan lepas” yang dapat menyesatkan jika tidak memiliki “kompos” sebagai pedoman untuk bertindak dan mengarungi. Hal tersebut telah mengakibatkan hubungan yang tidak linier antara Pendidikan dan lapangan kerja sulit diikuti oleh dunia Pendidikan, sehingga terjadi kesenjangan. Menghadapi hal tersebut, perlu dilakukan penataan terhadap sistem Pendidikan secara menyeluruh (holistik), terutama berkaitan dengan kualitas Pendidikan serta relevansinya dengan kebutuhan masyarakat dan dunia kerja. Sebagaimana yang diungkapkan Edward: “Pendidikan adalah kehidupan, untuk itu kegiatan belajar harus membekali peserta didik dengan kecakapan hidup (life skill/ life competancy) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan dan kebutuhan peserta didik.

3. Amir Mahmud. Dinamika Pengembangan Kurikulum Pendidikan di Pesantren Rifaiyah. Disertasi 2014. Hasil penelitian mengemukakan bahwa kurikulum pesantren pada awalnya ditujukan sebagai pembelajaran agama 3. Amir Mahmud. Dinamika Pengembangan Kurikulum Pendidikan di Pesantren Rifaiyah. Disertasi 2014. Hasil penelitian mengemukakan bahwa kurikulum pesantren pada awalnya ditujukan sebagai pembelajaran agama

pendidikan agama di pesantren lebih ditujukan kepada tafaqquh fi din dari pada relevansi utuh mengenai pemahaman agama dan tantangan masyarakat modern. Pada perkembangan zaman dan tantangan dunia pengetahuan, dalam pengembangan kurikulum pesantren, pesantren mengalami perkembangan, ia tidak hanya mengajarkan agama tetapi juga mengajarkan ilmu umum, dan ketrampilan-ketrampilan di luar ilmu agama, pengembangan ini diwujudkn dalam membentuk pendidikan formal berbentuk madrasah, sekolah umum, sekolah kejuruan, dan bahkan beberapa pesantren sudah mengembangkan kurikulum keilmuanya sampai tingkat universitas.

Berdasarkan beberapa penelitian yang relevan dikemukakan di atas dapat dikemukakan bahwa penelitian tersebut adalah jenis penelitian kualitatif yang meneliti, mengkaji tentang implementasi kurikulum pada sekolah atau lembaga pendidikan umum. Sedangkan peneliti sendiri mengambil fokus penelitian tentang implementasi kurikulum dalam peningkatan mutu lulusan pada lembaga pendidikan khusus di pesantren yaitu Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah Medan.