Pengalaman Ibu Melahirkan Ditolong Oleh Bidan

“Mulai dari pagi-pagi saya sudah merasakan mulas-mulas tapi tidak begitu sakit, dan banyak ibu-ibu yag bilang kalau belum sakit kali berarti itu belum waktunya. Nanti kalau kamu merasakan sakit yang tidak tertahankan lagi.” Partisipan 5 “Tanda-tanda yang pertama saya merasa sakit pinggang terus, susah tidur karena perut saya mulas-mulas tapi saya bersyukur sakit itu ada karena itu tandanya sebentar lagi saya akan melahirkan.” Partisipan 6 2. Persiapan yang Dilakukan Ibu dalam Menghadapi Proses Persalinan Ada beberapa persiapan yang dilakukan oleh para partisipan dalam menghadapi proses persalinan diantaranya adalah memilih penolong persalinan, meminta pendapat tenaga kesehatan, rajin melakukan pemeriksaan kehamilan, dan persiapan diri. a. Memilih Penolong Persalinan Untuk melakukan proses persalinan, dua dari sepuluh partisipan mempersiapkan persalinannya dengan menentukan penolong persalinan. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan berikut : “Trus saya pilih bidan yang pernah nolong keluarga saya itu untuk nolong persalinan saya nanti.” Partisipan 3 “Karena klinik bidan ini dekat dengan rumah saya maka saya memilih bersalin disini.” Partisipan 10 b. Meminta Pendapat Tenaga Kesehatan Untuk melakukan proses persalinan, dua dari sepuluh partisipan mempersiapkan persalinannya dengan meminta pendapat tenaga kesehatan. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan berikut : “Pada saat USG saya minta pendapat dari dokter apa saya bisa melahirkan normal, maklumlah saya masih anak pertama jadi masih takut.” Partisipan 2 “…..terus kata bidan keadaan saya dan bayinya baik, dan saya bisa melahirkan dengan normal.” Partisipan 6 c. Rajin Melakukan Pemeriksaan Kehamilan Untuk melakukan proses persalinan, dua dari sepuluh partisipan mempersiapkan persalinannya dengan rajin melakukan pemeriksaan kehamilan. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan berikut : “Mulai dari hamil muda saya rajin periksakan kehamilan saya ke bidan.” Partisipan 1 “Saya rajinlah periksa hamil sama bidan biar tau bagaimana keadaan saya dan bayinya, apalagi waktu menjelang persalinan saya.” Partisipan 9 d. Persiapan Diri Untuk melakukan proses persalinan, empat dari sepuluh partisipan mempersiapkan persalinannya dengan persiapan diri. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan berikut : “Paling persiapannya saya sering berjalan-jalan santai pada pagi hari sekeliling rumah saja, biar nanti cepat kalau melahirkan.” Partisipan 4 “Saya biasa jalan-jalan ringan tiap pagi disekitar rumah katanya agar saya mudah melahirkan. Terus kalau mau melahirkan saya hanya mempersiapkan jamu bersalin saja.” Partisipan 5 “Saya hanya persiapkan jamu bersalin, yang nantinnya akan diminum setelah selesai persalinan.” Partisipan 7 “Tidak ada persiapan khusus untuk persalinan ini, saya hanya persiapankan diri berupa fisik dan mental menghadapi persalinan karena persalinan itukan capek dan sangat melelahkan.” Partisipan 8 3. Perasaan Ibu Menghadapi Proses Persalinan Ada beberapa hal yang dikemukakan oleh partisipan berkaitan dengan perasaannya menghadapi proses persalinan, yakni rasa takut, cemas, dan tenang. a. Perasaan Takut Empat dari sepuluh partisipan merasa takut dalam menghadapi proses persalinan. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan berikut : “Karena saya belum pernah melahirkan jadi saya takut dan saya dengar-dengar dari orang kalau melahirkan itu sakit.” Partisipan 2 “Saya rasa setiap orang yang mau melahirkan pasti takutlah apalagi saya baru anak pertama ini.” Partisipan 4 “Takutnya kalau ada terjadi sesuatu pada saya dan bayinya. Tapi Alhamdulillah semuanya perjalan lancar jadi saya selamat dan bayi saya juga sehat.” Partisipan 8 “Saya merasa takut ,kalau ada terjadi sesuatu pada saya dan bayi saya ini.” Partisipan 9 b. Cemas Dua dari sepuluh partisipan merasa cemas sewaktu menghadapi proses persalinan. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan berikut : ”……saya merasa agak cemas karena bayi saya belum lahir padahal saya sudah merasa sangat sakit dan rasanya saya sudah tidak sanggup lagi.” Partisipan 3 “Pertama kali saya melihat keluar darah berwarna merah kehitaman dari kemaluan saya tadi, saya merasa cemas.” Partisipan 6 c. Perasaan Tenang Empat dari sepuluh partisipan merasa tenang sewaktu menghadapi proses persalinan. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan berikut : “Saya tenang saja. Kan saya sudah sering periksa kehamilan saya sama bidan ini. Bu bidannya pun bilang kalau keadaan saya baik-baik saja. Pokoknya percaya pada diri sendiri sajalah.” Partisipan 1 “Perasaannya ya biasa saja, mungkin karena saya sudah pernah melahirkan jadi saya merasa tenang-tenang saja.” Partisipan 5 “Saya merasa tenang mungkin karena sudah sering, dan apalagi ini persalinan saya yang kelima.” Partisipan 10 4. Tindakan-tindakan dalam Persalinan Dari hasil peneliti yang diperoleh melalui wawancara dengan partisipan. Maka peneliti mengetahui tindakan-tindakan persalinan yang dilakukan bidan di kamar bersalin yang disebutkan partisipan yaitu pemeriksaan, mengejan, kelahiran bayi, pemotongan tali pusat, penghangat bayi, dan pengeluaran plasenta. a. Pemeriksaan Dalam melakukan pimpinan persalinan perlu ditetapka apakah seorang ibu sudah memasuki tahap persalinan dengan pemeriksaan: anamneses, pemeriksaan fisik dan melakukan pemeriksaan dalam. Seluruh partisipan menyatakan bahwa mereka diperiksa. Hal tersebut di atas sesuai dengan pernyataan partisipan berikut : “…….Pertama kali sesampai diruangan saya langsung diperiksa oleh ibu bidan, saya diperiksa dan diukur darah saya. Lalu ibu bidan melihat kemaluan saya masih jauh atau sudah dekat.” Partisipan 2 b. Mengejan Semua partisipan mengatakan melakukan proses mengejan dikamar bersalin saat melahirkan. Hal tersebut di atas sesuai dengan pernyataan partisipan berikut : “Ibu bidan menyuruh saya untuk semangat, mengajari saya cara mengeian lama kalau ada kontraksi tarik nafas panjang dengan melihat perut. Sewaktu perut saya tidak mulas bu bidan mengelus-ngelus perut saya, dan menyuruh saya untuk berdoa agar diberi kemudahan dan keselamatan dalam proses persalinan ini.” Partisipan 1 “Lalu bu bidan menyuruh saya untuk miring ke kiri saja, sambil mengajari saya cara mengejan. Bidannya juga mengatakan jangan menjedan sebelum disuruh mengejan.” Partisipan 3 c. Kelahiran Bayi Semua partisipan mengatakan bahwa setelah mengejan dikamar bersalin maka lahir bayi. Hal tersebut di atas sesuai dengan pernyataan partisipan berikut : “Setelah lama mengejan akhirnya bayi laki-laki saya lahir, terus bu bidan langsung meletakkannya di atas perut saya.” Partisipan 4 d. Pemotongan Tali Pusat Semua partisipan mengatakan bahwa segera setelah bayi lahir dilakukan pemotongan tali pusat. Hal tersebut di atas sesuai dengan pernyataan partisipan berikut : “Setelah bayi saya lahir, mulut bayi saya dibersihkan setelah itu tali pusat dipotong oleh ibu bidan.” Partisipan 6 e. Penghangatan Bayi Semua partisipan mengatakan bahwa segera setelah pemotongan tali pusat bayi didekapkan pada bayi. Hal tersebut di atas sesuai dengan pernyataan partisipan berikut : “Setelah bayi dibersihkan bayi, diletakkan di dada saya. Perasaan saya bahagia sekali. Rasa sakitnya jadi hilang.” Partisipan 7 “Setelah bayi lahir, bayi diletakkan di dada saya. Bayinya langsung mencari- cari buah dada saya.” Partisipan 8 f. Pengeluaran Plasenta Semua partisipan mengatakan bahwa setelah bayi lahir kemudian lahirlah plasenta. Hal tersebut di atas sesuai dengan pernyataan partisipan berikut : “…….kira-kira lima belas menit atau dua puluh menitan plasentanya keluar.” Partisipan 9 “Ibu bidan menyuruh saya ngedan lagi, katanya uri saya mau lahir. Tetapi rasa sakitnya tidak seperti semula.” Partisipan 10 5. Pendamping Persalinan Pendamping persalinan besar manfaatnya karena karena dapat berbuat banyak untuk membantu ibu pada saat proses persalinan berlangsung. Jauh sebelum hari persalinan, tentukan siapa pendamping persalinan. Ada beberapa pendamping persalinan yang menemani partisipan dalam menghadapi proses persalinan diantaranya adalah suami, ibu mertua dan saudara. a. Suami Enam dari sepuluh partisipan didampingi oleh suami sewaktu menghadapi proses persalinan. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan berikut : “Sewaktu di kamar bersalin saya ditemani suami dan ibu. Saya merasa tenang kalau orang yang saya sayangi berada dekat saya.” Partisipan 1 “Yang pasti saya ingin suami sayalah mbak yang menemani saya pada saat melahirkan.” Partisipan 4 “Saya didampingi suami saya. Suami saya sangat setia menemani saya.” Partisipan 5 b. IbuIbu Mertua Tiga dari sepuluh partisipan didampingi oleh suami sewaktu menghadapi proses persalinan. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan berikut : “Pada saat persalinan saya hanya ditemani ibu mertua saya, karena suami saya tidak disini lagi kerja di luar kota.” Partisipan 2 “Suami saya ada tapi dia tidak berani masuk karena takut lihat darah, jadi yang menemani saya dikamar bersalin hanya mertua saya.” Partisipan 3 “Ibu mertua saya yang menemani saya melahirkan saya juga merasa tenang ibu mertua saya ada di samping saya.” Partisipan 8 c. Saudara Satu dari sepuluh partisipan didampingi oleh suami sewaktu menghadapi proses persalinan. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan berikut : “Hanya ada kakak kandung saya yang menemani saya waktu melahirkan, saya merasa senang karena kakak saya banyak membantu saya.” Partisipan 7 6. Dukungan Bidan dalam Proses Persalinan Ada beberapa dukungan bidan dalam menghadapi proses persalinan diantaranya adalah menghadirkan seseorang yang dapat memberikan dukungan selama persalinan, pengaturan posisi, tehnik relaksasi dan pernafasan, istirahat dan privasi, penjelasan mengenai proseskemajuanprosedur yang akan dilakukan, dan sentuhan. a. Menghadirkan Seseorang yang Dapat Memberikan Dukungan Selama Persalinan Tiga dari sepuluh partisipan mendapat dukungan didampingi oleh suami sewaktu menghadapi proses persalinan. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan berikut : “Pada saat bersalin bu bidan memyuruh suami saya agar selalu mendampingi saya dan memberikan minum pada saat saya haus.” Partisipan 4 “Terus pada saat saya mau melahirkan bu bidan memanggil suami saya untuk memberikan dukungan pada saya.” Partisipan 6 b. Mengatur Posisi Dua dari sepuluh partisipan mendapat dukungan pengaturan posisi menghadapi proses persalinan. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan berikut : “…..pada saat saya mau melahirkan bu bidan membantu saya membalekkan badan agar tidak capek dan menyuruh saya miring ke kiri saja katanya biar cepat bukannya.” Partisipan 7 “Bu bidan mengajari saya teknik mengedan yang dengan melihat perut agar leher saya tidak bengkak.” Partisipan 3 c. Teknik Relaksasi dan Pernafasan Satu dari sepuluh partisipan mendapat dukungan teknik relaksasi dan persafasan sewaktu menghadapi proses persalinan. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan berikut : “Bu bidan menyuruh saya agar menarik nafas panjang dan membuangnya pelan- pelan dari hidung. Jadi, membuat saya lebih rileks.” Partisipan 1 d. Istirahat dan Privasi Satu dari sepuluh partisipan mendapat dukungan istirahat dan privasi sewaktu menghadapi proses persalinan. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan berikut : “Pada saat saya sudah kelelahan berjalan-jalan kecil, bu bidan menyuruh saya istirahat biar nanti dan pada saat saya istirahat agat tidak ada yang mengganggu saya.” Partisipan 2 e. Penjelasan Mengenai ProsesKemajuanProsedur yang Akan Dilakukan Satu dari sepuluh partisipan mendapat dukungan penjelasan mengenai proseskemajuanprosedur yang akan dilakukan sewaktu menghadapi proses persalinan. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan berikut : “Sesampainya di klinik bu bidan langsung memeriksa saya lalu menjelaskan kepada saya bahwa sebentar lagi saya akan melahirkan.” Partisipan 5 f. Sentuhan Dua dari sepuluh partisipan mendapat dukungan sentuhan menghadapi proses persalinan. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan berikut : “Saya merasa agak tenang pada saat bu bidan mengusuk-ngusuk pinggang saya.” Partisipan 8 “Pada saat mau bersalin bu bidan menyentuh perut saya. Dan menyuruh saya untuk berdoa.” Partisipan 9 7. Pelayanan Kebidanan Ada beberapa pendapat partisipan tentang pelayanan kebidanan yang dilakukan oleh bidan diantaranya adalah puas, ramah, kliniknya bersih, peralatan lengkap, dan sabar. a. Puas Dua dari sepuluh partisipan merasa puas dengan pelayanan kebidanan yang dilakukan oleh bidan. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan berikut : “…saya merasa puas dengan dengan pelayanannya. Pertolongan yang bisa merawat selama persalinan. Bisa bikin cepat sehat, baik ramah dan perhatian, terampil dan cekatan.” Partisipan 1 “Pelayanannya bagus, bersih, ramah, pokoknya saya puaslah melahirkan di klinik bersalin ini.” Partisipan 4 b. Lingkungan Dua dari sepuluh partisipan mengatakan lingkungan dengan pelayanan kebidanan yang dilakukan oleh bidan. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan berikut : “Ibu bidannya baik, ramahlah, pandai, ligat, tangan dingin, dan lingkungannya juga bersih, aman dan sejuklah.” Partisipan 6 c. Fasilitas Satu dari sepuluh partisipan mengatakan kliniknya bersih dengan pelayanan kebidanan yang dilakukan oleh bidan. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan berikut : “Kliniknya bersih, jadi saya merasa nyaman bersalin disini, saya selalu bersalin disini karena dekat dengan rumah saya.” Partisipan 7 d. Peralatan Lengkap Dua dari sepuluh partisipan mengatakan peralatan lengkap dengan pelayanan kebidanan yang dilakukan oleh bidan. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan berikut : “Saya rasa peralatannya lengkap dan kalau terjadi sesuatu kepada saya mudah merujuknya ke dokter atau rumah sakit.” Partisipan 3 e. Sabar Tiga dari sepuluh partisipan mengatakan sabar dengan pelayanan kebidanan yang dilakukan oleh bidan. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan partisipan berikut : “Saya rasa bu bidannya sabar ngadapin pasien, tidak cerewet, ibu bidannya tau apa yang diperlukan pasien, member semangat, ramah dan terampil.” Partisipan 8

C. Pembahasan

Hasil pembahasan ini akan diuraikan secara literatur yang berhubungan dengan pengalaman ibu melahirkan ditolong oleh bidan. Hal itu meliputi tanda-tanda mulai persalinan, persiapan persalinan, perasaan ibu menghadapi proses persalinan, tindakan- tindakan dalam persalinan, pendamping persalinan, dukungan bidan terhadap proses persalinan dan pelayanan kebidanan. 1. Interpretasi dan Diskusi Hasil a. Tanda-tanda Mulai Persalinan Ada beberapa tanda-tanda mulai persalinan yang dikemukakan oleh partisipan yakni darahlendir bercampur darah, airketuban, mulassakit pinggang. Partisipan yang mengalami tanda pengeluaran darahlendir bercampur darah sesuai dengan tulisan Prawirohardjo 2006 bahwa dapat dinyatakan partus mulai bila timbul his dan wanita mengeluarkan lendir yang bersamaan dengan darah bloody show. Lendir yang bersama darah ini berasal dari lendir canalis servikalis karena canalis servikalis mulai membuka dan mendatar. Sedangkan darahnya berasal dari pembuluh-pembuluh kapiler yang berada disekitar kanalis servikalis itu pecah karena pergeseran-pergeseran ketika serviks membuka. Ketuban pecah dengan sendirinya ketika pembukaan hampir lengkap atau lengkap. Tidak jarang ketuban harus dipecahkan ketika pembukaan hampir lengkap. Bila ketuban pecah sebelum mencapai pembukaan 5 cm, disebut ketuban pecah dini Prawirohardjo, 2006. Perasaan sakit pada his mungkin disebabkan oleh iskemia dalam corpus uteri tempat terdapat banyak serabut saraf. Peristiwa ini meneruskan perasaan sakit mulai dari saraf sensorik di pleksus hipogastikus ke sistem saraf pusat. Sakit pinggang sering terasa pada kala pembukaan dan bila bagian bawah uterus terus berkontraksi. Hal ini disebabkan oleh serabut sensorik turut terangsang. Oleh karena itu, jika his sempurna dan efisien dengan adanya dominasi di fundus uteri serta relaksasi bagian bawah uterus dan serviks, perasaan sakit pinggang dan sakit bagian bawah akan berkurang Prawirohardjo, 2006. b. Persiapan yang Dilakukan Ibu dalam Menghadapi Proses Persalinan Ada beberapa persiapan yang dilakukan oleh partisipan memilih penolong persalinan, meminta pendapat tenaga kesehatan, rajin melakukan pemeriksaan kehamilan, dan persiapan diri. Persiapan ibu dan keluarga menghadapi persalinan meliputi persiapan sejak awal, ibu hamil suami menentukan persalinan ini ditolong oleh bidandokter. Suamikeluarga perlu menabung untuk biaya persalinan, siapkan donor darah, jika sewaktu-waktu diperlukan ibu. Ibu dan suami menanyakan ke bidandokter kapan perkiraan tanggal persalinan. Suami dan masyarakat menyiapkan kendaraan jika sewaktu-waktu ibu dan bayi perlu segera ke rumah sakit. Jika bersalin di rumah, suami atau keluarga perlu menyiapkan: ruangan yang terang dengan tempat tidur beralaskan kain yang bersih, air bersih beserta sabun untuk cuci tangan, kain handuk beserta pakaian bayi yang bersih, dan pakaian ganti bagi ibu setelah melahirkan Varney, 2007. c. Perasaan Ibu menghadapi Proses Persalinan Ada beberapa hal yang dikemukakan oleh partisipan berkaitan dengan perasaannya dalam menghadapi proses persalinan, yakni rasa takut, cemas, dan tenang. Karena rasa nyeri dalam persalinan maka banyak calon ibu menghadapi kehamilan dan kelahiran anaknya dengan perasaan takut dan cemas. Tidaklah mudah untuk menghilangkan rasa takut dan cemas itu, akan tetapi dokter dan bidan dapat berbuat banyak dengan membantu para wanita yang dihinggapi perasaan takut dan cemas. Sejak pemeriksaan kehamilan pertama dokter dan bidan harus dengan sabar meyakinkan calon ibu bahwa kehamilan dan persalinan merupakan suatu hal yang normal dan wajar. Dia tidak hanya harus menimbulkan kepercayaan, akan tetapi harus pula menimbulkan anggapan atau perasaan pada wanita yang bersangkutan bahwa ia seorang kawan yang ahli dalam bidangnya dan yang sungguh-sungguh berkeinginan mengurangi rasa nyerinya serta menyelamatkan ibu dan bayi Varney, 2007. Setiap ibu yang akan memasuki masa persalinan biasanya diliputi perasaan takut, khawatir, maupun cemas, terutama pada primigravida. Perasaan takut bisa meningkatkan nyeri, otot–otot menjadi tegang dan ibu menjadi cepat lelah, yang pada hakikatnya akan menghambat proses persalinan Yanti, 2010. d. Tindakan-tindakan dalam Persalinan