Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

memahami pertanyaan dan mengingat kembali peristiwa yang dialaminya sehingga pada wawancara partisipan dapat mengungkapkan hal–hal yang dialaminya secara jelas. 5. Dalam melakukan wawancara, peneliti merekam hasil wawancara dengan menggunakan tape recorder. 6. Setelah wawancara selesai, peneliti membuat transkip hasil wawancara. 7. Peneliti mengidentifiksi tindak lanjut hasil wawancara yang telah diperoleh. 8. Pengumpulan data selesai karena dengan 10 sampel, saturasi data telah diperoleh peneliti.

H. Analisis Data

Analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah metode analisis menurut Giorgi 1985. Adapun langkah-langkah analisis data yang akan dilakukan peneliti menurut Giorgi 1985 adalah : 1. Membuat transkip wawancara dari sepuluh partisipan, kemudian membaca masing-masing transkip dan memilih pertanyaan-pertanyaan penting yang diungkapkan oleh partisipan. 2. Mengelompokkan pertanyaan-pertanyaan penting yang sejenis sehingga diperoleh beberapa kelompok pertanyaan yang sejenis. 3. Membaca kembali pertanyaan-pertanyaan sejenis tiap kelompok sehingga dapat ditentukan kesimpulan yang menjadi tema dari kelompok pertanyaaan-pertanyaan itu. 4. Setelah diperoleh beberapa tema tiap-tiap kelompok, baru kemudian disajikan dalam bentuk narasi.

I. Tingkat Keabsahan Data

Tingkat keabsahan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini hanya menggunakan tiga prinsip dan kriteria menurut Linklon dan Guba 1985 dalam Dalim 2002. Ketiga prinsip itu adalah : 1. Kredibilitas Prinsip kredibilitas artinya bahwa kebenaran dari hasil penelitian harus dapat dipercaya dalam mengungkapkan kenyataan yang sesunggunhnya. Beberapa hal yang dilakukan untuk memenuhi kriteria ini, adalah: prolonged engagement. Prolonged engagement yaitu pendekatan kepada calon partisipan sehingga partisipan dan peneliti saling mengenal dan mempercayai. Untuk itu peneliti melakukan pendekatan sebanyak 1-2 kali setiap kunjungan lamanya 30 menit kunjungan ke rumah masing-masing partisipan. Hal ini dilakukan agar peneliti dan partisipan dapat menjalin hubungan yang baik, semakin akrab, semakin terbuka, sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan lagi. 2. Dependabilitas Prinsip dependabilitas artinya bahwa hasil penelitian harus memiliki relibilitas. Untuk dapat memenuhi kriteria ini, peneliti menerapkannya dengan cara membuat catatan lengkap yang berisi keseluruhan aktivitas peneliti selama proses penelitian, mulai dari awal penelitian, proses pengumpulan data, turun ke lapangan, proses wawancara, proses analisis data, proses pengujian keabsahan data, sampai proses membuat kesimpulan dari data yang diperoleh. Semua proses tersebut harus dapat ditunjukkan peneliti sebagai bukti bahwa hasil penelitian tersebut memiliki keandalan atau reliabilitas.