BAB IV PEMBAHASAN
Pembahasan merupakan bagian yang akan membahas suatu permasalahan sehingga dapat dipahami maksud dan tujuannya. Pada bab ini akan membahas
sedikit tentang fungsi komponen dan cara kerja pada masing-masing rangkaian tachometer digital sehingga di proses kerja yang dimaksud. Untuk memudahkan
maksud tersebut, penulis akan membahas satu per satu terlebih dahulu dari masing-masing rangkaian setelah itu akan membahas cara kerja rangkaian
lengkapnya.
IV.1. Cara Kerja Rangkaian Input
Pada rangkaian input terbagi atas beberapa bagian, diantaranya sensor, amplifier penguat dan schmitt trigger. Seperti terlihat pada blok di bawah.
Gambar 4.1. Rangkaian Input secara blok
IV.1.1. Sensor
Komponen yang digunakan lampu pemancar transmitter lamp, lampu penerima receiver lamp dan tahanan. Perlu di tambahkan bahwa jika melakukan
pengukuran pada motor atau sesuatu yang akan di ukur kecepatan putarannya maka pada asporos dari benda yang diukur dipasangkan plate piringan berbentuk
lingkaran, sehingga memudahkan kita dalam pengukuran tersebut. Plate piringan berfungsi sebagai saklar untuk membuka dan menutup
cahaya yang masuk ke lampu penerima. Bilamana lampu pemancar, lubang
Sensor Amplifier
Schmitt Trigger
Universitas Sumatera Utara
piringan dan lampu penerima berada pada satu garis lurus maka diperoleh sinyal pada lampu penerima, tetapi bila terjadi sebaliknya maka tidak ada sinyal yang
dihasilkan. Jika proses berjalan terus menerus, maka akan didapat sinyal yang akan kita ukur. Seperti pada gambar di bawah,
Gambar 4.2. Pulsa yang akan di ukur Plate piringan ada baiknya terbuat dari bahan fiber dan tidak terlalu tebal
dengan tujuan agar tidak menambah beban yang lebih terhadap motor atau sesuatu yang diukur dan tipisnya bahan membuat gesekan terhadap udara dapat diabaikan.
Dimana pilot lamp tramsmitter yang digunakan jenis PN Galium
Arsenide Infrared yaitu TIL31 sedangkan receiver lamp diambil phototransistor jenis TIL81 yang merupakan pasangan yang baikcocok.
Dengan uraian di atas, berputarnya motor otomatis plate piringan berputar serempak bersama. Dimana sensor transmitter dan receiver telah siap dengan
tegangannya 5 volt, maka pengukuran pun telah berlangsung yang kemudian akan di lanjutkan ke bagian penguat amplifier.
Rangkaian Sensor jenis PN Galium Arsenide IRED TIL31 dan phototransistor TIL81, terlihat pada gambar di bawah.
V T
15 C
B E
RE 5 V
+ -
5 V
Cahaya C
B E
RL = 100 +
-
Gambar 4.3 Rangkaian TIL31 Gambar 4.4 Rangkaian TIL81
Universitas Sumatera Utara
IV.1.2. Penguat Amplifier
Amplifier berfungsi sebagai penguat, sebab sinyal yang dihasilkan sensor masih lemah, artinya belum cukup membuat IC bekerja dengan level yang telah
ditetapkan pabrik yang memproduksi IC tersebut. Sebab dalam rangkaian tersebut diambil IC jenis TTL, maka level tegangan sesuai dengan yang telah diuraikan
terdahulu pada bab teori.
IC yang digunakan pada rangkaian tersebut adalah LM386 yang
berpenguatan sampai 200 kali, dimana IC tersebut memiliki sinyal keluaran dari sensor berkisar 1 sampai 1,2 volt, maka diperlukan 2 sampai 4 kali saja.
Gambar 4.5. Rangkaian Penguat LM386
IV.1.3. Rangkaian Schmitt Trigger