Level harga Tegangan Operational Amplifier Op-Amp

II.2.4. Level harga Tegangan

Dalam sistem digital digunakan dua harga tegangan, yaitu harga level high dan level low biasa ditulis H dan L. Untuk harga tinggi biasa disebut logika 1 dan untuk harga rendah disebut logika 0. Untuk menentukan harga tegangan ini tergantung dari pabrik yang memproduksi komponen Integrated Circuit. Jenis yang digunakan dalam pembahasan ini adalah IC TTL transistor transistor logic mempunyai harga standart sebagai berikut : Untuk harga tegangan high H atau logic 1, mempunyai harga tegangan dari 2,0 V sampai 5,0 V akan diterjemahkan menjadi sebuah tegangan TINGGI atau dinyatakan dengan logika 1 dan untuk tegangan low L atau logika 0, mempunyai harga tegangan dari 0 V sampai 0,8 V. Gambar di bawah memperlihatkan harga tegangan dari IC jenis TTL. Logika 1 Tak tentu Logika 0 Gambar 2.8. Harga tegangan IC jenis TTL Selanjutnya harga tegangan dalam operasi sistem digital 1 dan 0 atau logikanya misalnya 2,0–5,0 volt dan 0–0,8 volt perlu disesuaikan dari satu komponen kepada komponen lain dan biasanya disebut dengan interfice device dari satu rangkaian ke rangkaian lainya, alatnya disebut juga dengan Operational Amplifier Op-Amp. VOLT 5,0 2,0 0,8 Universitas Sumatera Utara

II.2.5. Operational Amplifier Op-Amp

Istilah penguat operasional operational amplifier secara umum meng- gambarkan tentang sebuah rangkaian penguat penting yang membentuk dasar dari rangkaian-rangkaian penguat audio dan video, penyaring atau tapis, buffer, penggerak-penggerak saluran, penguat instrumentasi, komparator atau pem- banding, osilator dan berbagai macam rangkaian analog lainnya. Penguat Operasional dikenal juga secara umum dengan nama singkat Op- Amp. Meskipun rangkaian penguat operasional dapat dirancang dari komponen- komponen diskrit, namun demikian hampir seluruhnya selalu digunakan dalam bentuk rangkaian terintegrasi integrated circuit, IC. Op-amp pada dasarnya merupakan sebuah blok komponen yang sederhana. Sebuah op-amp akan memiliki dua buah terminal masukan dimana salah satu masukan disebut sebagai masukan pembalik diberi tanda - sementara satu masukan lainnya disebut dengan masukan non-pembalik diberi tanda +. Pada umumnya op-amp memiliki sebuah keluaran atau keluaran tunggal. Akan tetapi beberapa jenis op-amp khusus yang umumnya digunakan pada rangkaian-rangkaian frekuensi radio dapat memiliki dua buah terminal keluaran. Tetapi dalam bahasan ini, hanya op-amp keluaran tunggal yang akan dibahas. Simbol op-amp di tunjukkan oleh gambar di bawah. Gambar 2.9 Simbol Op-Amp Universitas Sumatera Utara Input op-amp bisa berupa tegangan searah maupun tegangan bolak-balik. Sedangkan output op-amp tergantung input yang diberikan. Jika input op-amp diberi tegangan searah dengan input Non Inverting + lebih besar dari pada input inverting -, maka pada output op-amp akan positip +. Sebaliknya jika input Non Inverting + lebih kecil dari pada input inverting -, maka output op-amp akan negatip - . Jika input op-amp diberi tegangan bolak-balik dengan input Non Inverting +, maka pada output op-amp akan sephasa dengan inputnya tersebut. Sebaliknya jika input Inverting - diberi sinyaltegangan bolak-balik sinus, maka pada output op-amp akan berbalik phasa terhadap inputnya. Dalam kondisi terbuka open besarnya tegangan output Uo adalah Uo = AoL Ui1 – Ui2 1 – 1 ...................4 dimana : Uo = Tegangan output AoL = Penguatan open loop Ui1 = Tegangan input Non Inverting Ui2 = Tegangan input Inverting

II.2.6. Rangkaian Flip-Flop