BAB III PERANCANGAN ALAT
3.1. Diagram Blok
Secara garis besar, diagram blok rangkaian dari sensor penghitung jumlah orang dalanm ruangan berbasis mikrokontroler AT89S52 dapat ditunjukkan pada
gambar 3.1. di bawah ini :
Gambar 3.1. Blok Diagram Alat Penghitung Jumlah Orang Dalam Ruangan Pada diagram blok di atas jelas terlihat keterhubungan masing-masing perangkat
dari peralatan penghitung jumlah orang dalam suatu ruangan. Dimulai dari 4 buah sensor infra merah yang terpasang pada pintu masuk dan pintu keluar. Masing-
masing pintu terdapat dua buah sensor infra merah. Data yang didapat dari sensor infra merah dikirim ke mikrokontroler. Jumlah orang yang terdapat dalam ruangan
dapat diketahui dengan menambah atau mengurangi jumlah orang yang melewati pintu. Jumlah dari orang yang terdapat dalam ruangan ditampilkan pada display
Universitas Sumatera Utara
seven segment. LED, kipas pertama dan kipas kedua dapat diaktifkan sesuai data yang didapat oleh mikrokontroler.
Dari diagram blok jelas dikatakan penjelasan keterhubungan masing- masing alat secara umum. Selain itu, pada Bab ini dapat dijelaskan juga
bagaimana merancang sebuah peralatan mulai dari merangkai rangkaian pada Project Board hingga mengisi program ke mikrokontroler. Langkah-langkah yang
dapat diambil adalah sebagai berikut : • Merangkai rangkaian setara yang didapat dari buku atau internet pada
Project Board papan percobaan. • Jika alat berhasil bekerja, membuat rangkaian skematik dan layout PCB
Printed Project Board dengan menggunakan software Eagle 4.13r. • Layout PCB yang telah berhasil dibuat, di-print pada kertas transfer
transfer paper dengan menggunakan printer laser. • Sebelum layout PCB digosokkan dengan menggunakan strika pada kondisi
paling panas, PCB terlebih dahulu digosok dengan kertas pasir agar permukaan PCB sedikit kasar sehingga proses pemindahan layout PCB
dan pensolderan timah ke PCB lebih mudah dikerjakan. • PCB yang diatasnya telah terdapat layout rangkaian dilarutkan dengan
menggunakan larutan klorida. Proses penglarutan ini berguna untuk menghilangkan tembaga yang tidak terkena layout rangkaian, sehingga
yang tertinggal hanyalah layout rangkaian. • Layout rangkaian yang tertinggal di PCB dibersihkan dengan
menggunakan air. Tinta yang masih tertinggal pada PCB dapat dihilangkan dengan menggunakan cairan Terpentin.
Universitas Sumatera Utara
• Setelah dibersihkan, PCB dapat dilubangi dengan menggunakan mata bor 0,8 mm, 1,0 mm dan 3,0 mm.
• Pada kondisi ini PCB telah siap dipasangi dengan komponen. Tetapi sebelum PCB dipasangi komponen, PCB di cat dengan cat semprot agar
PCB kelihatan lebih bagus penampilannya. • Setelah selesai di cat, barulah PCB dirangkai bersama komponen
diatasnya. Setelah seluruh rangkaian selesai disolder, rangkaian disusun diatas achrilic agar kelihatan lebih rapi.
• Berikutnya adalah mengkoneksikan seluruh rangkaian dengan menggunakan kabel pada perancangan ini digunakan kabel pelangi
sesuai dengan urutan yang benar. • Finishing-nya adalah pemrograman. Pemrograman mikrokontroler
AT89S52 menggunakan bahasa assembly. • Setelah program selesai dibuat dengan menggunakan Software 8051
Editor, Assembler, Simulator IDE, program dapat di-assemble yang berfungsi agar program yang ditulis berubah menjadi bilangan
heksadesimal. • Pengiriman program ini kedalam mikrokontroler dapat menggunakan
Software Downloader ISP – Flash Programmer 3.0a dan hardware-nya bernama ISP Programmer yang dihubungkan ke komputer melalui port
paralel. • DB25 dari ISP Programmer di hubungkan ke port paralel yang ada di
komputer biasanya lebih dikenal dengan port printer.
Universitas Sumatera Utara
• Setelah terhubung, barulah program dapat di write ditulis ke dalam mikrokontroler.
• Apabila program dibuat dengan benar dan sesuai harapan, maka peralatan akan bekerja sesuai dengan yang diharapkan .
• Selesai.
3.2. Rangkaian Sistem Minimum Mikrokontroler AT89S52