Umur Ibu Pekerjaan Pengetahuan

5. Pemberian awal makanan padat tidak berpengaruh terhadap pola tidur bayi, banyak orang awam mengenalkan makanan padat lebih awal pada bayinya dengan harapan bayi dapat tidur lebih nyenyak sepanjang malam. 6. Makanan padat dapat menghambat penyerapan zat besi dan gizi lainnya dari ASI 7. Dengan melakukan pengenalan makanan padat pada bayi 6 bulan mengakibatkan masa penyusuan yang lebih pendek. Pemberian makanan padat sebaiknya diberikan pada umur yang tepat. Menurut Pudjiadi 2005 dampak pemberian makanan padat sebelum umurnya adalah : 1. Kenaikan berat badan yang terlalu cepat sehingga menjurus ke obesitas 2. Alergi terhadap salah satu zat gizi yang terdapat dalam makanan tersebut. 3. Mendapat zat-zat tambahan seprti garam dan nitrat yang dapat merugikan. 4. Mungkin saja dalam makanan padat yang dipasarkan terdapat zat pewarna atau zat pengawet yang tidak diinginkan. 2.3.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemberian Makan Bayi Terlalu Dini Seringkali ibu memberikan makanan kepada bayinya dengan cara yang tidak benar, disebabkan oleh banyak faktor yang mempengaruhi pemberian makan bayi terlalu dini, antara lain :

2.3.1. Umur Ibu

Umur adalah hal terpenting bagi seorang ibu, umur di 30 tahun dianggap masih belum atau kurangnya kesiapan secara mental psikologis, karena dianggap masih belum cukup matang dan dewasa untuk menghadapi kehamilan dan kelahiran. Apalagi dalam hal merawat atau mengurus anak, ibu masih belum cukup matang, walaupun telah diketahui bersama keadaan tersebut datang dengan sendirinya naluri keibuan . Untuk urusan pemberian makan pada bayi tidak dibutuhkan naluri ibu karena diperlukan pengalaman maupun pengetahuan yang cukup tentang pemberian makan bayi. Pada kelompok umur 30 tahun secara Universitas Sumatera Utara fisik dan juga mental sudah cukup dewasa dan kemungkinan sudah mempunyai pengalaman dari anak sebelumnya mengenai pemberian makan bayi yang baik Soedibyo, 2007.

2.3.2. Pekerjaan

Pekerjaan merupakan kegiatan formal yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari yang berpengaruh terhadap orang lain. Pada saat ini banyak ibu-ibu yang memperoleh nafkah dengan bekerja di luar rumah, untuk membantu perekonomian keluarga. Wanita di perkotaan kebanyakan bekerja baik di sektor formal maupun informal. Pada kondisi tersebut, bagi ibu yang sedang menyusui sulit untuk tetap dapat menyusui anaknya, apalagi kalau tempat tinggal berjauhan dengan tempat kerja. Demikian pula jika perusahaan tempat bekerja menetapkan aturan yang ketat terhadap jam kerja karyawannya. Keadaan seprti ini membuat ibu tidak bisa memberikan ASI lagi pada bayi. Tapi sayangnya para ibu menggantikan dengan makanan padat Soedibyo, 2007.

2.3.3. Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil ‘tahu’, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindaran terhadap suatu objek tertentu. Pengindaran terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, penciuman, rasa, raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan umumnya datang dari pengalaman juga dapat diperoleh dari informasi yang disampaikan orang lain, di dapat dari buku, surat kabar, atau media massa, elektronik. Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman langsung ataupun melalui orang lain. Menurtu Notoatmodjo 2003 pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif mempunyai enam tingkat, yakni : a. Tahu know Tahu artinya sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali recall terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Kata kerja untuk Universitas Sumatera Utara mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya. b. Memahami comprehension Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secar benar tentang objek yang diketahui, dan daoat menginterpretasi materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari. c. Aplikasi application Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks situasi yang lain. d. Analisis analysis Analisis diartikan sebagai kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja dapat menggambarkan membuat bagan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya. e. Sintesis synthesis Sintesis menunjuk pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain, sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. f. Evaluasi evaluation Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu criteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. Universitas Sumatera Utara Pengetahuan dapat ditingkatkan melalui penyuluhan baik secara individu maupun kelompok untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan yang bertujuan untuk tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan optimal Notoatmodjo, 2003. Pemberian makanan pada bayi harus disesuaikan dengan perkembangan dari saluran pencernaan bayi yang belum sempurna. Dengan pemberian makanan terlalu dini telah diketahui dapat menimbulkan masalah dikemudian hari. Perlunya penundaan pemberian makanan hingga usia 6 bulan adalah untuk mencegah kemungkinan overfeeding karena bayi tersebut belum mampu memberikan pertanda bahwa bayi sudah kenyang. Pengetahuan seperti ini yang tidak diketahui oleh para ibu. Sebagian besar ibu juga belum mengetahui arti dan manfaat ASI Soedibyo, 2007. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah :

3.2. Variabel dan Definisi Operasional

1. MP-ASI adalah makanan yang diberikan terlalu dini pada bayi 0-6 bulan yang diberikan bersama-sama dengan ASI, yang seharusnya diberikan pada bayi berusia 6 bulan dan berlanjut sampai berusia 24 bulan. Makanan yang diberikan dapat berupa makanan lunakpadat seperti bubur susu beras, maizena, terigu dan sebagainya, ditambah dengan susu dan gula atau nasi tim. 2. Umur adalah usia ibu yang dihitung pada ulang tahun terakhir sampai saat pengumpulan data dilakukan. 3. Pekerjaan adalah jenis kegiatan ibu di luar atau di dalam rumah dilakukan secara rutin, yang merupakan sumber menambah penghasilan keluarga. - Tidak bekerja adalah ibu tidak memiliki kegiatan di luar ataupun di dalam rumah yang dilakukan secara rutin, yang merupakan sumber menambah penghasilan keluarga. Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu • Umur ibu • Status pekerjaan ibu • Tingkat pengetahuan ibu Pemberian MP-ASI pada bayi 0-6 bulan Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BAYI USIA 0-6 BULAN PADA IBU BEKERJA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGEMPLAK SIMONGAN SEMARANG.

0 4 8

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) PADA BAYI USIA 0 - 6 BULAN DI KELURAHAN JUNGKE KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN KARANGANYAR.

0 1 9

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG IBU DALAM PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PENDAMPING ASI PADA BAYI USIA KURANG DARI 6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWANG PADANG TAHUN 2012.

0 0 7

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemberian Mp-asi Dini Pada Bayi Usia <6 Bulan: Suatu Kajian Literatur.

0 0 2

faktor faktor yang mempengaruhi pemberian makanan pendamping asi pada bayi kurang dari 6 bulan di wilayah kerja puskesmas kti kebidanan

0 0 5

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Pemberian Asi Eksklusif Pada Ibu yang Memiliki Bayi Usia 6-12 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas

0 0 11

FAKTOR – FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP - ASI) PADA BAYI USIA 0 – 6 BULAN DI DESA SIMONGAGROK DAWARBLANDONG MOJOKERTO

0 0 19

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN MP-ASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPM NURTILA PALEMBANG

0 0 6

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN MP-ASI DINI PADA USIA 7-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NANGGULAN KULON PROGO TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI - FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN MP-ASI DINI PADA USIA 7-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

0 0 10

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI USIA 0 – 6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUMELAR AJIBARANG - repository perpustakaan

0 0 16