menonton bioskop, berpikir dalam cara tertentu, percaya bahwa sesuatu benar atau salah, dan sebagainya. Singkatnya kita banyak mempergunakan waktu untuk
mempersuasi orang lain melalui komunikasi antarpribadi Widjaja, 2000. 5.
Bermain dan mencari hiburan Sering kali tujuan ini dianggap tidak penting, tetapi sebenarnya komunikasi yang
demikian perlu dilakukan, karena bisa memberi suasana yang lepas dari keseriusan, ketegangan, kejenuhan, dan sebagainya Widjaja, 2000.
6. Membantu orang lain
Psikiater, psikolog klinik, dan ahli terapi adalah contoh-contoh profesi yang mempunyai fungsi menolong orang lain. Tugas-tugas tersebut sebagian besar
dilakukan melalui komunikasi antarpribadi. Demikian pula, kita sering memberikan berbagai nasihat dan saran pada teman-teman kita yang sedang menghadapi suatu
persoalan dan berusaha untuk menyelesaikan persoalan tersebut Widjaja, 2000.
2.2 Keluarga, Orang Tua dan Anak
Menurut UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Pasal 1, Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau
suami istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya, atau keluarga sedarah dalam garis lurus ke atas atau ke bawah sampai dengan derajat ketiga. Orang
tua adalah ayah danatau ibu kandung, atau ayah danatau ibu tiri, atau ayah danatau ibu angkat. Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 delapan belas tahun,
termasuk anak yang masih dalam kandungan. Menurut BKKBN 2001, Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami isteri, atau suami isteri
dan anaknya, atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya yang diikat dalam perkawinan yang syah.
Keluarga merupakan lingkungan sosial pertama yang memberikan pengaruh sangat besar bagi tumbuh kembangnya remaja. Dengan kata lain, secara ideal
perkembangan remaja akan optimal apabila mereka bersama keluarganya. Tentu saja keluarga yang dimaksud adalah keluarga yang harmonis, sehingga remaja
memperoleh berbagai jenis kebutuhan, seperti kebutuhan fisik-organis, sosial maupun psikososial. Menyadari bahwa di satu sisi keluarga merupakan lingkungan
sosial pertama dan utama bagi tumbuh kembang remaja, pada sisi lain remaja merupakan potensi dan sumber daya manusia pembangunan di masa depan. Untuk
mengembangkan perilaku yang positif diperlukan tindakan dari orang tua, sehingga nilai yang sudah tertanam dalam pribadi remaja, dapat dikembangkan lebih lanjut
sesuai dengan standar sosial dalam keluarga maupun dalam masyarakat luas DepSos RI, 2004.
2.3 Remaja
Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Batasan usia remaja berbeda-beda sesuai dengan sosial budaya setempat.
Menurut WHO badan PBB untuk kesehatan dunia batasan usia remaja adalah 12 sampai 24 tahun. Sedangkan dari segi program pelayanan, definisi remaja yang
digunakan oleh Departemen Kesehatan adalah mereka yang berusia 10 sampai 19 tahun dan belum kawin. Sementara itu, menurut BKKBN Direktorat Remaja dan
Perlindungan Hak Reproduksi batasan usia remaja adalah 10 sampai 21 tahun Cerita Remaja Indonesia, 2001. Masa remaja adalah suatu tahap antara masa
kanak-kanak dengan masa dewasa. Istilah ini menunjuk masa dari awal pubertas sampai tercapainya kematangan, biasanya mulai dari usia 14 pada pria dan usia 12
pada wanita. Transisi ke masa dewasa bervariasi dari satu budaya kebudayaan lain, namun secara umum didefinisikan sebagai waktu dimana individu mulai bertindak
terlepas dari orang tua mereka Mitra Inti Foundation, 2001. Perubahan tersebut meliputi perubahan fisik, baik yang bisa dilihat dari luar
maupun yang tidak kelihatan. Remaja juga mengalami perubahan emosional yang kemudian tercermin dalam sikap dan tingkah laku. Perkembangan kepribadian pada
masa ini dipengaruhi tidak saja oleh orang tua dan lingkungan keluarga, tetapi juga lingkungan sekolah, ataupun teman-teman pergaulan di luar sekolah Mitra Inti
Foundation, 2001.
2.4 Perilaku