Lokasi Penelitian Waktu penelitian Definisi Operasional

4 Usia 17-65 tahun b. Kriteria eksklusi Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah narapidana dengan gangguan psikotik, dengan menanyakan kepada petugas kesehatan Lapas.

4.3 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Blok Wanita dan aula Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kabupaten Jember.

4.4 Waktu penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan setelah proposal disetujui dan mengajukan permohonan penelitian, setelah permohonan penelitian disetujui. Penelitian dilakukan selama 2 hari, tanggal 20 dan 21 April 2016 pada pukul 11.00-14.00 WIB.

4.5 Definisi Operasional

Tabel 4.1 Definisi Operasional No Variabel Definisi Operasional Indikator Alat Ukur Skala Hasil 1 Variabel: Tingkat Spiritual Tingkat pencapaian keyakinan yang digambarkan dengan rasa keharmonisan, saling kedekatan diri dengan diri sendiri, orang lain, alam, dan dengan kehidupan tertinggi yang 1. Hubungan dengan diri sendiri 2. Hubungan dengan orang lain 3. Hubungan dengan alam 4. Hubungan dengan Tuhan Kuesioner Spiritual dimodifikasi dari milik Jernita Efriyati Togatorop Terdiri dari 26 pertanyaan. Penilaian : 1 = tidak pernah 2 = jarang 3 = sering 4 = selalu ordinal Kategori berdasarkan pendekatan sturges. Kuesioner terdiri dari 26 pertanyaan dengan nilai maksimum: 104 dan minimum: 26 maka dikategorikan dengan skor : Rendah = 26-52 Sedang = 53-79 Tinggi = 80-106 dapat membantu seseorang untuk menemukan kebahagiaan abadi diadopsi dari Togatorop, 2015 2 Variabel Tingkat stres Suatu rentang respon stresor yang dipersepsikan narapidana terhadap stimulus yang diterima dari kehidupan selama dalam masa binaan yang diukur berdasarkan tingkatannya a. Gejala fisik b. Gejala psikologis c. Gejala emosional dan perilaku Kuesioner Depression Aniety Stress 42 DASS 42. Terdiri dari 42 pertanyaan yang terdiri dari 3 desain skala untuk mengukur tiga jenis keadaan emosional, yaitu depresi, kecemasan, dan stres seseorang. Setiap skala terdiri dari 14 pertanyaan. Penilaian: 0 = tidak pernah 1 = kadang- kadang 2 = sering 3= selalu Ordinal Skor : Normal = 0-14 Tingkat stres ringan = 15-18 Tingkat stres sedang = 19-25 Tingkat stres parah = 26-33 Tingkat stres sangat parah ≥ 34 Lovibond, 1995.

4.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Stres dan Koping Narapidana Wanita di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Wanita Tanjung Gusta Medan

19 119 133

HUBUNGAN PENYESUAIAN DIRI DENGAN TINGKAT STRES PADA NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN LAMONGAN

0 5 2

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT STRES NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II A KABUPATEN JEMBER

9 67 51

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA WARGA BINAAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA KABUPATEN JEMBER

0 8 18

PENDAHULUAN KERUSUHAN NARAPIDANA DALAM LEMBAGA PEMASYARAKATAN (Studi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta).

0 2 17

PENUTUP KERUSUHAN NARAPIDANA DALAM LEMBAGA PEMASYARAKATAN (Studi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta).

0 6 12

RESILIENSI NARAPIDANA DEWASA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIA SRAGEN Resiliensi Narapidana Dewasa Di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Sragen.

0 1 16

RESILIENSI NARAPIDANA DEWASA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIA SRAGEN Resiliensi Narapidana Dewasa Di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Sragen.

0 2 17

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRES PADA NARAPIDANA PENYALAHGUNAAN NAPZA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KELAS IIA SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Dukungan Sosial dengan Stres pada Narapidana Penyalahgunaan Napza di Lembaga Pemasyaraka

1 1 14

HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN KUALITAS HIDUP NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KELAS IIA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN KUALITAS HIDUP NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KELAS IIA YOGYAKARTA - DIGILIB UNISAY

0 0 12