Desain Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian

BAB 4. METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi dengan pengambilan data secara cross sectional. Korelasi yaitu bertujuan mengungkapkan hubungan korelatif antar variabel, sedangkan cross sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran atau observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat. Pada jenis ini, variabel independen pengaruh dan dependen dipengaruhi dinilai secara simultan pada suatu saat, jadi tidak ada tindak lanjut Nursalam, 2011. Variabel independen pada penelitian ini adalah tingkat spiritual, sedangkan variabel dependen pada penelitian ini adalah tingkat stres.

4.2 Populasi dan Sampel Penelitian

4.2.1 Populasi Populasi penelitian adalah narapidana di Lapas IIA Kabupaten Jember yang berjumlah 264 orang, terdiri dari 251 pria dan 13 wanita Data Lapas Kelas IIA Jember, Februari 2016. 4.2.2 Sampel Sampel dalam penelitian adalah sebagian populasi narapidana yang terdaftar sebagai penghuni Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Jember sebanyak 80 orang. Penghitungan jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini menggunakan Rumus Slovin Umar, 2002: n = N N d 2 + 1 Ditambahkan 10 untuk menghindari dropout, jadi jumlah sampel penelitian adalah 80 responden. Keterangan : n : besar sampel yang dibutuhkan N : populasi penelitian yaitu seluruh narapidana penghuni Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Jember, sebanyak 297 orang d : derajat penyimpangan terhadap populasi yang diinginkan yaitu 10 0,10 4.2.3 Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling. Teknik purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu sesuai yang dikehendaki peneliti Setiadi, 2007. 4.2.4 Kriteria Subjek Penelitian a. Kriteria inklusi 1 Narapidana yang bersedia menjadi responden 2 Narapidana yang diperkenankan oleh pihak Lapas, dengan cara menanyakan kepada petugas Lapas 3 Narapidana yang bisa baca dan tulis n = 264 264 0,10 2 + 1 n = 264 3,64 n = 72,5 = 73 4 Usia 17-65 tahun b. Kriteria eksklusi Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah narapidana dengan gangguan psikotik, dengan menanyakan kepada petugas kesehatan Lapas.

4.3 Lokasi Penelitian

Dokumen yang terkait

Stres dan Koping Narapidana Wanita di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Wanita Tanjung Gusta Medan

19 119 133

HUBUNGAN PENYESUAIAN DIRI DENGAN TINGKAT STRES PADA NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN LAMONGAN

0 5 2

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT STRES NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II A KABUPATEN JEMBER

9 67 51

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA WARGA BINAAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA KABUPATEN JEMBER

0 8 18

PENDAHULUAN KERUSUHAN NARAPIDANA DALAM LEMBAGA PEMASYARAKATAN (Studi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta).

0 2 17

PENUTUP KERUSUHAN NARAPIDANA DALAM LEMBAGA PEMASYARAKATAN (Studi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta).

0 6 12

RESILIENSI NARAPIDANA DEWASA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIA SRAGEN Resiliensi Narapidana Dewasa Di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Sragen.

0 1 16

RESILIENSI NARAPIDANA DEWASA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIA SRAGEN Resiliensi Narapidana Dewasa Di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Sragen.

0 2 17

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRES PADA NARAPIDANA PENYALAHGUNAAN NAPZA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KELAS IIA SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Dukungan Sosial dengan Stres pada Narapidana Penyalahgunaan Napza di Lembaga Pemasyaraka

1 1 14

HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN KUALITAS HIDUP NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KELAS IIA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN KUALITAS HIDUP NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KELAS IIA YOGYAKARTA - DIGILIB UNISAY

0 0 12