45
pernah sekolah agama dan 9 orang lainnya belum pernah. Dan totalnya, responden yang belum pernah sekolah agama jumlahnya 27 orang, lebih banyak daripada
responden yang pernah sekolah agama yang hanya berjumlah 23 orang. Hal tersebut menunjukkan adanya kemungkinan besar para pengusaha
tidak memiliki pengetahuan dalam menjalankan usaha yang sesuai dengan syariat Islam. Hal ini sangat disayangkan, karena sebagai pengusaha Muslim, Islam telah
menetapkan syariat atau aturan dalam setiap aspek kehidupan dan aktivitas kita sehari-hari termasuk dalam berusaha dan kurangnya pengetahun akan ilmu agama
akan memengaruhi pengusaha dalam menjalankan usahanya baik itu dalam bertransaksi, membutuhkan pinjaman modal dari bank dengan perbedaan riba dan
bagi hasil, dan menjalankan usaha kongsi yang adil dengan mitra usaha beresiko memunculkan dosa bahkan haram.
4.2.1. Profil Perusahaan
Usaha yang dijalankan pengusaha UKM Muslim di kota Binjai yang menjadi responden pada penelitian ini disajikan sebagai berikut :
1. Data Responden Berdasarkan Kategori Perusahaan
Data responden berdasarkan kategori kepemilikan perusahaan dan jumlah pegawai dapat dilihat pada tabel 4.7 di berikut ini :
46
Tabel 4.8 Data Responden Berdasarkan Kategori Perusahaan dan Jumlah Pegawai
Kategori Perusahaan
Pegawai Total
5 orang 5-10 orang
11-15 orang
Milik Perorangan 34
6 40
Milik Keluarga 8
8 PT
1 1
2 Total
43 6
1 50
Sumber : diolah dari data primer
Dari tabel 4.7 di atas dapat diketahui bahwa perusahaan milik perorangan mendominasi responden sebanyak 40 orang atau 80 dari total responden dengan
perusahaan yang memiliki jumlah pegawai yang kurang dari 5 sebanyak 34 perusahaan, jumlah pegawai 5-10 orang 6 orang. orang Disusul oleh perusahaan
milik keluarga atau kongsi sebanyak 8 orang atau 16 dari total responden dan memiliki pegawai kurang dari 5 orang dan responden terkecil adalah responden
dengan perusahaan dalam bentuk PT yaitu sebanyak 2 orang atau 4 dari total responden yang 1 perusahaan jumlah pegawainya kurang dari 5 orang dan 1
perusahaan lagi pegawainya berkisar 11-15 orang. Dari data di atas, maka dapat disimpulkan pengusaha UKM Muslim di
Kota Binjai belum menyerap tenaga kerja yang banyak yang menyebabkan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia. Hal ini mungkin karena
kemampuan pengusaha yang belum dapat melakukan manajemen usaha dengan baik bagi pengusaha yang memiliki perusahaan milik sendiri dan untuk
perusahaan keluarga maupun kongsi lebih banyak memilih untuk memanfaatkan anggota keluarga sebagai pekerja lepas, sehingga dipastikan penyerapan tenaga
47
kerja pada masyarakat tidak maksimal. Data responden berdasarkan kategori perusahaan dan pegawainya dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 4.3 Data Responden Berdasarkan Kategori Perusahaan dan Jumlah Pegawai
2. Data Responden Berdasarkan Bidang Usaha
Data responden berdasarkan bidang usaha yang dijalankan beserta dengan kategori kepemilikan perusahaan yang dimiliki responden dapat dilihat dari tabel
berikut :
perusahaan PT
Milik Keluarga kongsi Milik Perorangan
C ount
40 30
20 10
Bar Chart pegawai
48
Tabel 4.9 Data Responden Berdasarkan Bidang Usaha dan Kategori Perusahaan
Katgori Perusahaan
Bidang Usaha Pertanian,
Perkebunan, peternakan
Produksi Makanan dan
Minuman Usaha
Dagang Restoran
Jasa Transport,
Pendidikan, Hotel
Lain- lain
Total
Milik Perorangan 4
12 17
3 4
40 Total
8,0 24,0
34,0 6,0
8,0 80,0
Milik Keluargakongsi
1 2
2 3
8 Total
2,0 4,0
4,0 6,0
,0 16,0
PT 1
1 2
Total ,0
,0 2,0
,0 2,0
4,0 Total
5 14
20 6
5 50
Total 10,0
28,0 40,0
12,0 10,0 100,0
Sumber : diolah dari data primer
dari tabel 4.8 dapat dilihat bahwa bidang usaha dagangrestoran mendominasi usaha responden dengan 17 perusahaan atau 34,0 dari total
responden perusahaan milik perorangan, 2 perusahaan atau 4 responden perusahaan milik keluarga kongsi dan 1 PTatau 2 dari total responden. Dan
totalnya 20 perusahaan atau 40 dari total responden bergerak di bidang usaha dagangrestoran. Untuk bidang usaha lain-lain yaitu usaha 1 usaha penjahit, 2
usaha percetakan, dan 2 usaha photo studio. Dari data di atas, maka dapat disimpulkan lebih banyak pengusaha UKM
Muslim di Kota Binjai yang memilih menjalankan usaha dagang atau restoran karena usaha ini adalah bentuk unsaha yang menyediakan kebutuhan sehari-hari
masyarakat, sehingga asumsi pengusaha usaha akan mudah diterima oleh masyarakat dan bertahan. Juga, pada usaha dagang tidak memerlukan keahlian
khusus oleh pengusaha ataupun pegawainya. Untuk usaha restoran, pengusaha
49
berasumsi bahwa setiap masyarakat akan membutuhkan makanan dengan tingkat harga tertentu, sehingga makanan akan selalu habis terjual bila dibisniskan.
3. Data Responden Berdasarkan Lama Perusahaan
Data responden berdasarkan lama perusahaan yang dimiliki responden, omset perusahaan pertahun dan jumlah pegawai dapat di lihat pada tabel 4.9 berikut :
Tabel 4.10 Data Responden Berdasarkan Lama Usaha, Omset dan
Jumlah Pegawai Omset
Lama Usaha
Pegawai Total
5 5-10
11-15 100
4 23
1 24
4-6 3
3 7-9
2 2
10-12 2
2 12
3 3
Total 33
1 34
150-200 4
4 4
4-6 3
5 8
7-9 1
1 10-12
1 1
Total 8
5 1
14 201-250
10-12 1
1 Total
1 1
251-300 10-12
1 1
Total 1
1
Sumber : diolah dari data primer
Dari tabel 4.9 di atas, perusahaan responden terbanyak yaitu perusahaan yang bediri kurang dari 4 tahun dengan total pegawai 28 orang, dimana 24 orang
dari perusahaan yang omsetnya kurang dari 100 juta dan 4 orang dari perusahaan
50
yang omssetnya sekitar 150-200 juta. Kemudian disusul oleh lama usaha responden yang berkisar 4-6 tahun sebanyak 11 perusahaan dimana 3 perusahaan
dari usaha yang omsetnya kurang dari 100 juta dan 8 perusahaan yang omsetnya 150-200 juta. Untuk perusahaan responden yang telah berdiri lebih lama yaitu 10-
12 tahun pegawi yang digunakan justru sangat sedikit. Dari data di atas dapat disimpulkan usaha yang dijalankan responden tidak
lah efektif. Karena untuk perusahaan yang belum lama berdiri omset yang dimiliki masih sedikit sedang mereka membutuhkan beberapa pegawai. Hal ini
dikarenakan pula ada pengusaha yang memiliki pekerjaan tetap sebagai pegawai negeri sipil namun membukan usaha sendiri, sehingga hampir semua usahanya
dikelola oleh pegawainya meskipun omsetnya masih sedikit. Sedangkan untuk perusahaan yang telah berdiri cukup lama yaitu 10-12 tahun dan memiliki omset
yang tinggi sayangnya tidak menyerap banyak pegawai karena merasa mampu untuk mengelola sendiri usahanya tanpa bantuan banyak orang dan kalaupun
dibutuhkan pegawai, mereka lebih memilih menggunakan tenaga keluarga. 4.
Data Responden Berdasarkan Pemasaran dan Omset Data responden berdasarkan luasnya wilayah pemasaran daan dikaitkan
dengan besar omset usaha yang diperoleh selama 1 tahun dapat di lihat pada tabel 4.10 di bawah ini :
51
Tabel 4.11 Data Responden Berdasarkan Daerah Pemasaran dan Omset
Daerah Pemasaran Omset
Total 100 juta
150-200 juta 201-250 juta
350 juta
Kecamatan 21
3 24
Kabupatenkota 12
8 1
21 Provinsi
1 3
4 Nasional
1 1
Total 34
14 1
1 50
Sumber : diolah dari data primer
Dari data pada tabel 4.10 di atas, diketahui usaha responden yang luas daerah pemasarannya di kecamatan lebih banyak dari usaha responden lainnya, yaitu
sebanyak 24 usaha dengan 21 usaha omsetnya kurang dari 100 juta dan 3 usaha omsetnya berkisar 150-200 juta. Kemudian diikuti oleh usaha yang daerah
pemasarannya adalah kabupatenkota dengan total 21 usaha, dimana 12 dari usaha tersebut omsetnya kurang dari 100 juta, 8 usaha omsetnya berkisar 150-200 juta,
dan 1 usaha beromset lebih dari 350 juta. Sedang usaha yang daerah pemasarannya mencapai wilayah nasional hanya 1 usaha dengan omset 201-250
juta. Hal ini menunjukkan bahwa kebanyakan pengusaha UKM Muslim di Kota
Binjai masih belum mampu mengelola usahanya dengan baik sehingga jangkauan pemasarannya pun hanya berkisar di daerah kecamatan usaha itu saja. Hal ini
disebabkan karena kurangnya modal usaha dan kemampuan pengusaha dalam memasarkan usahanya agar dikenal lebih banyak orang. Untuk itu, diperlukan
adanya tindakan pemerintah untuk mengadakan bazar usaha ataupun pelatihan kepada para pengusaha UKM Muslim agar ada wadah untuk memasarkan produk
52
usaha oleh pengusaha menjadi lebih besar, dan diharapkan pula keaktifan pengusaha untuk aktif dan ikut serta dalam event-event dan pelatihan usaha.
4.3. Deskripsi Penelitian