Pengertian Bank Konvensional Kegiatan Usaha Bank Umum Konvensional

12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Bank

Menurut Undang-Undang RI No. 10 tahun 1998 pasal 1, Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat Lukman, 2005 : 5, Irsyad, 2010 : 5. Bank umum adalah Bank yang melaksanakan kegiatan secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberi jasa dalam lalu lintas pembayaran. Perbankan sendiri adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya Arisson, 1999 : 20, Lukman, 2005 : 5. Kegiatan Bank berfungsi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi suatu daerah untuk lebih maju melalui kerja sama yang dilakukan antara bank dan pengusaha. Terlebih untuk kemajuan usaha mikro yang dilakukan oleh para pengusaha UKM muslim dapat memberikan kontribusi bagi kesejahteraan dan kemajuan ekonomi daerah di Kota Binjai.

2.2 Bank Konvensional

2.2.1 Pengertian Bank Konvensional

Bank Konvensional adalah Bank umum yang menjalankan kegiatan usahanya secara konvensional dan berdasarkan jenisnya terdiri atas Banak Umum Konvensional dan Bank Prekreditan Rakyat Booklet Perbankan Indonesia, 13 2011. Bank berdasarkan prinsip konvensional adalah bank-bank yang beropoerasi menggunakan sistem bunga dan fee based untuk mendapatkan keuntungan yang diharapkan Irsyad, 2010 : 33 Saat ini bank konvensional sudah lebih dikenal oleh masyarakat dan fasilitasnya pun banyak dimanfaatkan oleh para pengusaha baik dalam memenuhi kebutuhan modal usaha, untuk menyimpan aset kekayaan dan untuk berbagai jenis transaksi bisnis. Bank konvensional kini memiliki fasilitas yang tidak hanya sebagai penghimpun dana dan menyalurkannya kembali pada masyarakat, namun juga menawarkan berbagai produk dan pelayanan terhadap nasabah melalui jasa pembayaran yang memberi kemudahan dalam melakukan transaksi dalam kehidupan nasabah sehari-hari. Misalnya pembayaran listrik, transaksi antar daerah bahkan pengisian dan transfer pulsa dari rekening.

2.2.2 Kegiatan Usaha Bank Umum Konvensional

Berdasarkan ketentuan dalam UU No. 10 tahun 1998 pasal 6 dan pasal 7,dikatakan kegiatan usaha yang dilakukan bank umum ada 18 kegiatan. Namun, penulis hanya akan mencantumkan 5 dari 18 kegiatan tersebut yang dianggap paling kegiatan bank yang merepresentasikan sebuah bank itu sendiri, yaitu : 1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. Penghimpunan dana dari masyarakat secara aktif dilakukan oleh bank sejak tahun 80-an. Sebelumnya, nasabah lah yang mencari dan 14 menggunakan jasa bank secara aktif disebabkan jumlah bank yang masih sedikit di Indonesia. Namun sekarang ini bank adalah lembaga keuangan yang tersebar di tiap pelosok daerah yang memiliki jumlah penduduk yang banyak dengan kegiatan usaha masyarakatnya yang berkembang. Dengan banyaknya bank yang saling bersaing untuk mencari keuntungan, maka pihak bank pun mulai aktif untuk mencari nasabah dan menghimpun dana dengan berbagai strategi. Kegiatan penghimpunan dana dikenal dengan fundingIrsyad, 2010 : 10 2. Memberikan kredit. Memberikan kredit pada nasabah adalah salah satu ciri khas dari bank. Dana yang dihimpun dari masyarakat akan diputar untuk dimanfaatkan oleh pengusaha dalam hal pemberian modal atau bentuk kerja sama lainnya. Kegiatan bank dalam memberikan modal dijalankan dengan melakukan analisis usaha pengusaha dengan harapan pengusaha akan membayar kreditnya tepat waktu beserta bunganya. Pemberian kredit oleh bank mendorong pertumbuhan ekonomi di suatu daerah karena adanya modal yang dapat digunakan pengusaha dalam berbisnis, kegiatan ini biasanya disebut lending. Bisnis yang berhasil akan memberikan keuntungan bagi bank dan daerah. Hanya saja untuk bank yang menggunakan prinsip konvensional, modal usaha yang digunakan pengusaha bebas untuk usaha umum selama tidak melanggar undang- undang, sehingga halal atau haramnya jenis usaha tidak begitu diperhatikan. 15 3. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah. Dalam kegiatan bank yang memberikan jasa untuk memindahkan uang untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah berhubungan dengan transaksi atau perpindahan uang antar bank atau pun pada instansi dan tempat usaha lainnya. Bank menyediakan fasilitas dalam memanfaatkan kepercayaan nasabah untuk memperlancarkan arus perpindahan uang atau pun untuk keperluan bank itu sendiri. 4. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya. Dalam kegiatannya sehari-hari, bank tidak hanya berguna untuk nasabahnya, namun juga berguna bagi bank lain dan praktek usaha lainnya. Bank dapat menempatkan dananya berupa investasi pada suatu usaha atau proyek tertentu. Bank dapat pula melakukan peminjaman dana pada bank atau instansi lain ataupun pada BI jika dibutuhkan. Bank memberikan pinjaman pada bank ataupun pihak lain yang membutuhkan dengan menggunakan berbagai sarana yang sesuai. 5. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga. Kegiatan bank yang satu ini lazim digunakan oleh nasabah bank yang sangat berhati-hati pada barang dan surat berharga yang dimilikinya. Dengan menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga oleh bank maka nasabah dapat menggunakannya sesuai jangka waktu yang 16 diperlukan. Nasabah dibebankan untuk membayar biaya penyimpanan oleh bank, dan bank juga menjamin keamanan tempat penyimpanan yang disediakan dari pecurian, kebakaran, dan berbagai situasi lainnya yang tidak diinginkan oleh bank dan nasabah untuk terjadi.

2.3 Bank Syariah