Pengujian Sifat Fisis Papan Berdasarkan Standar SNI 03-2105 2006 Kerapatan

6. Proses Pemotongan Contoh Uji Pengujian sifat fisis dan mekanis papan OSB bambu dengan berbagai jenis kombinasi ini dilakukan berdasarkan standar JIS A 5908 2003. Dimensi contoh uji yaitu 5 x 20cm 2 untuk uji MOE dan MOR serta uji ketahanan rayap, 10 x 10cm 2 untuk kerapatan dan kadar air, 5 x 5cm 2 untuk internal bond IB, serta 5 x 5cm 2 untuk pengembangan tebal PT dan daya serap air DSA. Gambar 2 menunjukkan pola pemotongan untuk sampel uji sifat fisis dan mekanis papan. Keterangan gambar : A = Sampel uji MOE A = MOR 5cm x 20cm B= B = Sampel uji kerapatan dan KA 10cm x 10cm C = Sampel uji PT dan DSA 5cm x 5cm D = Sampel uji IB 5cm x 5 cm Gambar 2. Papan pola contoh uji papan partikel

3.3.2. Pengujian Sifat Fisis Papan Berdasarkan Standar SNI 03-2105 2006 Kerapatan

Kerapatan dihitung berdasarkan berat dan volume kering udara contoh uji. Contoh uji berukuran 10 cm x 10 cm x 1 cm ditimbang beratnya B, lalu diukur rata-rata panjang, lebar, dan tebalnya untuk menentukan volume contoh ujinya V. Nilai Kerapatan dapat dihitung dengan rumus: P = BV Keterangan : Ρ = kerapatan gcm 3 B = berat contoh uji kering udara g V = volume contoh uji kering udara cm 3 A B C D Kadar air KA Contoh uji kadar air berukuran 10 cm x 10 cm x 1 cm yang digunakan adalah sama dengan contoh uji kerapatan. Contoh uji ditimbang B awal , selanjutnya contoh uji dikeringkan dalam oven pada suhu 103±2 o C selama 24 jam hingga beratnya konstan. Contoh uji didinginkan dalam desikator kemudian ditimbang BKO. Nilai kadar air papan dihitung dengan rumus: B awal - BKO KA = x 100 BKO Keterangan: KA = kadar air B awal = berat awal contoh uji g BKO = berat kering oven contoh uji g Pengembangan tebal PT Contoh uji berukuran 5 cm x 5 cm x 1 cm. Contoh uji dalam kondisi kering udara diukur rata-rata dimensi tebal pada 4 titik pengukuran T . Selanjutnya contoh uji direndam dalam air dingin selama 24 jam, lalu diukur kembali rata-rata dimensi tebal pada 4 titik pengukuran T 1 . Nilai pengembangan tebal dihitung dengan rumus: T 1 -T PT = x 100 T Keterangan: PT = pengembangan tebal T 1 = tebal contoh uji sebelum perendaman g T = tebal contoh uji setelah perendaman g Daya serap air DSA Daya serap air papan dilakukan dengan mengukur selisih berat sebelum dan setelah perendaman dalam air dingin selama 24 jam. Contoh uji berukuran 5 cm x 5 cm x 1 cm sama dengan contoh uji pengembangan tebal. Daya serap air tersebut dihitung dengan rumus: B 2 - B 1 DSA = x 100 B Keterangan: DSA = daya serap air B 1 = berat contoh uji sebelum perendaman g B 2 = berat contoh uji setelah perendaman g Pengujian Sifat Mekanis Papan Berdasarkan Standar SNI 03-2105 2006 Keteguhan rekat internal Contoh uji keteguhan rekat internal internal bond berukuran 5 cm x 5 cm x 1 cm. Contoh uji diukur dimensi panjang dan lebar untuk mendapatkan luas permukaan. Kemudian contoh uji dilekatkan pada dua blok besi dengan perekat epoksi dan dibiarkan mengering selama 24 jam. Cara pengujian internal bond dapat dilihat seperti pada Gambar 3. Arah beban Balok besi Contoh uji Arah beban Gambar 3. Pengujian keteguhan rekat internal Keteguhan rekat tersebut dihitung dengan rumus: IB = PA Keterangan: IB = keteguhan rekat internal kgcm 2 P = beban maksimum kg A = luas permukaan contoh uji cm 2 Modulus patah MOR Modulus patah MOR adalah sifat mekanis papan yang menunjukkan kekuatan dalam menahan beban.Untuk memperoleh nilai MOR, maka pengujian pembebanan dilakukan sampai contoh uji patah.Pengujian MOR dilaksanakan bersamaan dengan pengujian MOE. Contoh uji berukuran 20 cm x 5 cm x 1 cm. Gambar 4 adalah gambar pengujian modulus patah MOR dan modulus elastisitas MOE: P L Gambar 4. Pengujian modulus patah MOR dan modulus elastisitas MOE Nilai MOR dihitung dengan rumus: 3PL MOR = 2bh 2 Keterangan: MOR = modulus patah kgfcm 2 P = beban maksimum kgf b = lebar contoh uji cm h = tebal contoh uji cm L = jarak sangga cm Modulus elastisitas MOE Pengujian modulus elastisitas dilakukan bersama-sama dengan pengujian modulus patah, sehingga contoh ujinya sama. Pada saat pengujian MOE dicatat besarnya defleksi yang terjadi pada setiap perubahan beban tertentu. Rumus yang digunakan adalah: ΔPL 3 MOE = 4bh 3 ΔY Keterangan: MOE = modulus elastisitas kgcm 2 ΔP = perubahan beban yang digunakan kg L = jarak sangga cm ΔY = perubahan defleksi pada setiap perubahan beban cm b = lebar contoh uji cm h = tebal contoh uji cm

3.3.4. Analisis Data