Mb = 0.56Ms + 2.9 Mb = 1.7 + 0.8ML – 0.01ML
2
Sehingga didapatkan hubungan ML dan Mb untuk mencari Ms yaitu :
56 .
2 .
1 01
. 8
.
2
− −
= ML
ML Ms
56 .
9 .
2 −
= Mb
Ms
2.10 Perhitungan PGA dengan Metode Empiris
5
Metode empiris adalah metode yang dilakukan untuk menghitung percepatan tanah dengan rumus sederhana. Dimana perhitungan percepatan tanah
metode empiris ini hanya dihubungkan dengan magnitude dan jarak. Macam-macam metode empiris yang digunakan dalam perhitungan percepatan
tanah: Rumus Empiris Donovan :
32 .
1
25 5
. 1080
+ =
R Ms
Exp α
Rumus Empiris Mc.Guirre :
301 .
1 278
.
25 10
3 .
472 +
= R
Ms
α
Rumus Empiris Esteva :
2
40 5
. 5600
+ =
R Ms
Exp α
Rumus Empiris Katayama : Ms
R Log
411 .
30 log
637 .
1 306
. 2
+ +
− =
α
Rumus Empiris Oliviera :
2
25 8
. 1230
+ =
R Mb
Exp α
Rumus Empiris M.V Mickey :
4 .
1 7
.
10 304
. R
Mb
= α
Dimana : α
: Percepatan tanah R : jarak hiposenter
Ms : magnitude surface Mb : magnitude body
Dari rumus-rumus diatas, maka bentuk-bentuk rumus empiris yaitu : 1.
Bentuk umum dari model rumus empiris Donovan, Oliviera dan Esteva, yaitu:
c
n R
bMs Exp
a +
= α
2. Bentuk umum dari model rumus empiris Mc.Guirre, MV.Mickey dan
Katayama, yaitu :
c bMS
n R
a 10
+ =
α
dimana : α
: Percepatan tanah
a,b,c,n : Konstanta
Ms : Magnitude Surface
R : Jarak hiposenter
Dari kedua bentuk umum model rumus empiris diatas, penulis menggunakan bentuk umum model rumus empiris yang pertama. Hal ini
dikarenakan secara teoritis percepatan tanah terhadap magnitude secara eksponensial lebih mendekati.
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Pusat, Jakarta Pusat. Data penelitian yang digunakan adalah data gempa bumi
01 januari 1989 sampai 28 januari 2000 dengan magnitude ≥ 5 SR dan kedalaman h ≤100 Km merupakan kedalaman yang dangkal yang berpotensi
besar mengakibatkan resiko kerusakan yang tinggi. Data yang diambil dari data USGS, dan ISG. Penelitian ini di fokuskan pada titik koordinat Daerah papua
dan Sekitarnya pada -14.67 LS – 5.00
LU dan 125.00 – 144.99
BT.
3.2 Pengumpulan Data
Data gempa bumi periode tahun 1989 sd 2000 diperoleh dari Sub bagian Mitigasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. Data diperoleh
dengan studi pustaka dan literatur yang ada, kemudian penyajian datanya dalam bentuk tabel, grafik dan peta dengan menggunakan aplikasi Software SURFER.
3.3 Pengolahan Data
Data yang yang digunakan dalam menentukan b value nilai b terdiri dari magnitude dan frekuensi gempa bumi tahun 1989 sd 2000. Dalam pengolahan ini
menggunakan metode likelihood untuk menentukan b value dan metode statistik untuk mengetahui tingkat seismisitas dan probabilitas gempa bumi.
Pengolahan data dilakukan secara manual yaitu dengan cara memasukkan kedalam rumus yang telah ada. Analisa semua diperoleh dari hasil perhitungan
rumus, sedangkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi tingkat resiko gempa